Anda di halaman 1dari 3

Pertemuan XIV LEMBAR KERJA 13 SKS : 3

Kode : pvjwpst
Hari / Tanggal
MATA KULIAH PROFESI
Rabu, 13 Mei 2020 Waktu : 08.00 – 10.30
KEPENDIDIKAN
WIB
Materi : Hakikat Bimbingan Konseling

Judul / Tema Pembahasan : Peranan Guru Bidang Studi dalam Bimbingan Konseling.
Topik Pembahasan : “Peranan Guru Bidang Studi dalam Bimbingan Konseling.”

Inti sari pembahasan :


1. Mengidentifikasi kesulitan belajar siswa.
2. Menyajikan informasi mengenai pendidikan dan jabatan.
3. Mendorong dan membantu meningkatkan pertumbuhan dan perkembangan sosial,
emosional, bakat dan bahasa siswa.
4. Melakukan konseling kelompok di kelas.
5. Konferensi kasus.
6. Dan pelayanan lainnya.

Pertanyaan yang diajukan :


1. Peranan guru bidang studi dalam memberhasilkan program bimbingan konseling di
sekolah yaitu :
Guru bidang studi adalah pelaksana pengajaran serta bertanggung jawab memberikan
informasi tentang siswa untuk kepentingan bimbingan dan konseling .Dalam mengajar
siswa maka guru bidang studi lebih mengenal tingkah laku,sifat-sifat , kelebihan dan
kelemahan tiap siswa . Olehkarena itu , disamping bertugas dalam mengajar mata
pelajarannya , guru dapat berperan dalam memberhasilkan program bimbingan
konseling. Dimana Prayitno (2003) memerinci peran , tugas , dan tanggung jawab
guru-guru dalam bimbingan konseling adalah :

a. Membantu memasyarakatkan pelayanan bimbingan dan konseling kepada siswa.


b. Membantu guru pembimbing / konselor mengidentifikkasi siswa – siswa yang
memerlukan layanan bimbingan dan kosneling, serta mengumpulkan data tentang
siswa – siswa tersebut.
c. Mengalihtangankan siswa yang memerlukan pelayanan bimbingan dan konseling
kepada guru pembimbing / konselor.
d. Menerima siswa alih tangan kasus dari guru pembimbing / konseling, yaitu siswa
yang menurut guru pembimbing / konselor memerlukan pelayanan pengajar / latihan
khusus (seperti pengajaran / latihan perbaikan dan program pengayaan).
e. Membantu mengembangkan suasana kelas, hubungan suru siswa dann hubungan antar
siswa yang menunjang pelaksanaan pelayanan bimbingan dan konseling.
f. Memberikan kesempatan dan kemudahan kepada siswa yang memerlukan layanan /
kegiatan bimbingan dan konseling untuk mengikuti / menjalani layanan / kegiatan
yang dimaksud itu.
g. Berpartisipasi dalam kegiatan khusus penanganan maslah siswa, seperti konferensi
kasus.
h. Membantu pengumpulan informasi yang diperlukan dalam rangka penilaian
pelayanan bimbingan dan konseling serta upaya tindak lanjutnya.

2. Klasifikasi peranan guru bidang studi dalam memberhasilkan program bimbingan


konseling yaitu :
a. Guru sebagai informator. Seorang guru dalam kinerjanya dapat berperan sebagai
informator, terutama berkaitan dengan tugasnya membantu guru pembimbing atau
konselor dalam memasyarakatkan layanan bimbingan dan konseling kepada siswa
pada umumnya. Melalui peranan ini, guru dapat menginformasikan berbagai hal
tentang layanan bimbingan dan konseling, tujuan, fungsi dan manfaatnya bagi siswa.
b. Guru sebagai fasilitator. Guru dapat berperan sebagai fasilitator terutama ketika
dilangsungkan layanan pembelajaran baik itu yang bersifat preventif ataupun kuratif.
Maka, pada saat siswa mengalami kesulitan belajar, guru dapat merancang program
perbaikan (remedial teaching) dengan mempertimbangkan tingkat kesulitan yang
dialami dan penyesuaian dengan gaya belajar siswa. Sebaliknya, bagi siswa yang
pandai guru dapat memprogramkan tindak lanjut berupa kegiatan pengayaan
(enrichment).
c. Guru sebagai mediator. Dalam kedudukannya yang strategis, yakni berhadapan
langsung dengan siswa, gurudapat berperan sebagai mediator antara siswa dan
konselor. Hal itu tampak misalnya saat seorang guru diminta untuk melakukan
kegiatan identifikasi siswa yang memerlukan bimbingan dan konseling kepada
konselor sekolah.
d. Guru sebagai motivator. Dalam peranan ini, guru dapat berperan sebagai pemberi
motivasi siswa dalam memanfaatkan layanan bimbingan dan konseling di sekolah,
sekaligus memberikan kesempatan kepada siswa untuk memperoleh layanan
konseling, misalnya pada saat siswa seharusnya mengikuti pelajaran di kelas. Tanpa
kerelaan guru dalam memberi kesempatan kepada siswa menerima layanan, layanan
konseling perorangan akan sulit terlaksana mengingat terbatasnya jam khusus
bimbingan dan konseling pada sekolah – sekolah kita.
e. Guru Sebagai Kolaborator. Sebagai mitra seprofesi, yakni sama – sama sebagai
tenaga pendidik di sekolah, guru dapat berperan sebagai kolaborator konselor di
sekolah, misalnya dalam penyelenggaraan berbagai jenis layanan orientasi informasi,
layanan pembelajaran, atau dalam pelaksanaan kegiatan pendukung seperti konferensi
kasus, himpunan data dan kegiatan lainnya yang relevan.

Simpulan Materi :
“Guru bidang studi memiliki peranan dalam memberhasilkan program bimbingan di sekolah
untuk membantu peserta didik mengalami pertumbuhan dan perkembangan secara
maksimal.”.
Nama / Kelompok : Kristina Grace S/ 5 Nilai
NIM : 4193111025
Prodi / Fakultas : Pendidikan Matematika / Paraf Dosen
MIPA
Kelas : 19 C Reguler
Drs. Robenhart Tamba, M.Pd

Anda mungkin juga menyukai