Anda di halaman 1dari 16

TUGAS 14 RANGKAIAN LISTIK

Nama : MIFTAHUL URVA


NIM : 21130071
Mata Kuliah : Rangkaian Listrik
TUGAS 14
Terdapat 10 jenis hubungan star-delta atau delta-star pada aplikasi motor, generator,
atau transformator.
Secara umum ada 3 macam jenis hubungan pada aplikasi motor, generator, atau
transformator yaitu :
• Hubungan Bintang/ star (Y)
• Hubungan Segitiga/ Delta (Δ)
• Hubungan Zigzag

Hubungan Star Hubungan Delta Hubungan Zigzag


1. Hubungan star delta pada Motor
 Berikut diagram perbedaan antar kondisi star dan kondisi delta pada motor
 Rangkaian kontrol dan rangkaian daya motor starter star-delta untuk motor
AC induksi tiga-fasa
2. Hubungan star-delta pada starring motor
• Star : Arus starting kecil, torsi (tenaga) kurang.
• Delta: Arus starting tinggi, torsi (tenaga) kuat.
Transformator
• Hubungan Bintang/ star (Y)
Hubungan bintang ialah hubungan transformator tiga fasa, dimana ujung-ujung awal atau akhir lilitan
disatukan. Titik dimana tempat penyatuan dari ujung-ujung lilitan merupakan titik netral. Arus
transformator tiga phasa dengan kumparan yang dihubungkan bintang yaitu; IA, IB, IC masing-masing
berbeda 120°.
• Hubungan Segitiga/ Delta (Δ)
Hubungan segitiga adalah suatu hubungan transformator tiga fasa, dimana cara penyambungannya ialah
ujung akhir lilitan fasa pertama disambung dengan ujung mula lilitan fasa kedua, akhir fasa kedua
dengan ujung mula fasa ketiga dan akhir fasa ketiga dengan ujung mula fasa pertama. Tegangan
transformator tiga phasa dengan kumparan yang dihubungkan segitiga yaitu; VA, VB, VC masing-
masing berbeda 120°.
• Hubungan Zigzag
Transformator zig–zag merupakan transformator dengan tujuan khusus. Salah satu aplikasinya adalah
menyediakan titik netral untuk sistem listrik yang tidak memiliki titik netral. Pada transformator zig–
zag masing–masing lilitan tiga fasa dibagi menjadi dua bagian dan masing–masing dihubungkan pada
kaki yang berlainan.
3. Hubungan Bintang Bintang (Y-Y) pada Transformator
Pada jenis ini ujung ujung pada masing masing terminal dihubungkan
secara bintang. Titik netral dijadikan menjadi satu. Hubungan dari tipe ini
lebih ekonomis untuk arus nominal yang kecil,pada transformator tegangan
tinggi.
4. Hubung Segitiga-Segitiga (Δ - Δ) pada Transformator
Pada jenis ini ujung fasa dihubungkan dengan ujung netral kumparan lain
yang secara keseluruhan akan terbentuk hubungan delta/ segitiga. Hubungan ini
umumnya digunakan pada sistem yang menyalurkan arus besar pada tegangan
rendah dan yang paling utama saat keberlangsungan dari pelayanan harus
dipelihara meskipun salah satu fasa mengalami kegagalan.
5. Hubung Bintang Segi tiga ( Y – Δ) pada Transformator
Pada hubung ini, kumparan pafa sisi primer dirangkai secara bintang (wye) dan sisi
sekundernya dirangkai delta. Umumnya digunakan pada trafo untuk jaringan
transmisi dimana tegangan nantinya akan diturunkan (Step- Down).

Perbandingan tegangan jala- jala 1/√3 kalinperbandingan lilitan transformator.


Tegangan sekunder tertinggal 300 dari tegangan primer.
6. Hubungan Segitiga Bintang (Δ - Y) pada Transformator
Pada hubung ini, sisi primer trafo dirangkai secara delta sedangkan pada sisi sekundernya
merupakan rangkaian bintang sehingga pada sisi sekundernya terdapat titik netral. Biasanya
digunakan untuk menaikkan tegangan (Step -up) pada awal sistem transmisi tegangan tinggi.
Dalam hubungan ini perbandingan tegangan 3 kali perbandingan lilitan transformator dan
tegangansekunder mendahului sebesar 30° dari tegangan primernya.
7. Hubungan Zig Zag pada Transformator
Kebanyakan transformator distribusi selalu dihubungkan bintang, salah satu syarat yang
harus dipenuhi oleh transformator tersebut adalah ketiga fasanya harus diusahakan seimbang.
Apabila beban tidak seimbang akan menyebabkan timbulnya tegangan titik bintang yang tidak
diinginkan, karena tegangan pada peralatan yang digunakan pemakai akan berbeda-beda.Untuk
menghindari terjadinya tegangan titik bintang, diantaranya adalah dengan menghubungkan sisi
sekunder dalam hubungan Zigzag. Dalam hubungan Zig-zag sisi sekunder terdiri atas enam
kumparan yang dihubungkan secara khusus (lihat gambar). Ujung-ujung dari kumparan sekunder
disambungkan sedemikian rupa, supaya arah aliran arus didalam tiap-tiap kumparan menjadi
bertentangan.
8. Hubungan Open Delta/ V – V pada Transformator
Ini dimungkinkan untuk mentransformasi sistem tegangan 3 fasa hanya menggunakan 2
buah trafo yang terhubung secara open delta. Hubungan open delta identik dengan hubungan
delta delta tetapi salah satu trafo tidak dipasang. Hubungan ini jarang digunakan karena load
capacity nya hanya 86.6% dari kapasitas terpasangnya.
• Kekurangan Hubungan ini adalah :
• Faktor daya rata-rata, pada V - V beroperasi lebih kecil dari P.f beban, kira kira 86,6%
dari faktor daya beban seimbang.
• Tegangan terminal sekunder cenderung tidak seimbang, apalagi saat beban bertambah.
9. Hubungan Open Y open Delta pada Transformator
Hubungan Open Y - Open Δ diperlihatkan padaGambar diatas, ada perbedaan
dari hubungan V - V karena penghantar titik tengah pada sisi primer dihubungkan ke
netral (ground). Hubungan ini bisa digunakan pada transformator distribusi.
10. Hubungan Scott atau T – T pada Transformator
Hubungan ini merupakan transformasi tiga fasa ke tiga fasa dengan bantuan dua buah
transformator (Kumparan). Satu dari transformator mempunyai “Centre Taps “ pada sisi
primer dan sekundernya dan disebut “ Main Transformer“. Transformator yang lainnya
mempunyai “0,866 Tap“ dan disebut “Teaser Transformer “. Salah satu ujung dari sisi
primer dan sekunder “teaser Transformer” disatukan ke “ Centre Taps” dari “ main
transformer “. “ Teaser Transformer” beroperasi hanya 0,866 dari kemampuan
tegangannya dan kumparan “ main transformer “ beroperasi pada Cos 30 ° = 0,866 p.f,
yang ekuivalen dengan “ main transformer “ bekerja pada 86,6 % dari kemampuan daya
semunya.
Terima Kasih.

Anda mungkin juga menyukai