Anda di halaman 1dari 3

Kogenerasi Energi Terbarukan dari Biomassa

(Pemanfaatan Sampah Sebagai Pembangkit Listrik Menggunakan Metode Gasifikasi)

Pendahuluan
Kegiatan manusia dalam kehidupan sehari-harinya selalu menghasilkan sampah. Sampah
merupakan masalah besar yang dihadapi di kota-kota besar dan daerah-daerah pedesaan yang
ada di Indonesia pada umumnya. Indonesia juga memiliki banyak industri yang menghasilkan
sangat besar limbah (sampah). Kondisi ini sangat memprihatinkan karena masalah lingkungan
yang disebakan belum optimalnya proses daur ulang dan pemanfaatan limbah (sampah). Proses
daur ulang dari limbah padat dapat menjadi energi biomassa, dan pemanfaatannya belum
dijadikan sebagai issue dalam mengatasi masalah lingkungan dan pemenuhan energi
terbarukan. Ditengah laju perkembangan dan pembangunan kota, populasi, serta berbagai
industri yang mekanis, pemanfaatan limbah yang diproses menjadi biomassa dapat menjadi
alternative untuk memenuhi kebutuhan energy masa depan (energi baru terbarukan) sehingga
penggunaan bahan bakar fosil dapat dikurangi.
Energi terbaru merupakan energi yang berasal dari alam dan dapat diperbaharui, apabila
energi tersebut dikelola dengan baik maka sumber daya tersebut tidak akan ada habis-habisnya.
Di Indonesia pemanfaatan energi terbarukan dapat digolongkan dalam tiga kategori. Yang
pertama adalah energi yang sudah dikembangkan tetapi masih secara terbatas, dan yang
terakhir adalah energi yang sudah dikembangkan tetapi baru sampai pada tahap penelitian. Dari
ketiga kategori tersebut pemanfaatan energi biomassa termasuk bagian dari energi yang
dikembangkan secara komersial. Dengan menggunakan mesin pembakar sampah modern,
sampah dapat diubah menjadi energi serbaguna termasuk didalamnya energi listrik, yang
nantinya siap untuk didistribusikan ke setiap rumah, tentunya sampah yang digunakan adalah
termasuk jenis sampah yang organik.
Menyangkut tentang hal tersebut maka didalam paper ini penulis mencoba untuk
membahas bagaimana cara untuk memanfaatkan sampah sebagai sumber pembangkit tenaga
listrik atau yang sering disebut dengan istilah pembangkit listrik energi biomassa sehingga
nantinya dapat memenuhi kebutuhan listrik dalam kehidupan sehari-hari.

Rumusan Masalah
Tujuan
Pengertian Biomassa
Biomassa secara umum lebih dikenal sebagai bahan kering material organik atau bahan yang
tersisa setelah suatu tanaman atau material organik dihilangkan kadar airnya (dikeringkan).
Material organik hidup seperti tumbuhan, hewan dan kotorannya, umumnya mengandung 80-
90% air, namun setelah kering akan mengandung senyawa hidrokarbon yang sangat tinggi.
Senyawa hidrokarbon inilah yang penting sebagai potensi sumber energi yang tersimpan pada
biomassa.
Biomassa adalah produk yang dikenal atau bahan yang ditemukan di sebagian besar
makhluk hidup. Hal ini dapat bahan hewan, bakteri, atau bahan tanaman. Contoh tertua yang
kita miliki dari energi biomassa saat ini adalah kayu, yang dapat kita membakar untuk
menghasilkan panas dan menciptakan uap yang karenanya, menghasilkan energi.
Energi biomassa adalah sumber energi terbarukan yang ditemukan dalam tanaman.
Tanaman mengambil energi dari matahari dalam proses fotosintesis dan menggunakannya
untuk memproduksi dan tumbuh biomassa. Energi biomassa dibuat ketika biomassa
dikumpulkan dan dibakar perlahan untuk membuat uap. Generator kemudian menggunakan
uap untuk mengubahnya menjadi panas dan energi.

