Anda di halaman 1dari 51

Makalah generasi muda dan narkoba

1. 1. BAB I PENDAHULUAN1.1 Latar Belakang Generasi muda adalah tulang punggung


Bangsa dan Negara merupakan istilahyang sering kita dengar sehari-hari. Perubahan-
perubahan yang terjadi dalamlingkungan sosial saat ini memerlukan panutan dan contoh
yang dapat membawamasyarakat kita ke arah yang lebih baik. Terlebih lagi di era
reformasi ini, generasimuda dituntut untuk lebih berpartisipasi dalam membangun
masyarakat Indonesia. Sebagaimana kita ketahui, generasi muda adalah tonggak
keberlangsungan masadepan Indonesia. Mereka adalah harapan kita, sinar matahari yang
akan memberikanwarna bagi masa masa depan bangsa. Oleh karena itu, menjaga mereka
agar tidakterpengaruh oleh bahaya Narkoba adalah kewajiban semua pihak. Hasil survei
membuktikan bahwa mereka yang beresiko terjerumus dalammasalah narkoba adalah
anak yang terlahir dari keluarga yang memiliki sejarahkekerasan dalam rumah tangga,
dibesarkan dari keluarga yang broken home ataumemiliki masalah perceraian, sedang
stres atau depresi, memiliki pribadi yang tidakstabil atau mudah terpengaruh, merasa
tidak memiliki teman atau salah dalampergaulan. Dengan alasan tadi maka perlu
pembekalan bagi para orang tua agarmereka dapat turut serta mencegah anaknya terlibat
penyalahgunaan narkoba. Dampak dari penyalahgunaan narkoba sudah terbukti pada
generasi kita. Dapatterlihat kerusakan fisik seperti: otak, jantung, paru-paru, saraf-saraf,
selain jugagangguan mental, emosional dan spiritual, akibat lebih lanjut adalah daya
tahan tubuhlemah, virus mudah masuk seperti virus Hepatitis C, virus HIV/AIDS. Oleh
karenaitu kita tidak akan rela jika generasi muda kita mengalami penderitaan di atas. 1
2. 2. Dalam kurun waktu dua dasa warsa terakhir ini Indonesia telah menjadi salah
satunegara yang dijadikan pasar utama dari jaringan sindikat peredaran narkotika
yangberdimensi internasional untuk tujuan-tujuan komersial.3 Untuk jaringan
peredarannarkotika di negara-negara Asia, Indonesia diperhitungakan sebagai pasar
(market-state) yang paling prospektif secara komersial bagi sindikat internasioanl
yangberoperasi di negara-negara sedang berkembang.1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan
latar belakang di atas, maka permasalahan yang akan dibahas dalammakalah ini adalah
generasi muda dan bahaya narkoba.1.3 Tujuan Tujuan penulisan makalah ini adalah
untuk mengetahui bahaya narkoba terhadapgenerasi muda.1.4 Sistematika Penulisan Kata
pengantar, Daftar isi, Bab I terdiri dari latar belakang, rumusan masalah,tujuan dan juga
sistematika penulisan yang terdapat pada makalah ini.Bab II terdiridari isi yang
membahas mengenai Generasi Muda Dan Bahaya Narkoba.Bab IIImerupakan bab
penutup dimana terdapat kesimpulan dan saran dari apa yang dibahaspada makalah ini,
daftar pustaka. 2
3. 3. BAB II PEMBAHASAN2.1 Hubungan Generasi Muda dan Narkoba Penyalahgunaan
narkotika dan obat-obatan terlarang di kalangan generasi mudadewasa ini kian
meningkat. Maraknya penyimpangan perilaku generasi mudatersebut, dapat
membahayakan keberlangsungan hidup bangsa ini di kemudian hari.Karena pemuda
sebagai generasi yang diharapkan menjadi penerus bangsa, semakinhari semakin rapuh
digerogoti zat-zat adiktif penghancur syaraf. Sehingga pemudatersebut tidak dapat
berpikir jernih. Akibatnya, generasi harapan bangsa yang tangguhdan cerdas hanya akan
tinggal kenangan. Sasaran dari penyebaran narkoba ini adalah kaum muda atau remaja.
Kalaudirata-ratakan, usia sasaran narkoba ini adalah usia pelajar, yaitu berkisar umur
11sampai 24 tahun. Hal tersebut mengindikasikan bahwa bahaya narkoba sewaktu-waktu
dapat mengincar anak didik kita kapan saja. Ketergantungan obat dapat diartikan sebagai
keadaan yang mendorong seseoranguntuk mengonsumsi obat-obat terlarang secara
berulang-ulang atauberkesinambungan. Apabila tidak melakukannya dia merasa
ketagihan (sakau) yangmengakibatkan perasaan tidak nyaman bahkan perasaan sakit
yang sangat pada tubuh(Yusuf, 2004: 34).2.2 Bahaya Narkoba Pada Remaja Dr. Hassan
Syamsi Pasya dalam bukunya yang berjudul Hamasa fi Udzun Syâb(Bisikan Pada
Pemuda) menjelaskan bahwa jenis narkoba yang paling berbahayaadalah jenis narkotika
yang menyebabkan ketagihan mental maupun organik, seperti 3
4. 4. opium dan derivasi turunannya. Nama-nama dan jenis narkoba serta bahayanya
antaralain: 1. Opium Opium adalah jenis narkotika yang paling berbahaya. Dikonsumsi
dengan cara ditelan langsung atau diminum bersama teh, kopi atau dihisap bersama rokok
atau syisya (rokok ala Timur Tengah). Opium diperoleh dari buah pohon opium yang
belum matang dengan cara menyayatnya hingga mengeluarkan getah putih yang lengket.
Pada mulanya, pengonsumsi opium akan merasa segar bugar dan mampu berimajinasi
dan berbicara, namun hal ini tidak bertahan lama. Tak lama kemudian kondisi
kejiwaannya akan mengalami gangguan dan berakhir dengan tidur pulas bahkan koma.
Jika seseorang ketagihan, maka opium akan menjadi bagian dari hidupnya. Tubuhnya
tidak akan mampu lagi menjalankan fungsi-fungsinya tanpa mengonsumsi opium dalam
dosis yang biasanya. Dia akan merasakan sakit yang luar biasa jika tidak bisa
memperolehnya. Kesehatannya akan menurun drastis. Otot-otot si pecandu akan layu,
ingatannya melemah dan nafsu makannya menurun. Kedua matanya mengalami sianosis
dan berat badannya terus menyusut. 2. Morphine Orang yang mengonsumsi morphine
akan merasakan keringanan (kegesitan) dan kebugaran yang berkembang menjadi hasrat
kuat untuk terus mengonsumsinya. Dari sini, dosis pemakaian pun terus ditambah untuk
memperoleh ekstase (kenikmatan) yang sama. 4
5. 5. Kecanduan bahan narkotika ini akan menyebabkan pendarahan hidung(mimisan) dan
muntah berulang-ulang. Pecandu juga akan mengalami kelemahanseluruh tubuh,
gangguan memahami sesuatu dan kekeringan mulut. Penambahandosis akan
menimbulkan frustasi pada pusat pernafasan dan penurunan tekanandarah. Kondisi ini
bisa menyebabkan koma yang berujung pada kematian.3. Heroin Bahan narkotika ini
berbentuk bubuk kristal berwarna putih yang dihasilkandari penyulingan morphine.
Menjadi bahan narkotika yang paling mahalharganya, paling kuat dalam menciptakan
ketagihan (ketergantungan) dan palingberbahaya bagi kesehatan secara umum.
Penikmatnya mula-mula akan merasa segar, ringan dan ceria. Dia akanmengalami
ketagihan seiring dengan konsumsi secara berulang-ulang. Jikademikian, maka dia akan
selalu membutuhkan dosis yang lebih besar untukmenciptakan ekstase yang sama.
Karena itu, dia pun harus megap-megap untukmendapatkannya, hingga tidak ada lagi
keriangan maupun keceriaan.Keinginannya hanya satu, memperoleh dosis yang lebih
banyak untukmelepaskan diri dari rasa sakit yang tak tertahankan dan pengerasan otot
akibatpenghentian pemakaian. Pecandu heroin lambat laun akan mengalami kelemahan
fisik yang cukupparah, kehilangan nafsu makan, insomnia (tidak bisa tidur) dan terus
dihantuimimpi buruk. Selain itu, para pecandu heroin juga menghadapi sejumlah
masalahseksual, seperti impotensi dan lemah syahwat. Sebuah data statistikmenyebutkan,
angka penderita impotensi di kalangan pecandu heroin mencapai40%. 5
6. 6. 4. Codeine Codeine mengandung opium dalam kadar yang sedikit. Senyawa
inidigunakan dalam pembuatan obat batuk dan pereda sakit (nyeri). Perusahaan-
perusahaan farmasi telah bertekad mengurangi penggunaan codeine pada obatbatuk dan
obat-obat pereda nyeri. Karena dalam beberapa kasus, meski jarang,codeine bisa
menimbulkan kecanduan.5. Kokain Kokain disuling dari tumbuhan koka yang tumbuh
dan berkembang dipegunungan Indis di Amerika Selatan (Latin) sejak 100 tahun silam.
Kokaindikonsumsi dengan cara dihirup, sehingga terserap ke dalam selaput-selaputlendir
hidung kemudian langsung menuju darah. Karena itu, penciuman kokainberkali-kali bisa
menyebabkan pemborokan pada selaput lendir hidung, bahkanterkadang bisa
menyebabkan tembusnya dinding antara kedua cuping hidung. Problem kecanduan
kokain terjadi di Amerika Serikat, karena faktorkedekatan geografis dengan sumber
produksinya. Dengan proses sederhana,yakni menambahkan alkaline pada krak, maka
pengaruh kokain bisa berubahmenjadi sangat aktif. Jika heroin merupakan zat adiktif
yang paling banyakmenyebabkan ketagihan fisik, maka kokain merupakan zat adiktif
yang palingbayak menyebabkan ketagihan psikis. Setiap tahun, Amerika Serikat
membelanjakan anggaran 30 miliar dollaruntuk kokain dan krak. Tak kurang dari 10 juta
warga Amerika mengonsumsikokain secara semi-rutin. Pemakaian kokain dalam jangka
pendek mendatangkanperasaan riang-gembira dan segar-bugar. Namun beberapa waktu
kemudianmuncul perasaan gelisah dan takut, hingga halusinasi. Penggunaan kokain
dalam dosis tinggi menyebabkan insomnia (sulit tidur),gemetar dan kejang-kejang
(kram). Di sini, pecandu merasa ada serangga yang 6
7. 7. merayap di bawah kulitnya. Pencernaannya pun terganggu, biji matanya melebar,dan
tekanan darahnya naik. Bahkan terkadang bisa menyebabkan kematianmendadak.6.
Amfitamine Obat ini ditemukan pada tahun 1880. Namun, fakta medis
membuktikanbahwa penggunaannya dalam jangka waktu lama bisa mengakibatkan
risikoketagihan. Pengguna obat adiktif ini merasakan suatu ekstase dan kegairahan,tidak
mengantuk, dan memperoleh energi besar selama beberapa jam. Namunsetelah itu, ia
tampak lesu disertai stres dan ketidakmampuan berkonsentrasi,atau perasaan kecewa
sehingga mendorongnya untuk melakukan tindakkekerasan dan kebrutalan. Kecanduan
obat adiktif ini juga menyebabkan degup jantung mengencang danketidakmampuan
berelaksasi, ditambah lemah seksual. Bahkan dalam beberapakasus menimbulkan
perilaku seks menyimpang. Termasuk derivasi (turunan)obat ini adalah obat yang disebut
“captagon”. Obat ini banyak dikonsumsi olehpara siswa selama musim ujian, padahal
prosedur penggunaannya sebenarnyasangat ketat dan hati-hati.7. Ganja Ganja memiliki
sebutan yang jumlahnya mencapai lebih dari 350 nama, sesuaidengan kawasan
penanaman dan konsumsinya, antara lain; mariyuana, hashish,dan hemp. Adapun zat
terpenting yang terkandung dalam ganja adalah zattrihidrocaniponal (THC). Pemakai
ganja merasakan suatu kondisi ekstase yang disertai dengan tawacekikikan dan terkekeh-
kekeh tanpa justifikasi yang jelas. Dia mengalamihalusinasi pendengaran dan
penglihatan. Berbeda dengan peminum alkohol yang 7
8. 8. terkesan brutal dan berperilaku agresif, maka pemakai ganja seringkali malah menjadi
penakut. Dia mengalami kesulitan mengenali bentuk dan ukuran benda-benda yang
terlihat. Pecandunya juga merasakan waktu berjalan begitu lambat. Ingatannya akan
kejadian beberapa waktu yang lalu pun kacau-balau. Matanya memerah dan degup
jantungnya kencang. Jika berhenti mengonsumsi ganja, dia akan merasa depresi, gelisah,
menggigil dan susah tidur. Namun kecanduan ganja biasanya mudah dilepaskan. Dalam
jangka panjang, pecandu ganja akan kehilangan gairah hidup. Menjadi malas, lemah
ingatan, bodoh, tidak bisa berkonsentrasi dan terdorong untuk melakukan kejahatan.2.3
Cara Penanggulangan Narkoba Pada Remaja Upaya penanggulangan penyalahgunaan
narkoba dapat dilakukan dengan carasebagai berikut: 1. Preventif a. Pendidikan Agama
sejak dini b. Pembinaan kehidupan rumah tangga yang harmonis dengan penuh perhatian
dan kasih sayang. c. Menjalin komunikasi yang konstruktif antara orang tua dan anak d.
Orang tua memberikan teladan yang baik kepada anak-anak. e. Anak-anak diberikan
pengetahuan sedini mungkin tentang narkoba, jenis, dan dampak negatifnya 8
9. 9. 2. Tindakkan Hukum Dukungan semua pihak dalam pemberlakuan Undang-Undang
dan peraturandisertai tindakkan nyata demi keselamatan generasi muda penerus dan
pewarisbangsa. Sayangnya KUHP belum mengatur tentang penyalah gunaan
narkoba,kecuali UU No :5/1997 tentang Psikotropika dan UU no: 22/1997
tentangNarkotika. Tapi kenapa hingga saat ini penyalah gunaan narkoba semakin
merajalela ? Mungkin kedua Undang-Undang tersebut perlu di tinjau
kembalirelevansinya atau menerbitkan kembali Undang-Undang yang baru
yangmengatur tentang penyalahgunaan narkoba ini.3. Rehabilitasi Didirikan pusat-pusat
rehabilitasi berupa rumah sakit atau ruang rumah sakitsecara khusus untuk mereka yang
telah menderita ketergantungan. Sehubungandengan hal itu, ada beberapa alternative
penanggulangan yang dapat kamitawarkan : Mengingat penyalah gunaan narkoba adalah
masalah global, makapenanggulangannya harus dilakukan melalui kerja sama
international. Penanggulangan secara nasional, yang teramat penting adalah
pelaksanaanHukum yang tidak pandang bulu, tidak pilih kasih. Kemudian
menanggulangimasalah narkoba harus dilakukan secara terintegrasi antara aparat
keamanan(Polisi, TNI AD, AL, AU ) hakim, jaksa, imigrasi, diknas, semua
dinas/instansimulai dari pusat hingga ke daerah-daerah. Adanya ide tes urine
dikalanganPemda Kalteng adalah suatu ide yang bagus dan perlu segera
dilaksanakan.Barang siapa terindikasi mengkomsumsi narkoba harus ditindak sesuai
peraturanDIsiplin Pegawai Negri Sipil dan peraturan yang mengatur
tentangpemberhentian Pegawai Negri Sipil seperti tertuang dalam buku
pembinaanPegawai Negri Sipil. Kemudian dikalangan Dinas Pendidikan Nasional
jugaharus berani melakukan test urine kepada para siswa SLTP-SLTA, dan barangsiapa
terindikasi positif narkoba agar dikeluarkan dari sekolah dan disalurkan ke 9
10. 10. pusat rehabilitasi. Di sekolah- sekolah agar dilakukan razia tanpa
pemberitahuansebelumnya terhadap para siswa yang dapat dilakukan oleh guru-guru
setiapminggu. Demikian juga dikalangan mahasiswa di perguruan tinggi. Khusus untuk
penanggulangan narkoba di sekolah agar kerja sama yang baikantara orang tua dan guru
diaktifkan. Artinya guru bertugas mengawasi parasiswa selama jam belajar di sekolah
dan orang tua bertugas mengawasi anak-anak mereka di rumah dan di luar rumah.
Temuan para guru dan orang tua agardikomunikasikan dengan baik dan dipecahkan
bersama, dan dicari upayapreventif penanggulangan narkoba ini dikalangan siswa SLTP
dan SLTA. Polisi dan aparat terkait agar secara rutin melakukan razia mendadak
terhadapberbagai diskotik, karaoke dan tempat-tempat lain yang mencurigakan
sebagaitempat transaksi narkoba. Demikian juga merazia para penumpang pesawat,kapal
laut dan kendaraan darat yang masuk, baik secara rutin maupun secarainsidental. Pihak
Departemen Kesehatan bekerjasama dengan POLRI untuk menerbitkansebuah booklet
yang berisikan tentang berbagai hal yang terkait dengan narkoba.Misalnya apakah
narkoba itu, apa saja yang digolongkan kedalam narkoba,bahayanya, kenapa orang
mengkomsumsi narkoba, tanda- tanda yang harusdiketahui pada orang- orang pemakai
narkoba cara melakukan upaya preventifterhadap narkoba. Disamping itu melakukan
penyuluhan ke sekolah-sekolah,perguruan tinggi, dan berbagai instansi tentang bahaya
dan dampak negative darinarkoba. Mantan pemakai narkoba yang sudah sadar perlu
dilibatkan dalamkegiatan penyuluhan seperti itu agar masyarakat langsung tahu latar
belakangdan akibat mengkomsumsi narkoba. Kerja sama dengan tokoh-tokoh agama
perlu dieffektifkan kembali untukmembina iman dan rohani para umatnya agar dalam
setiap kotbah para tokohagama selalu mengingatkan tentang bahaya narkoba. 10
11. 11. Seperti di Australia, misalnya pemerintah sudah memiliki komitmen untukmemerangi
narkoba. Karena sasaran narkoba adalah anak-anak usia 12-20 tahun,maka solusi yang
ditawarkan adalah komunikasi yang harmonis dan terbukaantara orang tua dan anak-anak
mereka. Booklet tentang narkoba tersebut dibagi-bagikan secara gratis kepada semua
orang dan dikirin lewat pos kealamat-alamatrumah, aparteman, hotel, sekolah-sekolah
dan lain-lain. Sehubungan dengankasus ini, maka keluarga adalah kunci utama yang
sangat menentukan terlibatatau tidaknya anak-anak pada narkoba. Oleh sebab itu
komunikasi antara orangtua dan anak-anak harus diefektifkan dan dibudayakan. 11
12. 12. BAB III PENUTUP3.1 Kesimpulan Masalah pencegahan penyalahgunaan narkoba
ialah mejadi tanggung jawab kitasemua. Narkoba merupakan segolongan obat, bahan,
atau zat, yang jika masuk kedalam tubuh berpengaruh terutama pada fungsi otak (susunan
saraf pusat) dan seringmenimbulkan ketergantungan (adiktif). Terjadi perubahan pada
kesadaran, pikiran,perasaan, dan perilaku pemakainya. Zat yang ditelan, masuk ke dalam
lambung, lalupembuluh darah. Jika dihisap atau dihirup, zat masuk ke dalam pembuluh
darahmelalui hudung dan paru-paru. Jika disuntikkan, zat langsung masuk ke darah.
Darahmembawa zat itu ke dalam otak. Otak adalah pusat kendali tubuh. Jika kerja
berubah,seluruh organ tubuh pun ikut berpengaruh. Kepedulian adalah sebuah bentuk
dari cinta dan kasih sayang kita sebagaimanusia sosial yang berbudaya. Setiap kita adalah
nasihat bagi orang lain, danbegitupula sebaliknya. Kita semua mengakui bahwa setiap
orang tidak ada yangmencapai kesempurnaan. Oleh karena itu dengan sikap kepedulian
itu akanmembentuk kesempurnaan dengan cara saling melengkapi satu sama lain.
Melalui sikap kepedulian, pencegahan berbagai tindak kriminal, kenakalanremaja,
keamanan, kedamaian, keharmonisan, akan mudah diciptakan. Dengan sikapkepedulian
ini, maka motto bahwa, ”Pencegahan lebih baik dari mengobati”, akanbenar-benar
terbukti dalam kasus pemakaian obat-obat terlarang. Pada tahap awalkehidupan manusia
agen sosialisasi pertama adalah keluarga. Oleh karena itu, orangtua merupakan orang
penting (significant other) dalam sosialisasi. Guna mencegahterjerumusnya para penerus
bangsa tersebut ke dunia Narkoba, maka campur tangandan tanggung jawab orang tua
memegang peranan penting di sini. Karena baik atau 12
13. 13. buruknya perilaku anak sangat bergantung bagaimana orang tua menjadi teladan
bagiputra-putrinya.3.2 Saran Di masyarakat ada 2 tipe dalam mengasingkan pecandu,
pertama orang yangtidak tahu dan orang yang tidak tahu serta tidak mau peduli. Maka
dari itu janganlahkita menjauhi para pecandu narkoba karena itu akan membuat pecandu
terjerumuslebih dalam karena merasa kurang perhatian. Bagi para masyarakat jangan
berfikirnegatif tentang pecandu narkoba, tetapi kita harus memberikan perhatian
lebihsehingga para pecandu tidak merasa diasingkan dan terbuang. Bagi para pecandu
coba bersikap terbuka terhadap orang yang dia percaya (tepat)untuk mendapatkan
respons yang baik. Jangan berfikir “YOU CAN SOLVE THEMBY YOURSELF” dan
jangan takut untuk menuju perubahan. Intinya “DON’T BEAFFRAID TO SPEAK UP
!!”. 13
14. 14. DAFTAR PUSTAKAEffendi, Luqman, 2008. Modul Dasar-Dasar
Sosiologi&Sosiologi KesehatanI.Jakarta: PSKM FKK UMJ.Kartono, Kartini, 1992.
Patologi II Kenakalan Remaja. Jakarta: Rajawali.Mangku, Made Pastika, Mudji Waluyo,
Arief Sumarwoto, dan Ulani Yunus, 2007.pecegahan Narkoba Sejak Usia Dini. Jakarta:
Badan Narkotika Nasional RepublikIndonesia.Shadily, Hassan, 1993. Sosiologi Untuk
Masyarakat Indonesia. Jakarta: PT RINEKACIPTA.Soekanto, Suryono, 2006. Sosiologi
Suatu Pengantar. Jakarta: PT Raja GrafindoPersudaSofyan, Ahmadi, 2007. Narkoba
Mengincar Anak Anda Panduan bagi Orang tua,Guru, dan Badan Narkotika dalam
Penanggulangan Bahaya Narkoba di KalanganRemaja. Jakarta: Prestasi Pustaka
Publisher.Sudarman, Momon, 2008. Sosiologi Untuk Kesehatan. Jakarta: Salemba
Medika.Syani, Abdul, 1995. Sosiologi dan Perubahan Masyarakat. PT DUNIA
PUSTAKAJAYA. 14
GENERASI MUDA DAN BAHAYA NARKOBA

