PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Jaringan monitoring dan kontrol banyak diaplikasikan dalam kehidupan di sekitar kita. Bisa
merupakan sebuah sistem yang diaplikasikan dalam lingkungan industri untuk mengontrol dan
memonitor piranti yang ada di dalam area tersebut. Terdapat juga pada bidang otomotif untuk
mengontrol dan memonitor berbagai sensor di kendaraan yang modern. Bisa juga diaplikasikan
pada area bangunan yang digunakan sebagai building management system atau building
automation system yang akan mengatur piranti pada bangunan tersebut seperti lighting, heating /
cooling, ventilasi, air condition.
Semua aplikasi kontrol dan monitoring tersebut diadakan dengan maksud untuk memberikan
kemudahan, kenyamanan, dan keselamatan bagi penggunanya.
Sebagai konsekuensi diadakannya berbagai fasilitas kontrol dan monitoring tersebut, maka
muncul masalah yaitu bagaimana tata cara mengatur atau mengendalikannya. Maka, diadakanlah
protokol komunikasi yang standard sebagai tata cara untuk pengaturannya. Terdapat berbagai
protokol komunikasi pada bidang monitoring dan kontrol ini. Protokol tersebut mempunyai area
aplikasi nya masing masing.
Pada lingkungan industri misalnya, terdapat protokol Profibus, MODBUS. Protokol ini bisa
dipakai untuk jarak sampai 1200 meter dengan data rate dari 94 kb / s sampai 12 Mb / s ,
digunakan pada area harsh (area dengan tingkat kebisingan dan noise yang tinggi).
Protokol komunikasi MODBUS adalah protokol komunikasi yang sudah lama digunakan
pada lingkungan industri, sampai saat ini. Karena karakeristik frame MODBUS yang memang
mendukung untuk aplikasi building automation system, maka protokol ini akhirnya banyak
diadopsi. MODBUS bersifat sederhana, sehingga mudah untuk implementasi secara software dan
hardware nya.
1.3. Tujuan
1. Mengetahui apa yang dimaksud dengan komunikasi data Modbus.
2. Mengetahui jenis komunikasi data Modbus.
3. Mengetahui kelebihan dan kekurangan komunikasi data Modbus.
BAB II
PEMBAHASAN
Pada mulanya jenis data ini digunakan untuk mengaktifkan coil relay nilai jenis data ini ON
atau OFF. Coil mempunyai panjang 16 bit, sehingga untuk mengaktifkan/ON dengan cara
memberi nilai FF00H dan 0000H untuk OFF, data FF00 dan 00 disimpan di register 00000 sampai
09999
Berbeda dengan coil, input relay digunakan untuk mengetahui status relay apakah sedang ON
atau OFF. Input relay bersifat read only bagi master dan hanya bisa dirubah oleh slave saja.
Data tersebut disimpan di register 10001 sampai 19999
c. Input Register
Input Regsiter digunakan untuk menyimpan data analog dengan range nilai 0 ~ 65535. Input
register bersifat read only bagi master. Data ini disimpan di register bernomor 30001 sampai
39999.
d. Holding Register
Holding register digunakan untuk menyimpan nilai dgn range 0 ~ 65535. Register ini
mempunyai alamat register 40001 sampai 49999.