Anda di halaman 1dari 16

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Penelitian ini termasuk ke dalam kategori penelitian tindakan (Action

Research). Secara umum penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan hasil

belajar siswa kelas XII SMK Nasional Berbah dengan menggunakkan

simulator mesin bubut CNC. Sesuai dengan tujuan penelitian,

B. Desain Penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian tindakan yang dilakukan untuk

meningkatkan hasil belajar siswa dalam mengoperasikan mesin pada mata

pelajaran CNC dasar. Proses pelaksanaan tindakan dilaksanakan secara

bertahap sampai penelitian ini berhasil. Prosedur penelitian dimulai dari (1)

perencanaan tindakan, (2) pelaksanaan tindakan, (3) pengamatan, (4) refleksi.

Gambar 1. Proses Penelitian Tindakan


Model Kemmis & Mc Taggart
41
Berdasarkan gambar proses penelitian tindakan model Kemmis & Mc

Taggart terdapat empat langkah yang merupakan satu siklus atau putaran,

artinya sesudah langkah ke-4, lalu kembali ke-1 dan seterusnya.meskipun

sifatnya berbeda, langkah ke-2 dan ke-3 dilakukan secara bersamaan jika

pelaksana dan pengamat berbeda. Jika pelaksana juga pengamat, mungkin

pengamatan dilakukan sesudah pelaksanaan, dengan cara mengingat-ingat apa

yang sudah terjadi. Dengan kata lain, objek pengamatan sudah lampau terjadi.

1. Perencanaan Tindakan

Pada tahap ini peneliti dan guru secara kolaboratif mengadakan

kegiatan sebagai berikut:

a. Mengamati teknik pembelajaran yang digunakan guru dalam

pembelajaran CNC dasar.

b. Mengidentifikasi faktor-faktor hambatan dan kemudahan guru dalam

pembelajaran CNC dasar sebelumnya.

c. Merumuskan alternatif tindakan yang akan dilaksanakan dalam

pembelajaran CNC sebagai upaya untuk meningkatkan hasil belajar.

d. Menyusun rancangan pelaksanaan pembelajaran CNC dasar.

2. Pelaksanaan Tindakan

Pelaksanaan penelitian ini mengikuti tahap-tahap penelitian tindakan

kelas yang pelaksanaan tindakannya terdiri dari beberapa siklus. Setiap siklus

dilaksanakan secara bertahap sampai penelitian ini berhasil. Prosedur

penelitian dimulai dari perencanaan tindakan, pelaksanaan tindakan,

pengamatan, dan refleksi. Tahap-tahap tersebut membentuk spiral, tindakan

42
penelitian yang bersifat spiral tersebut dengan jelas digambarkan oleh

Hopkins sebagai berikut:

Pokok-pokok rencana kegiatan yang akan dilaksanakan dalam

pelaksanaan tindakan dalam penelitian ini terdapat pada tabel 2 berikut ini:

Tabel 2. Pokok-Pokok Rencana Kegiatan Pelaksanaan Tindakan


Siklus I Perencanaan Menentukan kompetensi dasar

Merencanakan pembelajaran

Menentukan metode pembelajaran

Mengembangkan skenario pembelajaran (RPP)

Menyusun lembar kerja siswa

Menyiapkan sumber belajar

Mengembangkan format penilaian

Mengembangkan format observasi pembelajaran

Tindakan Melaksanakan tindakan sesuai skenario pembe-


lajaran
Pengamatan Melakukan observasi sesuai format yang telah
disiapkan
Menilai hasil tindakan sesuai format yang telah
disiapkan
Refleksi Melakukan evaluasi mutu, jumlah dan waktu
dari setiap tidakan
Melakukan pertemuan untuk membahas hasil
evaluasi tentang skenario pembelajaran dan
lembar kerja siswa
Memperbaiki pelaksanaan tindakan sesuai hasil
evaluasi untuk digunakan pada siklus berikutnya

43
3. Pengamatan

Setelah tindakan dilakukan, peneliti melakukan pengamatan terhadap

pelaksanaan tindakan dengan menggunakan instrument pengumpul-an data

yang telah disediakan sehingga diperoleh data empiris pelaksanaan

pembelajaran, kendala yang dihadapi. Data tersebut dijadikan sebagai bahan

untuk melakukan refleksi.

