Anda di halaman 1dari 8

Rangkaian Star Delta

A. Kompetensi dan Indikator

Setelah mempelajari topik ini mahasiswa memiliki kompetensi merangkai


rangkaian star delta, dengan indikator sebagai berikut:

1. Menjelaskan prinsip kerja dari rangkaian delta


2. Merencanakan kebutuhan alat dan bahan untuk merangkai rangkaian start
delta.
3. Menggambarkan rangkaian daya dan kontrol dari sistem star delta
4. Dapat merangkai rangkaian kendali sistem star delta

B. Uraian Materi

Rangkaian Bintang (Wye) dan Segitiga (Delta) merupakan metode


penghubungan rangkaian yang pada umumnya menggunakan sumber 3 fasa.
Metode penghubungan rangkaian ini dibuat sedemikian rupa untuk tujuan
tertentu dikarenakan masing masing rangkaian tersebut memiliki keunggulan
atau kelebihan masing-masing dan bergantung pula dengan kebutuhan sistem
atau peralatan yang digunakan. Kedua rangkaian ini biasanya digunakan pada
alat alat listrik seperti transformator tenaga, generator maupun motor listrik.
Namun pada artikel ini hanya akan membahas mengenai Rangkaian Bintang
(Wye) dan Segitiga (Delta) secara umum.

Rangkaian Wye (Bintang)

Rangkaian Bintang (Wye) merupakan hubungan rangkaian 3 fasa/line yang


dibentuk dengan menghubungkan ketiga fasa/line menuju ke suatu titik yang
sama. Disimbolkan dengan huruf Y. Titik N pada rangkaian bintang disebut juga
dengan titik netral (pentanahan/pembumian). Titik netral ini berfungsi sebagai
penyeimbang (stabilizer) ketika rangkaian dalam keadaan tidak seimbang dan juga
berfungsi untuk menghasilkan besaran tegangan yang lain. Pada rangkaian
bintang terdapat 2 besaran tegangan. Tegangan antara titik N dengan kawat fasa
(R, S, T) disebut dengan tegangan fasa-netral. Sedangkan tegangan antara R
dengan S, R dengan T dan S dengan T disebut dengan tegangan fasa-fasa.

Keuntungan Rangkaian Bintang (Wye) : Mempunyai 2 besaran tegangan yaitu


tegangan fasa-fasa (VLL) dan tegangan fasa-netral (VLN).

Rangkaian Segitiga (Delta)

Rangkaian Segitiga (Delta) merupakan hubungan rangkaian 3 fasa/line yang


dibentuk dengan menghubungkan ketiga fasa/line satu sama lain sehingga
membentuk hubungan segitiga yang merupakan hubungan loop. Disimbolkan
dengan simbol Δ. Pada rangkaian ini tidak terdapat titik netral sehingga untuk
besaran tegangan yang dihasilkan hanya tegangan fasa-fasa (VLL).

Keuntungan Rangkaian Segitiga (Delta) : Menghilangkan komponen harmonik


sehingga memperkecil cacat bentuk gelombang sinusoidal.

Pengasutan Motor Induksi dengan menghubungkan langsung pada saluran


(DirectOnLine)
Pengasutan ini digunakan untuk motor-motor berdaya kecil. Pada cara ini
motor dapat diasut pada tegangan saluran penuh dengan menggunakan penstart
saluran yang dilengkapi dengan relai termis beban lebih. Cara ini dapat
menghasilkan kopel start yang lebih besar mengingat kopel motor induksi
berbanding lurus dengan kuadrat tegangan yang dikenakan. Kelemahan
pengasutan cara ini adalah dapat menghasilkan arus start yang besar, karena
itulah hanya digunakan untuk motor-motor yang berdaya kecil.

