Anda di halaman 1dari 8

RANGKAIAN STAR DELTA OTOMATIS

Tinggalkan sebuah balasan

RANGKAIAN PENGENDALI / KOTROL STAR DELTA OTOMATIS

RANGKAIAN DAYA STAR DELTA OTOMATIS

Prinsip kerja rangkaian Star-Delta otomatis 3 kontaktor


Ketika MCB dinaikan maka arus listrik mengalir ke rangkaian control dan lampu hjau akan
menyala menandakan rangkaian siap untuk di oprasikan
Pada saat S1 di tekan maka kontaktor 1, TDR, dan kontaktor 3 akan bekerja yang ditandai
dengan lampu warna kuning (star) menyala. Pada keadaan ini hubungan motor dalam keadaan
bintang (Y)
TDR akan merubah kontak secara otomatis sesuai waktu yang telah di set, dan akan
menghubungkan kontak NO TDR dan kontaktor 3 akan bekerja yang ditandai dengan lampu
warna kuning ke 2 (delta) menyala. Pada keadaan ini hubungan motor dalam keadaan delta (∆).

1. Fungsi komponen pada rangkaian kontrol Bintang Segitiga otomatis:


- MCB (Miniature Circuit Breaker), berfungsi sebagai pengaman rangkaian dari gangguan
hubung singkat dan beban lebih
- Push Button, berfungsi untuk menghubungkan atau memutuskan arus listrik dari sumber ke
rangkaian kontrol
- Kontaktor magnet, berfungsi untuk menghubungkan tenaga listrik ke beban/motor dan
mengubah terminal motor menjadi hubung Bintang atau hubung Segitiga
- TOL (Thermal Over Load Relay), berfungsi untuk mengamankan motor listrik atau memberi
perlindungan kepada motor listrik dari kerusakan akibat beban lebih.
- TDR (Time Delay Relay), berfungsi untuk mengatur waktu bagi peralatan yang
dikendalikannya. Timer ini dimaksudkan untuk memindahkan kerja rangkaian control ke
rangkaian tertentu secara otomatis dalam waktu tertentu (merubah hubung Bintang Ke Segitiga)

2. Prinsip kerja komponen pada rangkaian kontrol Bintang Segitiga otomatis:


- MCB (Miniature Circuit Breaker)
Prinsip kerja MCB ialah berdasarkan panas (temperatur) yang ditimbulkan oleh arus yang
mengalir melalui elemen-elemen pemanas bimetal. jika terjadi arus lebih pada rangkaian bimetal
akan menjadi panas dan melengkung sehingga MCB akan memutuskan arus listrik
- Push Button
Push button akan bekerja bila ada tekanan pada tombolnya, push button akan memutus atau
menghubung sesuai dengan jenisnya. Bila tekanan dilepas maka kontak akan kembali ke posisi
semula
- Kontaktor magnet
Kontaktor magnet bekerja berdasarkan prinsip kerja kemagnetan.Bila inti koil pada kontaktor
diberikan arus, maka koil akan menjadi magnet, magnet berfungsi sebagai penarik dan pelepas
kontak-kontak
- TOL (Thermal Over Load Relay)
Prinsip kerja TOL (Thermal Over Load Relay) ialah berdasarkan panas (temperatur) yang
ditimbulkan oleh arus yang mengalir melalui elemen-elemen pemanas bimetal. Dari sifat
pelengkungan bimetal akibat panas yang ditimbulkan, bimetal akan menggerakkan kontak-
kontak mekanis sehingga kontak 95-96 TOL akan membuka dan arus listrik pada rangkaian
kontrol akan terputus
- TDR (Time Delay Relay)
TDR bekerja berdasarkan prinsip induksi motor listrik, dimana TDR akan bekerja bila motor
listrik mendapat tegangan AC sehingga motor dapat bekerja dan memutar gigi mekanis dan
menarik serta menutup kontak secara mekanis dalam jangka waktu tertentu (sesuai dengan
waaktu yang telah di set)

Wiring Diagram Star Delta / Bintang Segitiga


Coba perhatikan lagi gambar hubung star delta yang telah saya perjelas dari gambar
artikel sebelumnya di bawah ini:

gbr. wiring star dan delta

Rangkaian star delta ini diawali dengan hubung star terlebih dahulu, setelah itu baru
terhubung delta. Penggambarannya sebagai berikut:

gbr. wiring rangkaian utama


star delta

Penjelasan:
Untuk syarat syarat motor induksi 3 phasa yang bisa dihubung Star Delta bisa baca
disini

Dari gambar diatas dapat dilihat bahwa wiring star delta menggunakan 3 buah kontaktor
utama yang terdiri dari K1 (input utama) K2 (hubung star) dan K3 (hubung delta). Dan
semua itu disebut juga Rangkaian Utama, yang pemahaman dasarnya telah
dibahas pada artikel sebelumnya.