Alat yang digunakan untuk memperoleh data tentang hasil belajar

siswa dengan menggunakan tes. Teknik tes ini berupa tes essay. Sedangkan

alat yang digunakan untuk mengetahui tentang aktivitas siswa, sikap, dan

reaksi siswa dalam pembelajaran adalah catatan lapangan.

4. Refleksi

Refleksi adalah mengulas data secara kritis, terutama yang berkaitan

dengan perubahan yang terjadi pada tindakan kelas, baik pada diri siswa,

suasana kelas, maupun pada diri guru. Pada refleksi ini peneliti dapat

mengingat dan merenung kembali sesuatu tindakan persis seperti yang dicatat

dalam observasi. Lewat observasi peneliti berusaha:

a. Memahami proses, masalah, persoalan, dan kendala yang nyata dalam

tidakan strategis, dengan mempertimbangkan ragam perspektif yang

mungkin ada dalam situasi pembelajaran kelas.

b. Memahami persoalan pembelajaran dan keadaan kelas dimana

pembelajaran dilaksanakan.

Refleksi memiliki aspek evaluatif. Oleh kerena itu, prinsip pokok yang

dilaksanakan dalam refleksi adalah evaluasi diri yang dilakukan oleh tim

44
peneliti, kolaborator. Releksi dilakukan pada akhir setiap siklus untuk

mengetahui kekurangan dan kelebihan setiap pembelajaran, untuk kemudian

mengetahui keberhasilan penerapan media komputer dalam pembelajaran

yang dapat dilihat melalui pengamatan dan hasil evaluasi.

C. Tempat dan Waktu Penelitian

Tempat penelitian ini adalah di SMK Nasional Berbah yang berlokasi

di Tanjungtirto, Kalitirto, Berbah, Sleman. Waktu penyelenggaraan penelitian

ini akan dilaksanakan pada Semester I ( bulan Agustus-November 2012).

D. Subjek Penelitian

Subjek penelitin ini adalah siswa kelas XII SMK Nasional Berbah,

yang berjumlah 30 siswa. Objek penelitian ini sangat heterogen dilihat dari

kemampuannya, yakni ada yang kemampuannya tinggi, sedang, rendah dan

sangat rendah.

E. Teknik Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data adalah cara-cara untuk mengumpulkan data

dalam suatu penelitian. Teknik pengumpulan data pada penelitian ini adalah

observasi dan tes. Alat yang digunakan untuk mengumpulkan data keaktifan

siswa berupa lembar observasi sedangkan alat yang digunakan untuk

mengumpulkan data prestasi siswa berupa tes hasil belajar.

45
F. Instrumen Penelitian

Sugiyono (2012: 148) menyatakan bahwa instrumen penelitian adalah

suatu alat yang digunakan mengukur fenomena alam maupun sosial yang

diamati. Secara spesifik semua fenomena ini disebut variabel penelitian.

Instrumen penelitian ini disusun berdasarkan indikator yang dikembangkan

dari silabus.

Dalam penelitian ini instrumen yang digunakan berupa lembar

observasi dan tes hasil belajar.

1. Pedoman Observasi

Dalam melakukan observasi, peneliti menggunakan pedoman observasi.