Gambar rangkaian pengasutan langsung pada saluaran atau Direct On Line


(DOL)

Rangkaian kendalinya disuplai dari tegangan 220 Volt. Pada saat tombol
start S2 ditekan arus mengalir melalui F2 – S1 – S2 – K1. Kontaktor megnetik 1
(K1) bekerja, kontak bantu K1 (NO) menutup dan motor terhubung pada
saluran. Untuk selanjutnya, arus akan mengalir melalui F2 – S1 – Kontak bantu
K1 – K1.
Pengasutan Motor Induksi dengan menggunakan penstart bintang/Star–delta
(Y-Δ)

Pada pengasutan ini selama periode start lilitan motor akan berada dalam
hubungan bintang dan setelah selang waktu tertentu akan berpindah ke
hubungan lilitan delta. Dengan cara ini kenaikan arus start dapat dibatasi hingga
sepertiga kali saja dibandingkan bila motor langsung terhubung delta. Gambar
berikut memperlihatkan rangkaian daya dan rangkaian kendali pengasutan
star–delta.

Gambar rangkaian start motor star/bintang – delta/segitiga


Rangkaian kendali pengasutan dengan cara ini disuplai oleh tegangan
220 Volt. Cara kerjanya : jika tombol start S2 ditekan, arus mengalir melalui F2–
S1–S2–kontak bantu timer T (NC)–kontak bantu K3–K1. Kontaktor magnetik 1
(K1) bekerja dan motor terhubung dalam lilitan bintang. Saat itu juga kontak
bantu K1 (NC) membuka dan kontak bantu K1 (NO) menutup sehingga arus
mengalir melalui F2–S1–S2–kontak bantu K1 (NO)–K2. Kontaktor magnetik 2
(K2) bekerja dan motor terhubung pada sumber tegangan. Pada saat yang sama
kontak bantu K2 (NO) menutup dan timer T bekerja. Setelah t detik kontak
bantu T (NC) membuka sehingga K1 tidak dilewati arus (K1 tidak bekerja),
kontak bantu T (NC) menutup, arus mengalir melalu F2–S1–kontak K2 (NO) –
kontak bantu T (NO)–kontak bantu K1 (NC)–K3. Kontaktor magnetik K3
bekerja, motor terhubung dalam belitan delta.

Dengan pengasutan cara ini, kenaikan arus start dapat dibatasi hingga
sepertiga kali saja dibandingkan bila lilitan motor langsung terhubung delta.
Hal ini dapat dibuktikan sebagai berikut:

Hubungan belitan, Tegangan, Arus Star dan Delta


Bila stator dihubung star, maka :
- Tiap belitan mendapatkan tegangan sebesar U/√3
- Sehingga arus yang mengalir ditiap belitan sebesar IY
- Arus yang mengalir ditiap belitan akan sama dengan arus arus fasa IY

Bila stator dihubungkan delta, maka :

- Tiap belitan mendapatkan tegangan sebesar U


- Sehingga arus yang mengalir ditiap belitan sebesar IfΔ
- Arus fasa untuk belitan delta : IΔ = √3 IfΔ

Bila dibandingkan,

C. Tes Formatif

Jawablah Pertanyaan dibawah ini dengan jawaban yang singkat dan jelas!

1. Jelaskan prinsip kerja dari rangkaian bintang-segitiga dengan menggunakan


2 kontaktor!
2. Apa tujuan dilakukan pengasutan bintang-segitiga?
3. Pada nameplate motor 3 fasa terdapat tulisan 220v/∆ 380V/Y, jelaskan arti
dari tulisan tersebut!
4. Gambarkan rangkaian kontrol dari sistem star-delta dengan menggunakan 2
kontaktor!
D. Lembar Kerja
1. Alat dan Bahan
a. MCB 1 fasa 1 buah
b. MCB 3 fasa 1 buah
c. Kontaktor magnet 3 buah
d. Push bottom 4 buah
e. Motor listrik 1 buah
f. Lampu indikator 3 buah
g. TOR 2 buah
h. Kabel secukupnya
i. Multimeter 1 buah

Gambar Rangkaian

Gambar 1. Rangkaian Kontrol Sistem Star-Delta


Gambar 2. Rangkaian Daya Sistem Star-Delta

Anda mungkin juga menyukai