Anda di halaman 1dari 18

Biology Have fun with biology (Belajar biol… search

Pages

27th March 2016 LAPORAN PRAKTIKUM ZOOLOGY


VERTEBRATA - AMPHIBI
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Amphibia merupakan perintis vertebrata daratan. Paru-paru
dan tulang anggota tubuh, yang mereka warisi dari moyang
krosopterigia, memberikan sarana untuk lokomosi dan bernapas di

udara. Atrium kedua dalam jantung memungkinkan darah yang


mengandung oksigen langsung kembali ke dalamnya untuk dipompa
ke seluruh badan dengan tekanan yang penuh. Sementara

percampuran darah yang mengandung oksigen dengan darah yang


kurang mengandung oksigen terjadi dalam vertikel tunggal, jantung
yang beruang tiga itu agaknya memberikan penigkatan yang berarti

dalam efesiensi peredaran dan dengan demikian meningkatkan


kemampuan untuk mengatasi lingkungan daratan yang keras dan
lebih banyak berubah-ubah (Kimball, 1999). []

Amphibia hidup didekat air dan paling berlimpah di habitat lembab

seperti rawa dan hutan hujan tropis sebagian besar amfibia sangat
bergantung pada kulitnya yang lembab untuk melakukan
pertukaran gas dengan lingkungannya  (Campbell, 1999).

BAB  II
TINJAUAN PUSTAKA

 2.1  Pengertian  Amphibi


Amphibia adalah vertebrata yang secara tipikal dapat hidup
baik dalam air tawar  (tak ada yang di air laut) dan di darat.
Sebagian besar mengalami metamorfosis dari berudu (akuatis dan
bernapas dengan insang) ke dewasa (ampfibius dan bernapas
dengan paru-paru),namun   beberapa jenis amfhibia tetap
mempunyai insang selama hidupnya. Jenis-jenis yang sekarang ada

tidak mempunyai sisik luar, kulit biasanya tipis dan basah  (Kimball,
1999).

Amphibi merupakan perintis vertebrata daratan. Paru-paru

dan tulang anggota tubuh, yang mereka warisi dari moyang


krosopterigia, memberikan sarana untuk lokomosi dan bernapas di

udara. Atrium kedua dalam jantung memungkinkan darah yang


mengandung oksigen langsung kembali ke dalamnya untuk dipompa

ke seluruh badan dengan tekanan yang penuh. Sementara


percampuran darah yang mengandung oksigen dengan darah yang

kurang mengandung oksigen terjadi dalam vertikel tunggal, jantung

yang beruang tiga itu agaknya memberikan peningkatan yang


berarti dalam efisiensi peredaran dan dengan demikian

meningkatkan kemampuan untuk mengatasi lingkungan daratan


yang keras dan lebih banyak berubah-ubah (Campbell, 1999).

 2.2  Pembagian Ordo

             Ada 3 bangsa dalam kelas amphibian, yaitu Ordo Caudata


(Urodela), adalah amphibia yang pada bentuk dewasa mempunyai

ekor. Tubuhnya berbentuk seperti bengkarung  (kadal). Beberapa


jenis yang dewasa tetap mempunyai insang, sedang jenis-jenis lain

insangnya hilang, Ordo Salienta (Anura), pandai melompat, pada


hewan dewasa tidak ada ekor. Hewan dewasa bernapas dengan
paru-paru. Kaki dan skeleton sabuk tumbuh baik. Fertilisasi

eksternal. Ordo Apoda (Gymnophiana), tengkorak kompak, banyak


vertebrae, rusuk panjang, kulit lunak dan menghasilkan cairan yang

merangsang. Antara mata dan hidung ada tentakel yang dapat


ditonjolkan keluar (Campbell, 1999).

 2.3  Karakteristik  Amphibi

            Ciri-ciri amphibi yaitu memiliki 3 ruang jantung yang terdiri


dari 2 atrium dan 1 ventrikel. Sirkulasi amphibi disebut sebagai

sirkulasi ganda tertutup, yaitu ganda yang berarti dua kali melewati
jantung dan tertutup yang artinya darah tidak keluar dari pembuluh

darah. Amphibia bersuhu poikilotermis artinya mempunyai suhu


yang berubah-ubah sesuai dengan lingkungannya. Amphibi

mempunyai selaput pada kaki “selaput natataria” yang berfungsi

untuk berenang, juga memiliki selaput pada mata “selaput niktitans”


berfungsi untuk melindungi mata dari gesekan air (Prowel, 2010).

