Kerusakan itu meliputi 10 bangunan sekolah dasar, satu unit sekolah menengah
pertama, empat sekolah menengah atas, enam masjid, dua unit perkantoran, madrasah
sebanyak 10 unit, dan satu unit rumah sakit. “Korban meninggal dunia ada satu
orang, luka-luka enam orang,” tambah Dicky.
Bencana yang terjadi saat sebagian warga terlelap itu juga mengakibatkan adanya 200
pengungsi. BPBD Jawa Barat baru membangun posko pengungsian di Kabupaten
Ciamis, sebagai daerah yang mengalami kerusakan paling parah.
Kebutuhan mendesak bagi masyarakat yang terdampak gempa adalah terpat. “Untuk
menutupi kebocoran rumah,” imbuh Harisman.
BPBD Kota Tasikmalaya mendata ada tujuh keluarga yang mengungsi. Lima
mengungsi ke kerabatnya, sedangkan dua lainnya ke tenda darurat yang disediakan
BPBD.
Terkait penanganan pasca bencana, Pemerintah Kabupaten Ciamis sudah menetapkan
masa tanggap darurat selama tujuh hari ke depan. Bupati Ciamis, Iing Syam Arifin
mengatakan penetapan masa tanggap darurat itu untuk memudahkan penanganan
darurat dan kemudahan mengakses potensi sumber daya yang ada, termasuk
penggunaan kas daerah. [153]
http://sp.beritasatu.com/home/gempa-tasikmalaya-merusak-sedikitnya-600-
bangunan-di-jawa-barat/121920
Sebuah rumah rusak rusak akibat gempa 6,9 SR yang mengguncang selatan Jawa barat,
Jumat tengah malam tadi. [BNPB