A. Hakikat Generasi Muda dan Narkoba


Posisi generasi muda dalam masyarakat adalah sebagai penerus cita-cita perjuangan
bangsa, masa depan suatu bangsa ini terletak pada generasi mudanya sebab merekalah
yang nantinya menggantikan generasi sebelumnya dalam memimpin bangsa. Suatu
harapan yang sangat besar terhadap generasi muda ini.Pada sisi lain hal itu menimbulkan
suatu tanggung jawab yang sangat besar yang harus dipikul oleh generasi muda .Artinya
generasi muda harus menjadi sosok yang mampu memenuhi harapan tersebut. Oleh
karena itu, hal-hal yang menghambat kemajuan harus diganti dengan hal-hal baru sesuai
dengan tuntunan dan perkembangan masyarakat, yaitu dengan dibekali ilmu pengetahuan
dan pengarahan tentang pengembangan generasi muda menuju kepada penguasaan ilmu
pengetahuan dan keterampilan kerja .
Salah satu cara dalam memperoleh bekal pengetahuan tersebut dapat melalui
pendidikan baik formal maupun nonformal baik itu pendidikan dasar maupun pendidikan
tinggi. Dengan bekal seperti itu setiap pemuda Indonesia akan semakin bernilai dalam
proses pembangunan. Dan makin membenarkan arti serta makna “ Pemuda adalah
Harapan Bangsa”. Generasi muda atau pemuda diaktakan sebagai tulang punggung
negara.sering kali dikatakan bahwa nasib bangsa akan ditentukan oleh generasi mudanya.
oleh karena itu wancana-wancana mengenai nasionalisme maupun wawasan kebangsaan
menjadi sangat penting untuk memajukan generasi muda agar lebih berkualitas.
Masalah yang kemudian muncul adalah bagaimana jika generasi muda yang menjadi
harapan bangsa itu memiliki jiwa yang buruk karena ketergantungan narkoba.Jika
menilik kegunaannya, narkoba merupakanpsikotropika yang biasa dipakai untukmembius
pasien saat hendak dioperasi atau obat-obatan untuk penyakit tertentu.Namun kini
presepsi itu disalahgunakan akibat pemakaian yang telah diluar batas dosis.Hal ini tentu
saja sangat merugikan sebab sifat dari obat-obatan tersebut yang cenderung merusak
kegunaan syaraf dalam tubuh yang dapat membuat pemakainya lebih pasif dan hanya
bercengkrama dengan dunia halusinasinya.

