1. Penyusunan & Penyiapan Rencana Kerja, Analisis & Pengolahan Data Rencana
Penyuluhan Kesehatan : *Halaman 62*
Perencanaan adalah serangkaian kegiatan dimana keputusan yang dibuat dituangkan dalam
bentuk tindakan. Perencanaan merupakan salah satu siklus dari proses pemecahan masalah
untuk mengubah posisi yang ada saat ini kepada posisi yang diinginkan
Manfaat Perencanaan
1. Memusatkan perhatian pada tujuan yang ingin dicapai.
2. Mengurangi resiko ketidak pastian terhadap proses kegiatan yang harus
dilakukan.
3. Mencegah pemborosan sumberdaya, dan mengoptimalkan penggunaan
sumberdaya secara efektif dan efi sien untuk mencapai tujuan yang ingin
dicapai.
4. Kegiatan terjadwal dengan baik
5. Menjadi dasar bagi fungsi manajemen yang lain, yaitu pelaksanaan,
pengawasan, pemantauan dan penilaian.
Jenis-jenis Perencanaan
Ada beberapa jenis perencanaan promosi kesehatan, yaitu:
1. Perencanaan berdasarkan alokasi waktu (jangka pendek, menengah dan
panjang).
2. Perencanaan promosi kesehatan berdasarkan program prioritas
3. Perencanaan berdasarkan tatanan promosi kesehatan.
4. Perencanaan berdasarkan kegiatan promosi disetiap jenjang administrasi, di
pusat, provinsi, kabupaten/kota, puskesmas/ kecamatan, dan kelurahan.
5. Perencanaan berdasarkan pencapaian indikator kinerja, misalnya: pencapaian
PHBS di Rumah Tangga, PHBS di Sekolah, pencapaian Desa dan Kelurahan
Siaga Aktif, pencapaian target imunisasi lengkap pada bayi, peningkatan target
persalinan yang ditolong oleh tenaga kesehatan, dll
6. Perencanaan berdasarkan pada strategi promosi kesehatan (perencanaan
advokasi, bina suasana, gerakan pemberdayaan masyarakat).
7. Perencanaan berdasarkan ruang lingkup program kesehatan, yaitu untuk satu
program atau program terpadu.
8. Perencanaan dalam menghadapi keadaan darurat.
9. Perencanaan berdasarkan fungsi operasional misalnya: keuangan,
ketenagakerjaan, dll).
Sistematika
1. Latar Belakang
Menjelaskan dasar hukum yang terkait dan kebijakan Kementerian Negara/
Lembaga yang merupakan dasar keberadaan kegiatan/alctifl tas berkenaan
berupa Peraturan Perundangan yang berlaku, Rencana Strategis Kementerian
Negara/Lembaga, dan Tugas Fungsi Kementerian Negara/Lembaga,
sedangkan gambaran umum merupakan penjelasan secara singkat mengapa
(why) kegiatan tersebut dilaksanakan dan alasan penting kegiatan tersebut
dilaksanakan serta keterkaitan kegiatan yang dipilih dengan kegiatan keluaran
(output) dalam mendukung pencapaian sasaran dan kinerja program/yang
pada akhirnya akan mendukung pencapaian tujuan kebijakan.
2. Kegiatan yang dilaksanakan
Menjelaskan uraian kegiatan apa (what) yang akan dilaksanakan dan batasan
kegiatan.
3. Maksud dan Tujuan
Menjelaskan mengapa (why) kegiatan harus dilaksanakan dan berisikan hasil
akhir yang diharapkan dari suatu kegiatan (bersifat kualitatif) serta manfaat
(outcome) kegiatan.
4. Indikator Keluaran dan Keluaran
Menjelaskan indikator keluaran berupa target yang ingin dicapai (bersifat
kualitatif) dan keluaran (output) yang terukur dalam suatu kegiatan (bersifat
kuantitatif). Misalnya: 37% RT sehat, dan lain-lain.