Potensi Biomassa di Indonesia


Potensi biomassa di Indonesia yang bisa digunakan sebagai sumber energi jumlahnya
sangat melimpah. Limbah yang berasal dari hewan maupun tumbuhan semuanya potensial
untuk dikembangkan. Pada umumnya sampah dapat dikelompokkan menjadi dua kelompok,
diantaranya sampah organik dan non organik. Sampah Organik adalah sampah yang dapat
diuraikan oleh mikroorganisme, contohnya: daun-daunan, Sampah dapur, sayur-sayuran, buah-
buahan, dan lain-lain. Bila sampah organik dikumpulkan secara terpisah, sampah tersebut dapat
digunakan untuk menghasilkan biogas. Biogas dapat menghasilkan energi listrik (PLTG).
Sedangkan sampah Anorganik adalah sampah yang tidak dapat diuraikan oleh
mikroorganisme. Sampah Anorganik dapat berasal dari sumber daya alam tak terbaharui
seperti mineral, minyak bumi, dan dapat pula berasal dari proses industri. Contoh sampah
Anorganik yang ada dirumah tangga seperti botol, platik, kaleng dan lain-lain.
Sampah perkotaan yang organik pada dasarnya ialah biomassa (senyawa organik) yang
dapat dikonversikan menjadi energi melalui sejumlah proses pengolahan. Energi yang
dihasilkan dapat berbentuk energi listrik, gas, energi panas dan dingin yang banyak dibutuhkan
untuk industri- industri sekarang ini, baik itu industri kecil maupun industri yang besar.

Gambar 1. Kumpulan Sampah Organik dan Non Organik

Pemanfaatan limbah sebagai bahan bakar nabati memberi tiga keuntungan langsung.
Pertama, peningkatan efisiensi energi secara keseluruhan karena kandungan energi yang
terdapat pada limbah cukup besar dan akan terbuang percuma jika tidak dimanfaatkan. Kedua,
penghematan biaya, karena seringkali membuang limbah bisa lebih mahal dari pada
memanfaatkannya. Ketiga, mengurangi keperluan akan tempat penimbunan sampah karena
penyediaan tempat penimbunan akan menjadi lebih sulit dan mahal, khususnya di daerah
perkotaan.
Potensi biomassa yang besar di negara, hingga mencapai 49.81 GW tidak sebanding
dengan kapasitas terpasang sebesar 302.4 MW. Bila kita maksimalkan potensi yang ada dengan
menambah jumlah kapasitas terpasang, maka akan membantu bahan bakar fosil yang selama
ini menjadi tumpuan dari penggunaan energi. Hal ini akan membantu perekonomian yang
selama ini menjadi boros akibat dari anggaran subsidi bahan bakar minyak yang jumlahnya
melebihi anggaran sektor lainnya.
Dengan pengolahan limbah sampah sebagai energi biomassa menggunakan mesin
pembakar sampah modern, sampah tersebut dapat diubah menjadi energi serbaguna termasuk
didalamnya energi listrik, yang nantinya siap untuk didistribusikan ke setiap rumah, tentunya
sampah yang digunakan adalah termasuk jenis sampah yang organik. Energi biomassa
merupakan sumber energy yang dapat diproses menjadi energy terbaharukan dalam bentuk
hydrogen melalui metode gasifikasi yang akan digunakan sebagai sumber pembangkit listrik,

Metode Gasifikasi Biomassa


Gasifikasi merupakan metode dari termo-kimia. Hasil dari proses gasifikasi menghasilkan gas
alam utama yang unsurnya terdiri dari H2 dan CO, dengan jejak gas (kandungan) unsure CH4
yang berbeda-beda proporsinya. Gas yang dihasilkan dari gasifikasi biomassa dapat
dipergunakan sebagai bahan bakar mesin boiler, turbin gas atau sel bahan bakar. Proses
gasifikasi ini dilakukan dalam reaktor gasifikasi atau biasa disebut gasifier dan gas hasilnya
disebut gas produser.

Anda mungkin juga menyukai