A. Jenis – jenis Narkoba


Narkoba merupakan singkatan dari Narkotika dan Obat/Bahan berbahaya yang telah
populer beredar dimasyarakat perkotaan maupun di pedesaan, termasuk bagi aparat hukum.
Sebenarnya dahulu kala masyarakat juga mengenal istilah madat sebagai sebutan untuk candu
atau opium, suatu golongan narkotika yang berasal dari getah kuncup bunga tanaman Poppy
yang banyak tumbuh di sekitar Thailand, Myanmar dan Laos (The Golden Triangle) maupun di
Pakistan dan Afganistan.Selain Narkoba, istilah lain yang diperkenalkan khususnya oleh
Departemen Kesehatan RI adalah NAPZA yaitu singkatan dari Narkotika, Pasikotropika dan Zat
adiktif lainnya. Semua istilah ini sebenarnya mengacu pada sekelompok zat yang umumnya
mempunyai risiko yang oleh masyarakat disebut berbahaya yaitu kecanduan (adiksi). Narkoba
atau NAPZA merupakan bahan/zat yang bila masuk ke dalam tubuh akan mempengaruhi tubuh
terutama susunan syaraf pusat/otak sehingga bilamana disalahgunakan akan menyebabkan
gangguan fisik, psikis/jiwa dan fungsi sosial. Karena itu Pemerintah memberlakukan Undang-
Undang untuk penyalahgunaan narkoba yaitu UU No.5 tahun 1997 tentang Psikotropika dan UU
No.22 tahun 1997 tentang Narkotika.Golongan Psikotropika adalah zat atau obat baik alami
maupun sintetis namun bukan Narkotika yang berkhasiat aktif terhadap kejiwaan (psikoaktif)
melalui pengaruhnya pada susunan syaraf pusat sehingga menimbulkan perubahaan tertentu pada
aktivitas mental dan perilaku.Narkotika adalah zat atau obat yang berasal dari tanaman atau
bukan tanaman baik sintetis maupun semisintetis yang akan menyebabkan perubahan kesadaran,
mengurangi sampai menghilangkan rasa sakit dan dapat menimbulkan ketergantungan (adiksi).
Jenis Narkotika yang sering disalahgunakan adalah morfin, heroin (putauw), petidin, termasuk
ganja atau kanabis, mariyuana, hashis dan kokain.Sedangkan jenis Psikotropika yang sering
disalahgunakan adalah amfetamin, ekstasi, shabu, obat penenang seperti mogadon, rohypnol,
dumolid, lexotan, pil koplo, BK, termasuk LSD, Mushroom.Zat adiktif lainnya disini adalah
bahan/zat bukan Narkotika & Psikotropika seperti alkohol/etanol atau metanol, tembakau, gas
yang dihirup (inhalansia) maupun zat pelarut (solven).Termasuk juga rokok dan alkohol dalam
miras.Sering kali pemakaian rokok dan alkohol terutama pada kelompok remaja (usia 14-20
tahun) harus diwaspadai orangtua karena umumnya pemakaian kedua zat tersebut cenderung
menjadi pintu masuk penyalahgunaan Narkoba lain yang lebih berbahaya (Putauw). Opiat atau
Opium (candu) Merupakan golongan Narkotika alami yang berasal dari getah kuncup bunga
tanaman Poppy. Jenis ini sering digunakan dengan cara dihisap (inhalasi). Morfin Merupakan
zat aktif (narkotika) yang diperoleh dari candu melalui pengolahan secara kimia.Umumnya
candu mengandung 10% morfin.Cara pemakaiannya disuntik di bawah kulit, ke dalam otot atau
pembuluh darah (intravena). Heroin atau Putaw Golongan narkotika semisintetis yang
dihasilkan atas pengolahan morfin secara kimiawi melalui 4 tahapan sehingga diperoleh heroin
paling murni berkadar 80% hingga 99%. Heroin murni berbentuk bubuk putih sedangkan heroin
tidak murni berwarna putih keabuan (street heroin).Zat ini sangat mudah menembus otak
sehingga bereaksi lebih kuat dari pada morfin itu sendiri. Umumnya digunakan dengan cara
disuntik atau dihisap. Ganja atau kanabis Jenis narkoba yang berasal dari tanaman kanabis
sativa dan kanabis indica.Pada tanaman ini terkandung 3 zat utama yaitu tetrahidrokanabinol,
kanabinol dan kanabidiol. Cara penggunaannya dihisap dengan cara dipadatkan menyerupai
rokok atau dengan menggunakan pipa rokok. LSD atau lysergic acid atau acid, trips, tabs
Termasuk sebagai golongan halusinogen (membuat khayalan) yang biasa diperoleh dalam bentuk
kertas berukuran kotak kecil sebesar ¼ perangko dalam banyak warna dan gambar.Ada juga
yang berbentuk pil atau kapsul. Cara menggunakannya dengan meletakkan LSD pada permukaan
lidah dan bereaksi setelah 30-60 menit kemudian dan berakhir setelah 8-12 jam. Kokain Jenis
narkoba yang mempunyai 2 bentuk yakni bentuk asam (kokain hidroklorida) dan bentuk basa
(free base). Kokain asam berupa kristal putih, rasa sedikit pahit dan lebih mudah larut dibanding
bentuk basa bebas yang tidak berbau dan rasanya pahit. Nama jalanan kadang disebut koka,
coke, happy dust, snow, charlie, srepet, salju, putih. Disalahgunakan dengan cara menghirup
yaitu membagi setumpuk kokain menjadi beberapa bagian berbaris lurus di atas permukaan kaca
dan benda yang mempunyai permukaan datar. Kemudian dihirup dengan menggunakan penyedot
atau gulungan kertas. Cara lain adalah dibakar bersama tembakau yang sering disebut cocopuff.
Menghirup kokain berisiko luka pada sekitar lubang hidung bagian dalam. Amfetamin Nama
generik/turunannya adalah D-pseudo epinefrin yang pertama kali disintesiskan pada tahun 1887
dan dipasarkan tahun 1932 sebagai pengurang sumbatan hidung (dekongestan). Berupa bubuk
warna putih dan keabu-abuan. Ada 2 jenis amfetamin yaitu MDMA (metil dioksi metamfetamin)
dikenal dengan nama ectacy. Nama lain fantacy pils, inex. Metamfetamin bekerja lebih lama
dibanding MDMA (dapat mencapai 12 jam) dan efek halusinasinya lebih kuat. Nama lainnya
shabu, SS, ice. Cara penggunaan dalam bentuk pil diminum. Dalam bentuk kristal dibakar
dengan menggunakan kertas alumunium foil dan asapnya dihisap melalui hidung, atau dibakar
dengan memakai botol kaca yang dirancang khusus (bong). Dalam bentuk kristal yang dilarutkan
dapat juga melalui suntikan ke dalam pembuluh darah (intravena). Sedatif-Hipnotik
(Benzodiazepin/BDZ) Sedatif (obat penenang) dan hipnotikum (obat tidur) memiliki nama
jalanan BDZ antara lain BK, Lexo, MG, Rohip, Dum. Cara pemakaian BDZ dapat diminum,
disuntik intravena, dan melalui dubur.Ada yang minum BDZ mencapai lebih dari 30 tablet
sekaligus.Dosis mematikan/letal tidak diketahui dengan pasti. Bila BDZ dicampur dengan zat
lain seperti alkohol, putauw bisa berakibat fatal karena menekan sistem pusat pernafasan.
Umumnya dokter memberi obat ini untuk mengatasi kecemasan atau panik serta pengaruh tidur
sebagai efek utamanya, misalnya aprazolam/Xanax/Alviz.Obat tidur/hipnotikum terutama
golongan barbiturat dapat disalahgunakan misalnya seconal. Alkohol Suatu zat yang paling
sering disalahgunakan manusia.Alkohol diperoleh atas peragian/fermentasi madu, gula, sari buah
atau umbi-umbian. Dari peragian tersebut dapat diperoleh alkohol sampai 15% tetapi dengan
proses penyulingan (destilasi) dapat dihasilkan kadar alkohol yang lebih tinggi bahkan mencapai
100%. Kadar alkohol dalam darah maksimum dicapai 30-90 menit.Setelah diserap,
alkohol/etanol disebarluaskan ke suluruh jaringan dan cairan tubuh. Dengan peningkatan kadar
alkohol dalam darah orang akan menjadi euforia, namun dengan penurunannya orang tersebut
menjadi depresi. Dikenal 3 golongan minuman berakohol yaitu golongan A; kadar etanol 1%-5%
(bir), golongan B; kadar etanol 5%-20% (minuman anggur/wine) dan golongan C; kadar etanol
20%-45% (Whiskey, Vodca, TKW, Manson House, Johny Walker, Kamput). Inhalansia atau
Solven Jenis uap bahan yang mudah menguap yang dihirup. Contohnya aerosol, aica aibon, isi
korek api gas, cairan untuk dry cleaning, tinner, uap bensin.Umumnya digunakan oleh anak di
bawah umur atau golongan kurang mampu/anak jalanan. Penggunaan menahun toluen yang
terdapat pada lem dapat menimbulkan kerusakan fungsi kecerdasan otak. B. Bahaya Narkoba
Bagi Generasi Muda Masa remaja merupakan suatu fase perkembangan antara masa anak-anak
dan masa dewasa. Perkembangan seseorang dalam masa anak-anak dan remaja akan membentuk
perkembangan diri orang tersebut di masa dewasa. Karena itulah bila masa anak-anak dan remaja
rusak karena narkoba, maka suram atau bahkan hancurlah masa depannya. Pada masa remaja,
justru keinginan untuk mencoba-coba, mengikuti trend dan gaya hidup, serta bersenang-senang
besar sekali. Walaupun semua kecenderungan itu wajar-wajar saja, tetapi hal itu bisa juga
memudahkan remaja untuk terdorong menyalahgunakan narkoba. Data menunjukkan bahwa
jumlah pengguna narkoba yang paling banyak adalah kelompok usia remaja. Masalah menjadi
lebih gawat lagi bila karena penggunaan narkoba, para remaja tertular dan menularkan
HIV/AIDS di kalangan remaja.Hal ini telah terbukti dari pemakaian narkoba melalui jarum
suntik secara bergantian. Bangsa ini akan kehilangan remaja yang sangat banyak akibat
penyalahgunaan narkoba dan merebaknya HIV/AIDS. Kehilangan remaja sama dengan
kehilangan sumber daya manusia bagi bangsa. Dampak penyalahgunaan narkoba terbagi atas tiga
bagian antara lain: Dampak Fisik : a. Gangguan pada sistem saraf (neorologis) : kejang-kejang,
halusinasi, gangguan kesadaran, kerusakan saraf tepi. b. Gangguan pada jantung dan pembuluh
darah (kardiovaskuler) : infeksi akut otot jantung, gangguan peredaran darah. c. Gangguan pada
kulit (dermatologis) : penanahan, bekas suntikan dan alergi. d. Gangguan pada paru-paru
(pulmoner), penekanan fungsi pernapasan, kesukaran bernafas, penggesaran jaringan paru-paru,
pengumpulan benda asing yang terhirup. e. Dapat terinfeksi virus HIV dan AIDS, akibat
pemakain jarum suntik secara bersama-sama. Dampak psikologis: Berfikir tidak normal,
berperasaan cemas, tubuh membutuhkan jumlah tertentu untuk menimbulkan efek yang
diinginkan, ketergantungan / selalu membutuhkan obat. Dampak sosial dan ekonomi: Selalu
merugikan masyarakat baik ekonomi, sosial, kesehatan & hukum. C. Upaya Mengatasi Dampak
Penggunaan Narkoba Mengingat betapa dahsyatnya bahaya yang akan ditimbulkan olehnarkoba
dan betapa cepatnya tertular para generasi muda untukmengkonsumsi narkoba, maka diperlukan
upaya-upaya konkrit untukmengatasinya. Upaya-upaya tersebut antara lain adalah : a.
Meningkatkan iman dan taqwa melalui pendidikan agama dankeagamaan baik di sekolah
maupun di masyarakat. b. Meningkatkan peran keluarga melalui perwujudan keluarga
sakinah,sebab peran keluarga sangat besar terhadap pembinaan diriseseorang. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa anak-anak nakal dan brandal pada umumnya berasal dari keluarga yang
berantakan(broken home). c. Penanaman nilai sejak dini bahwa Narkoba adalah
haramsebagaimana haramnya Babi dan berbuat zina. d. Meningkatkan peran dalam mencegah
Narkoba, di Rumaholeh Ayah dan Ibu, di Sekolah oleh Guru/Dosen dan di masyarakatoleh tokoh
agama dan tokoh masyarakat serta aparat penegak hukum. Sikap Pecandu Adapun sikap yang
harus dilakukan oleh pecandu Narkoba sesuaidengan tuntunan ajaran agama adalah: a. Bersabar
sebab sikap sabar adalah merupakan sebuah kepasrahandiri terhadap Allah SWT atas qudrat dan
irodatNya sehingga yangbersangkutan dapat menerimanya sebagai sebuah kenyataan. b.
Bertaubat kepada Allah SWT sehingga tidak mengulanginya lagi dikemudian hari. c. Taqarrub
Ilallah yaitu mendekatkan diri kepada Allah SWT denganbanyak melaksanakan ibadah baik
ibadah mahdhah maupun ibadahghairu mahdhah. d. Berdo’a kepada Allah SWT sehingga
mendapat petunjuk danpertolongan dari Allah SWT. Sikap KitaKepada Pecandu Adapun sikap
yang harus kita lakukan terhadap pecandu Narkobasesuai dengan tuntunan ajaran agama adalah :
a. Membimbing yang bersangkutan ke jalan yang benar sehingga si pecandu tetap percaya diri,
yakin taubatnya diterima Allah SWT dan tetap beramal sholeh sampai dengan akhir hayat.. b.
Memperlakukan yang bersangkutan secara manusiawi dan tidak mengkucilkannya dari pergaulan
sehari-hari, baik dalam keluarga,masyarakat maupun jama’ah ibadah. c. Meringankan
penderitaan bathin yang bersangkutan sehinggasenantiasa bersabar dan berusaha untuk dapat
menghindarinya.
La Banara

Rabu, 30 Mei 2012

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Narkoba (Narkotika dan Obat-obatan yang mengandung zat adiktif/berbahaya dan terlarang)
belakangan ini amat populer di kalangan remaja dan generasi muda bangsa Indonesia, sebab
penyalahgunaan narkoba ini telah merebak ke semua lingkungan, bukan hanya di kalangan anak-anak
nakal dan preman tetapi telah memasuki lingkungan kampus dan lingkungan terhormat lainnya.
Narkoba saat ini banyak kita jumpai di kalangan remaja dan generasi muda dalam bentuk kapsul, tablet
dan tepung seperti ekstasy, pil koplo dan shabu-shabu, bahkan dalam bentuk yang amat sederhana
seperti daun ganja yang dijual dalam amplop-amplop.

Saat ini para orang tua, mulai dari ulama, guru/dosen, pejabat, penegak hukum dan bahkan semua
kalangan telah resah terhadap narkoba ini, sebab generasi muda masa depan bangsa telah banyak
terlibat di dalamnya.Akibat leluasannya penjualan narkoba ini, secara umum mengakibatkan timbulnya
gangguan mental organik dan pergaulan bebas yang pada gilirannya merusak masa depan bangsa.

B. Permasalahan

Berdasarkan latar belakang di atas, maka permasalah yang akan dibahas dalam makalah ini
adalah generasi muda dan bahaya narkoba.

C. Tujuan

Tujuan penulisan makalah ini adalah untuk mengetahui bahaya narkoba terhadap generasi
muda.
BAB II

PEMBAHASAN

A. Hakikat Generasi Muda dan Narkoba

Penyalahgunaan narkotika dan obat-obatan terlarang di kalangan generasi muda dewasa ini
kian meningkat. Maraknya penyimpangan perilaku generasi muda tersebut, dapat membahayakan
keberlangsungan hidup bangsa ini di kemudian hari. Karena pemuda sebagai generasi yang diharapkan
menjadi penerus bangsa, semakin hari semakin rapuh digerogoti zat-zat adiktif penghancur syaraf.
Sehingga pemuda tersebut tidak dapat berpikir jernih. Akibatnya, generasi harapan bangsa yang
tangguh dan cerdas hanya akan tinggal kenangan.

Sasaran dari penyebaran narkoba ini adalah kaum muda atau remaja. Kalau dirata-ratakan, usia
sasaran narkoba ini adalah usia pelajar, yaitu berkisar umur 11 sampai 24 tahun. Hal tersebut
mengindikasikan bahwa bahaya narkoba sewaktu-waktu dapat mengincar anak didik kita kapan saja.

Ketergantungan obat dapat diartikan sebagai keadaan yang mendorong seseorang untuk
mengonsumsi obat-obat terlarang secara berulang-ulang atau berkesinambungan. Apabila tidak
melakukannya dia merasa ketagihan (sakau) yang mengakibatkan perasaan tidak nyaman bahkan
perasaan sakit yang sangat pada tubuh (Yusuf, 2004: 34).

B. Jenis narkoba dan Bahayanya bagi Generasi Muda

Nama-nama dan jenis narkoba serta bahayanya antara lain:

1. Opium

Opium adalah jenis narkotika yang paling berbahaya. Dikonsumsi dengan cara ditelan langsung
atau diminum bersama teh, kopi atau dihisap bersama rokok atau syisya (rokok ala Timur Tengah).
Opium diperoleh dari buah pohon opium yang belum matang dengan cara menyayatnya hingga
mengeluarkan getah putih yang lengket.

Pada mulanya, pengonsumsi opium akan merasa segar bugar dan mampu berimajinasi dan
berbicara, namun hal ini tidak bertahan lama. Tak lama kemudian kondisi kejiwaannya akan mengalami
gangguan dan berakhir dengan tidur pulas bahkan koma.

2. Morphine
Orang yang mengonsumsi morphine akan merasakan keringanan (kegesitan) dan kebugaran
yang berkembang menjadi hasrat kuat untuk terus mengonsumsinya. Dari sini, dosis pemakaian pun
terus ditambah untuk memperoleh ekstase (kenikmatan) yang sama.

Kecanduan bahan narkotika ini akan menyebabkan pendarahan hidung (mimisan) dan muntah
berulang-ulang. Pecandu juga akan mengalami kelemahan seluruh tubuh, gangguan memahami sesuatu
dan kekeringan mulut. Penambahan dosis akan menimbulkan frustasi pada pusat pernafasan dan
penurunan tekanan darah. Kondisi ini bisa menyebabkan koma yang berujung pada kematian.

3. Heroin

Penikmatnya mula-mula akan merasa segar, ringan dan ceria. Dia akan mengalami ketagihan
seiring dengan konsumsi secara berulang-ulang. Jika demikian, maka dia akan selalu membutuhkan dosis
yang lebih besar untuk menciptakan ekstase yang sama. Karena itu, dia pun harus megap-megap untuk
mendapatkannya, hingga tidak ada lagi keriangan maupun keceriaan. Keinginannya hanya satu,
memperoleh dosis yang lebih banyak untuk melepaskan diri dari rasa sakit yang tak tertahankan dan
pengerasan otot akibat penghentian pemakaian.

Pecandu heroin lambat laun akan mengalami kelemahan fisik yang cukup parah, kehilangan
nafsu makan, insomnia (tidak bisa tidur) dan terus dihantui mimpi buruk. Selain itu, para pecandu heroin
juga menghadapi sejumlah masalah seksual, seperti impotensi dan lemah syahwat. Sebuah data statistik
menyebutkan, angka penderita impotensi di kalangan pecandu heroin mencapai 40%.

4. Codeine

Codeine mengandung opium dalam kadar yang sedikit. Senyawa ini digunakan dalam
pembuatan obat batuk dan pereda sakit (nyeri). Perusahaan-perusahaan farmasi telah bertekad
mengurangi penggunaan codeine pada obat batuk dan obat-obat pereda nyeri. Karena dalam beberapa
kasus, meski jarang, codeine bisa menimbulkan kecanduan.

5. Kokain

Penggunaan kokain dalam dosis tinggi menyebabkan insomnia (sulit tidur), gemetar dan kejang-
kejang (kram). Di sini, pecandu merasa ada serangga yang merayap di bawah kulitnya. Pencernaannya
pun terganggu, biji matanya melebar, dan tekanan darahnya naik. Bahkan terkadang bisa menyebabkan
kematian mendadak.

6. Amfitamine

Pengguna obat adiktif ini merasakan suatu ekstase dan kegairahan, tidak mengantuk, dan
memperoleh energi besar selama beberapa jam. Namun setelah itu, ia tampak lesu disertai stres dan
ketidakmampuan berkonsentrasi, atau perasaan kecewa sehingga mendorongnya untuk melakukan
tindak kekerasan dan kebrutalan.
Kecanduan obat adiktif ini juga menyebabkan degup jantung mengencang dan ketidakmampuan
berelaksasi, ditambah lemah seksual. Bahkan dalam beberapa kasus menimbulkan perilaku seks
menyimpang. Termasuk derivasi (turunan) obat ini adalah obat yang disebut “captagon”. Obat ini
banyak dikonsumsi oleh para siswa selama musim ujian, padahal prosedur penggunaannya sebenarnya
sangat ketat dan hati-hati.

7. Ganja

Ganja memiliki sebutan yang jumlahnya mencapai lebih dari 350 nama, sesuai dengan kawasan
penanaman dan konsumsinya, antara lain; mariyuana, hashish, dan hemp. Adapun zat terpenting yang
terkandung dalam ganja adalah zat trihidrocaniponal (THC).

Pemakai ganja merasakan suatu kondisi ekstase yang disertai dengan tawa cekikikan dan
terkekeh-kekeh tanpa justifikasi yang jelas. Dia mengalami halusinasi pendengaran dan penglihatan.
Berbeda dengan peminum alkohol yang terkesan brutal dan berperilaku agresif, maka pemakai ganja
seringkali malah menjadi penakut.

Dia mengalami kesulitan mengenali bentuk dan ukuran benda-benda yang terlihat. Pecandunya
juga merasakan waktu berjalan begitu lambat. Ingatannya akan kejadian beberapa waktu yang lalu pun
kacau-balau. Matanya memerah dan degup jantungnya kencang. Jika berhenti mengonsumsi ganja, dia
akan merasa depresi, gelisah, menggigil dan susah tidur. Namun kecanduan ganja biasanya mudah
dilepaskan. Dalam jangka panjang, pecandu ganja akan kehilangan gairah hidup. Menjadi malas, lemah
ingatan, bodoh, tidak bisa berkonsentrasi dan terdorong untuk melakukan kejahatan.

