Anda di halaman 1dari 2

Peran adalah seperangkat tingkah laku yang diharapkan oleh orang lain terhadap seseorang

sesuai kedudukannya dalam suatu system.


Peran dipengaruhi oleh keadaan sosial baik dari dalam maupun dari luar dan bersifat stabil.
Peran adalah bentuk dari perilaku yang diharapkan dari seesorang pada situasi sosial tertentu.
Peran adalah suatu pola sikap, nilai dan tujuan yang diharapkan dari seseorang yang
berdasarkan posisinya dimasyarakat. posisi ini merupakan identifikasi dari status atau tempat
seseorang dalam suatu sistim sosial dan merupakan perwujudan aktualisasi diri.
Peran juga diartikan sebagai serangkaian perilaku yang diharapkan oleh lingkungan sosial
berhubungan dengan fungsi individu dalam berbagai kelompok sosial.
Peran merupakan salah satu komponen dari konsep diri (gambaran diri, ideal diri, harga diri,
peran dan identitas diri)
Menurut Beck, William and Rawlin (1986) pengertian konsep diri adalah cara individu
memandang dirinya secara utuh meliputi fisik, emosional, intelektual, sosial dan spiritual.
Penampilan peran adalah serangkaian perilaku yang diharapkan oleh lingkungan sosial
berhubungan dengan fungsi individu diberbagai kelompok sosial atau masyarakat.
Peran yang ditetapkan adalah peran dimana seseorang tidak mempunyai pillihan.
Peran yang diterima adalah peran yang terpilih atau dipilih oleh individu
1) Konflik peran, dialami jika peran yang diminta konflik dengan sistem individu atau dua
peran yang konflik satu sama yang lain.
2) Peran yang tidak jelas, terjadi jika individu yang diberi peran yang tidak jelas dalam hal
perilaku dan penampilan yang diharapkan.
3) Peran yang tidak sesuai, terjadi jika individu dalam proses transisi merubah nilai dan
sikap. Misalnya, seseorang yang masuk dalam satu profesi, dimana terdapat konflik antara nilai
individu dan profesi.
4) Peran berlebih, terjadi jika individu menerima banyak peran misalnya, sebagai istri,
mahasiswa, perawat, ibu. Individu dituntut melakukan banyak hal tetapi tidak tersedia waktu
untuk menyelesaikannya.
Faktor-faktor penyesuaian:
1) Kejelasan perilaku dan pengetahuan yang sesuai dengan peran
2) Konsistensi respon orang yang berarti terhadap peran yang dilakukan
3) Kesesuaian dan keseimbangan antar peran yang diemban
4) Keselarasan budaya dan harapan individu terhadap perilaku peran
5) Pemisahan perilaku yang akan menciptakan ketidak sesuaian perilaku peran
konflik peran (role conflict) sering terjadi pada orang yang memegang sejumlah peran yang
berbeda macamnya, kalau peran-peran itu mempunyai pola kelakuan yang saling berlawanan
meski subjek atau sasaran yang dituju sama. Dengan kata lain, bentrokan peranan terjadi kalau
untuk menaati suatu pola, seseorang harus melanggar pola lain.
Macam konflik peran
 Konflik antarperan (inter-role conflict)
- wanita → ibu rumah tangga
→ perawat di RS
 Konflik dalam peran (intra-role conflict)
disebabkan ketidakjelasan perilaku yang diharapkan dari posisi tttu.
Elemen konflik peran pribadi
1. intersender conflict
akibat perbedaan persepsi tipe kepribadian
2. intrasender conflict
akibat pelimpahan tugas diluar tanggungjawab dan wewenang
3. person role's conflict
peran, tugas, wewenang tidak sesuai keinginan
4. interroles conflict
persaiangan antar sesama

Role Strain : harapan-harapan yang bertentangan dalam satu peran yang sama, yang
disebabkan karena peran apapun sering menuntut adanya interaksi dengan berbagai status lain
yang berbeda. Sampai tingkatan tertentu, masing-masing interaksi ini merumuskan peran yang
berbeda, karena membawa harapan-harapan yang berbeda

Anda mungkin juga menyukai