OLEH
Shofia Ranti
16175030
Pendidikan Fisika 2016
Kelas A
DOSEN:
Prof. Dr. Hj. FESTIYED, M.S
2017
A. Latar Belakang
Menjadi guru yang baik tidak mudah, karena seorang guru memiliki tanggung
jawab untuk menyampaikan materi pelajaran kepada murid-murid dan membuat mereka
memahami tujuan pembelajaran. Guru sebaiknya tahu cara mengajar yang baik kepada
murid-muridnya. Ketika di dalam kelas, seorang guru mengambil kendali atas kegiatan
yang akan dilakukan saat belajar dengan murid-muridnya. Jika respon murid ternyata
merasa senang belajar bersama guru yang yang bersangkutan, bisa dipastikanguru
tersebut menggunakan metode mengajar yang baik dan tidak monoton. Sebagian guru
masih ada yang mengajar dengan menggunakan metode lama, yang seolah-olah hanya
guru saja yang boleh aktif sementara murid-muridnya hanya meendengarkan. Sekarang
ini, anak-anak dituntut untuk lebih aktif, sehingga cara mengajar guru juga harus berubah
menjadi lebih baik dan maksimal.
Adapun hal-hal yang perlu diperhatikan dan diterapkan didalam kelas adalah
sebagai berikut:
1. Honesty
5. Self reflection
8. Body language
9. Teaching and motivating
B. Pembahasan
Kompetensi Inti
KI 1 : Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
KI 2 : Mengembangkan perilaku (jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli, santun, ramah
lingkungan, gotong royong, kerjasama, cinta damai, responsif dan pro-aktif) dan
menunjukan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan bangsa dalam
berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan
diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.
KI 3 : Memahami dan menerapkan pengetahuan faktual, konseptual, prosedural dalam ilmu
pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan,
kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait fenomena dan kejadian, serta menerapkan
pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan
minatnya untuk memecahkan masalah.
KI 4 : Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan
pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu
menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan.
Kompetensi Dasar
3.5 Menganalisis besaran fisis pada gerak melingkar dengan laju konstan dan penerapannya
dalam teknologi
4.5 Menyajikan ide/gagasan terkait gerak melingkar (misalnya pada hubungan roda-roda)
Indikator
o Mengidentifikasikan besaran frekuensi, frekuensi sudut, periode dan sudut tempuh yang
terdapat pada gerak melingkar dengan laju konstan,
o Merumuskan gerak melingkar beraturan secara kuantitatif
o Menjelaskan pengertian percepatan sentripetal, dan mengaplikasikannya dalam
kehidupan sehari-hari
o Memberikan contoh gerak melingkar beraturan dan berubah beraturan dalam kehidupan
sehari-hari
Materi Essensial
Besaran-besaran dalam gerak melingkar
Media Belajar
o Buku FISIKA SMA Marthen Kanginan X
B. Langkah Kegiatan/Skenario Pembelajaran
4. Pekerjaan Rumah
o Soal latihan
GERAK MELINGKAR
Gerak melingkar adalah gerak benda yang
lintasannya berbentuk lingkaran. Gerak ini dapat
kita asumsikan sebagai gerak berputar atau gerak
rotasi suatu benda. Agar suatu benda dapat bergerak
melingkar ia membutuhkan adanya gaya yang selalu
membelokkan-nya menuju pusat lintasan lingkaran.
Gaya ini dinamakan gaya sentripetal. Suatu gerak
melingkar beraturan dapat dikatakan sebagai suatu
gerak dipercepat beraturan, mengingat perlu adanya
suatu percepatan yang besarnya tetap dengan arah yang berubah, yang selalu mengubah
arah gerak benda agar menempuh lintasan berbentuk lingkaran.
- - perioda S
- - radius m
Gerak melingkar dapat dibedakan menjadi dua jenis, atas keseragaman kecepatan sudutnya
yaitu:
Gerak Melingkar Beraturan (GMB) adalah gerak melingkar dengan besar kecepatan
sudut tetap. Besar Kecepatan sudut diperolah dengan membagi kecepatan tangensial
dengan jari-jari lintasan
Arah kecepatan linier dalam GMB selalu menyinggung lintasan, yang berarti arahnya
sama dengan arah kecepatan tangensial . Tetapnya nilai kecepatan akibat
konsekuensi dar tetapnya nilai . Selain itu terdapat pula percepatan radial yang
besarnya tetap dengan arah yang berubah. Percepatan ini disebut sebagai percepatan
sentripetal, di mana arahnya selalu menunjuk ke pusat lingkaran.
Bila adalah waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan satu putaran penuh dalam
lintasan lingkaran , maka dapat pula dituliskan
dengan adalah sudut yang dilalui pada suatu saat , adalah sudut mula-mula dan
adalah kecepatan sudut (yang tetap nilainya).
Gerak Melingkar Berubah Beraturan (GMBB) adalah gerak melingkar dengan percepatan
sudut tetap. Dalam gerak ini terdapat percepatan tangensial (yang dalam hal ini
sama dengan percepatan linier) yang menyinggung lintasan lingkaran (berhimpit dengan
arah kecepatan tangensial ).
dengan adalah percepatan sudut yang bernilai tetap dan adalah kecepatan sudut
mula-mula.