C. Akibat yang ditimbulkan

Adapun akibat yang ditibbulkan oleh pecandu Narkoba sesuai dengan tuntunan ajaran agama
adala: Dampak dari penyalahgunaan narkoba sudah terbukti pada generasi kita. Dapat terlihat
kerusakan fisik seperti: otak, jantung, paru-paru, saraf-saraf, selain juga gangguan mental, emosional
dan spiritual, akibat lebih lanjut adalah daya tahan tubuh lemah, virus mudah masuk seperti virus
Hepatitis C, virus HIV/AIDS. Oleh karena itu kita tidak akan rela jika generasi muda kita mengalami
penderitaan di atas.

Dalam kurun waktu dua dasa warsa terakhir ini Indonesia telah menjadi salah satu negara yang
dijadikan pasar utama dari jaringan sindikat peredaran narkotika yang berdimensi internasional untuk
tujuan-tujuan komersial.3 Untuk jaringan peredaran narkotika di negara-negara Asia, Indonesia
diperhitungakan sebagai pasar (market-state) yang paling prospektif secara komersial bagi sindikat
internasioanl yang beroperasi di negara-negara sedang berkembang.

D. Cara Penanggulangan Narkoba Pada Remaja

Upaya penanggulangan penyalahgunaan narkoba dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut:

1. Preventif
a. Pendidikan Agama sejak dini

b. Pembinaan kehidupan rumah tangga yang harmonis dengan penuh perhatian dan kasih sayang.

c. Menjalin komunikasi yang konstruktif antara orang tua dan anak

d. Orang tua memberikan teladan yang baik kepada anak-anak.

e. Anak-anak diberikan pengetahuan sedini mungkin tentang narkoba, jenis, dan dampak negatifnya

2. Tindakkan Hukum

Dukungan semua pihak dalam pemberlakuan Undang-Undang dan peraturan disertai tindakkan nyata
demi keselamatan generasi muda penerus dan pewaris bangsa. Sayangnya KUHP belum mengatur
tentang penyalah gunaan narkoba, kecuali UU No :5/1997 tentang Psikotropika dan UU no: 22/1997
tentang Narkotika. Tapi kenapa hingga saat ini penyalah gunaan narkoba semakin meraja lela ? Mungkin
kedua Undang-Undang tersebut perlu di tinjau kembali relevansinya atau menerbitkan kembali Undang-
Undang yang baru yang mengatur tentang penyalahgunaan narkoba ini.

3. Rehabilitasi

Didirikan pusat-pusat rehabilitasi berupa rumah sakit atau ruang rumah sakit secara khusus untuk
mereka yang telah menderita ketergantungan. Sehubungan dengan hal itu, ada beberapa alternative
penanggulangan yang dapat kami tawarkan :

a. Mengingat penyalah gunaan narkoba adalah masalah global, maka penanggulangannya harus dilakukan
melalui kerja sama international.

b. Penanggulangan secara nasional, yang teramat penting adalah pelaksanaan Hukum yang tidak pandang
bulu, tidak pilih kasih. Kemudian menanggulangi masalah narkoba harus dilakukan secara terintegrasi
antara aparat keamanan (Polisi, TNI AD, AL, AU ) hakim, jaksa, imigrasi, diknas, semua dinas/instansi
mulai dari pusat hingga ke daerah-daerah. Adanya ide tes urine dikalangan Pemda Kalteng adalah suatu
ide yang bagus dan perlu segera dilaksanakan. Barang siapa terindikasi mengkomsumsi narkoba harus
ditindak sesuai peraturan DIsiplin Pegawai Negri Sipil dan peraturan yang mengatur tentang
pemberhentian Pegawai Negri Sipil seperti tertuang dalam buku pembinaan Pegawai Negri Sipil.
Kemudian dikalangan Dinas Pendidikan Nasional juga harus berani melakukan test urine kepada para
siswa SLTP-SLTA, dan barang siapa terindikasi positif narkoba agar dikeluarkan dari sekolah dan
disalurkan ke pusat rehabilitasi. Pihak Departemen Kesehatan bekerjasama dengan POLRI untuk
menerbitkan sebuah booklet yang berisikan tentang berbagai hal yang terkait dengan narkoba. Misalnya
apakah narkoba itu, apa saja yang digolongkan kedalam narkoba, bahayanya, kenapa orang
mengkomsumsi narkoba, tanda- tanda yang harus diketahui pada orang- orang pemakai narkoba cara
melakukan upaya preventif terhadap narkoba. Disamping itu melakukan penyuluhan ke sekolah-sekolah,
perguruan tinggi, dan berbagai instansi tentang bahaya dan dampak negative dari narkoba. Kerja sama
dengan tokoh-tokoh agama perlu dieffektifkan kembali untuk membina iman dan rohani para umatnya
agar dalam setiap kotbah para tokoh agama selalu mengingatkan tentang bahaya narkoba.
BAB IV

PENUTUP

A. Kesimpulan

Masalah pencegahan penyalahgunaan narkoba ialah mejadi tanggung jawab kita semua.
Narkoba merupakan segolongan obat, bahan, atau zat, yang jika masuk ke dalam tubuh berpengaruh
terutama pada fungsi otak (susunan saraf pusat) dan sering menimbulkan ketergantungan (adiktif).
Terjadi perubahan pada kesadaran, pikiran, perasaan, dan perilaku pemakainya. Zat yang ditelan, masuk
ke dalam lambung, lalu pembuluh darah. Jika dihisap atau dihirup, zat masuk ke dalam pembuluh darah
melalui hudung dan paru-paru. Jika disuntikkan, zat langsung masuk ke darah. Darah membawa zat itu
ke dalam otak. Otak adalah pusat kendali tubuh. Jika kerja berubah, seluruh organ tubuh pun ikut
berpengaruh.

Kepedulian adalah sebuah bentuk dari cinta dan kasih sayang kita sebagai manusia sosial yang
berbudaya. Setiap kita adalah nasihat bagi orang lain, dan begitupula sebaliknya. Kita semua mengakui
bahwa setiap orang tidak ada yang mencapai kesempurnaan. Oleh karena itu dengan sikap kepedulian
itu akan membentuk kesempurnaan dengan cara saling melengkapi satu sama lain.

Melalui sikap kepedulian, pencegahan berbagai tindak kriminal, kenakalan remaja, keamanan,
kedamaian, keharmonisan, akan mudah diciptakan. Dengan sikap kepedulian ini, maka motto bahwa,
”Pencegahan lebih baik dari mengobati”, akan benar-benar terbukti dalam kasus pemakaian obat-obat
terlarang.

Pada tahap awal kehidupan manusia agen sosialisasi pertama adalah keluarga. Oleh karena itu,
orang tua merupakan orang penting (significant other) dalam sosialisasi. Guna mencegah terjerumusnya
para penerus bangsa tersebut ke dunia Narkoba, maka campur tangan dan tanggung jawab orang tua
memegang peranan penting di sini. Karena baik atau buruknya perilaku anak sangat bergantung
bagaimana orang tua menjadi teladan bagi putra-putrinya.

B. Saran

Di masyarakat ada 2 tipe dalam mengasingkan pecandu, pertama orang yang tidak tahu dan
orang yang tidak tahu serta tidak mau peduli. Maka dari itu janganlah kita menjauhi para pecandu
narkoba karena itu akan membuat pecandu terjerumus lebih dalam karena merasa kurang perhatian.
Bagi para masyarakat jangan berfikir negatif tentang pecandu narkoba, tetapi kita harus memberikan
perhatian lebih sehingga para pecandu tidak merasa diasingkan dan terbuang.

Bagi para pecandu coba bersikap terbuka terhadap orang yang dia percaya (tepat) untuk
mendapatkan respons yang baik. Jangan berfikir “YOU CAN SOLVE THEM BY YOURSELF” dan jangan
takut untuk menuju perubahan. Intinya “DON’T BE AFFRAID TO SPEAK UP !!”.
DAFTAR PUSTAKA

Effendi, Luqman, 2008. Modul Dasar-Dasar Sosiologi&Sosiologi KesehatanI. Jakarta: PSKM FKK UMJ.

Kartono, Kartini, 1992. Patologi II Kenakalan Remaja. Jakarta: Rajawali.

Mangku, Made Pastika, Mudji Waluyo, Arief Sumarwoto, dan Ulani Yunus, 2007. pecegahan Narkoba Sejak Usia
Dini. Jakarta: Badan Narkotika Nasional Republik Indonesia.

Shadily, Hassan, 1993. Sosiologi Untuk Masyarakat Indonesia. Jakarta: PT RINEKA CIPTA.

Soekanto, Suryono, 2006. Sosiologi Suatu Pengantar. Jakarta: PT Raja Grafindo Persuda

Sofyan, Ahmadi, 2007. Narkoba Mengincar Anak Anda Panduan bagi Orang tua, Guru, dan Badan Narkotika dalam
Penanggulangan Bahaya Narkoba di Kalangan Remaja. Jakarta: Prestasi Pustaka Publisher.

Sudarman, Momon, 2008. Sosiologi Untuk Kesehatan. Jakarta: Salemba Medika.

Syani, Abdul, 1995. Sosiologi dan Perubahan Masyarakat. PT DUNIA PUSTAKA JAYA.
Narkoba (narkotika dan obat-obatan berbahaya). Di Indonesia, narkoba memiliki nama lain
Napza (Narkotika, Psikontropika dan zat aditif).

Sebenarnya, narkoba merupakan jenis obat-obatan yang biasanya dipakai dokter untuk membius
pasien saat akan dilakukan operasi atau obat-obatan yang digunakan untuk proses penyembuhan
penyakit tertentu, akan tetapi beberapa kalangan menggunakan obat-obatan tersebut dengan
tujuan yang tidak baik, sehingga menimbulkan efek bahwa obat-obatan yang digunakan untuk
medis tersebut menjadi obat-obatan yang terlarang.

Pengelompokan Jenis Narkoba

Jenis narkoba berdasarkan efek yang ditimbulkan :

Pengguna narkoba jenis ini memiliki halusinasi yang kuat pada saat melihat suatu hal/benda
yang sebenarnya tidak ada / tidak nyata. Contoh narkoba yang meberi efek seperti ini adalah
kokain dan LSD.

Seseorang yang sudah mengalami ketergantungan narkoba, kemungkinan besar tubuhnya akan
mengalami kerusakan dan pada ujungnya akan berdampak pada kematian.

Narkotika

Narkotika adalah zat sintetis maupun semi sintetis yang dihasilkan tanaman atau lainnya yang
dapat berdampak pada penurunan atau perubahan kesadaran dan hilangnya rasa nyeri. Zat ini
dapat menimbulkan ketergantungan pada penggunanya.

Adapun jenis dari narkotika adalah :

1. Morfin

Morfin berasal dari kata morpheus ( dewa mimpi ) adalah alkaloid analgesik yang sangat kuat
yang ditemukan pada opium. Zat ini bekerja langsung pada sistem saraf pusat sebagai penghilang
rasa sakit.

Cara Penggunaan :
Cara penggunaannya adalah dengan disuntikkan ke otot atau pembuluh darah.

Gejala fisik pengguna :

 Pupil mata menyempit


 Melambatnya denyut nadi
 Tekanan darah menurun
 Suhu badan menurun
 Mengalami kelemahan pada otot, akan tetapi jika sudah kecanduan akan mengalami kejang
otot.

Efek samping pemakaian :

 Menurunnya kesadaran pengguna


 Menimbulkan euforia
 Kebingungan
 Berkeringat
 Dapat menyebabkan pingsan, dan jantung berdebar-debar
 Menimbulkan gelisah, dan perubahan suasana hati
 Mulut kering dan warna muka berubah
 Mengalami kejang lambung
 Produksi air seni berkurang
 Mengakibatkan gangguan menstruasi dan impotensi

2. Heroin / putaw

Heroin dihasilkan dari pengolahan morfin secara kimiawi. Akan tetapi, reaksi yang ditimbulkan
heroin menjadi lebih kuat dari pada morfin itu sendiri, sehingga mengakibatkan zat ini sangat
mudah menembus ke otak.

Cara Penggunaan :

Cara pemakaiannya adalah dengan cara disuntikkan ke anggota tubuh ataupun bisa juga dengan
cara dihisap.

Gejala atau efek yang ditemukan pada pengguna hampir sama dengan pengguna morfin, yaitu :

 Melambatnya denyut nadi


 Tekanan darah menurun
 Otot menjadi lemas
 Pupil mengecil
 Hilang kepercayaan diri
 Suka menyendiri
 Seringkali berdampak kriminal, misalnya berbohong, menipu
 Kesulitan saat buang air besar
 Sering tidur
 Kemerahan dan rasa gatal pada hidung
 Gangguan bicara (cadel)

3. Ganja / Kanabis / mariyuana

Ganja (Cannabis sativa syn. Cannabis indica)


adalah tumbuhan budidaya yang menghasilkan serat, kandungan zat narkotika terdapat pada
bijinya. Narkotika ini dapat membuat si pemakai mengalami euforia (rasa senang yang
berkepanjangan tanpa sebab).

Tumbuhan ini telah dikenal manusia sejak lama, seratnya digunakan sebagai bahan pembuat
kantung, dan bijinya digunakan sebagai bahan dasar pembuatan minyak.

Awalnya, tanaman ini hanya ditemukan di negara-negara beriklim tropis. Namun belakangan ini,
di negara-negara beriklim dingin pun telah banyak membudidayakan tanaman ini, yaitu dengan
cara dikembangkan di rumah kaca.

Cara Penggunaan:

Cara penggunaan narkotika jenis ini adalah dengan cara dipadatkan menyerupai rokok lalu
dihisap.

Efek / gejala yang terlihat dari pecandu ganja adalah :

 Denyut nadi dan jantung lebih cepat


 Mulut dan tenggorokan terasa kering
 Sulit dalam mengingat
 Sulit diajak berkomunikasi
 Kadang-kadang terlihat agresif
 Mengalami gangguan tidur
 Sering merasa gelisah
 Berkeringat
 Nafsu makan bertambah
 Sering berfantasi
 Euforia

Ganja merupakan salah satu jenis narkotika yang dapat mengakibatkan kecanduan. Jika
pemakaiannya dihentikan, sipemakai sering mengalami sakit kepala, mual yang berkepanjangan,
sering merasa kelelahan dan badan menjadi lesu.

4. Kokain
Kokain merupakan berasal dari tanaman Erythroxylon coca di Amerika Selatan. Biasanya daun
tanaman ini dimanfaatkan untuk mendapatkan efek stimulan, yaitu dengan cara dikunyah.
Kokain dapat memicu metabolisme sel menjadi sangat cepat.

Kokain

Kokain mempunyai 2 bentuk, yakni :

 Kokain hidroklorida, berupa kristal berwarna putih, rasanya sedikit pahit, serta bersifat mudah
larut.
 Kokain free base, ia tidak berbau dan rasanya pahit.

Cara Pemakaian

Cara pemakaian kokain adalah dengan cara dihirup atau sebagai bahan campuran rokok.

Efek / gejala yang timbul dari pemakaian kokain adalah :

 Dapat memberikan efek kegembiraan yang berlebihan bagi si pengguna


 Sering merasa gelisah
 Menurunnya berat badan
 Timbul masalah pada kulit
 Mengalami gangguan pernafasan
 Sering kejang-kejang
 Sering mengeluarkan dahak
 Mengalami emfisema ( kerusakan pada paru-paru)
 Turunnya selera makan
 Mengalami paranoid
 Mengalami gangguan penglihatan
 Sering merasa kebingungan
5. LSD atau Lysergic Acid / Acid / Trips / Tabs

Adalah jenis narkotika yang tergolong halusinogen. Biasanya berbentuk lembaran kertas kecil,
kapsul, atau pil.

Cara pemakaiannya adalah diletakkan di lidah. Narkotika ini akan bereaksi setelah 30 s/d 60
menit kemudian, dan akan berakhir efeknya setelah 8 hingga 12 jam.

Efek yang ditimbulkan

Efek / gejala yang biasa terlihat dari si pemakai adalah :

 Sering berhalusinasi mengenai berbagai kejadian, tempat, warna, dan waktu


 Sering terobsesi dengan apa yang ada dalam halusinasinya
 Sering juga mengalami paranoid akibat hal-hal yang dihalusinasikannya
 Denyut jantung dan tekanan darahnya meningkat
 Diafragma mata melebar
 Mengalami demam
 Sering depresi dan merasa pusing
 Memiliki rasa panik dan takut yang berlebihan
 Mengalami gangguan persepsi.