Observasi untuk menilai proses belajar mengajar dapat dilakukan pada saat

siswa melakukan kegiatan belajar dan mencatat gejala dan prilaku yang

ditunjukkan oleh setiap siswa. Lembar observasi disusun berdasarkan aspek-

aspek yang akan diteliti dalam penelitian ini. Lembar observasi belajar siswa

selama KBM dapat dilihat pada tabel 3 sebagai berikut:

46
Tabel 3.Pedoman Observasi dalam Bentuk Daftar Cek untuk Kelompok

Sekolah :
Kelas/kelompok :
Semester :
Pokok bahasan :

No Nilai Prilaku yang Diamati Hasil Pengamatan


(Indikator/Diskriptor) Kemunculan Skor Catatan
1 1. Perhatian siswa 1. Memperhatikan penjelasan Ya Tidak
guru
2. Memperhatikan proses
penyelesaian masalah
3. Memperhatikan pendapat
siswa lain
2 2. ………………. 1. ………………………
2. ………………………
3. ………………………

Kesimpulan:

………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
……………………………….

Salatiga,………………….

Slameto

47
Petunjuk:

1. Judul disesuaikan situasi yang dikehendaki.


2. Kolom 2 penjabaran dari kolom I.
3. Kolom 3 diisi dengan jenis-jenis prilaku (indikator/diskriptor) sesuai dengan
nilai yang terkandung dalam TIU yang bersangkutan.
4. Kolom 4 dan 5 diisi dengan hasil pengamatan pada saat pembelajaran
berlangsung dengan memberi tanda cek (√) pada kolom yang sesuai.
5. Kolom 6 dinilai dengan angka sesuai dengan pedoman yang ditentukan
terlebih dahulu.
6. Kolom 7 diis sebagai catatan khususnya untuk siswa sesuai dengan prilaku
tertentu menunjukkan gejala yang tidak diinginkan.
7. Kesimpulan ditarik secara umum apakah kelas/kelompok dalam mengadakan
kegiatan sudah mencapai tujuan atau belum. Dengan kata lain apakah
pengajaran berhasil atau belum.

(Slameto, 1988: 107-108)

48
Tabel 4.Pedoman Observasi dalam Bentuk Cek untuk Individual

Sekolah :
Kelas/kelompok :
Semester :
Pokok bahasan
No Prilaku yang Diamati Nama Siswa
(Indikator/Diskriptor) Agung Tri P Agus P Ahmad Z Andar A Andik P Angga W P Ari J P
cek skor cek skor cek skor cek skor Cek skor cek skor cek skor
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16
1 1. Memperhatikan
penjelasan guru
2. Memperhatikan proses
penyelesaian masalah
3. Memperhatikan
pendapat siswa lain
2 1. ………………

Petunjuk:
1. Judul disesuaikan situasi yang dikehendaki.
2. Kolom 2 dturunkan dari format 2.
3. Kolom 2 dturunkan dari format 2.
4. Kolom ganjil dari 3 sampai dengan 21 diisi idem format 3.
(Slameto, 1988: 109)
49
Tabel 5. Pedoman Observasi dalam Bentuk Skala Penilaian untuk Individual
Sekolah :
Kelas/kelompok :
Semester :
Pokok bahasan :
No Prilaku yang Diamati Nama Siswa yang Diamati Sesuai dengan Hasilnya
(Indikator/Diskriptor) Agung Tri P Agus P Ahmad Z Andar A Andik P Angga W P Ari J P
skala skor skala skor skala skor skala skor Skala skor skala skor skala skor
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16
1 4. Memperhatikan
penjelasan guru
5. Memperhatikan proses
penyelesaian masalah
6. Memperhatikan
pendapat siswa lain
2 2. ………………

Skala: 1=kurang baik, 2=baik, 3=sangat baik

Kesimpulan:…………………………………………………………….. Salatiga, …………….


