Anda di halaman 1dari 4

1.4.

Persamaan GGL Induksi


Dalam satu putaran rotor dari Alternator setiap penghantar stator dipotong oleh Flux
dari P. Weber. Jadi Ggl Induksi rata-rata yang terbangkit disetiap penghantar
jangkar adalah :
d
e=
dt
N 
=
60 N
N  p
=
60
Bahwa frekuensi diperoleh dari persamaan :
Np 120  f
f= ; Sehingga : N =
120 p
Dengan memasukan harga N kedalam persamaan e, diperoleh Ggl rata-rata
perpenghantar sebesar :
e = 2 f 
Jika ada batang penghantar sejumlah Z buah tersabung secara seri perphasa, maka Ggl
perphasanya sebesar :
e = 2 f  Z
= 4  f   T
Harga RMS (efektif) dari Ggl perphasa dipengaruhi oleh factor depan sebesar (ff =
1,11) jika flux yang terbentuk sinusoidal, sehingga persamaan menjadi :
E = 1,11 4  f    T
= 4,44  f    T
Persamaan diatas berlaku jika semua kumparan dalam phasa dalam langkah penuh
dan ditempatkan terpusat dalam satu alur. Jika tidak, maka berlaku persamaan berikut
:
E = 4,44  fp  fd  f    T
= 4  ff  fp  fd  f    T
Jika Alternator dalam hubungan bintang, maka tegangan Jaringan sebesar :
VL = 3 x Vph
Rumusan diatas berpedoman kepada lilitan langkah penuh atau lilitan diperpendek,
kedua macam langkah ini akan mempengaruhi besar GGL Induksi yang dibangkitkan
Alternator. Faktor yang mempengaruhi tersebut disebut dengan factor langkah (fp),
selain itu juga dipengaruhi oleh pendistribusian GGL yang dihasilkan pada masing-
masing kutub maknet, yang disebut dengan factor distribusi (fd).
Jumlah Vektor GGL induksi setiap Kumparan
fp = ; besar fp selalu < 1.
Penjumlaha n aritmatika GGL induksi setiap Kumparan
Vektor dibawah merupakan GGL induksi Alternator kisar penuh :
Es Es

ETotal

Gambar : Penjumlahan Diagram Vektor aritmatik GGL Alternator

Jika kumparan diperpendek dengan sudut 450 L. maka penjumlahan vektornya :

2 Es.Cos 450/2 Es


Es

Gambar : Penjumlahan Vektoris GGL Alternator


2 Es  Cos
fp = 2 ; maka
2 Es

fp = Cos
2
Contoh :
Hitunglah factor langkah untuk lilitan Alternator 3 phasa, 4 buah kutub
maknet yang terdiri dari 48 alur dengan langkah lilitan 1-8.
Jawab :
P = G/P = 48/4 = 12
Langkah lilitan yang diperpendek adalah : 12 – 7 = 5 alur
180 0
=5x = 750
12
75 0
fp = Cos = 0,793
2
Ggl kumparan terdistrib usi
fd =
Ggl kumparan terkonsentrasi

ETotal Es

Es

Es

ETotal = Es.Cos 200 + Es + Es Cos 200 = 2 Es x 0,9397 + Es = 2,88 Es


Jika kumparan terkonsentrasi, maka penjumlahan GGL total perphasanya merupakan
penjumlahan secara aritmatika.

Es Es Es

ETotal

Gambar : Penjumlahan GGL beda phasa 200 L.

2,88 Es
fd = = 0,96
3 Es
Adpun resultan GGL induksi pada satu kutub akan sama dengan q Es, dimana Es
adalah GGL induksi pada satu sisi kumparan. Berikut adalah metoda penjumlahan
Vektor dari q tegangan masing-masing yang bernilai Es yang memiliki beda phasa 
(jika q cukup besar, maka kurva ABCDE membentuk bagian sebuah jari-jari r).
Es


Es Es

ETotal Es
A B


r

q

Gambar : Ilustrasi untuk menentukan factor Distribusi.

AB = Es = 2 r. Sin (/2)
Penjumlahan aritmatika = q . Es = q . 2 r . Sin (/2)
Penjumlahan vector AE = ETotal = 2 r . Sin q (/2)
2r  Sin  q   / 2
fd =
q  2r  Sin / 2

Sin q
= 2

q Sin
2
180 L 180 L
Pergeseran sudut antara alur () = =
jumlah alur perkutub G/P
Karena fP . fd = fw (factor lilitan), maka :
E = 4,44  fw  f    T Volt.
Contoh :
Alternator tiga phasa 16 kutub, hubungan bintang, 144 alur dan 10 batang penghantar
tiap alur. Flux perkutub 30 m.Wb. terdistribusi secara sinusoidal. Tentukanlah
frekuensi, Ggl Induksi perphasa dan jala-jalanya.
Jawab :
N S  P 375  16
f=   50 Hz. ff = 1,11 fp = 1
120 120
180 0 180 0 G 144
   20 0 q  3
G / P 144 / 16 m  P 3  16

fd  

Sin  q   / 2 Sin3  20 0 / 2  0,958
q  Sin / 2 
3  Sin 20 0 / 2
G 144
Z  ZS   10  480ba tan g / phasa
3 3
Z 480
T   240 lilit
2 2
E ph  4  ff  fp  fd  f    T  4  1,11 1 0,958  50  30  10 3  240  1.531 Volt
E L  3  E ph  3  1.531  2.652 Volt

Anda mungkin juga menyukai