6. Opiat / opium

Adalah zat berbentuk bubuk yang dihasilkan oleh tanaman yang bernama papaver somniferum.
Kandungan morfin dalam bubuk ini biasa digunakan untuk menghilangkan rasa sakit.

Cara Penggunaan : Penggunaan opiat adalah dengan cara dihisap.

Adapun efek / gejala yang timbul dari narkotika jenis ini antara lain :

 Memiliki semangat yang tinggi


 Sering merasa waktu berjalan begitu lambat
 Merasa pusing / mabuk
 Birahi meningkat
 Timbul masalah kulit di bagian mulut dan leher
 Sering merasa sibuk sendiri

7. Kodein

Adalah sejenis obat batuk yang biasa digunakan / diresepkan oleh dokter, namun obat ini
memiliki efek ketergantungan bagi si pengguna.

Cara Penggunaan : Kodein merupakan hasil proses dari metilasi morfin. Cara penggunaannya
dengan jalan dihisap.
Efek / gejalanya antara lain :

 Mengalami euforia
 Sering mengalami gatal-gatal
 Mengalami mual dan muntah
 Mudah mengantuk
 Mulut terasa kering
 Mengalami hipotensi
 Mengalami depresi
 Sering sembelit
 Mengalami depresi saluran pernafasan

8. Metadon

Efek yang ditimbulkan oleh narkotika ini adalah seperti heroin.

Adapun efek / gejalanya antara lain :

 Mengalami sembelit
 Sering mengantuk tetapi tidak bisa tidur
 Pada wanita hamil dapat mengalami keguguran / bayi premature
 Mengalami koma

9. Barbiturat

Biasa digunakan sebagai obat tidur. Cara kerjanya mempengaruhi sistem syaraf. Efek dari
mengkonsumsi barbiturat dapat terlihat 3 hingga 6 jam.

Efek dan gejalanya :

 Sering sembrono
 Euforia
 Sering merasa kebingungan
 Mengalami pingsan
 Mengalami masalah pernafasan

Psikontropika

Psikotropika adalah zat atau obat, baik alamiah maupun sintetis yang memiliki Khasiat
psikoaktif melalui pengaruh selektif pada susunan saraf pusat yang menyebabkan perubahan
pada aktivitas mental dan perilaku penggunanya.

Jenis Psikontropika :

1. Ekstasi
Adalah senyawa kimia yang sering digunakan sebagai obat yang dapat mengakibatkan
penggunanya menjadi sangat aktif. Ekstasi dapat berbentuk tablet, pil, serta serbuk.

Nama Lain dari psikontropika jenis ini adalah inex, Metamphetamines.

Efek yang timbul dari penggunanya antara lain :

 Timbulnya euforia
 Mengalami mual
 Dehidrasi
 Timbul percaya diri yang berlebih
 Sering merasa kebingungan
 Meningkatnya denyut jantung, suhu tubuh, dan tekanan darah
 Mengalami pusing, bahkan pingsan
 Terganggunya daya ingat dan jika dipakai dalam jangka panjang dapat merusak otak
 Mengalami gangguan mental

2. Sabu-sabu

Merupakan zat yang biasanya digunakan untuk mengobati penyakit yang parah, seperti gangguan
hiperaktivitas kekurangan perhatian atau narkolepsi.

Cara Penggunaan : Cara penggunaan sabu-sabu adalah dengan jalan dihisap.

Efek yang ditimbulkan

 Jantung berdebar-debar
 Naiknya suhu tubuh
 Mengalami insomnia
 Timbul euforia
 Nafsu makan menghilang
 Kekurangan kalsium
 Mengalami depresi yang berkepanjangan

3. Sedatif – hipnotik

Nama lain dari jenis psikontropika ini adalah Benzodiazepin/BDZ, BK, Lexo, MG, Rohip, Dum.

Cara Penggunaan:

Cara pemakaiannya adalah dengan jalan diminum atau bisa juga disuntikkan intravena atau
anus. Biasanya dokter memberikan obat ini untuk mengatasi kecemasan atau panik yang
membuat insomnia.

Efek penggunaannya antara lain :


 Sulit mengendalikan diri
 Menjadi acuh
 Mengalami gangguan konsentrasi
 Mengalami kebingungan
 Euforia
 Kalau berjalan menjadi sempoyongan
 Mengalami slurred speech ( berbicara sambil menelan )

4. Nipam

Adalah sejenis pil koplo yang dikonsumsi untuk mengurangi anseitas. Biasanya digunakan
secara bersamaan dengan minuman beralkohol yang sebenarnya dapat beresiko bahaya bagi
penggunanya.

Ciri pengguna pil ini adalah :

 Mengalami cadel saat berbicara


 Jalan sempoyongan
 Wajah menjadi kemerahan
 Menjadi banyak bicara
 Kurang fokus
 Turunnya kesadaran

5. Angel Dust (PCP/ phencyclidine)

Angel dust termasuk halusinogen. Zat ini dikonsumsi sebagai sampingan oleh pengguna narkoba
terutama di Amerika Serikat.

Obat ini diproduksi dalam bentuk bubuk dan bentuk cair , biasanya disemprotkan ke bahan
berdaun seperti ganja, mint, oregano, peterseli atau Jahe Daun, dan rokok.

Efek yang ditimbulkan :

 Sering berhalusinasi
 Gangguan fungsi motorik
 Meningkatnya detak jantung
 Suhu tubuh meningkat

6. Speed
sponsored links

Speed atau biasa disebut methamphetamine merupakan stimulan sistem saraf pusat yang kuat
dan adiktif. Obat ini berbentuk bubuk dan berwarna putih, tidak berbau, dan berasa pahit. Cara
kerja obat ini adalah dengan merangsang sel-sel otak, meningkatkan mood dan gerakan tubuh.
Methamphetamine merupakan stimulan yang kuat dan tahan lama karena mampu menembus
sistem saraf pusat lebih mudah daripada amfetamin. Cara pemakaiannya bisa dicampurkan pada
rokok, dihisap, ataupun disuntikkan

Efek dari pemakaian :

 Menjadi hiperaktif
 Banyak bicara
 Nafsu makan menurun
 Libido meningkat
 Meningkatnya denyut jantung, suhu tubuh dan tekanan darah
 Pupil mata melebar
 Insomnia
 Tangan gemetar (tremor)
 Sering gugu
 Cepat marah
 Sering mengalami kebingungan dan cemas
 Sering berhalusinasi

7. Demerol

Adalah sejenis narkoba yang digunakan sebagai penghilang rasa sakit dan nyeri.

Jika over dosis, bbat ini dapat berakibat kematian bagi penggunanya. Bagi penderita asma
dilarang keras mengkonsumsinya. Obat ini juga memberikan efek kecanduan.

Ciri / efek yang ditimbulkan jika kecanduan obat ini adalah :

 Melambatnya sistem pernafasan dan detak jantung


 Mengantuk
 Kelemahan pada otot
 Berkeringat
 Gangguan pada pupil
 Pingsan

Zat Adiktif

Zat Adiktif merupakan zat yang berbahaya, yang diperoleh dari bahan-bahan alamiah baik semi
sintetis maupun sintetis. Zat ini dipakai sebagai pengganti morfin atau kokain yang bekerja
mengganggu sistem syaraf pusat. Contoh zat adiktif : lem, aceton, ether dan sebagainya.

Yang tergolong dalam jenis narkoba ini antara lain :

1. Alkohol / etanol
alkohol adalah senyawa organik yang memiliki gugus hidroksil yang terikat pada atom karbon.
Alkohol biasanya digunakan sebagai bahan dasar pembuatan obat. Ia juga bisa berfungsi sebagai
zat pengawet.

Dalam dunia otomotif, alkohol / etanol digunakan sebagai bahan bakar kendaraan, dimana
Alkohol dapat digunakan sebagai antibeku pada radiator.

Alkohol mengandung ethyl etanol, inhalen/sniffing berupa karbon yang menghasilkan efek yang
sama dengan yang dihasilkan oleh minuman yang beralkohol atau obat anaestetik yang dihisap.

Alkohol dapat diperoleh dengan dua cara, yakni :

 Sistem fermentasi,dapat memanfaatkan glukosa yang diproduksi dari gula dari hidrolisis amilum
yang dibantu dengan khamir yang diproses dengan suhu dibawah 37 °C.
 Dengan hidrasi langsung, yaitu menggunakan etilena (Hidrasi etilena) atau alkana lain dari
proses cracking dari minyak bumi yang didistilasi.

Efek / gejala bagi pemakai :

 Teler / mabuk
 Menyebabkan kegagalan pernapasan akut seperti yang terjadi pada bahaya formalin.
 Menghilangkan kesadaran
 Dapat mengakibatkan kematian

2. Nikotin

Nikotin adalah senyawa kimia yang dihasilkan secara alami oleh tumbuh-tumbuhan sejenis suku
terung-terungan seperti tembakau dan tomat. Nikotin merupakan salah satu racun saraf. Jenis zat
ini biasanya digunakan untuk bahan baku pembuatan insektisida.

Pada seorang perokok, proses kerja nikotin adalah masuk ke dalam paru paru untuk selanjutnya
diserap oleh aliran darah, dan dalam waktu kurang lebih 8 detik, zat ini akan sampai ke otak
untuk selanjutnya merubah kerja otak. Proses penyebaran racun ini berlangsung cepat
dikarenakan bentuknya mirip dengan acetylcholine yang normal terdapat di dalam otak.

Adapun efek dari penggunaan nikotin antara lain :

 Meningkatkan denyut jantung


 Meningkatnya kadar gula dalam darah seperti bahaya mengkonsumsi gorengan secara rutin.
 Menimbulkan efek segar setelah memakainya
 Menimbulkan euforia
 Nafas terasa berat
 Dapat mengakibatkan kanker dan stroke seperti bahaya makan mie instan terlalu sering.

3. Kafein
Kafein adalah zat adiktif yang bekerja untuk mempengaruhi sistem metabolisme dan saraf pusat.
Kafein digunakan sebagai pengurang rasa lelah serta untuk mencegah / mengurangi rasa
kantuk. Bagi para atlet, kafein biasanya dapat meningkatkan daya tahan agar kuat dalam berlari.
Namun zat ini adalah penyebab asma dan makanan untuk penderita asam lambung yang harus di
hindari.

Kafein dapat menyebabkan efek kecanduan bagi penggunanya. Biasanya zat ini terdapat pada
kopi dan teh.

Adapun beberapa efek yang ditimbulkan zat ini adalah :

 Saat pengguna mulai menghentikan pemakaian zat ini, maka dapat menimbulkan pusing,
ngantuk, pemarah, serta timbul kecemasan.
 Gangguan mood
 Meningkatnya stress
 Mempercepat rusaknya tulang
 Meningkatkan gula darah
 Meningkatnya tekanan darah
 Meningkatnya detak jantung
 Insomia
 Meningkatkan kadar asam dalam perut
 Mempercepat penuaan dini
 Gangguan prostat

Baca Juga : Bahaya Kopi

4. Zat desainer

Merupakan zat yang dibuat secara ilegal. Zat ini sangat dilarang pemerintah untuk dikonsumsi.
Zat-zat ini sudah banyak beredar dengan nama speed ball, Peace pills, crystal, angel dust rocket
fuel.

Adapun efek penggunaan zat ini hampir sama dengan efek yang ditimbulkan oleh penggunaan
narkoba jenis yang lainnya.

Kebanyakan jenis jenis narkoba yang beredar di pasaran internasional adalah berbentuk seperti
sagu. Serbuk putih, kuning, atau kecoklat-coklatan.

Demikianlah beberapa penjelasan tentang jenis-jenis narkoba serta efek bagi penggunanya. Ada
baiknya kita menjauhi zat-zat berbahaya yang akhirnya membawa dampak negatif bagi diri kita
sendiri. Sayangi diri kita dengan menjauhi narkoba. SAY NO TO DRUGS.
Tumbuhan opium (papaver somniferum) telah digunakan oleh masyarakat Sumerian di daerah
Mesopotamia pada masa sekitar 3400SM, mereka menyebut tanaman ini dengan nama Hul Gil
yang artinya Tumbuhan Senang. Mereka juga telah memanfaatkan getah dari opium sebagai
peredam rasa sakit pada saat dilakukan pembedahan yaitu dengan cara diolesinya getah opium
pada pisau yang akan membedah si pasien.
Di dalam kandungan getah opium terdapat berbagai senyawa opioid yaitu morphine (senyawa
yang paling aktif), codein, thebaine, serta dua senyawa lain yang berbeda mekanisme kerjanya
yaitu papaverin, dan noscapine.

Sebelum ditemukannya cara untuk pemisahan (isolasi) senyawa morphine dari getah opium pada
tahun 1804 di German, getah opium ini dikonsumsi oleh berbagai kalangan di seluruh dunia
untuk keperluan rekreasi dengan cara dicampur dengan tembakau lalu dibakar dan dihisap
asapnya. Campuran antara tembakau dan getah opium ini disebut juga dengan kata Madat. Oleh
karena harganya yang mahal maka diperdagangkanlah madat di seluruh penjuru dunia oleh
bangsa barat. Sehingga pada masa itu dikenal banyak tempat-tempat yang disebut dengan sarang
madat (opium den) yang digunakan masyarakat untuk menghisap madat dan prostitusi.

Pada masa penjajahan Bangsa Belanda di Indonesia, mereka juga telah memperdagangkan madat
khususnya kepada masyarakat keturunan Tionghoa oleh karena dahulu sebagian besar pedagang
di Indonesia adalah masyarakat keturunan Tionghoa ditambah pula masyarakat pribumi yang
sebagian besar beragama Islam secara jelas mengharamkan pemakaian madat, sehingga di kota
Batavia (Jakarta) sendiri pada masa itu telah menjamur sarang madat yang berlokasi di sekitar
daerah yang saat ini disebut Glodok dan Mangga Besar (dahulu bernama Madat Besar).

Setelah berhasil dipisahkannya morphine dari getah opium serta ditemukannya jarum suntik pada
tahun 1853 barulah dikenal cara penyuntikan morphine oleh para pemakainya. Kata morphine
diambil dari kata Morpheus yaitu nama salah satu dewa bangsa Yunani yang disebut sebagai
dewa mimpi. Sebenarnya molekul morphine sendiri merupakan salah satu senyawa alami yang
diproduksi oleh tubuh manusia dan hewan mamalia yang disebut dengan endorphine dan
berfungsi untuk membantu tubuh mengatasi rasa sakit secara alami (apakah Anda mengetahui
kenapa penari debus/kuda lumping bisa tidak merasakan sakit pada saat mereka melakukan
atraksinya?).

Pada saat itu barulah disadari oleh ilmuwan bahwa morphine jauh lebih kuat efek kecanduannya
dibanding madat dan alkohol. Apalagi ketika telah ditemukannya heroin (diacetylmorphine) dari
hasil sintesis morphine itu sendiri, yang memiliki kekuatan bius sekitar 2x lebih kuat dari
morphine dan lebih tinggi efek “rush”-nya oleh karena molekul heroin lebih mudah menembus
BBB (Blood Brain Barrier) ke dalam jaringan otak ketimbang molekul morphine. Dari fakta ini
dimulailah lembaran hitam baru di planet bumi tempat kita tinggal.

Padahal biji dari tumbuhan opium ini adalah salah satu bahan makanan yang sangat bergizi
(mengandung asam lemak omega-3 dan omega-6) yang banyak dipakai dalam pembuatan roti
dan kue di seluruh dunia sejak jaman purba. Biji opium yang disebut denganpoppy seed ini tidak
mengandung senyawa morphine secara signifikan sehingga walaupun sudah dikonsumsi dalam
jumlah besar (seperti yang telah dilakukan oleh Adam Savage dan Jamie Hyneman dalam salah
satu serial MythBuster – Discovery Channel) bisa menyebabkan positif pada tes morphine
selama kurang lebih 18 jam, akan tetapi tidak mempengaruhi efek psikologis dan kecanduan
sama sekali.

