Anda di halaman 1dari 4

UNIVERSITAS GUNADARMA

SK No. 92/Dikti/Kep /1996


Fakultas Ilmu Komputer, Teknologi Industri, Ekonomi
Teknik Sipil & Perencanaan, Psikologi, Sastra

SOAL UJIAN TENGAH SEMESTER


Matakuliah : Filsafat Arsitektur Tanggal : 15 Juni 2020
Fakultas : FTSP Waktu : 120 menit
Jenjang/Jurusan : S1/ Arsitektur Dosen : Dr. Pancawati Dewi
Tingkat/Kelas : II/2TB02; 2TB04; 2TB05 Sifat Ujian : Take home
Semester/Tahun : ATA-2019/2020 Jumlah Soal : 5 soal essay

Petunjuk:
1. Bacalah soal-soal di bawah ini dengan teliti
2. Isilah lembar Jawaban Yang telah disediakan
3. Berdoalah sebelum mulai. Selamat mengerjakan!

1. Paradigma Kosmologi dan Mitologi dapat ditemukan pada arsitektur. Jelaskan pengaruh
kosmologi (Mahasiswa NPM genap) dan Mitologi (Mahasiswa NPM ganjil) pada arsitektur di
Indonesia khususnya pada kasus arsitektur nusantara. (20 poin)

2. Bagaimana pendapat saudara terhadap interpretasi Teori Plato tentang Allegory of the Cave.
(bobot 20)

3. Lahirnya Peradaban Yunani ditengarai dengan ditemukannya ilmu pengetahuan, matematika


dan filsafat. Sebutkan dan jelaskan pendapat dari 2 (dua) tokoh Filsuf yang ada pada zaman
Pra-Sokrates yang saudara ketahui. (bobot 20)

4. Siapa yang disebut dengan tiga filsuf terbaik di dunia yang memiliki hubungan guru dan
murid? Bagaimana menurut pendapat saudara tentang perkembangan filsafat yang telah
dilakukan oleh ketiga filsuf tersebut. (bobot 20)

5. Selain mitologi dan kosmologi terdapat beberapa paradigma lain yang muncul dalam filsafat
dan mempengaruhi terhadap perkembangan arsitektur. Jelaskan salah satu dari paradigma
yang saudara ketahui tersebut. (bobot 20)

Jawab :
1. Menurut tata cara tradisional Jawa ada anggapan bahwa antara rumah, tanah dan manusia
penghuninya merupakan suatu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan. Orang merasa bersatu
dengan rumah dan tanah tempat berdirinya, serta sekaligus merasa bersatu dengan desa
tempat menetapnya.
Untuk mendirikan bangunan rumah orang harus memperhatikan benar persyaratannya agar
tidak mendatangkan balak atau bahaya bagi para penghuninya kelak. Seperti halnya bangsa
Cina, orang Jawa percaya bahwa arah menghadap rumah memiliki pengaruh atau dapat
membawa keberuntungan atau kesialan dalam hidupnya dan juga keluarganya.
Rumah masyarakat Jawa hampir tidak dijumpai menghadap ke barat dan demikian pula
halnya yang menghadap ke arah timur. Rumah orang biasa (masyarakat umum, bukan
bangsawan) pada umumnya menghadap ke arah utara atau selatan. Sedangkan arah
menghadap timur khusus dipergunakan untuk keraton. Setiap arah mata angin dipercayai
ditunggu oleh dewa.
Dalam mitologi Jawa, Batara Yamadipati adalah dewa kematiaan. Sehingga bagi orang yang
mempercayai, arah menghadap ke barat harus di hindari karena secara simbolik berarti sama
dengan mengharap kematian.
2. Menurut saya allegory of the cave setidaknya mengajarkan kita tentang apa yang kita lihat
dan persepsikan selama ini sebagai suatu kebenaran belum tentu adalah kebenaran yang
sesungguhnya. Allegory of the cave juga menunjukan kepada kita hubunga antara
pendidikan dan kebenaran, fungsi penting dari pendidikan bukan untuk memberi kita
kebenaran, tetapi untuk mengarahkan kita ke kebenaran. Salah satu tujuan Allgory of the
cave adalah untuk menunjukkan bahwa ada tingkat kesadaran manusia berbeda , naik dari
persepsi indra ke pengetahuan rasional tentang formulir dan akhirnya ke pengetahuan
tertinggi dari semua, pengetahuan tentang kebaikan.
3. Pythagoras, ahli mistik dan matematika. Jiwa tak dapat mati, dan bahwa jiwa itu berubah
menjadi jenis-jenis makhluk hidup lain, bahwa apapun yang bereksistensi dilahirkan
kembali menurut perputaran siklus tertentu, sehingga tak ada sesuatupun yang benar benar
baru dan bahwa segala sesuatu yang dilahirkan dengan disertai kehidupan didalamnya harus
dianggap dari satu sumber.
Parmenides, “jalan kebenaran” adalah keyakinan bahwa “hanya ‘yang ada’ itu ada”.
Parmenides tidak mendefinisikan apa yang dimaksud “yang ada”, namun menyebutkan sifat-
sifatnya. Menurut parmenides, “yang ada” itu bersifat meliputi segala sesuatu, tidak
bergerak, tidak berubah, dan tidak terhancurkan. Selain itu, “yang ada” itu juga tidak
tergoyahkan dan tidak dapat disangkal.
4. – Sokrates (469-399 SM)
Pada masa sokrates, seluruh bidang ilmu dianggap sebagai bagian dari filsafat.
Sikap Sokrates terhadap filsafat bersifat psikologis yang berarti “studi terhadap pikiran”.
Sehingga seringkali Sokrates disebut bukan ilmuwan (anti ilmu).
Dialektika (yang mengawali logika), dalam pengertian sebagai metode untuk menggali
pengetahuan dengan cara tanya-jawab, pertamakali dipraktekkan secara sistematis oleh
Zeno, murid Parmenides. Sokrates mempraktekkan sekaligus mengembangkan metode
Dialektika ini.
Metode filsafatnya yang utama adalah metode elenchus : pemaparan dan pemersoalan
keyakinan untuk mendapatkan kebenaran dan mengungkap ketidakkonsistenan.

