Anda di halaman 1dari 10

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah hirobbil ‘aalamiin, segala puji bagi Allah SWT Tuhan semesta alam
atas segala karunia nikmat-Nya, sehingga penulis dapat menyusun makalah ini
dengan sebaik-baiknya. Makalah yang berjudul “…..” disusun untuk memenuhi salah
satu tugas mata kuliah Elemen Mesin yang disusun oleh Bapak Ruminto
Subekti,S.S.T.,M.T.
Makalah ini berisi tentang informasi Definisi Pesawat VTOL, fungsi, bagian –
bagiannya, prinsip kerja, urutan kerja, jenis pengikatan dan lainnya. Makalah ini
dapat memberikan informasi kepada kita semua tentang Pesawat VTOL, terutama
pesawat Helicopter.

Meski telah disusun secara maksimal oleh penulis, akan tetapi penulis sebagai
manusia biasa sangat menyadari bahwa makalah ini sangat banyak kekurangannya
dan masih jauh dari kata sempurna. Karenanya penulis sangat mengharapkan kritik
dan saran yang membangun dari para pembaca.

Demikian yang dapat penulis sampaikan, semoga para pembaca dapat mengambil
manfaat dan pelajaran dari makalah ini.

Bandung, 4 November 2018


DAFTAR ISI
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Penerapan elmes,dilahan yg sempit
B. Tujuan
Adapun tujuan dalam penulisan makalah ini adalah sebagai berikut :

1. Untuk memenuhi tugas mata kuliah Elemen Mesin


2. Untuk menambah wawasan
3. Untuk mempelajari lebih dalam mengenai elemen pengikat dan elemen
transmisi

C. Rumusan Masalah;
Rumusan masalah dalam makalah ini adalah sebagai berikut :
1.
BAB II

PEMBAHASAN

A. Definisi
VTOL (singkatan dari Vertical Take-Off and Landing) adalah metode lepas
landas dan mendarat secara vertikal. Pesawat dengan metode ini dirancang
untuk digunakan tanpa memerlukan ruangan atau area yang cukup besar bagi
lepas landas dan mendarat. Pesawat yang memiliki kemampuan ini umumnya
adalah pesawat helikopter ataupun pesawat jet yang dirancang kusus yang
umumnya digunakan oleh militer seperti Harrier, Yak-38 Yak-141 ataupun
pesawat tempur JSF.

BAE-McDonell-Douglas AV8B
Selain jenis pesawat di atas ada pula pesawat yang menggunakan
sistem tilt-rotor artinya dalam posisi lepas landas dan mendarat posisi baling
baling rotor diubah arahnya ke atas sedangkan untuk terbang secara normal
posisi rotor diubah arahnya menghadap kedepan laiknya pesawat turbo
propeler biasa. Model pesawat ini adalah VH-22 Osprey milik AL Amerika
Serikat.
Pada pesawat tempur, karena ketika lepas landas dalam operasi militer
membawa persenjataan seperti rudal, roket dan bom yang menambah berat
beban pesawat, maka ketika lepas landas dibantu oleh media peluncuran yang
dinamakan Sky jump (papan luncur) dengan memanfaatkan luncuran pesawat
ke udara serta daya dorong mesin. Sehingga bisa dikatagorikan psawat
berkemampuan STOVL (Short take off and Vertical landing). Peralatan Sky
Jump ini umumnya dijumpai pada kapal induk bertipe STOVL. Sedangkan
pada pesawat Rusia (Yak-38) selain dikatagorikan STOVL juga dapat
dikatagorikan sebagai pesawat berkemampuan VTOL sejati karena mesin
yang digunakan berdaya dorong lebih besar dibandingkan Harrier.
Orang yang pertama kali memperoleh paten untuk konsep pesawat
terbang VTOL adalah Nicola Tesla. Ilmuwan ini mendaftarkan konsepnya itu
dan mendapatkan paten nomor US1655113 dan US1655114, keduanya
bertanggal 3 Januari 1928. Tapi konsep tersebut belum pernah direalisasikan.
Kemudian pihak Jerman mencoba mengembangkan pesawat terbang VTOL
hingga pada akhir perang dunia kedua. Pesawat terbang yang mereka rancang
itu diberi nama Heinkel Lerche. Tujuannya adalah membuat pesawat terbang
yang bisa tinggal landas dan mendarat seperti helikopter. Tapi usaha mereka
kearah itu juga mengalami kegagalan.
Pada era 1950an pengembangan teknologi VTOL sudah mulai
memperlihatkan hasilnya. Itu terjadi ketika perusahaan Rolls Royce di Inggris
membuat desain mesin Thrust Measuring Rig pada tahun 1953. Mesin itu
yang kemudian digunakan oleh pesawat terbang VTOL pertama buatan
Inggris, Short SC.1 XG-900. Pesawat jet bersayap delta ini versi VTOL-nya
pertama kali diterbangkan pada tanggal 26 Mei 1958. Short SC.1 XG-900
menggunakan empat mesin yang digunakan untuk tinggal landas dan
mendarat secara vertikal serta sebuah mesin utama untuk bergerak maju. Jet
inilah yang menjadi cikal-bakal generasi Sea Harrier yang legendaris itu.
Konon, seri jet tempur inilah yang terbaik dalam mengaplikasikan teknologi
Vertical Take-Off and Landing (VTOL). Sementara itu di AS pun punya
sejarah sendiri untuk pengembangan teknologi VTOL ini. Ceritanya diawali
oleh proyek Hummingbird yang dibentuk pada tahun 1947. Proyek ini
melibatkan dua perusahaan besar yaitu Convair dan Lockheed. Misinya
adalah membuat fighter yang bisa diterbangkan dan mendarat dimana saja,
tanpa memerlukan pangkalan udara yang luas dan makan tempat, dan tentu
saja sangat ideal untuk berpangkalan di sebuah kapal induk. Dan proyek ini
menghasilkan tiga prototip. Yaitu Lockheed XFV, Convair XFY, dan X-13
Vertijet.
Contoh dari pesawat VTOL

 Aero-Design & Development Hummingbird


 AeroVironment SkyTote
 Aeryon Scout
 Bell 65 ATV (Tiltjet)
 Carter PAV
 Convair XFY-1 Pogo (tailsitter)
 Hawker Siddeley P.1154 (cancelled supersonic vectored thrust)
 Hawker Siddeley Harrier (vectored thrust)
 Hiller X-18 (tiltwing)
\

Anda mungkin juga menyukai