Poppy seed yang dijual di berbagai toko bahan baku roti dan kue sudah dalam kondisi matang
sehingga sudah tidak mungkin disalahgunakan lagi.

Methamphetamine / crystal-meth / shabu

Shabu merupakan senyawa sintetik turunan dari amphetamine dan juga turunan dari ephedrine.
Shabu menyebabkan peningkatan secara drastis hormon dopamine, serotonin, dan noradrenaline
dalam otak dan saraf. Senyawa methamphetamine sendiri sebenarnya sudah lama digunakan oleh
para dokter untuk mengobati pasien berpenyakit narcolepsy/kelainan tidur dan attention deficit
hyperactive disorder.

Tetapi belakangan ini penyalahgunaan shabu telah meningkat secara drastis, salah satu
contohnya banyak pemakai cocaine yang beralih ke shabu oleh karena harganya yang lebih
murah (karena 100% sintetik dan bisa diproduksi oleh orang-orang awam sekalipun di dalam
perumahan), efek “on” yang jauh lebih lama (sekitar 9-15 jam dibanding cocaine yang hanya
sekitar 15-20 menit) dan jauh lebih mudah didapatnya di pasar gelap ketimbang cocaine.

Shabu dipakai dengan cara dibakar diatas kertas timah lalu dihisap asapnya menggunakan bong
supaya asapnya disaring air terlebih dahulu, ditumbuk lalu disedot langsung menggunakan
hidung, dimakan langsung, atau dilarutkan ke dalam air lalu disuntik.
Efek dari shabu antara lain :

1. Hilangnya rasa sakit penyakit dan keinginan untuk tidur


2. Energi yang meningkat secara drastis
3. Meningkatnya rasa percaya diri serta konsentrasi
4. Euphoria/senang
5. Hilangnya rasa lapar (walaupun tidak semua orang merasakan demikian)
6. Menjadi lebih sensitif terhadap suara, cahaya, dan sentuhan
7. Lebih aktif untuk berkomunikasi
8. Perasaan bulu kuduk/belakang leher yang merinding
9. Paranoid dan serangan panik
Shabu menyebabkan kecanduan baik secara fisik maupun secara psikologis. Ciri-ciri kecanduan
shabu setelah efek dari shabu tersebut drop antara lain :

1. Rasa menagih yang dalam untuk memakainya kembali


2. Depresi berat dan hilangnya rasa percara diri
3. Perasaan khawatir yang sering datang tiba-tiba
4. Sering mengalami mimpi buruk bahkan insomnia walaupun sangat mengantuk
5. Gigi yang selalu gemetaran dan bergesekan terus menerus
6. Badan yang rasanya sakit-sakitan (sebenarnya ini diakibatkan oleh faktor kekurangan
tidur atau peradangan tenggorokan atau hidung jika digunakan dengan cara dihisap
asapnya atau disedot langsung menggunakan hidung).

Pemakaian jangka panjang dari shabu mengakibatkan :

1. Kerusakan pada fungsi hormon dopamine, serotonin, dan noradrenaline sehingga juga
ikut mengacaukan fungsi keseimbangan hormon lainnya di otak (hypothalamus)
2. Kerusakan paru (terutama bagi yang menghisap asap atau langsung), ginjal, dan liver
3. Penurunan daya tahan tubuh terhadap penyakit
4. Kerusakan di seluruh sistem saraf otot dan kulit yang menyebabkan gemetaran pada otot
terutama di bagian gigi, tangan dan kaki serta munculnya banyak kedutan-kedutan di
seluruh tubuh
5. Perasaan terdapatnya banyak “kutu-kutu” yang merayap di kulit sehingga sering
membuat si pecandu menggaruk kulitnya terus menerus sampai terluka dimana-mana
6. Menjadi lebih beresiko terserang stroke dan penyakit jantung
7. Meth mouth yaitu kerusakan berat pada gigi yang menyebabkan kehancuran dan
pembusukan gigi oleh karena kondisi mulut yang terus menerus kering dan terjadinya
gesekan2 secara terus menerus pada gigi

Shabu merupakan jenis narkoba pembunuh no-2 di Indonesia dibawah putaw, tanpa
membunuhpun zat ini akan meninggalkan cacat selama puluhan tahun kepada mantan pencandu
beratnya yang sudah berhenti memakainya.

Marijuana / ganja / gele


Ganja adalah tanaman sejenis cannabis sativa yang mengandung senyawa tetrahydrocannabinol
terutama pada trikoma, bunga, pucuk muda, dan daun-daunnya.

Pemakaian ganja sebagian besar dengan cara dibakar lalu dihisap asapnya atau dengan cara
dicampur dengan rokok, walaupun ada juga yang diseduh seperti teh dan diminum. Masyarakat
Aceh, Medan, dan Padang terkenal menggunakan sedikit ganja untuk bumbu tambahan pada
masakan khas mereka.

Walaupun penyalahgunaan ganja tidak menyebabkan ketagihan secara signifikan akan tetapi
ganja merupakan pintu gerbang menuju pemakaian narkoba lain yang jauh lebih berbahaya.
Efek-efek yang ditimbulkan dari ganja antara lain:

1. Pikiran yang menjadi lamban


2. Mudah untuk tertawa terbahak-bahak
3. Penglihatan yang fokus dan pendengaran yang terngiang-ngiang
4. Susah untuk konsentrasi
5. Mata yang berwarna merah
6. Nafsu makan yang berlebihan

Efek pemakaian jangka panjang dari ganja menyebabkan banyak kehilangannya memori jangka
panjang atau kerusakan pada otak di bagian hippocampus dan juga melemahnya daya tangkap
otak untuk belajar.

Walaupun demikian serat yang dihasilkan dari tumbuhan ganja ini yang disebut dengan hemp,
merupakan bahan baku yang sangat berguna dan sangat bersahabat dengan lingkungan serta
kelak akan menggantikan bahan baku petrolium. Penggunaan hemp sebagai bahan baku meliputi
produksi keperluan barang sehari-hari seperti kertas, tekstil, bio-plastik, bahan bakar, tali
tambang, dan berbagai makanan bergizi tinggi.

Proses pembuatan kertas dari bahan baku hemp juga jauh lebih bersahabat dengan lingkungan
ketimbang yang dibuat dari tumbuhan-tumbuhan lain (contoh: kayu pinus) karena tidak
diperlukannnya pemutih (bleaching) dan bahan2 beracun lainnya seperti halnya pada proses
pembuatan kertas yang dihasilkan dari kayu pinus.

LSD (Lysergic Acid Diethylamide) / acid

LSD adalah senyawa semi sintetik yang di proses dari senyawa d-lysergic acir yang dihasilkan
oleh sejenis jamur yang tumbuh pada tanaman gandum hitam (rye). LSD merupakan zat yang
bersifat halusinogen akan tapi tidak bersifat dissociative. Selain bersifat halusinogen LSD juga
mempengaruhi fungsi hormon dopamine dalam otak.

Kekuatan halusinasi senyawa LSD kurang lebih 100x lebih kuat dari senyawa psilocybin yaitu
zat yang terdapat dalam jamur psilocybin (magic mushroom) dan sekitar 3000x lebih kuat
ketimbang senyawa mescaline yang terdapat pada tumbuhan cactus peyote.
Efek dari tripping LSD bisa mencapai 6-8 jam, ditambah dengan 2-6 jam offset (penurunan),
efek-efeknya meliputi:

1. Meningkatnya energi dan tidak bisa tidur


2. Halusinasi penglihatan seperti tembok yang bernafas, motif gambar yang bergerak dan
meninggalkan jejak, perubahan bentuk benda menjadi bentuk yang lain
(morphing)Halusinasi pendengaran sehingga music terkesan bergema dan memiliki efek
chorus tambahan
3. Emosi yang labil dan sangat tergantung oleh mood pada saat itu sehingga bisa
menyebabkan senang, sedih, marah, takut, jengkel, atau depresi – bad trip.
4. Perubahan persepsi tentang waktu
5. Banyak berkeringat
6. Susah konsentrasi
7. Gigi geraham yang rasanya terikat
8. Paranoid dan sering tiba-tiba teringat akan masa-masa lalu

Walaupun tidak terbukti bisa menyebabkan kecanduan secara fisik, oleh karena sifatnya yang
mempengaruhi kerja hormon dopamine di dalam otak yang berfungsi sebagai hormon reward
system (yang mendorong munculnya perasaan puas dan nikmat akan sesuatu hal yang
didapat/dikonsumsi/dicapai) sehingga LSD dapat menyebabkan kecanduan secara psikologis
kecuali jika si pemakai telah mengalami bad trip terlebih dahulu.
Ketamine / special-K / happy-K

Ketamine adalah senyawa sintetik sejenis dengan PCP (Phencyclidine) yang dipakai sebagai obat
anesthetic pada veterinary (dokter hewan) juga pada manusia. Sebelum ditemukan ketamine
PCP-lah yang digunakan oleh dokter sebagai obat anesthetic. Setelah ketamine ditemukan pada
pertengahan tahun 1960-an, ketamine lebih di favoritkan menggantikan PCP oleh karena efek
redanya yang jauh lebih cepat ketimbang PCP.

Akan tetapi jika dipakai melebihi dosis yang dianjurkan, ketamine merupakan zat yang bersifat
halusinogen dan sangat dissociative, bahkan delirium (tidak bisa sama sekali membedakan mana
yang nyata dan mana yang tidak) sehingga bagi mereka yang sudah merasakan efek yang
diakibatkan oleh ketamine ini menjulukinya sebagai efek tersedotnya jiwa ke dalam “K-hole”.
Ciri-ciri lain selain halusinasi dan dissociative/delirium antara lain:

1. Euphoria (perasaan senang)


2. Perasaan yang damai
3. Energi yang bertambah
4. Amnesia
5. Kehilangan persepsi tentang waktu
6. Merasakan jiwa yang terpisah keluar/terangkat dari tubuh
7. Kehilangan kontrol gerakan otot sama sekali
8. Paranoid dan serangan panik
9. Merasakan nde (near death experience)
10. Koma bahkan kematian yang disebabkan oleh gagal jantung atau pernafasan

Pemakaian ketamine meliputi dengan cara dihisap melalui hidung, dimakan, atau disuntik.
Walaupun ketamine belum terbukti mengakibatkan kecanduan secara fisik tetapi dapat
dipastikan mengakibatkan kecanduan secara psikologis serta toleransi terhadap dosis yang
dipakai.
Jika dipakai dalam jangka panjang ketamine dapat mengakibatkan kerusakan pada jaringan otak
(olney lession).

Selain DXM dan PCP, ketamine juga merupakan salah satu bahan pemalsu/pencampur/pengganti
yang sering ditambahkan ke dalam pil2 ecstasy.
Oleh karena rasanya yang tawar, tidak merubah warna, dan hanya sedikit berbau metalik jika
dicampurkan kedalam makanan atau minuman sehingga ketamine juga merupakan salah satu
obat yang sering dipakai para lelaki untuk memperkosa teman kencan wanitanya (date rape
drug).

Inhalant

Inhalant antara lain terdiri dari :

1. Gas-gas yang dipakai dalam dunia kedokteran seperti Nitrous Oxide (N2O) dan alkil
nitrite
2. Beberapa jenis pelarut seperti tiner, cat, tipex, spidol , penghapus cat kuku, berbagai jenis
lem
3. Gas-gas yang dipakai dalam peralatan sehari2 seperti hairspray, freon, pengharum
ruangan

N2O merupakan gas anesthetic yang sering digunakan oleh dokter gigi. Efek dari menghirup gas
ini antara lain:

1. Dissociative / sukar membedakan antara yang nyata dan yang tidak seperti dalam mimpi
2. Euphoria / rasa senang berlebih
3. Halusinasi ringan
4. Distorsi pada pendengaran
5. Hilangnya rasa sakit

Penyalahgunaan gas ini biasanya si pemakai akan terlebih dahulu memindahkannya ke dalam
balon supaya suhunya tidak terlalu dingin seperti pada saat keluar dari tabung tekanan tinggi lalu
akan dihirup pada saat pesta berlangsung.

Resiko kecelakaan bahkan kematian pada pemakaian N2O yaitu kekurangannya oxigen dalam
darah. Pemakaian jangka panjang N2O akan mengakibatkan kerusakan pada otak (olney lession).

Gas N2O adalah salah satu gas berbahaya yang menyebabkan efek rumah kaca pada bumi,
bahkan jauh lebih kuat yaitu 298x ketimbang gas CO2 itu sendiri (methane hanya 25x lebih kuat
dari CO2).

Alkil nitrite (popper) terdiri atas amyl nitrite, butyl nitrite, dan isobutyl nitrite yang
menghasilkan efek euphoria/senang pada si pemakainya.

Sedangkan penyalahgunaan gas-gas dan pelarut yang dipakai dalam peralatan rumah tangga
sehari-hari sangat beresiko merusak otak, saraf, jantung, paru, liver, dan ginjal. Hal ini
dikarenakan sebagian besar dari zat-zat kimia ini bersifat racun bahkan akan secara kumulatif
menimbun di dalam jaringan lemak si pemakai. Banyak pula dari mereka yang mengalami
ketulian permanen bahkan kematian yang disebabkan oleh keracunan kimia.

Hypnotic drugs / Pil BK

Pil BK adalah obat-obatan yang bersifat hipnotik dan sedatif yang di sering digunakan dokter
untuk mengobati pasien yang menderita insomnia (susah tidur) atau stress berat karena jika
dikonsumsi sesuai dengan dosis yang dianjurkan akan membantu membuat si pasien tidur pulas.

Akan tetapi pil bk bisa menyebabkan kecanduan jika pemakaiannya dihentikan secara tiba-tiba
yaitu akan menyebabkan si pasien menjadi semakin parah insomnianya, banyak mengalami
mimpi buruk, stress, dan otot-otot yang mudah keram.
Pil BK ini terdiri dari antara lain:

1. Barbiturate
2. Bromazepam (lexotan)
3. Diazepam (valium)
4. Flunitrazepam (rohypnol)
5. Nitrazepam (mogadon)
6. Nitradiazepam (nipam)

Jika pil BK dikonsumsi dalam dosis tinggi maka akan mengakibatkan si pemakainya menjadi
mabuk teler, dengan ciri-ciri antara lain:

1. Bicaranya gak jelas


2. Emosi menjadi labil sehingga mudah marah dan tersinggung
3. Menjadi berkepribadian ganda (schizophrenia)
4. Berani untuk melakukan hal-hal yang tidak mungkin dilakukannya ketika masih sadar
5. Lupa akan kejadian saat mabuk pada saat si pemakai menjadi sadar

Oleh karena harganya yang relatif murah pil BK ini banyak disalahgunakan oleh kalangan
masyarakat menengah kebawah.

Menurut kesaksian dari para penyalahguna pil BK, ada orang yang memakainya menjadi berani
untuk berantem atau bertindak anarkhi, ada yang menjadi berani untuk mengemis, mencuri atau
merampok, ada yang menjadi berani untuk mencari teman kencan, bahkan ada pula yang jadi
berkeinginan untuk bunuh diri.

Khusus untuk jenis rohipnol, oleh karena pil yang satu ini tidak memiliki rasa dan tidak merubah
warna ketika ditambahkan ke dalam minuman atau makanan sehingga pil ini sering
disalahgunakan untuk memperkosa secara diam-diam teman wanita kencannya (date rape drug).
Apalagi ditambah dengan efek lupa yang ditimbulkannya setelah korban menjadi sadar sehingga
sering menghambat proses penyelidikan korban oleh pihak polisi.

Heroin (diacetylmorphine)

Heroin merupakan senyawa semi-sintetik yang dihasilkan dari proses esterisasi molekul
morphine dengan 2 molekul acetic acid. Oleh karena molekul heroin memiliki dua gugus acetyl
sehingga molekul ini lebih mudah masuk ke dalam otak melalui BBB (blood brain barrier)
ketimbang molekul morphine itu sendiri maka dari itu pemakaian heroin melalui proses
penyuntikan akan membuat si pemakai akan merasakan ketenangan (peace) dan kesenangan
(euphoria) yang lebih tinggi ketimbang morphine serta lebih mudahnya heroin dilarutkan ke
dalam air ketimbang morphine.