              Amphibi hidup dengan dua habitat yaitu di habitat darat dan


habitat air. Termasuk hewan poikoloterm (berdarah dingin).

Pembagian tubuh terdiri atas kepala dan badan atau kepala, badan,

dan ekor. Kulit lembap berlendir, terdiri dari dermis dan epidermis.
Warna kulit bermacam-macam karena adanya pigmen di dalam
dermis (biru, hijau, hitam, coklat, merah, dan kuning) tepat dibawah

epidermis. Mempunyai dua lubang hidung yang berhubungan


dengan rongga mulut. Penghubung antara rongga hidung dan
rongga mulut disebut koane, di kanan kiri tulang vomer yang

berbentuk V, penghubung antara rongga mulut dengan rongga


telinga disebut Eustachius. Endokskeleton mempunyai kolumna
vertebralis (ruas tulang belakang). Terdapat sepasang rahang, gigi,
lidah, dan langit-langit (Abed, 2012).

               Dalam mempelajari ciri-ciri amphibian, dibedakan atas


kepala, badan dan anggota gerak. Kepala berbentuk segitiga , dengan
moncong yang tumpul, celah mulut lebar, bentuknya lebih kurang
seperti bulan sabit. Rahang bawah tidak bergerigi, rahang atas
bergerigi atau tidak. Pada umumnya vomer bergigi, kedudukan
vomer terhadap nares posterior sangat penting untuk diidentifikasi.

Di dalam mulut terdapat lidah yang melekat pada dasar bawah


bagian anterior. Lubang hidung satu pasang terletak dekat ujung
moncong mata besar dan mata atas yang tebal berdaging dan

kelopak mata bawah yang lebih tipis. Di sebelah ventro caudal mata
terdapat selaput pendengar yang lebar dan jelas dapat pula tertutup
kulit sehingga bentuknya tidak jelas yang disebut membran
tympanum (Tim Dosen, 2011).

Pada badan bufo, badannya bulat, pada rana lebih langsing,


pada bufo punggung hampir rata, tanpa penonjolan, pada rana ada
penonjolan pada tempat pesendian antara columna vetebralis

dengan gelang panggul. Pada ujung posterior terdapat lubang


kloaka. Untuk anggota gerak tungkai depan lebih pendek, dibedakan
atas humerus, radio, ulna, karpus dan dilengkapi dengan 4 buah jari.
tungkai belakang lebih panjang. Diantara jari-jari pada umumnya

terdapat selaput tipis yang ukuran lebarnya tergantung dari


jenisnya. Pada sisi ventral jari-jari kadang-kadang dilengkapi dengan
tuberculum suarticulare. Pada metatarsa luaratutau tuberculum

metatarsal dalam (Schaums,  1989).


[https://www.blogger.com/null]

Banyak amphibia memperlihatkan prilaku sosial yang

kompleks dan beraneka ragam, khususnya selama musim kawin.


Katak umumnya merupakan makhluk yang diam, tetapi banyak
spesies mengeluarkan suara-suaru untuk memanggil pasangan
kawin selama musim kawin. Jantan bias bersuara keras untuk

mempertahankan daerah kawin atau menarik betina (Campbell,


1999).
Keadaan kulit pada amphibian dapat kasar berbintil-bintil dan
kering, dapat pula licin dan lembab. Tidak dijumpai adanya sisik,

kadang-kadang kulit membentuk lipatan-lipatan tertentu baik pada


badan atau pada tungkai. Warna kulit Rana ditentukan oleh adanya
kronmathophora pada kelenjar kulit. Kromathophora yang
mengandung pigmen hitam dan cokelat disebut melanophora

sedangkan lipophora mengandung pigmen merah, kuning dan


orange [https://www.blogger.com/null] (Tim Dosen, 2011).
[https://www.blogger.com/null]

Amphibia merupakan tetrapoda atau vetebrata  darat yang


paling rendah. Amphibia. Tidak diragukan lagi berasal dari satu
nenek moyang dengan ikan; mungkin hal itu terjadi pada zaman

devon. Transisi dari air ke darat tampak pada, modifikasi tubuh


untuk berjalan di darat, disamping masih memiliki kemampuan
berenang di air, tumbuhnya kaki, sebagai pengganti beberapa

pasang sirip, merubah kulit hingga memungkinkan menghadapi


suasana udara, pengganti insang oleh paru-paru (Jasin, 1992).
 
