Anda di halaman 1dari 8

LAPORAN PRAKTIK SISTEM KENDALI

SCR/THYRISTOR SEBAGAI PIRANTI KENDALI KECEPATAN

Dosen Pengampu :
Bekti Wulandari, M.Pd

DISUSUN OLEH :

HENDY DWI SAPUTRA / 22502244006

PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRONIKA


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
2023
A. TUJUAN
Mampu memahami karakteristik sistem kendali terbuka dan sistem kendali
tertutup dengan model on/off, disertai kasus-kasus nyata dalam sistem kendali
continous dengan menggunakan komponen elektronik
Setelah melaksanakan praktek mahasiswa dapat menganalisa rangkaian sistem
kendali putaran motor dengan SCR

B. ALAT DAN BAHAN


1. Modul Unit Praktek.
2. Motor Universal 6 V DC.
3. Sumber DC 5 V dan 1.5 V.
4. Sumber AC 5 V.
5. Kabel Penghubung secukupnya.
6. Oscilloscope (CRO) dan Probe.

C. LANGKAH KERJA
OPERASI SCR DNG SUMBER TEGANGAN DC
1. Rangkailah sesuai dengan Gambar 1 .

2. Periksakan hasil rangkaian dengan dosen pengampu.


3. Hubungkan dengan sumber tegangan 5 V DC, posisi saklar S1 masih terbuka
(Off). Pada kondisi ini amati dan catat hasilnya
a. Kondisi motor = Mati
b. Tegangan Va-k = 5V DC
c. Tegangan Vgk = 0.75V DC
d. Keadaan a-c tersebut menandai SCR dalam kondisi Mati

4. Tutup saklar S1, kemudian atur perlahan-lahan sumber tegangan vaariabel 0-


1.5 V DC. Amati dan catat kondisi ini :
a. Kondisi Motor = Hidup
b. Arus gate ( Ig ) maksimum = 50mA
c. Tegangan Vgk = 1.5V DC
d. Arah gerakan jarum Ammeter setelah motor berputar Searah jarum jam /
ke arah kanan
e. Bila sumber tegangan dikembalikan ke 0 V DC, bagaimana arah gerakan
jarum Ammeter? Berlawabab jarum jam / ke arah kiri

5. Buka saklar S1, kemudian amati dan catat :


a. Kondisi motor Hidup
b. Apakah arus penyulut gate masih berfungsi sbg kendali SCR ? Iya masih
berfungsi
c. Saat SCR tersulut, berapa besar tegangan Vak = 1V
d. Sedangkan tegangan Vgk = 1.5V

6. Lepas rangkaian dari sumber tegangan

OPERASI SCR DNG SUMBER TEGANGAN AC


1. Dengan tidak menghubungkan rangkaian pada sumber tegangan AC 5 Volt
dan D3 terlebih dahulu, rangkai sesuai Gambar 2. dengan benar dan rapi.

2. Periksakan pada dosen pengampu, kemudian catulah rangkaian dengan


sumber tegangan 5 V AC. Atur potensimeter Rv perlahan-lahan hingga
posisi maksimum. Amati putaran motornya, semakin cepat atau semakin
lambat?
➢ Motor menyala ketika potensiometer Rv pada posisi minimum, ketika
potensiometer Rv diatur ke posisi maksimum maka motor akan
semakin lambat

3. Lepas D1 dari rangkaian. Adakah perubahan putaran motor dari


sebelumnya? semakin cepat atau semakin lambat?
➢ Tetap, tidak ada perubahan
4. Sambungkan probe CRO pada motor, atur Rv ke posisi minimum. Gambar
bentuk gelombangnya yg tampak di layar CRO dengan skala Tegangan dan
skala Waktu yg sesuai pada halaman sebalik!

Potensiometer posisi minimum Potensiometer posisi maksimum


V/D = 1mv V/D = 1mv
T/D = 0.50ms T/D = 0.50ms

5. Variasikan posisi RV (potensio) secara acak! Amati perubahan yang terjadi


dilayar CRO, baik amplitudo maupun sinyal gelombang dari motor tersebut!
Gambarlah perubahan tersebut dengan menggunakan skala tegangan dan
skala waktu yg sesuai!
➢ Saat CRO terhubung dan potensio kita atur ke arah maksimum maka
gelombang yang dihasilkan pada CRO akan semakin kecil ,
sebaliknya ketika potensio kita atur ke arah minimum maka
gelombang semakin besar

6. Pasang diode D3 sesuai Gambar 2. Atur Potensio Rv perlahan ke posisi


maksimum! Amati bentuk gelombang yang terjadi pada motor beserta
putarannya! Benarkah putaran motor lebih cepat jika dibandingkan dengan
putaran sebelumnya (D1 dilepas)?
➢ Ketika diode D3 disambung / dipasangkan ke rangkaian maka akan
merubah aturan pada potensio Rv
Sebelum D3 disambungkan:
Rv min = motor hidup
Rv max = motor mati

Sesudah D3 disambungkan:
Rv min = motor mati
Rv max = motor hidup

7. Dengan Diode D3 tetap terpasang, dapatkah putaran motor dihentikan?


Bagaimana cara memberhentikannya?
➢ Ketika diode D3 masih terpasang, cara menghentikan motor yaitu
dengan mengatur potensio Rv ke arah minimum dan juga dengan
melepas diode D1.
8. Lepas rangkaian dan kembalikan semua alat/bahan praktek ketempat semula.