Akan tetapi heroin juga menyebabkan efek toleransi dan kecanduan lebih cepat dari morphine
sehingga untuk pemakaian berikutnya dibutuhkan dosis yang lebih tinggi lagi untuk mencapai
kenikmatan yang sama dengan sebelumnya.
Kecanduan akan heroin meliputi kecanduan fisik dan psikologi. Kecanduan fisik heroin kurang
lebih sama dengan kecanduan pada pecandu putaw yaitu rasa meriang di seluruh tubuh, tulang
dan sendi2 yang terasa ngilu, demam tinggi, muntah2, dan perut keram. Hanya saja pada
kecanduan fisik heroin ditambah pula dengan perasaan gatal yang sangat di dalam aliran darah
dan juga otot kaki yang menjadi tidak terkontrol gerakannya sehingga terus menerus akan
menendang secara relflek.

Sedangkan kecanduan psikologinya meliputi perasaan sugesti yang sangat kuat untuk kembali
memakainya bahkan bisa bertahan hingga puluhan tahun setelah berhenti total memakainya,
perasaan depresi berat, insomnia, mudah tersinggung dan marah, tidak bisa berkonsentrasi, dan
ingin bunuh diri.

Selain disuntik heroin juga bisa dipakai dengan cara dibakar lalu dihisap asapnya juga dengan
dicampur ke dalam rokok, akan tetapi efektifitasnya jauh berkurang ketimbang dengan cara
disuntik sehingga cara penghisapan ini biasanya hanya digunakan oleh para pemula.

Kemurnian kadar heroin yang beredar di pasaran sangat bervariasi, dimulai dengan yang hanya
memiliki kemurnian 5% hingga yang mendekati 90%, bahkan belakangan ini untuk mengeruk
keuntungan yang lebih banyak lagi heroin banyak dicampur oleh pengedarnya dengan bahan
opioid sintetik lain yang harganya jauh lebih murah serta kekuatan biusnya yang jauh melebihi
kekuatan heroin itu sendiri, bahan ini adalah fentanyl dan turunannya (contoh: alpha-
methylfentanyl/putaw, sufentanil, atau bahkan 3-methylfentanyl dan carfentanil/obat bius yang
digunakan untuk membius hewan besar liar).

Dengan demikian resiko overdosis dari heroin menjadi berkali2 lipat lebih besar oleh karena
ketidaktahuan si pecandu akan kadar dan komposisi “heroin” yang akan dipakainya. Selain
bahaya overdosis, oleh karena pemakaian jarum suntik secara bergantian maka resiko lain yang
juga tidak kalah bahayanya adalah tertularnya penyakit2 menular mematikan seperti AIDS dan
Hepatitis B/C.

Penyuntikan heroin sering digabungkan dengan cocain yang disebut “speedball” dan ini sangat
menambah lagi resiko overdosis dan ketagihan pada si pemakainya.
Belakangan ini telah ditemukan bahwa terdapat satu jenis tanaman yang tumbuh di benua afrika
yaitu ibogaine yang bisa menyembuhkan kecanduan fisik akan heroin. Akan tetapi kecanduan
psikologisnya tetap tidak bisa disembuhkan walaupun si pemakai sudah berhenti berpuluh2
tahun lamanya.

Hashish / hash / getah ganja


Hashish merupakan sari dari tanaman ganja yang diproses dari dikompresnya trikoma-trikoma
pilihan dari tanaman ganja sehingga kandungan senyawa THC-nya (tetrahydrocannabinol) lebih
tinggi ketimbang daun, pucuk, dan bunga dari tanaman ganja.

Pemakaian hashish biasanya dengan cara dimakan langsung, dicampur ke dalam masakan,
dibakar dan dihisap asapnya menggunakan bong, atau dioleskan di sekeliling rokok yang akan
dihisap.
Hashish memiliki efek mirip seperti ganja tetapi lebih kuat ketimbang ganja, yaitu:

1. Pikiran jadi lamban / jika diajak berbicara akan lambat respon jawabannya
2. Pandangan jadi fokus ke satu titik dengan sekelilingnya jadi buram
3. Halusinasi pendengaran terkadang kuping akan menjadi bising atau terngiang-ngiang
4. Sering bengong alias susah untuk konsentrasi
5. Gampang tertawa terbahak2 oleh sesuatu hal yang tidak lucu sekalipun
6. Sensitif terhadap sentuhan atau seks

Memang THC atau kandungan dari hashish dan ganja tidak menyebabkan kecanduan fisik sama
sekali melainkan hanya sedikit kecanduan psikologis saja, akan tetapi pemakaian hasish dan
ganja merupakan jenjang menuju ke pemakaian napza lainnya yang jauh lebih berbahaya karena
turunnya tingkat kesadaran dalam mengambil keputusan pada saat otak sudah dipengaruhi oleh
efek-efek diatas.

Pemakaian jangka panjang dari THC akan menyebabkan kerusakan permanen pada otak di
bagian amyangdala (bagian yang berbentuk seperti biji almond yang menjadi pusat emosi) dan
hippocampus sehingga terganggunya memori baik jangka pendek maupun jangka panjang serta
emosi yang menjadi labil.

Kata assassin diambil dari kata hashashin oleh karena di jaman dahulu seseorang pembunuh
bayaran di timur tengah akan terlebih mengkonsumsi hashish sebelum dia melakukan tugasnya
dalam membunuh.

GHB (Gamma-HydroxyButyricacid) / liquid ecstasy

GHB adalah senyawa yang bersifat anesthetic dan sedatif (cenderung membuat si pemakai
mabuk seperti mabuk alcohol).

Dalam kuantitas yang kecil senyawa ini dihasilkan secara alami di dalam sistem saraf setiap
manusia dan hewan mamalia serta terkandung juga di dalam berbagai macam buah-buahan.

GHB juga dihasilkan secara alami dalam jumlah kecil dari proses pembuatan/peragian minuman
beralkohol seperti di dalam bir dan wine.

Pemakaian GHB diatas 500mg akan membuat si pemakai merasakan senang, mabuk (seperti
mabuk alcohol tetapi mulutnya sama sekali tidak bau alcohol), bisa menikmati musik &
goyangan, meningkatnya libido seks dan kemampuan untuk bersosialisasi.

Akan tetapi jika dikonsumsi dalam dosis yang lebih besar (3 gram) senyawa ini sangat rentan
menimbulkan efek overdosis dan kematian pada si pemakainya.
Ciri-ciri overdosis GHB meliputi:

1. Kulit muka terasa mati rasa / kebal


2. Muntah-muntah
3. Pusing 7 keliling
4. Gangguan penglihatan
5. Sesak nafas
6. Amnesia
7. Koma bahkan kematian oleh karena terhentinya pernafasan dan gagal jantung
Jika GHB dicampurkan ke dalam minuman atau makanan, senyawa ini tidak akan merubah
warna dari minuman/makanan tersebut, baunya juga tidak akan terlalu tercium dengan jelas, dan
rasanya-pun hanya agak keasinan. Oleh karena itu zat ini sering disalahgunakan oleh para lelaki
untuk memperkosa teman kencan wanitanya (date rape drug). Ditambah pula efek amnesia yang
akan ditimbulkan oleh keracunan GHB sehingga korban menjadi susah untuk mengingat dengan
jelas proses pemerkosaan itu.

Overdosis GHB akan menjadi semakin cepat jika dikonsumsi bersamaan dengan alkohol atau
obat2an penenang seperti berbagai jenis pil BK. Sudah banyak korban wanita yang meninggal
dunia hanya karena ingin diperkosa dengan digunakannya GHB yang ditambahkan ke dalam
minuman beralkohol sehingga si pelaku tidak hanya harus menanggung tindak pidana perkosaan
bahkan ia juga harus menanggung pidana pembunuhan tingkat 2.
Saran-saran yang dapat diberikan sebagai tindakan pencegahannya yaitu:

1. Jangan pernah meminum atau memakan sesuatu yang diberikan oleh lelaki yang belum
terlalu dikenal apalagi minuman atau makanan yang sudah dibuka.
2. Selalu ajak teman wanita lain yang bisa dipercaya dan tidak mengkonsumsi alkohol agar
dapat membantu mengawasi.
3. Jangan pernah meninggalkan makanan atau minuman tanpa penjagaan dari teman yang
bisa dipercaya, kalau memang terpaksa harus ditinggalkan (misalnya ke toilet) lebih baik
jangan dikonsumsi lagi.
4. Jika sudah berasa ada sesuatu yang tidak beres, secepatnya hubungi orang tua atau rumah
sakit terdekat atau pihak yang berwajib.

Fentanyl / putaw (alphamethylfentanyl)

Orang Indonesia banyak menyangka bahwa putaw sama dengan heroin kelas bawah, padahal
heroin merupakan narkotik jenis opioid yang diproses dari getah opium yang terlebih dahulu
dijadikan morphine, sedangkan putaw adalah 100% narkotik opioid sintetik alias designer drug.

Oleh karena dihasilkan melalui proses sintetik maka harga putaw-pun lebih murah ketimbang
heroin dan morphine sehingga harganya terjangkau bagi kalangan menengah orang Indonesia
yang memiliki tingkat pendapatan rendah.

Walaupun dengan harga yang lebih murah akan tetapi kekuatan bius dari putaw jauh melebihi
morphine, yaitu kurang lebih 100x lipat lebih kuat walaupun efek euphorianya kalah kuat
ketimbang morphine dan heroin.

Salah satu ciri khas yang membedakan antara pemakai putaw dan heroin/morphine adalah pada
putaw si pemakai akan merasakan gatal-gatal terutama pada kulit bagian muka dan hidung
sedangkan pada heroin/morphine tidak.

Cara pemakaian putaw antara lain dimakan, dihisap melalui hidung, dibakar diatas kertas
aluminium lalu dihisap asapnya, dicampur dalam rokok, dan disuntik langsung ke pembuluh
vena. Umumnya semakin seseorang pemakai putaw kecanduan, ia akan segera beralih ke cara
penyuntikan sehingga dengan pemakaian jarum suntik secara bergantian mereka akan sangat
rentan tertular HIV dan Hepatitis B/C.

Penyuntikan putaw sangat rentan mengakibatkan overdosis karena putaw yang beredar di pasar
gelap tidak bisa dipastikan kadar kemurniannya. Overdosis putaw sering berakibat pada
kematian jika tidak ditangani dengan cepat oleh karena si pemakainya menjadi tidak bisa
bernafas.

Putaw tergolong jenis narkotik yang paling cepat menimbulkan efek kecanduan (bahkan lebih
cepat dari heroin) baik kecanduan secara fisik (sakaw) maupun secara psikologis (sugesti untuk
memakainya lagi).

Kecanduan fisik yang ditimbulkan dari putaw juga sangat menderita dan berbahaya (bisa
menyebabkan komplikasi dan kematian), sedangkan kecanduan psikologisnya juga sangat kuat
dan tahan lama meskipun seseorang telah berhenti memakainya selama puluhan tahun.

Ciri-ciri dari sakaw antara lain:


1. Tulang dan sendi terasa sangat ngilu dan meriang
2. Sakit kepala, demam, dan kadang diare/muntah-muntah
3. Mata dan hidung terus berair
4. Mudah kedinginan (menggigil) dan banyak berkeringat dingin
5. Depresi dan sangat mudah marah
6. Insomnia

Oleh karena efek sakaw yang begitu menderita maka seseorang pencandu yang sedang sakaw
besar kemungkinan akan berbuat kriminal (salah satu contoh : mencuri) untuk memenuhi
kebutuhan putaw-nya.

Pemakaian jangka panjang akan menyebabkan penyumbatan oleh kristal-kristal berwarna biru di
dalam pembuluh darah di sekitar tangan, kaki, leher, dan kepala sehingga menjadi benjolan keras
seperti bisul di dalam tubuh, jika penyumbatan ini munculnya di daerah otak maka besar
kemungkinan ia akan mati. Selain itu pemakaian jangka panjang dari putaw juga akan
mengakibatkan kebutaan, kerusakan pada organ2 tubuh seperti liver, ginjal, organ2 pencernaan,
dan paru-paru.

Ingat! sekali saja mencoba dapat dipastikan anda akan terjerumus ke dalamnya.

* Menurut berbagai kesaksian dari pekerja2 krematorium (pembakaran jenazah) yang mereka
temukan setelah mereka menumbuk jenazah yang telah dibakar dan yang meninggal karena
putaw, mereka sering mendapati kristal-kristal kecil dan bentuknya agak panjang berwarna biru
terang yang tidak hancur terbakar walaupun telah dikremasi. Hal ini memang belum dibuktikan
oleh ilmuwan dan dokter.

Ecstasy / Inex

Inex adalah sebutan umum dari pil ecstasy. Pil ini mulai menjadi trend dikonsumsi di
discotikdiscotik di Indonesia sejak tahun 1990-an. Pada mulanya pil ini hanya diimport dari
negara Belanda saja dan kandungan senyawanya pun masih asli yaitu MDMA
(MethyleneDioxyMethAmphetamine), sekarang pil inex ini sudah banyak yang diproduksi
secara ilegal di dalam negeri.
Senyawa MDMA ini mengakibatkan efek-efek psikologis sebagai berikut:

1. Perasaan senang yang luar biasa


2. Hilangnya permusuhan dan rasa ketidak amanan
3. Rasa intimasi antara satu sama lainnya sehingga disebut juga love drug
4. Rasa empati dan simpati antara satu dengan yang lainnya
5. Rasa damai dalam hati dan dihargai oleh orang lain serta meningkatkan percaya diri
6. Sensitif terhadap nada, suara, berbagai macam bunyi2an sehingga dapat menikmati musik
7. Sensitif dan menikmati sentuhan satu sama lainnya
8. Distorsi pandangan
9. Energetik yang luar biasa
10. Kebiasaan untuk menggeleng-gelengkan kepala dengan kencang (godek) supaya
menghasilkan rasa “on” yang lebih tinggi

Sedangkan efek-efek fisiknya:

1. Dehidrasi serta berkurangnya proses urinasi


2. Meningkatnya suhu tubuh dan banyak berkeringat
3. Meningkatnya detak jantung dan tekanan darah
4. Gerakan pupil dan iris yang tidak terkendali (tertarik ke atas mata)
5. Gerakan rahang yang selalu mengigit dan bergesekan
6. Sensitif terhadap temperatur sekelilingnya
7. Berkurangnya nafsu makan (tidak semua pemakai merasakan ini)
MDMA menyebabkan kecanduan secara psikologis pada sebagian besar pemakainya dan tidak
pada segelintir orang yang lainnya, kemungkinan hal ini disebabkan oleh efek “bad trip” yang
mungkin terjadi pada orang2 tertentu sehingga membuat mereka jera untuk mengkonsumsinya
kembali di lain waktu. Akan tetapi jika seseorang sudah merasakan “high” maka pada saat efek
dari MDMA ini mulai drop ia akan merasakan “emosi yang remuk” dan mulai memikirkannya
untuk mengkonsumsinya kembali segera atau dalam jangka waktu tertentu (misalnya week-end
berikutnya).

Pengkonsumsian MDMA secara rutin dapat dipastikan akan terus meningkatkan toleransinya
terhadap dosis yang harus dipakai bahkan pada suatu saat ia akan mulai merasakan efek “magic”
dari pil ini yang mulai menghilangkan seberapapun banyaknya dosis MDMA yang telah
dikonsumsinya.

Efek drop dari MDMA dalam jangka pendek mengakibatkan depresi/emosi yang remuk dimulai
dari 1-2 hari setelah pemakaian dan bisa mencapai hingga 4-7 hari sesudahnya, menjadi sering
kaget ketika tertidur, terganggunya ingatan jangka pendek (short-term memory), sulit
berkonsentrasi, penglihatan yang berbayang, dan jaw clenching (gigi yang rasanya selalu terikat
dan ingin bergesekan terus menerus).

Sedangkan efek pemakaian jangka panjang mengakibatkan terganggunya fungsi hormon


serotonin dan dopamine di dalam otak, terganggunya pula fungsi keseimbangan temperatur
tubuh, menjadi sangat pelupa, tidak mampu belajar dan konsentrasi, sulit untuk mengambil
keputusan, emosi menjadi labil (mudah panik), paranoia, dan insomnia.