 2.4  Dalil  tentang Amphibi

[https://www.blogger.com/null]

Adapun berbicara mengenai hukum mengonsumsi hewan

ambibi dalam hal ini katak menurut hukum islam adalah haram , 
hal ini dapat ditelaah melalui salah satu dari hadits Nabi saw sebagai
berikut:

‫ُﻠ‬
‫َﻬﺎ‬‫َﻌ‬
‫ْﺠ‬
‫ٍعَﻳ‬‫ْﻔ‬
‫َﺪ‬‫ْﻦِﺿ‬
‫َﻋ‬-‫ﻋﻠﻴﻪ وﺳﻠﻢ‬ ِ ‫َل‬
‫ﺻﻠﻰ ا‬- ‫اﻟﻨﺒﻰ‬ ‫ًﺒﺎَﺳﺎ‬
‫ِﺒﻴ‬
‫َنَﻃ‬
‫أ‬

.‫َﻬﺎ‬
‫ِﻠ‬‫ْﻦَﻗ‬
‫ْﺘ‬ ‫َﻋ‬-‫ﻋﻠﻴﻪ وﺳﻠﻢ‬ ِ ‫ُه‬
‫ﺻﻠﻰ ا‬- ‫اﻟﻨﺒﻰ‬ َ‫اءَﻓﻨ‬
‫َﻬﺎ‬ ٍ‫َو‬‫ِﻓﻰَد‬

Artinya:
 “Ada seorang tabib menanyakan kepada Nabi shallallahu 'alaihi wa
sallam mengenai katak, apakah boleh dijadikan obat. Kemudian
Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam melarang untuk membunuh
katak.” (HR. Abu Daud no. 5269 dan Ahmad 3/453. Syaikh Al Albani
mengatakan bahwa hadits ini shahih).[10] [https://www.blogger.com/null]

           Al Khottobi rahimahullah mengatakan, “Dalil ini menunjukkan

bahwa katak itu diharamkan untuk dimakan. Katak termasuk hewan


yang tidak masuk dalam hewan air yang dihalalkan.

BAB IV
HASIL  DAN PEMBAHASAN

4.1  Gambar Pengamatan


 1.  bentuk  luar  tubuh  kodok

[https://4.bp.blogspot.com/-
efYHzD9Ynfg/Vva1_wmK3sI/AAAAAAAAAJ4/rSVa3YCzedk0W1M_ofl85adY86i4NQUxw/s1
600/1.jpg]

   2.  Sacci Lymphatici (kantung-kantung limpha)           


Merupakan kantung berisi cairan limpha yang berguna untuk
melindungi jaringan-jaringan yang terdapat dibawahnya pada
waktu kehilangan air dikulitnya.
[https://3.bp.blogspot.com/-
F2KFltRR6zg/Vva2A4Xn_hI/AAAAAAAAAKI/gWFpPr-
DpkUzbRQk8c0b0E6J2OQNS2mEw/s1600/2.jpg]
Keterangan :
1.      Saccus submandibularis
2.      Saccus pectoralis
3.      Saccus branchialis ( humeralis )
4.      Saccus abdominalis
5.      Saccus lateralis
6.      Saccus femoralis
7.      Saccus crusalis

3.  Systema Muscularis (otot daging)

[https://3.bp.blogspot.com/-
oOiZh-yeMwg/Vva2BMcCXqI/AAAAAAAAAKo/N2AbOWjIhm8_N67DgZuX6QgcuU-
1Ae11A/s1600/3.jpg]
       4.      Situs Viscerum
Merupakan alat-alat didalam rongga perut (cavum abdominalis)
yang ditutupi oleh peritoneum (selaput rongga perut).
[https://3.bp.blogspot.com/-
KYpnKNR_vEs/Vva2BVmiRGI/AAAAAAAAAKo/ezsDjBUFP2Izrlkve9A0GTbr2uTd73B3A/s16
00/4.jpg]
Keterangan :
1.      Vesica fellea
2.      Hepar
3.      Ventrikulus
4.      Rectum
5.      Ova
6.      Vesica urinaria
7.      Anus
8.      Cor
9.      Ileum dan jejenum
10.  Duodenum

a.       Hepar ( hati )

