PENGARUH KONTEKS
Percobaan :
Isi !!! 3 buah mangkuk masing-masing air dingin,
air hangat dan air panas. Kemudian masukkan
telunjuk tangan kanan ke dalam air panas dan
telunjuk tangan kiri ke dalam air dingin, biarkan
hingga satu-dua menit. Angkat kedua telunjuk
dari mangkuk, keringkan dengan menggerakkannya selama satu hingga dua detik. Lalu
masukkan kedua telunjuk tangan secara
bersamaan ke dalam mangkuk berisi air hangat.
Perbedaan yang sangat kontras antara
pengalaman dengan air panas membuat air hangat
terasa dingin dan pengalaman dengan air dingin
membuat air hangat terasa panas.
Apa yang dirasakan pada percobaan tadi merupakan
suatu efek yang dapat menjelaskan aktivitas persepsi.
Prinsip ini dikenal sebagai efek kontras yang paling
dasar dan ekperimennya dilakukan pertama kali oleh
John Locke pada tahun 1690.
Melalui pengalaman tadi, secara tidak langsung dapat
mengubah persepsi.
Efek kontras indera peraba (sentuhan)
merupakan bagian dari pengalaman yang
biasa dihadapi.
Tabel. 1. Nilai rata-rata kesukaan terhadap foto rumah dalam konteks yang berbeda
(Sumber: Canter, 1982)
Teori
Gestalt
berpendapat
bahwa
dasar
pengintegrasian adalah organisasi spontan yang
berasal dari masukan sensori kepada otak (Kohler,
1929; Koffka, 1935; Wertheimer, 1938; Ellis, 1939).
Teori Stevens power menunjukkan banyak hal dari
penilaian psikologis berhubungan satu sama lain
dengan fenomena fisik yang memiliki fungsi
rasional.
Teori Transaksional (sering disebut juga information
processing theory) beranggapan ada proses yang
terjadi seperti komputer di dalam otak dan teori ini
menjadi dasar bagi orang-orang yang mendalami
estetika sepeti misalnya Abraham Moles (1966).
Sedangkan teori Ekologi oleh James Gibson (1966)
dan Eleanor Gibson (1969) menyatakan bahwa justru
persepsi yang menjadi dasar dari informasi.
TEORI-TEORI PERSEPSI
Kompleksitas selain sebagai prinsip-prinsip umum
persepsi juga merupakan prinsip penilaian relatif
(relative judgement) atau pengaruh dari konteks
terhadap hal yang diamati.
Ada empat teori persepsi yang diuraikan, yaitu:
teori Gestalt,
teori Steven's Power,
teori Transaksional dan
teori Ekologi.
Teori Gestalt
Para pelopor psikologi Gestalt beranggapan ada
bermacam nilai yang didasarkan pada konteks di mana
nilai itu berada. Namun, sementara para penganut
Gestalt membuat anggapan tersebut menjadi hukum universal, banyak juga yang tidak sependapat, karena sudut
pandang tentang persepsi sebenarnya mengarah pada
penyederhanaan (simplifikasi) dan konstansi stimulus
yang dihadirkan di otak (jadi bukan dipengaruhi oleh
konteks lingkungan).
Dalam teori Gestalt, hal paling dasar yang perlu
diperhatikan adalah konsep tentang form, yaitu suatu
elemen yang terstruktur dan tertutup dalam pandangan
visual seseorang.
Ada enam properti yang dapat mempengaruhi persepsi
dari form.
Keenam properti dasar itu sangat penting dalam teori
desain arsitektur, karena properti tersebut memberitahu
bagaimana unit-unit dari lingkungan dapat diamati.
Properti-properti tersebut dikenal juga sebagai "hukumhukum" dari Proksimitas, Similaritas, Closure, Good
continuance, Area and simmetry, serta Figure and
ground.
1. Proksimitas atau kedekatan jarak.
Menurut teori Gestalt, obyek-obyek yang memiliki
jarak yang lebih dekat cenderung dilihat lebih
berkelompok secara visual.
Teori Ekologi
Pendekatan ekologi sangat radikal dalam membahas
masalah persepsi. Pendekatan ini sangat kontradiktif
terhadap teori Gestalt mengenai isomorphism dan
interpretasi transaksional tentang peran pengalaman
persepsi.
Dari pada menganggap panca indera sebagai saluran dari
sensasi-sensasi, teori ini memandang panca indera hanya
sebagai sistem persepsi (Gibson, 1966), yang dilihat pd
tabel 2 dibawah.
Gambar-10. Sebuah eksperimen tentang persepsi kedalaman (a) ditampilkan sebagaimana bentuk aktual yang diterima (b). (sumber: Coren, 1972)
PERTIMBANGAN PERSEPSIONAL
Berdasarkan penjelasan di atas mengenai
persepsi yang dipelajari secara mendalam di
arsitek dihadapkan pada banyak pertanyaan
estetika dan seringkali mereka menggunakan
psikologi untuk menjawabnya.
fenomena
psikologi,
mengenai
teori-teori
Pertanyaan mengenai aturan - contohnya proporsi yaitu bagaimana menentukan bentuk atau kombinasi
bentuk yang "indah".
Misalnya golden rule (standar ukuran zaman Yunani)
yang sering dijadikan sebagai sebuah aturan yang
berlaku untuk segala macam bentuk desain. Namun kita
sekarang tahu bahwa kita tidak boleh percaya pada
segala aturan yang ada secara serta merta.
Valentine (1962), yang meneliti tentang masalah estetik,
menunjukkan bahwa golden rule tidak mampu
menghasilkan konfigurasi yang memuaskan. Ada juga
yang menunjukkan bahwa bangunan yang digambar
berdasarkan moduler-nya Le Corbusier, dianggap tidak
lebih bagus dibanding gambar bangunan lain bergaya Le
Corbusier yang memakai proporsi berbeda. Jika persepsi
ini berhubungan dengan konteks dan pengalaman
sebelumnya - tidak seperti hal-hal abstrak yang tidak
melibatkan konteks serta faktor-faktor personal yang
dibawa orang dalam menilai - ini membuktikan
kebenaran tersebut hanya berlaku pada situasi-situasi
tertentu saja.
Teori-teori persepsi yang saling kontradiktif menunjukkan adanya sifat mengira-ngira manusia dalam
memahami proses persepsi. Namun, ada beberapa hal
yang dapat dimengerti secara absolut sama, yaitu:
1) persepsi bersifat multimodal,
2) pergerakan memainkan peran penting dalam
persepsi lingkungan,
3) manusia belajar membedakan detail-detail
terhalus dan kelas lingkungan yang lebih luas
melalui pengalamannya.
Hukum Gestalt tentang organisasi visual bisa menjadi
dasar persepsi dalam kaitannya dengan cara manusia
menyusun informasi dari lingkungan. Konsep Gestalt
tentang field force dan isomorphism serta konsep
arsitektur universal tentang standar ekspresif dapat
diperdebatkan, karena cara orang melihat lingkungan
tergantung pada tujuan dan pengalaman orang tersebut.
Di atas semua itu, asumsi bahwa persepsi ditentukan
oleh karakteristik stimulus eksternal sangatlah
meragukan.
PSIKOLOGI WARNA
P ERSEPSI VISUAL WARNA
Pada masa sekarang orang memilih warna tidak hanya
sekedar mengikuti selera pribadi berdasarkan
pula
menggambarkan
suasana
hati