Setelah tahun 1995 dimulailah beredar pil2 inex di pasaran yang kandungannya sudah bukan lagi
MDMA murni atau bahkan sama sekali tidak mengandung MDMA melainkan senyawa lain
yaitu MDEA (eve 3,4-methylenedioxy-N-ethylamphetamine), MDA (adam 3,4-
methylenedioxyam phetamine), DXM (dextromethorphan/bahan obat batuk), ketamine, PCP
(Phencyclidine), GHB (gamma-hydroxy butyric acid), LSD, methamphetamine (shabu),
ephedrine (bahan obat batuk), caffein, methylsalicylate (bahan pengharum ruangan yang sifatnya
toxic), paracetamol, aspirin, cocaine, bahkan bahan yang sangat berbahaya yaitu PMA
(paramethoxyamphetamine).

Berbeda dari MDMA, MDEA dan MDA bisa menghasilkan efek halusinasi dan tidak mencapai
tingkatan euphoria seperti yang dihasilkan MDMA. Sedangkan DXM, ketamine, dan PCP
merupakan zat2 yang bersifat halusinasi dissociative dan mengakibatkan si pemakai tidak bisa
mengendalikan dirinya ketika ia mengalami halusinasi karena terputusnya fungsi kesadaran otak
dengan fungsi otak bagian lainnya sehingga ia susah untuk membedakan mana yang nyata dan
mana yang tidak nyata.

PMA merupakan bahan pencampur/pengganti yang sangat berakibat fatal dan cenderung
membuat si pemakai overdosis karena efek “on” yang dihasilkannya terlambat ketimbang
MDMA sehingga membuatnya akan mengkonsumsinya lagi atau menambah pil lain yang
mengandung MDMA. Overdosis PMA yang dikonsumsi bersamaan dengan MDMA
mengakibatkan meningkatnya suhu tubuh secara drastis sehingga sering menyebabkan kematian
yang dihasilkan dari hyperthermia (temperatur tubuh yang terlalu panas).
Akan tetapi bagi para pencandu berat inex yang sudah tidak bisa lagi merasakan efek “magic”
dari MDMA murni akan mulai dengan sengaja mencampur pengkonsumsiannya antara pil yang
mengandung MDMA murni dengan pil-pil lain yang sudah diketahui mengandung Ketamine /
DXM / PCP / LSD, oleh karena bahan pemalsu ini yang mampu mengangkat efek “on” dari
MDMA murni menjadi lebih tinggi dari normal.
Ciri-ciri “on” dari inex campuran ini antara lain:

1. Sudah tidak lagi bisa berhura-hura dan berjoget riang akan tetapi tetap duduk di bangku
2. Sudah tidak lagi menggelengkan kepalanya dengan kencang melainkan hanya dengan
pelan atau termangut-mangut saja
3. Terkadang hanya terdiam kaku di bangku seperti terbengong oleh karena halusinasi yang
sangat nyata
4. Jauh lebih cepat mengalami overdosis dibanding para pemakai MDMA murni

DXM (Dextromethorphan) / robo-trip

DXM adalah senyawa sintetik yang terkandung di dalam berbagai jenis obat batuk yang bersifat
antitussive yaitu jika dikonsumsi dalam dosis yang tepat maka zat ini mampu meredam batuk.
Akan tetapi penggunaannya banyak disalahgunakan dengan cara mengkonsumsi lebih dari dosis
yang dianjurkan.

Serupa dengan senyawa PCP dan Ketamine, jika DXM dikonsumsi melebihi dosis yang
dianjurkan senyawa ini juga bersifat halusinogen dissociative, yaitu dibloknya fungsi kesadaran
di dalam otak dan saraf sehingga akan membuat si pemakainya berhalusinasi dan merasakan
seperti berada di dalam dunia mimpi dan sukar membedakan antara nyata atau tidaknya
halusinasi tersebut. Berbeda dengan halusinasi yang diakibatkan oleh LSD (lysergic acid
diethylamide) si pemakainya masih mampu mengontrol tingkat kesadarannya, seperti halnya dia
masih bisa mengingat akan siapa dirinya bahkan siapa namanya, sedangkan pada DXM, PCP,
dan Ketamine tidak.

Efek-efek yang disebabkan oleh DXM jika dipakai melebihi dosis yang dianjurkan meliputi:

1. Halusinasi dissociative
2. Gembira (excited) atau kebalikannya
3. Berkeringat banyak
4. Nafas jadi pendek
5. Berada dalam kondisi antara tidur dan sada
6. Mual dan muntah-muntah
7. Pendengaran yang menjadi seperti berombak-ombak
8. Tekanan darah yang menjadi tinggi
9. Jantung yang berdebar-debar
10. Amnesia
11. Tidak bisa mengenal kata-kata dan objek yang terlihat
12. Paranoid dan merasakan seperti akan mati
13. Koma bahkan kematian

DXM (juga PCP dan Ketamine) merupakan jenis bahan pengganti/pemalsu/pencampur yang
sering ditambahkan ke dalam pil ecstasy yang beredar di pasaran karena bahan ini jauh lebih
mudah didapat dan harganya yang lebih murah ketimbang bahan asli dari ecstasy yaitu MDMA
(MethyleneDioxyMethAmphetamine).

Pada kenyataannya tahap overdosis yang dihasilkan dari pemakaian DXM jauh lebih cepat
dibanding MDMA sendiri. Overdosis DXM dapat mengakibatkan kematian oleh karena
terhentinya otak mengirim sinyal ke paru2 agar tetap bernafas.
DXM juga menyebabkan ketagihan secara psikologi dan toleransi terhadap dosis pemakaian dari
waktu ke waktu.

Cocaine

Cocaine adalah salah satu senyawa yang terdapat dalam daun tumbuhan coca yang tumbuh di
dataran benua Amerika. Proses pemurnian senyawa tersebut menghasilkan bubuk cocaine
hydrochloride murni yang mudah larut ke dalam air.

Pemakaian cocaine hydrochloride menyebabkan terhalangnya penyerapan kembali hormon


dopamine, serotonin, dan noradrenaline yang sudah dilepaskan di dalam otak oleh sel-sel
sinapsis sehingga kadar dari hormon2 tersebut di dalam otak akan meningkat secara drastis.
Peningkatan dari hormon tersebut menyebabkan perasaan “high”, hilangnya rasa sakit, lapar, dan
letih/ngantuk, menambah konsentrasi, rasa percaya diri, dan perasaan euphoria/senang.
Oleh karena bubuk cocaine hydrochloride mudah larut ke dalam air maka pemakaian dari bubuk
cocaine pada umumnya meliputi:

1. Disedot menggunakan hidung


2. Dimakan
3. Digosokan di sekitar gusi mulut
4. Disuntik

Pemakaian cocaine dapat dipastikan mengakibatkan toleransi dan kecanduan, karena pada saat
efek dari cocaine itu “drop” si pemakaian akan merasakan tidak nyaman dan depresi sehingga
memaksa ia berusaha untuk memakainya kembali.
Pemakaian jangka panjang dapat mengakibatkan:

1. Tidak menentunya denyut jantung


2. Halusinasi
3. Paranoid
4. Tekanan darah tinggi

Kombinasi antara cocaine, rokok dan alkohol akan menambah rasa euphoria pada si pecandu,
tidak heran mereka akan terus menerus menghisap rokok dan minum minuman beralkohol tinggi
pada saat mereka menggunakan cocaine sehingga dengan demikian para pecandu cocaine akan
sangat beresiko terkena serangan jantung, stroke, gagal ginjal, bahkan kematian.

Sedangkan crack adalah cocaine hydrochloride yang telah diproses menggunakan baking soda
sehingga menghasilkan freebase amine/bentuk dasar amina cocaine yang tidak dapat larut dalam
air sehingga pemakaiannya hanya cocok dengan cara dihisap seperti rokok.

Efek psikologis dari crack jauh lebih kuat ketimbang cocaine hydrochloride akan tetapi sering
membuat jiwa si pemakai merasakan ganjil & aneh sehingga sering membuatnya berubah
menjadi brutal. Tingkat kecanduan dari crack jauh melebihi cocaine hydrochloride bahkan crack
merupakan salah satu dari jenis narkoba yang paling membuat kecanduan dan toleransi pada
pemakainya. Mereka yang memakainya akan selalu berusaha untuk mencapai “high” & euphoria
seperti sebelumnya sehingga akan terus menambah dosisnya dari hari ke hari sampai pada
akhirnya mengakibatkan kematian yang disebabkan oleh overdosis.

Walaupun demikian sebenarnya kadar senyawa cocaine dari daun tumbuhan coca itu sendiri
sangat kecil persentasenya (sekitar 0.2%) sehingga untuk menghasilkan 1gram bubuk cocaine
hydrochloride murni dibutuhkan 500gram daun coca.

Daun coca sendiri sudah lama dimanfaatkan oleh suku Indian Andes sebagai tanaman obat yang
dapat menyembuhkan penyakit kekurangan oksigen yang diakibatkan oleh tipisnya oksigen di
dataran tinggi dan menyembuhkan penyakit pada pencernaan dengan cara diseduh lalu diminum
seperti teh atau dikunyah.
Mereka juga mengunyah daun coca sebagai obat alami anesthesia (peredam rasa sakit) ketika
mereka terluka oleh panah pada saat berperang.
Pemakaian daun coca dengan cara diseduh maupun dikunyah tidak dapat menimbulkan perasaan
“high” pada si pemakai dan juga tidak pernah terbukti mengakibatkan kecanduan. Bahkan pada
tahun 1980 telah ditemukan oleh ilmuwan bahwa daun coca bisa dipakai sebagai obat untuk
menyembuhkan kecanduan dari para pecandu crack dan cocain.

Caffeine

Caffeine adalah senyawa yang terkandung di dalam biji kopi, biji guarana, dan daun teh (theine).
Zat ini merupakan tipe zat stimulant serta berpengaruh menambah sedikit produksi urine pada
ginjal.
Efek dari mengkonsumsi caffeine adalah menyingkirkan sementara rasa kantuk dan letih serta
meningkatkan konsentrasi.

Pemakaian caffein dalam quantitas atau qualitas besar dapat mengakibatkan kecanduan dan
toleransi. Ciri-ciri dari kecanduan caffeine adalah perasaan mudah tersinggung, sukar untuk
konsentrasi, dan munculnya rasa sakit di bagian belakang kepala bahkan terkadang bisa
mengakibatkan muntah-muntah.

Gejala ini akan muncul setelah kurang lebih 1 hari tidak mengkonsumsi caffeine sama sekali.
Efek kecanduan ini akan berlangsung antara 5 hari sampai dengan 1 minggu dengan masa
puncaknya 2-3 hari setelah berhenti mengkonsumsi caffeine sama sekali.

Pengkonsumsian caffeine secara berlebih juga merupakan salah satu faktor penyebab
osteoporosis pada tulang dan kerusakan pada gigi.

Amphetamine / speed
Amphetamine merupakan salah satu jenis dari senyawa phenethylamine dan adalah satu jenis
obat sintetik terlarang yang dapat mengakibatkan meningkatnya kadar hormon norepinephrine/
noradrenaline, serotonin, dan dopamine di dalam otak seseorang. Amphetamine sangat memiliki
relasi yang erat dengan ephedrine yaitu senyawa yang terdapat pada tumbuhan Ephedra sinica
(Ma huang).

Efek yang ditimbulkan oleh amphetamine adalah meningkatnya konsentrasi pikiran ; semangat
untuk bekerja, hilangnya rasa kantuk, cenderung banyak berbicara, meningkatnya rasa percaya
diri, mulut menjadi kering, meningkatnya keringat, detak jantung yang cepat, sukar berbicara
dengan jelas, dan berkurangnya nafsu makan.

Amphetamine dapat mengakibatkan ketagihan pada seseorang yang mengkonsumsi secara


berturut-turut atau menyalahgunakan pemakaiannya. Bahkan dapat menyebabkan meningkatnya
toleransi sehingga dosis yang dibutuhkan akan selalu meningkat untuk mencapai efek yang sama
dari sebelumnya.
Ciri-ciri dari ketagihan atas obat ini adalah:

1. Stress berlebihan
2. Depresi
3. Badan menjadi sangat letih
4. Tidur yang berlebihan
5. Gemetaran pada otot
6. Meningkatnya nafsu makan
7. Keinginan untuk bunuh diri

Penyalahgunaan dari obat ini memperbesar resiko serangan jantung pada anak muda maupun
orang dewasa. Pemakaian jangka panjang dari obat ini merusak fungsi otak, yaitu menurunnya
fungsi pemancaran (transmitter) hormon dopamine dan serotonin pada otak sehingga fungsi dari
keseimbangan kimia tubuh akan menjadi kacau.
Alcohol / alkohol

Alkohol adalah sebutan umum dari senyawa kimia ethanol. Alkohol dihasilkan melalui proses
fermentasi unaerobik dari zat gula atau zat tepung oleh ragi (yeast). Proses ini sudah terjadi
dengan sendirinya di dalam alam oleh karena itu alkohol sudah diproduksi dan dikonsumsi oleh
manusia sejak jaman purba.

Dalam jumlah yang sedang, sekitar segelas anggur merah yang diminum setiap malam hari oleh
seseorang yang memiliki tubuh yang tidak bermasalah, alkohol merupakan zat yang sangat baik
untuk kesehatan tubuh yaitu bisa meningkatkan mutu tidur, mencegah munculnya batu empedu
dan ginjal, mencegah diabetes, bahkan bisa mencegah penyakit jantung koroner serta darah
tinggi.

Akan tetapi jika digunakan secara berlebihan sebaliknya alkohol akan mengakibatkan kerusakan
pada jantung, pancreas, dan liver yaitu lever yang mengeras, terlebih bagi mereka yang telah
mengindap penyakit Hepatitis C, B, bahkan bagi mereka yang hanya pernah menderita Hepatitis
A sekalipun.

Pemakaian alkohol sesuai BAC (Blood Alcohol Content) atau batas kadar alkohol dalam darah
melebihi 0.05% dapat mengakibatkan berkurangnya depresi & konsentrasi, pikiran menjadi lebih
relax, menambah sedikit rasa percaya diri, menjadi banyak berbicara/mudah untuk berterus
terang, kurang berhati-hati dalam mengambil keputusan (!), berkurangnya fungsi keseimbangan
tubuh.

Sedangkan pemakaian dalam batas kadar darah melebihin 0.1% akan mengakibatkan
terganggunya fungsi motorik, hilangnya keseimbangan, emosi yang bergejolak (mudah menjadi
sedih atau marah), tindakan brutal, susah untuk berkata-kata, hilangnya daya tangkap otak,
muntah-muntah, bahkan bisa menjadi tidak sadar diri. Jika kadarnya melebihi 0.3% bisa
mengakibatkan kematian.

Pemakaian alkohol pada saat mengendarai kendaraan atau mesin yang berbahaya sering
mengakibatkan kecelakaan yang fatal maupun kematian karena susahnya untuk berkonsentrasi
dan mengambil keputusan dengan cepat.

Oleh karena efek-efek yang ditimbulkan tersebut, alkohol banyak dipakai oleh para lelaki
sebagai minuman untuk memaksakan hubungan intim dengan kekasih maupun teman kencannya
sehingga si korban secara tidak sadar akan menyetujuinya.

Alkohol juga dapat mengakibatkan toleransi dan ketergantungan jika dikonsumsi secara
berlebihan dan rutin karena akan mengakibatkan terganggunya fungsi GABAergic dalam otak.

Kecanduan alkohol sangat berbahaya jika tidak ditangani dengan segera oleh ahlinya, bahkan
lebih berisiko menyebabkan kematian dibanding narkotika seperti heroin, putaw, atau cocaine.
Resiko yang disebabkan oleh kecanduan alkohol adalah serangan ayan yang mematikan dan
gagal jantung.

Biasanya seorang remaja sebelum dia sampai ke jenjang pemakaian narkoba akan dimulai
terlebih dahulu dari rokok dan alkohol. Walaupun hukum di Indonesia dengan jelas melarang
seseorang yang belum berusia 18 tahun untuk membeli rokok dan alkohol akan tetapi dalam
penerapannya tidaklah demikian.

Anda mungkin juga menyukai