Komitmen bermuhammadiyah
Berada dan aktif dalam Muhammadiyah bukanlah sekedar keterlibatan fisik, tetapi lebih fundamental bagi keterlibatan moral atau mental, termasuk didalamnya pikiran dan pengkhidmatan. Komitmen itu merupakan perpaduan ikrar batin, kesetiaan, dan tindakan untuk berada dalam rumah Muhammadiyah lahir dan batin, serta melakukan tindakantindakan yang selaras dan bahkan memperjuangkan misi Muhammadiyah dengan sepenuh hati.
Dikatakan bahwa anggota Muhammadiyah selain memenuhi persyaratan administratif, juga harus menyetujui maksud dan tujuan Muhammadiyah serta bersedia mendukung dan melaksanakan usaha-usaha Muhammadiyah (AD Pasal 4 Ayat 1). Adapun kewajiban anggota ialah:
1. 2.
Taat menjalankan ajaran Islam, Menjaga nama baik dan setia kepada Muhammadiyah serta perjuangannya, Berpegang teguh kepada kepribadian serta keyakinan dan citacita hidup Muhammadiyah, Taat pada peraturan Muhammadiyah, keputusan musyawarah, dan kebijakan pimpinan pusat,
3.
4.
5.
6. 7.
13 komitmen yang dibutuhkan dalam berkiprah di Muhammadiyah, termasuk di amal usahanya, yakni sebagai berikut:
1.
2.
...komiten ber-Muhammadiyah
3.
4.
...komiten bermuhammadiyah
5.
Berpaham Agama Sesuai Paham Islam dalam Muhammadiyah Ber-Muhammadiyah itu yang paling fundamental harus bersandarkan pada keyakinan, pemahaman, dan pengamalan Islam sesuai dengan paham agama dalam Muhammadiyah. Bahkan sejak kelahirannya, Muhammadiyah berdiri karena dan untuk Islam, lil-izzat al-Islam wal-muslimin, karena itu setiap anggotanya haruslah kokoh dan istiqamah pula dalam beragama Islam.
6.
Berideologi Muhammadiyah Dalam ber-Muhammadiyah harus ada komitmen utama untuk mengikatkan diri pada paham agama dan sistem perjuangan Muhammadiyah secara utuh dan jelas, serta tidak menduakan paham atau misi dengan lainnya. Dengan berideologi maka akan terbangun kesetiaan dan solidaritas kolektif di tubuh Muhammadiyah
...komiten bermuhammadiyah
7.
8.
Memperkokoh Sistem Gerakan Termasuk dalam memperkokoh sistem gerakan ialah adanya sinergi, ukhuwah, dan jaringan untuk seluruh lini yang berada di Persyarikatan, termasuk di dalamnya organisasi otonom dan unit-unit kelembagaan dalam Muhammadiyah. Organisasi otonom perlu meningkatkan sinergi dan menyatukan diri dengan organisasi induknya, sehingga tidak lepas atau berjalan sendirisendiri secara separatis, bahkan semakin fokus pada bidang gerakannya sebagai kepanjangan tangan dari gerakan Muhammadiyah secara keseluruhan. Mengembangkan Wawasan Masyarakat mengenal orang Muhammadiyah sebagai kaum terpelajar, intelektual, dan atribut-atribut lainnya yang menunjukkan kemajuan. Karena itu, orang Muhammadiyah haruslah menjadi sosok yang memiliki wawasan yang luas dan mendalam, yang menggambarkan orang yang berkemajuan di segala bidang kehidupan. Seperti dalam surat Al-quran yang pernah diajarkan oleh kyai Ahmad dahlan Yang mendengarkan perkataan lalu mengikuti apa yang paling baik diantaranya. Mereka itulah orang-orang yang telah diberi Allah petunjuk dan mereka itulah orangorang yang mempunyai akal (Qs. Az-Zumar: 18).
...komiten bermuhammadiyah
9.