3. Persamaan Parametrik
Gerak melingkar dapat pula dinyatakan dalam persamaan parametrik dengan terlebih dahulu
mendefinisikan:
Hal pertama yang harus dilakukan adalah menghitung jari-jari lintasan yang diperoleh
melalui:
Setelah diperoleh nilai jari-jari lintasan, persamaan dapat segera dituliskan, yaitu
dengan dua konstanta dan yang masih harus ditentukan nilainya. Dengan persyaratan
sebelumnya, yaitu diketahuinya nilai , maka dapat ditentukan nilai dan :
v2 v2
N=m.g+m. N = m . g cos + m .
R R
v2 v2
N=m. - m . g cos N=m. -m.g
R R
v2 v2
T=m. - m . g cos T=m. -m.g
R R
T cos = m . g
v2
T sin = m .
R
L cos
Periodenya T = 2
g
v2
N . k = m .
R
N = gaya normal
N=m.g
Sedangkan dalam kehidupan sehari-hari saja banyak yang bisa kita jadikan contoh. Berikut ini
adalah beberapa di antaranya.
1. Komidi Putar
Kuda pada komidi putar akan berputar mengelilingi pusat putaran yakni tiang komidi
putar. Kuda-kuda akan bergerak berputar dalam waktu tertentu dengan frekuensi tertentu
pula.
Pada contoh ini, bumi adalah sumbu pusat putaran. Bulan akan berputar mengelilingi
matahari dengan lintasan melingkar. Perputaran bulan terhadap bumi dalam ilmu falaq
atau ilmu astronomi. Hal ini dapat menyebabkan pergantian bulan dalam tahun qamariah.
3. Jarum jam
Ketiga jarum jam juga termasuk dalam salah satu contoh gerak melingkar. Ketiga
jarumnya akan berputar dengan kecepatan yang berbeda karena masing-masing jarum
jam menunjukkan waktu yang berbeda (detik, menit dan jam). Poros jarum jam yang
berperan sebagai pusat lingkaran sementara jarum jam akan berputar beraturan sesuai
dengan fungsi waktu masing-masing jarum.
4. Ban motor
Ban motor tentu saja selalu berputar ketika morot dijalankan. Ban motor akan melakukan
gerak melingkar terhadap poros ban. Tak terhitung berapa frekuensi putaran yang
dihasilkan ban motor selama melakukan perjalanan. Kecepatannya akan berubah sesuai
dengan keinginan pengendara dengan menggunakan bantuan rem dan gas.
Jadi dalam mempelajari kita dapat menanamkan nilai karter dan kemanusiaan
kepada peserta didik yaitu :
1. Menganalisis besaran-besaran fisika pada gerak lurus beraturan (GLB) dan gerak lurus
berubah beraturan (GLBB). Dalam Kompetensi Dasar ini dapat ditanamkan nilai-nilai moral
yang positif, diantaranya :
a) Manusia dalam menjalani hidup ini harus konstan, berjalan lurus, dan beraturan
mengikuti aturan-aturan yang berlaku di masyarakat agar tercipta kehidupan yang aman,
tertib dan tentram. (Nilai karakter dalam hubungannya dengan sesama, patuh pada
aturan-aturan sosial).
b) Menjadikan manusia menjadi lebih teliti dalam menyikapi masalah, karena dalam materi
GLB dan GLBB dituntut untuk teliti dalam pemahaman konsepnya. (Nilai karakter dalam
hubungannya dengan diri sendiri, teliti).
2. Memprediksi besaran-besaran fisika pada gerak melingkar beraturan dan gerak melingkar
berubah beraturan. Dalam Kompetensi Dasar ini dapat ditanamkan nilai-nilai moral yang
positif, diantaranya:
a) Manusia tidak boleh sombong, karena kehidupan manusia berputar. Dalam hal ini
manusia diasumsikan sebagai sebuah titik yang terletak pada roda. Dan titik tersebut
kadang diatas dan kadang dibawah, sesuai dengan perputaran roda. (Nilai karakter dalam
hubungannya dengan diri sendiri, rendah hati dan tidak sombong).
o Manusia tidak boleh berpaling dari Allah SWT pada saat menghadapi cobaan. Dalam
hal ini manusia diasumsikan sebagai sebuah partikel bagian roda yang akan ikut berotasi
saat roda bergerak melingkar. Pada saat bergerak melingkar, roda tidak mempunyai
percepatan tangensial (menyinggung lingkaran). Hal ini berarti tidak berpaling dari-Nya.
(Nilai karakter dalam hubungannya dengan Tuhan, Religius).
b) Manusia harus berserah diri pada Allah SWT. Apapun yang terjadi pada diri kita, kita
harus tetap konsisten berserah diri kepada pusat kehidupan, yaitu Allah SWT. Dalam hal
ini manusia juga diasumsikan sebagai sebuah partikel bagian roda yang akan ikut berotasi
saat roda bergerak melingkar. Pada saat roda bergerak melingkar, roda mempunyai
percepatan sentripetal yaitu percepatan yang arahnya selalu menuju ke pusat roda. (Nilai
karakter dalam hubungannya dengan Tuhan, Religius).
Daftar Rujukan