Pada gambar, ketika K1 dan K2 aktif atau berubah menjadi NC maka hubungan yang
terjadi pada motor menjadi hubung star, dan ketika K2 menjadi NO maka K3 pada saat
yang bersamaan menjadi NC. Dan perubahan ini menyebabkan rangkaian pada motor
menjadi hubung delta.

Bagaimana kita membuat K1, K2 dan K3 bekerja secara otomatis merubah hubung
motor menjadi star delta?

Perhatikan gambar dibawah ini:

gbr. wiring diagram star delta

Gambar diatas adalah gambar wiring diagram star delta yang merupakan perpaduan
antara interlock kontaktor dan fungsi NO dan NC dari timer. Perhatikan sekali lagi
gambar di bawah ini, yang merupakan penjelasan dari gambar diatas.
gbr. penjelasan wiring diagram star delta

Pada kotak yang berwarna pink adalah wiring diagram dari interlock kontaktor, dan
kotak yang berwarna hijau adalah kerja dan fungsi dari NO dan NC pada timer.
Ketika tombol ON ditekan maka K1 akan bekerja, begitu juga T dan K2 (hubung star).
Dalam hal ini K2 akan langsung bekerja karena terhubung pada NC dari T, disaat
bersamaan T akan bekerja dan menghitung satuan waktu yang telah ditetapkan
sebelumnya (± 3~8 detik, tergantung besar kecilnya arus asut dari motor induksi yang
digunakan). Dimana setelah habis ketapan waktunya maka NCnya akan berubah
menjadi NO begitu juga sebaliknya. Perubahan inilah yang dimanfaatkan untuk
menghidupkan K3 (hubung delta). Dan wiring diagram tersebut dikenal juga sebagai
Rangkaian Pengendali.
Sebagai finalisasi wiring diagram star delta ini, maka saya tambahkan NC pada K2 dan
K3 yang saling bertautan pada masing masing kontaktornya. Arus listrik akan mengalir
terlebih dahulu pada NC K3 sebelum masuk koil K2, begitu juga sebaliknya. Hal ini
semata-mata untuk menghindari terjadinya kedua kontaktor itu bekerja secara
bersamaan bila terjadi hubung singkat, yang bisa menyebabkan kerusakan pada
Rangkaian Utamanya, seperti pada gambar dibawah ini.
gbr. wiring rangkaian pengendali
star delta

Cukup itu saja penjelasan dari saya tentang wiring diagram star delta ini. Semoga
penjelasan ini menjadi gerbang pembuka untuk mempelajari dan membuat wiring
diagram rangkaian otomatis lainnya termasuk dasar pemograman PLC.

Klik disini untuk mempelajari penerapan sistem proteksi motor listrik pada rangkaian
pengendali Star Delta. Atau disini bila ingin langsung mengetahui gambar
penyambungan rangkaian Star Deltanya.

Semoga bermanfaat..

Pengaplikasian Kerja NO dan NC Proteksi


Motor Listrik
13
Setelah kita mengenal apa itu Thermal Overload, RCP Relay dan Phase Failure Relay,
maka dapat diambil kesimpulan bahwa:
1. Peralatan tersebut akan bekerja pada kondisi tertentu
2. Peralatan tersebut terdapat kontak NO dan NC yang bisa digunakan pada sistem
baca disini untuk lebih jelas lagi tentang NO dan NC

Coba perhatikan gambar berikut ini

Gambar diatas adalah gambar


Rangkaian Pengendali hubung Star Delta yang pernah dibahas sebelumnya. Pada
wiring diagram tersebut saya belum memasang sistem proteksi untuk motor, maka
pada Rangkaian Utamanya saya pasang Thermal Overload pada masing-masing
Kontaktornya K1, K2 dan K3 seperti pada gambar berikut

klik gambar untuk memperbesar


dan sesuai apa yang telah dibahas sebelumnya bahwa fungsi dasar dari peralatan
proteksi ialah 'untuk memutuskan sistem pada rangkaian pengendali melalui fungsi NO
da NC nya,' maka sebaiknya NC dari Thermal Overload di pasang pada input koil dari
kontaktor masing masing. atau bisa juga pada input utama rangkaiannya. Maka didapat
gambar seperti dibawah ini, dalam tegangan kerja rangkaian yang berbeda.

Catatan:
Penempatan NC dan NO dari peralatan peralatan proteksi bisa ditempatkan dimana
saja asalkan bisa memutus sistem interlock dari sebuah rangkaian pengendali motor.

Hal yang sama bisa juga dilakukan pada NC dan NO dari RCP Relay, Phase Failure
Relay, limit switch, TDR Time Delay Relay / Timer dan berbagai jenis Sensor sesuai
dengan sistem kerja motor atau sistem sistem kelistrikan yang lain.

Dan untuk mengetahui foto gambar pengkabelan sistem proteksi kerja motor induksi ini,
anda dapat melihatnya disini, terutama pada rangkaian pengendali hubung star
deltanya.

Anda mungkin juga menyukai