5. Cara Pelaksanaan Kegiatan
Menjelaskan bagaimana (how) cara pelaksanaan kegiatan baik berupa metode
pelaksanaan, komponen, tahapan dalam mendukung pencapaian keluaran
(output) kegiatan.
6. Tempat Pelaksanaan Kegiatan
Menjelaskan dimana (where) kegiatan tersebut akan dilaksanakan.
7. Pelaksana dan Penanggungjawab Kegiatan
Menjelaskan siapa (who) saja yang terlibat dan bertanggungjawab atas
pelaksanaan kegiatannya.
8. Jadwal Kegiatan
Menjelaskan berapa lama dan kapan (when) kegiatan tersebut dilaksanakan,
dengan dilengkapi time table kegiatan.
9. Biaya
Berisikan total biaya (how much) kegiatan sebesar nilai nominal tertentu yang
dirinci dalam (Rencana Anggaran Biaya) RAB sebagai lampiran KAK.
10. Penandatangan KAK
Diisi pejabat yang bertanggung jawab pada kegiatan yang akan dilaksanakan.
2. Analisis Identifikasi Wilayah : *Halaman 66-73*
IDENTIFIKASI POTENSI WILAYAH YANG TERKAIT DENGAN MASALAH KESEHATAN
Potensi Wilayah adalah kegiatan penggalian data dan informasi potensi wilayah (data sekunder dan data
primer) yang dilakukan secara partisipatif
Potensi adalah semua sumberdaya yang ada atau tersedia dan yang dapat digunakan
dalam upaya mengatasi masalah yang ada ataupun digunakan dalam upaya mencapai
tujuan. langkah kegiatan indentifi kasi potensi wilayah:
Isi TOR:
1. Uraian mengenai apa (WHAT) pengertian dan apa keluaran (output) yang akan
dicapai dari kegiatan yang dilaksanakan.
2. Mengapa (WHY) kegiatan tersebut perlu dilaksanakan dalam hubungan tugas
pokok dan fungsi atau sasaran program yang hendak dicapai.
3. Siapa (WHO) satker/panitian/tim/personal yang bertanggung jawab
melaksanakan dalam mencapai keluaran (output) dan siapa yang menerima
manfaat dari kegiatan tersebut.
4. Kapan (WHEN) kegiatan dimulai dan selesai,
5. berapa lama (HOW LONG) waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikanya.
6 Dimana/lokasi (WHERE) kegiatan tersebut dilaksanakan.
7. Bagaimana (HOW) kegiatan tersebut dilaksanakan.
8. Berapa perkiraan biayanya (HOW MUCH) yang dibutuhkan
PertanyaanTerbuka : responden bebas memberikan jawaban tanpa dibatasi jenis jawabannya. Pertanyaan
terbuka baik untuk memastikan subyektifi tas data. Dengan pertanyaan terbuka kita dapat menangkap
beragam pendapat tentang suatu hal yang kita tanyakan. Pertanyaan
terbuka biasanya diletakkan pada akhir daftar pertanyaan untuk mengetahui
pendapat responden tentang hal yang diteliti.
Kerugian pertanyaan terbuka :
1. Harus dibaca dan dianalisis satu pers atu
2. Interpretasi beberapa pembaca dapat berbeda sehingga sulit disimpulkan.
3. Butuh waktu dan pikiran yang lebih banyak bagi responden untuk
menjawabnya, sehingga mudah bosan.
Untuk kuesioner yang mengukur opini dan variabel yang jumlahnya banyak, seperti
misalnya uji musik, lebih baik menggunakan jumlah pilihan jawaban yang genap,
untuk menghindari banyaknya jawaban yang kosong (tidak punya pendapat).