Taat Asas dan Keputusan Organisasi Sebagai anggota, merupakan hal yang penting untuk taat asas dan keputusan organisasi. Artinya, taat atas segala prinsip dan peraturan organisasi sebagai pijakan normatif. Diperlukan pula taat atas segala keputusan organisasi, termasuk keputusan Pimpinan Persyarikatan dari tingkat Pusat hingga Ranting. Taat asas dan keputusan organisasi bahkan dapat diletakkan dalam kerangka berorganisasi dengan prinsip taat kepada Allah, Rasul-Nya, dan ulil-amri dalam tataran yang fungsional sebagaimana pesan Allah dalam Al-Quran: Hai orang-orang yang beriman, taatilah Allah dan taatilah Rasul (Nya), dan ulil-amri di antara kamu. Kemudian jika kamu berlainan pendapat tentang sesuatu, maka kembalikanlah ia kepada Allah (Al-Quran) dan Rasul (sunnahnya), jika kamu benarbenar beriman kepada Allah dan hari kemudian. Yang demikian itu lebih utama (bagimu) dan lebih baik akibatnya (Qs. An-Nisa [4]: 59)
...komiten bermuhammadiyah
10.
Bermusyawarah dan Ukhuwah Prinsip musyawarah bahkan tercermin dalam format kepemimpinan kolektif-kolegial dalam Muhammadiyah. Itulah semangat wa syawrir hum fi al-amr sebagaimana pesan utama Allah dalam Al-Quran. Dan (bagi) orang-orang menerima (mematuhi) seruan Tuhannya dan mendirikan shalat, sedang urusan mereka (diputuskan) dengan musyawarah antara mereka; dan mereka menafkahkan sebagian rezeki yang Kami berikan kepada mereka (Qs. Asy-Syura [42]: 38) Muhammadiyah juga memerlukan ukhuwah seluruh anggota. Prinsip innama al-muminuna ikhwatun faashlihu baina ahwaikum (Qs. Al-Hujarat [49]: 10) dan Watashim bi Allah jamian wa la tafarraqu (Qs. Ali Imran [3]: 103) sangatlah penting dan mendasar dalam merekat ukhuwah seluruh anggota Persyarikatan.wujudnya selain meningkatkan silaturahmi, juga
...komiten bermuhammadiyah
Mengemban Amanat dan Menjadi Pelaku Gerakan Dengan semangat amanah maka akan lahir manajemen pengelolaan yang juga terpercaya, transparan, dan baik, yang menghasilkan sistem penyelengaraan amal usaha yang dapat dipertanggungjawabkan. Dengan semangat amanah dan menjadi pelaku gerakan, maka Muhammadiyah akan tumbuh kokoh dalam gerakannya. 12. Memajukan Muhammadiyah Semangat dan kiprah untuk memajukan Muhammadiyah harus menjadi komitmen setiap anggota, apalagi bagi kader dan pimpinan. Semangat untuk maju melekat dengan gerak perubahan, yang semuanya terletak pada pundak orang Muhammadiyah sendiri sebagaimana pesan Allah tentang gerak perubahan, Sesungguhnya Allah tidak merubah keadaan sesuatu kaum sehingga mereka merubah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri (Qs. Ar-Rad [13]: 11). Maju dan mundurnya Muhammadiyah tergantung pada anggotanya. Setiap orang harus memberikan konstribusi dan pengabdian yang optimal manakala Muhammadiyah ingin maju dan
11.
...komiten bermuhammadiyah
13.
Muhammadiyah dalam kiprahnya untuk umat, bangsa, dan dunia kemanusiaan itu berangkat dari semangat risalah kenabian untuk menyebarkan rahmat bagi semesta alam sebagaimana pesan Allah yang diemban Nabi Muhammad: Dan tiadalah Kami mengutus kamu, melainkan untuk (menjadi) rahmat bagi semesta alam (Qs. Al-Anbiya [21]: 107). Dalam tingkat dunia, Muhammadiyah dituntut perannya sebagai gerakan Islam yang menjadi pilar yang ikut mencerahkan dunia dari berbagai belenggu.
Kesimpulan
Komitmen ber-Muhammadiyah berarti keterikatan untuk melakukan sesuatu dalam mengemban misi dan usaha-usaha yang diinginkan oleh Muhammadiyah untuk melaksanakan gerakannya guna mencapai tujuan utamanya yaitu terwujudnya masyarakat islam yang sebenar-benarnya. Komitmen ini sifatnya panggilan batin yang diwujudkan dalam berbagai tindakan yang selaras dengan panggilan itu, sehingga menunjukkan kesetiaan pada perjuangan Muhammadiyah. Keterlibatan yang penuh (totalitas) kesetiaan dari yang bersifat fisik hingga mental, pemikiran, dan tindakan ada Muhammadiyah yang disebut sikap komitmen ber-
Daftar Pustaka
TERIMA KASIH