Slameto

(Slameto, 1988: 111)


50
Tabel 6. Lembar Observasi Belajar Siswa Selama KBM
Jumlah
No Komponen yang diamati %
siswa
1 Perhatian siswa
Memperhatikan penjelasan guru
Memperhatikan proses penyelesaian masalah
Memperhatikan pendapat siswa lain
Jumlah
Persentase perhatian siswa (%)
2 Respon siswa dalam belajar
Mengerjakan tugas dengan baik
Siswa aktif bertanya
Siswa aktif mengemukakan ide/pendapat
Jumlah
Persentase respon siswa dalam belajar siswa (%)
3 Interaksi siswa
Siswa tidak mengerjakan pekerjaan lain saat guru mngajar
Menanggapi positif dorongan guru/teman
Menentukan target penentuan tugas
jumlah
Persentase interaksi siswa
4 Ketekunan
Siswa mengerjakan soal latihan
Siswa mencatat materi ajar
Siswa mencoba memasukkan program ke mesin simulator
CNC
Jumlah
Persentase ketekunan siswa (%)
5 Gangguan kelas
Siswa tidak mengganggu temannya
Siswa tidak ribut sendiri saat guru menjelaskan
Siswa tidak mengobrol dengan siswa sebangku
Jumlah
Persentase gangguan kelas (%)
Persentase kelas (%)

51
2. Soal Tes

Soal tes digunakan untuk mengetahui sejauh mana tujuan yang

telah ditentukan telah tercapai. Tes yang digunakan dalam penelitian ini

adalah tes yang dibuat oleh peneliti yaitu berupa tes tertulis. Soal tes

dibuat oleh peneliti dengan pertimbangan dari guru pembimbing.

Indikator tes berdasarkan materi yang telah dipelajari siswa dalam

proses pembelajaran. Penilaian dalam tes ini berdasarkan pedoman

penskoran yang sudah dibuat oleh peneliti di mana nilai tertinggi oleh

setiap siswa adalah 100 dan terendah adalah 0.

G. Teknik Analisis Data

Menurut Masnur Muslich analisis data pada dasarnya adalah

upanya memilih, memilah, membuang, dan menggolongkan data untuk

menjawab dua hal pokok;

1. Tema apa yang dapat anda temukan pada data yang telah anda

kumpulkan?

2. Seberapa jauh data tersebut dapat mendukung tema penelitian?

Analisis data dalam penelitian ini menggunakan analisis deskriptif

kualitatif. Data dihasilkan selama tindakan berlangsung disajikan dalam

bentuk deskripsi. Sedangkan data data kuantitatif berupa angka-angka

yang disajikan akan dideskripsikan kemudian dianilisis secara kualitatif.

Masnur Muslich (2012: 91) menegaskan bahwa akan lebih baik jika

dalam menganilis data yang kompleks menggunakan analisis kualitatif

dengan teknik analisis interaktif, yaitu teknik analisis yang terdiri atas
52
tiga komponen kegiatan yang saling terikat: reduksi data, paparan

(display) data, dan penarikan kesimpulan.

1. Reduksi Data

Merupakan proses menyeleksi, menentukan fokus,

menyederhana-kan, meringkas, dan mengubah bentuk data mentah yang

ada dalam catatan lapangan. Dalam proses ini dilakukan penajaman,

pemilahan, pemfokusan, penyisihan data yang kurang bermakna dan

menatanya sedemikian rupa sehingga kesimpulan akhir dapat ditarik dan

diverifikasikan.

2. Paparan Data

Paparan data merupakan penjabaran data sedekimian rupa

sehingga dapat dipahami secara jelas. Beberapa data dapat berbentuk

narasi yang diikuti dengan matrik, grafik, dan diagram. Pembeberan data

yang sistematis, interaktif, dan intensif akan memudahkan pemahaman

terhadap apa yang telah terjadi sehingga memudahkan penarikan

kesimpulan atau menentukan tindakan yang akan dilakukan selanjutnya.

