banyak orang yang kebingungan ketika memasang contactor (magnetic contactor) apa itu contactor?kalau bahasa gampangnya sih relay yang gede, kalau sudah nyebut relay pasti lebih enak dibayangin (ada terminal koil untuk supplay dan ada terminal/pin untuk saklar NO/NC nya) pin2 yang ada pada contactor 1. pin untuk kontrol/koil : biasanya ditandai dengan tulisan A1 dan A2 (besar tegangan AC atau DC tergantung tipe, biasanya tertulis di body contactor) 2. main contact/power contact : ditandai dengan tulisan L1, L2 dan T1,T2 (ini untuk arus besar) 3. aux contact (auxiliary contact) : ditandai dengan NO atau NC, untuk arus kecil biasa dipakai buat interlocking, supply ke lampu indikator dll contoh penggunaan contactor 1. transfer switch pada panel ATS/AMF 2. switch untuk pengontrol AC otomatis 3. dalam sistem kontrol mootor star-delta 4. switch untuk lampu penerangan dengan daya besar yg diatur cahaya 5. switch on/off kompressor dengan daya besar 6. dll saya akan coba bahas point 1 (hanya pada bagian transfer switch nya) contoh untuk panel ATS PLN-Genset cara kerja : menggunakan 2 contactor, untuk contactor dari sumber PLN sebut saja C1, untuk genset sebut saja C2 1. ketika PLN hidup : C1 on C2 off 2. ketika PLN padam dan genset hidup : C1 off C2 on terus kalau C1 dan C2 on bareng bisa tabrakan dong? oke, mulai dari sini akan dibahas penggunaan aux contact untuk interlocking (bahasa enaknya kalau C1 lagi on C2 ngga boleh on atau sebaliknya) perhatikan gambar dibawah : kondisi awal (S1 untuk kontrol C1, S2 untuk kontrol C2, pada kenyataan dilapangan S1 dan S2 bisa berupa timer, modul controller dll)
dari gambar dibawah dapat dilihat ketika S1 sudah on, penekanan S2 tidak akan menyebabkan C2 on, karena supply ke A2(C2) sudah terputus akibat aux NC(C1) sudah open