D. TUGAS
1. Analisa besar tahanan dalam (Rd) SCR pada langkah kerja A.3 dan A.5
hingga jelas perbedaan antara SCR aktif dan SCR pasif!
➢ ketika kondisi saklar S1 dalam keadaan terbuka kondisi motor belum
berputar meskipun sudah mendapatkan tegangan 5v Sehingga belum ada
arus yang sampai ke motor atau dengan kata lain belum ada pemicu
motor untuk bergerak dan saat SCR aktif maka akan tetap aktif walaupun
arus gate sudah tidak mendapat picuan (saklar terbuka, off). Terbukti
bahwa tegangan Va-k dan Vg-k setelah dipicu dan sebelum dipicu
menghasilkan tegangan yang sama.

2. Dari langkah kerja A.3 s/d A.5 ini, apa fungsi atau peran SCR terhadap kerja
motor?
➢ Peran SCR terhadap kerja motor adalah sebagai saklar yaitu untuk
meneruskan tegangan sehingga motor dapat berputar

3. Pada langkah kerja B.3 motor berputar semakin lambat bahkan berhenti total.
Mengapa terjadi demikian? Jelaskan!
➢ Karena hambatan berbanding terbalik dengan arus, semakin besar
hambatan maka semakin kecil arus

4. Jelaskan mengapa motor pada langkah kerja B.6 lebih cepat bila di
bandingkan putaran sebelumnya!
➢ Karena pada D3 terjadi rangkaian komutasi yang menyebabkan tegangan
pada SCR akan membalik ke motor

5. Pada langkah kerja B.7, benarkah putaran motor dapat dihentikan tertentu?
jelaskan mengapa demikian!
➢ Saat D3 dipasang ke rangkaian maka motor akan semakin cepat jika
potensio dimaksimalkan dengan kata lain motor dapat dimatikan dengan
meminimumkan potensio

6. Kemukakan makna/arti dari signal gelombang yg tampak pada layar CRO


dari langkah kerja B.4 dan B.5!
➢ Ini menjunjukan gelombang putaran motor pada konsisi maksimum
diakibatkan kondisi potensio Rv dalam kondisi minimum dengan kata
lain hampir sama dengan nol sehingga arus motor maksimal

7. Jika sebuah SCR yg dicatu dng sumber tegangan DC polaritas antara Anode
dan Katode ditukar (dibalik), mungkinkah SCR tsb dapat di Trigger/disulut
sehingga aktif? Berikan alasan secara teoritis!
➢ Saat SCR diberi tegangan dari catu daya dengan sumber polaritas yang
dibalik antara anoda dan katoda, lalu diberi trigger untuk
mengaktifkannya, SCR tetap tidak bisa aktif untuk melewatkan arus
dalam satu arah yaitu dari kaki anoda ke ke katoda

8. Apa fungsi dari D1 dan D2 pada Gambar B.2?


➢ D1 sebagai penghambat mengalirnya arus kaki anoda D2
➢ D2 sebagai pengubah sumber AC ke DC sebagai trigger kaki gate SCR
agar bisa aktif

9. Kemukakan salah satu contoh terapan dalam kehidupan sehari-hari (rumah


tangga) berkenaan dengan Gambar B.2!
➢ Contoh penerapannya adalah pada lampu otomatis yang menggunakan
SCR sebagai saklar cahaya

10. Buat kesimpulan singkat dari hasil praktek!


➢ Pada praktek kali ini yaitu percobaan pertama putaran motor
menggunakan SCR dengan sumber tegangan DC yang dimana motor
akan berputar apabila saklar dipicu sedangkan pada percobaan kedua
putaran motor menggunakan SCR dengan sumber AC putaran motor
akan sangat bergantung pada keadaan potensiometer / hambatan
E. LAMPIRAN (Laporan Sementara)
F. KESIMPULAN
1. Pada percobaan pertama motor akan berputar apabila dipicu, kecepatan
putaran motor dipengaruhi besar dan kecilnya tegangan variabel. Semakin
besar tegangan variabel, maka motor akan berputar semakin cepat
2. Pada percobaan kedua putaran motor sangat bergantung pada besar
potensiometer/hambatan. Semakin besar potensiometer maka putaran motor
semakin melambat, sehingga motor dapat dihentikan dengan cara
memaksimalkan potensiometer. Namun ketika D3 yang dimana menyebabkan
rangkaian komutasi yang menyebabkan tegangan SCR akan membalik ke
motor maka aturan awal akan berubah dimana semakin besar potensiometer
maka semakin kencang pula putaran pada motor

Anda mungkin juga menyukai