Somatosensori
Nur Amin (389411)
Teknik Mesin, UGM
Diagram:
Sistem Somatosensori
ur.amin@mail.ugm.ac.id
ur.amin@mail.ugm.ac.id
1. Reseptor
2. Nerve Patway
3. Otak
Setelah energi dari lingkungan dikonversi oleh reseptor menjadi
potensial aksi, selanjutnya potensia aksi tersebut akan berjalan di
nervus menuju medula spinalis dan otak. Perjanalan ini melewati
jalur jalur saraf yang biasa dikenal dengan nerve pathway .
Sensoric Pathway
Sensoric pathway merupakan lanjutan dari nerve patway. Berdasarkan
asal informasinya, sensoric pathway dapat dibedakan menjadi 4 macam:
1. Superficial information(sensation), meliputi tekanan, nyeri, suhu,
serta membedakan 2 titik.
2. Deep sensation, meliputi propiosepsi, nyeri otototot dalam, vibration
sense.
3. Visceral sensation yang diperantarai jaras otonom afferent yang
dapat berupa rasa lapar , pusing, serta nyeri organ dalam.
4. Special sense, meliputi penciuman, penglihatan, pendengaran, rasa,
serta keseimbangan, sensasi ini diperantarai oleh nervus kranialis.
ur.amin@mail.ugm.ac.id
Reseptor:
Menurut Tipe
Stimulus
ur.amin@mail.ugm.ac.id
Combined Sensation
ur.amin@mail.ugm.ac.id
Jaras Somatosensorik
ur.amin@mail.ugm.ac.id
ur.amin@mail.ugm.ac.id
Nyeri: Cepat
Dirangsang oleh Mekanik dan Suhu
Kecepatan 6-10 m/detik
Disalurkan ke medulla spinalis oleh
serabut tipe A6 berakhir di lamina I
(lamina marginalis) kolumna anterolat.
Sebagian yang lainnya berakhir di
kompleks ventrobasal dan sebagian lagi di
korteks somatosensorik
ur.amin@mail.ugm.ac.id
Nyeri: Lambat
Dirangsang secara kimia, mekanik dan suhu
Disalurkan melalui saraf tipe C tidak bermielin
Kecepatan 0.5-2 m/detik
Nyeri sangat menyiksa, dan menjadi khronik (rasa
terbakar), tumpul dan berdenyut (sakit gigi dan infeksi
kuku)
Nyeri pada rangsangan reseptor kulit disebut superficial
somatic pain dan pada rangsangan otot skeletal, sendi,
tendon disebut deep somatic pain
ur.amin@mail.ugm.ac.id