Anda di halaman 1dari 3

BAB 1

DASAR TEORI
FTIR adalah metode untuk mengukur dan menentukan kelompok dan jenis
ikatan suatu senyawa berdasarkan nilai jumlah gelombang. Alat ini menggunakan
prinsip spektroskopi dengan sinar infrared, sebagai contoh dapat menganalisa
perbedaan minyak zaitun, minyak sawit, minyak babi, dan campurannya dengan
FTIR (Tahir dkk., 2018).
FTIR merupakan singkatan dari Fourier Transform Infra Red. Dimana FTIR ini
adalah teknik yang digunakan untuk mendapatkan spektrum infra merah dari
absorbansi, emisi, fotokonduktivitas, atau Raman Scattering dari sampel padat,
cair dan gas. Karakteristik dengan menggunakan FTIR bertujuan untuk
mengetahui jenis-jenis vibrasi antar atom. FTIR juga digunakan untuk menganalisa
seyawa organik dan anorganik serta analisa kualitatif dan kuantitatif dengan
melihat kekuatan absorbsi senyawa pada panjang gelombang (Puspitasari dkk.,
2018).
Kelebihan spektrometer dibandingkan fotometer adalah panjang
gelombang dari sinar putih dapat lebih terseleksi dan ini diperoleh dengan alat
pengurai seperti prisma, grating ataupun celah optis. Pada fotometer filter, sinar
dengan panjang gelombang yang diinginkan diperoleh dengan berbagai filter dari
berbagai warna yang mempunyai spesifikasi melewatkan trayek panjang
gelombang tertentu. Pada fotometer filter, tidak mungkin diperoleh panjang
gelombang yang benar-benar monokromatis, melainkan suatu trayek panjang
gelombang 30-40 nm. Sedangkan pada spektrometer, panjang gelombang yang
benar-benar terseleksi dapat diperoleh dengan bantuan alat pengurai cahaya
seperti prisma. Suatu spektrofotometer tersusun dari sumber spektrum tampak
yang kontinyu, monokromator, sel pengabsorpsi untuk larutan sampel atau
blanko dan suatu alat untuk mengukur perbedaan absorpsi antara sampel dan
blanko ataupun pembanding (Sariyanto, 2019).
Fourier Transformed Infrared (FTIR) merupakan salah satu alat atau
instrument yang dapat digunakan untuk mendeteksi gugus fungsi,
mengidentifikasi senyawa dan menganalisis campuran dari sampel yang dianalisis
tanpa merusak sampel. Daerah inframerah pada spectrum gelombang
elektromagnetik dimulai dari panjang gelombang 14000 cm -1 hingga 10-1.
Berdasarkan panjang gelombang tersebut daerah inframerah dibagi menjadi tiga
daerah, yaitu IR dekat (14000-4000 cm-1) yang peka terhadap vibrasi overtone, IR
sedang (4000-400 cm-1) berkaitan dengan transisi energi vibrasi dari molekul yang
memberikan informasi mengenai gugus-gugus fungsi dalam molekul tersebut, dan
IR jauh (400-10 cm-1) untuk menganalisis molekul yang mengandung atom-atom
berat seperti senyawa anorganik tapi butuh teknik khusus. Biasanya analisis
senyawa dilakukan pada daerah IR sedang. Prinsip kerja FTIR adalah interaksi
antara energi dan materi. Infrared yang melewati celah ke sampel, dimana celah
tersebut berfungsi mengontrol jumlah energi ysng disampaikan kepada sampel.
Kemudian beberapa infrared diserap oleh sampel dan yang lainnya di
transmisikan melalui permukaan sampel sehingga sinar infrared lolos ke detektor
dan sinyal yang terukur kemudian dikirim ke computer dan direkam dalam bentuk
puncak-puncak (Sari dkk., 2018).
DAFTAR PUSTAKA

Puspitasari, A. D. , Sumantri, Murwati, D. B., dan Irawan, I. 2018. Pengaruh


Suhu Dan Lama Penyimpanan Terhadap Kadar Lesitin Dalam Susu Kedelai Dan
Soygurt Secara Spektrofotometri. Jurnal Ilmu Teknosains. 4 (2) : 62-68.

Sari, N. W., Fajri, M., dan Anjas, W. 2018. Analisis Fitokimia Dan Gugus
Fungsi Dari Ekstrak Etanol Pisang Goroho Merah (Musa Acuminate (L)). Jurnal
Universitas Esa Unggul. 2 (1) : 30-34.

Sariyanto, E. 2019. Serapan Zat Besi Dalam Minuman Teh Kemasan


Menggunakan Spektrometer. Jurnal Politeknik Kesehatan Tanjung Karang. 8 (1) :
7-12.

Tahir, M., Muflihunna, A., dan Syafrianti. 2018. Penentuan Kadar Fenolik
Total Ekstrak Etanol Daun Nilam (Pogostemon cablin Benth.) Dengan Metode
Spektrofotometri. Jurnal Fakultas Farmasi UMI. 4 (1) : 215-218.

Anda mungkin juga menyukai