Keuntungan Pertanyaan Tertutup :
1. Mudah dihitung persentase jawabannya.
2. Dapat menggunakan lembar jawaban komputer sehingga cepat menghitungnya.
3. Mudah melacak pendapat berdasarkan waktu
4. Mudah memfi lter jawaban yang tidak berguna atau yang ekstrim.
2. Pengembangan Variabel
3. Koding Data (Pemberian Kode pada data)
4. Cek Kesalahan
5. Membuat Struktur Data
6. Cek Preanalisa Komputer
7. Tabulasi
8. Cleaning Data (Pembersihan data)
out of range, tidak konsisten secara logika, ada nilai-nilai ekstrim, data
dengan nilai-nilai tdk terdefi nisi, sedangkan treatmen yang hilang adalah nilai
dari suatu variabel yang tidak diketahui dikarenakan jawaban responden yang
membingungkan
9. Recording Data (Pencatatan Data): Maka perlu adanya recording data, yang merupakan bagian
dari sesudah tahap coding data (Pengkodean Data)
10. Penyusunan laporan hasil pelaksanaan dengan menggunakan beberapa
instrumen
Kemampuan Khusus :
Data yang sudah diperoleh kemudian dikoreksi untuk menjamin keakuratan dan
kualitas data. Data yang sudah terkumpul kemudian dianalisa dan dievaluasi.
Jenis data yang dianalisa dan dievaluasi meliputi:
1. data umum antara lain keadaan geografis dan musim, keadaan penduduk
(jumlah, kepadatan), pendidikan, keadaan ekonomi dll.
2. data khusus kesehatan antara lain meliputi angka kesakitan, angka kematian,
angka kelahiran, keadaan gizi, jenis-jenis penyakit tertentu.
3. data perilaku antara lain pola makan, pola kepemimpinan, kebiasaan buang
sampah, kebiasaan berobat, kebiasaan buang air besar, kebiasaan, dll
Persiapan Perencanaan
Untuk merumuskan rencana kegiatan perlu diperhatikan hal-hal sebagai berikut:
1. Tingkat kemampuan (pengetahuan, sikap dan keterampilan) pelaku utama
dan pelaku usaha;
2. Ketersedian teknologi/inovasi, sarana dan prasarana, serta sumberdaya lain
yang mendukung kegiatan penyuluhan kesehatan masyarakat;
3. Tingkat kemampuan (Pengetahuan, Keternampilan dan Sikap) Penyuluh
Kesehatan Masyarakat;
4. Situasi lingkungan fi sik sosial dan budaya yang ada; dan
5. Alokasi pembiayaan yang tersedia.
Tujuan FGD adalah untuk memperoleh informasi mendalam pada konsep, persepsi dan gagasan untuk
suatu kelompok FGD mengarahkan untuk menjadi lebih dari suatu pertanyaan-pertanyaan interaksi jawaban.
Ini merupakan suatu diskusi kelompok antara 6 sampai 12 orang yang dipandu oleh seorang fasilitator dan
co-fasilitator.
Beberapa tips saat melakukan wawancara adalah mulai dengan pertanyaan yang mudah, mulai dengan
informasi fakta, hindari pertanyaan multiple, jangan menanyakan pertanyaan pribadi sebelum building
raport, ulang kembali jawaban untuk klarifi kasi, berikan kesan positif, dan kontrol emosi negative.
3. Observasi berkelanjutan
Observasi adalah metode pengumpulan data melalui pengamatan langsung
atau peninjauan secara cermat dan langsung di lapangan atau lokasi penelitian.
Dalam hal ini, peneliti dengan berpedoman kepada desain penelitiannya perlu
mengunjungi lokasi penelitian untuk mengamati langsung berbagai hal atau
kondisi yang ada di lapangan.
Hasil observasi kita akan memperoleh gambaran yang jelas tentang masalahnya dan mungkin
petunjuk-petunjuk tentang cara pemecahannya. Tujuan observasi adalah untuk memperoleh berbagai data
konkret secara langsung di lapangan atau tempat penelitian.
Beberapa informasi yang diperoleh dari hasil observasi adalah ruang (tempat),
pelaku, kegiatan, objek, perbuatan, kejadian atau peristiwa, waktu, perasan.