3. Penarikan Kesimpulan

Penarikan kesimpulan merupakan upaya memberikan penilaian

atau interpretasi berdasarkan paparan data yang telah dilakukan. Seperti

lanyaknya yang terjadi dalam penelitian kualitatif, analisis data

dilakukan sepanjang proses pelaksanaan tindakan penelitian. Penarikan

kesimpulan tentang peningkatan atau perubahan yang terjadi juga

dilakukan secara bertahap mulai dari kesimpulan sementara, yang ditarik

53
pada akhir siklus 1, ke kesimpulan revisi pada akhir siklus II dan

seterusnya, sampai pada kesimpulan final pada akhir siklus terakhir.

Kesimpulan yang pertama sampai dengan yang terakhir saling terikat.

H. Validitas dan Reliabilitas

1. Validitas

Pada dasarnya, validitas PTK sama dengan validitas dalam

penelitian kualitatif, yaitu memberikan makna langsung terhadap

tindakan yang dilakukan berdasarkan perspektif anggota penelitinya.

Menurut Anderson Dkk., dalam Zainal Arifin (2012), ada beberapa jenis

validitas yang sekaligus dapat hasil, validitas proses, valditas katalistik,

dan validitas dialogis.

Validitas demokratik berkenaan dengan mutu kolaborasi yang

dilakukan anggota peneliti. Dalam PTK, antara kolaborator dan peserta

didik, masing-masing diberi kesempatan memberikan tanggapan tentang

apa yang dipikirkan, dirasakan, dan dialaminya selama penelitian

berlangsung. Tujuannya adalah untuk mencari solusi terbaik dalam

upaya peningkatan praktek pembelajaran di kelas.

Validitas hasil mengandung konsep bahwa tindakan kelas akan

membawa hasil yang akan baik. Hasil yang lebih baik tidak hanya

melibatkan solusi masalah, tetapi juga meletakkan kembali masalah

baru. Hal ini dapat digambarkan dalam siklus penelitian, ketika

dilakukan refleksi pada akhir tindakan ditemukan bahwa hanya sebagian

54
kecil pesrta didik menjadi aktif dan sebagian besar lainya merasa takut

salah, cemas, dan malu berbicara.

Validitas proses berkenaan dengan ‘kepercayaan’ dan

‘kompetensi’, yang dapat dipenuhi dengan menjawab pertanyaan

berikut: apakah proses pelaksanaan PTK sudah memadai? Apakah guru

dan kolaboratornya dapat terus belajar dari proses tindakan tersebut?

Oleh sebab itu, guru dan kolaboratornya hasrus terus menerus

mengkritisi diri sendiri dalam situasi yang ada, sehingga dapat melihat

kekurangannya dan segera berupanya memperbaikinya.

Validitas katalitik terkait dengan tingkat pemahaman guru tentang

realitas kehidupan kelas dan cara mengelola perubahan yang ada di

dalam, termasuk perubahan pemahaman guru dan peserta didik terhadap

peran masing-masing serta tindakan yang diambil sebagai akibat dari

perubahan itu.

Validitas dialogik sama dengan proses review sejawat yang

umum dipakaidalam pnelitian akademik. Nilai atau kebaikan penelitian

dipantau melalui tinjauan sejawat untuk publikasi dalam jurnal

akademik. Review sejaewat dalam PTK berarti dialog dengan guru-guru

lain, bias melalui sarasehan atau dialog reflektif dengan teman yang

kritis atau pelaku PTK yang lain.

2. Reliabilitas

Reliabilitas data PTK secara hakiki memang rendah, karena

situasi PTK terus berubah dan proses PTK bersifat transformatif tanpa

55
kendali apapun (alami), sehingga sulit untuk mencapai tingkat

reliabilitas yang tinggi. Padahal, tingkat reliabilitas yang tinggi hanya

dapat dicapai dengan mengendalikan hampir seluruh aspek situasi yang

dapat berubah (variabel) dan hal ini tidak mungkin dilakukan dalam

PTK. Alasannya karena akan bertentangan antara ciri khas penelitian

tindakan itu sendiri, yang salah satunya adalah konstektual, situasional,

dan terlokalisasi, dengan perubahan yang menjadi tujuannya.

56

Anda mungkin juga menyukai