– Plato (427-347 SM)


Plato dan Aristoteles adalah dua tokoh paling berpengaruh di antara seluruh filsuf. Pada
zaman kuno, pertengahan maupun modern, dan di antara keduanya , adalah Plato yang
memiliki pengaruh lebih besar terhadap masa-masa sesudahnya.
Filsafat Plato yang terpenting:
1. Utopia
2. Teorinya tentang ide-ide
3. Pendapatnya yang mendukung imortalitas
4. Pandangan kosmogoni
5. Konsepnya tentang pengetahuan yang lebih bersumber dari ingatan daripada persepsi
Tulisan Plato terbagi menjadi 3 kelompok utama:
1. Dialog awal yang sebagian besar berkaitan dengan pencarian keutamaan moral dan
mengenai definisi-definisi kebajikan dan kualitas-kualitas seperti keberanian dan keibaan.
2. Karyanya yang paling terkenal adalah Republic, doktrin yang penting: Teori Bentuk
3. Kepeduliannya pada isu-isu logika dan metode dialektika yang disebut Kumpulan
(collection) dan Bagian (division)
– Aristoteles (284-322 SM)
Perhatiannya pada Filsafat Pertama (Fisrt Philosophy): ilmu tentang makhluk (being).
Menulis mengenai logika, fisika, sejarah alam, psikologi, politik, etika dan seni.
Peletak fondasi pertama dalam bidang LOGIKA, logikalah yang mejadi fondasi yang
mendasari semua bentuk pembelajaran. Tulisannya tentang ini dikenal dengan
ORGANON yang berarti instrumen atau alat. Bentuk silogisme yang paling lazim terdiri
dari tiga proposisi, dua diantaranya adalah premis dan yang satunya kesimpulan argumen.
Selain itu, Aristoteles juga membuat Sepuluh Kategori atau Predikamen yang merupakan
sepuluh cara berbeda, yaitu Kategori Kualitas, Substansi, Kuantitas, Relasi, Tempat,
Waktu, Posisi, Keadaan, Aksi dan Pasivitas.
Karya Aristoteles yang terkenal lainnya adalah POETIKA salah satu uraian yang paling
berpengaruh dalam kesusastraan.
5. Pradigma rasionalis
Pengertian :
Rationale : (1) alasan utama (2) dasar alasan
Rationalism : Prisnsip atau kebiasaan untuk menerima penalaran sebagai kekuasaan tertinggi
dalam hal mengemukakan pendapat.
Rasionalisme dalam arsitektur : Suatu pradigma yang didasarkan pada hal-hal yang bersifat
nalar.

Abad XIX di Eropa (Pradigma rasionalis tumbuh)


- Munculnya revolusi industri
- Meningkatnya kebutuhan rumah tinggal dikota
- meningkatnya bentuk eklektis dalam karya arsitektur yang tidak sesuai dengan
perkembangan teknologi.

Anda mungkin juga menyukai