[https://4.bp.blogspot.com/-
gBRr3xkqhQQ/Vva2BtP8DfI/AAAAAAAAAKo/beQ-C41a66wjm4S3UCtADEMO-
gOoatITg/s1600/5.jpg]
Posterior dari cor, warna coklat. terdiri 2 bagian, yaitu :
• Lobus dexter (kanan)
• Lobus sinister (kiri)
Hepar pada amphibi berwarna coklat, terdiri dari lobus dexter dan lobus sinester. Hati
berfungsi untuk menawarkan racun yang masuk ke dalam tubuh bersama makanan.
Ia juga berfungsi sebagai tempat perombakan sel darah merah yang telah tua.
b.       Cor ( jantung )

[https://1.bp.blogspot.com/-
DZUgpeWJTlQ/Vva2BvqehWI/AAAAAAAAAKo/WKzG96ZhS-
Mx7AjYJpSdInRSh6bhDRV_Q/s1600/6.jpg]
Cor pada amphibi berwarna merah dalam kantong jaringan atau pericardium yang
berisi dengan zat cair lymphe. Jantung berfungsi sebagai alat untuk memompa
darah ke seluruh tubuh.

c.       Vesica fellea ( empedu )

[https://3.bp.blogspot.com/-
QB5MHCmbI5g/Vva2B7hDFGI/AAAAAAAAAKo/YEo2sCKyv_YLZ3OXNCue2O6s888Fa1jAQ
/s1600/7.jpg]
Terletak dibagian tengah antara hepar dengan cord an berwarna hijau.

d.      Vesica urinaria


[https://1.bp.blogspot.com/-3dzG2a82urs/Vva2CMp5ErI/AAAAAAAAAKo/lzaCo38k3505Lg
v8yZbCYJa5c_SVWyOuQ/s1600/8.jpg]
Vessica urinaria yang merupakan kantong berdinding tipis dimidiventral pada ujung
posterior coelom.

e.       Gonad

[https://4.bp.blogspot.com/-2gavMJ5wJKA/Vva2CVVh9kI/AAAAAAAAAKo/WSm3C3Ek6g
cvLXeSlf1xFFlZpfECU26dA/s1600/9.jpg]
Betina mempunyai 2 ovarium besar, berisi banyak telur-telur kecil hitam sperik.Pada
jantan ada 2 testis berbentuk kacang kecil putih.Berhubungan dengan alat-alat
kelamin yaitu corpus adiposum bercabang kekuning-kuningan di atas kedua testis.

f.       Ventrikulus ( lambung )


[https://2.bp.blogspot.com/-U-
X8T7iGJyQ/Vva1_4jTe-
I/AAAAAAAAAKo/4Se80CArRZEgjBwdfWCvWVnCHbmDNiYsw/s1600/10.jpg]
Berwarna putih, panjang, sebelah sisi kiri dan melengkung kesebelah kanan.

g.      Duodenum

[https://1.bp.blogspot.com/-
SrTkoq8Fyzg/Vva1_jerXPI/AAAAAAAAAKo/DDVrh3qsPy8_IcWZQ24Ig6sajjcP7E5bA/s1600
/11.jpg]
Lanjutan dari ventrikulus.

h.      Usus

[https://1.bp.blogspot.com/-
K_HVaHK07EA/Vva2AdaS0rI/AAAAAAAAAKo/uoNjrGftDWYRsldXoxTeePBJcPiNp7Pkg/s1
600/12.jpg]
Terdiri dari tiga bagian, yaitu : duodenum, jejenum dan ileum.

i.        Pulmonum ( paru-paru )

[https://2.bp.blogspot.com/-
yfPVIdcK6kw/Vva5UlAGGNI/AAAAAAAAAKw/Hr1iux4DCYANWJa89B6GxHrWGjJIcd2aA/s
1600/999.jpg]
Berwarna merah muda, sepasang dikiri kanan cor. Pulmo berfungsi sebagai alat
pernapasan, yaitu sebagai tempat bertukarnya oksigen dan karbon dioksida.

j.        Rectum
[https://1.bp.blogspot.com/-
K4khxnnkyHI/Vva2AerXGeI/AAAAAAAAAKo/z8AyzhWP7e4DjWmFiCfDZSP-
e_pgpmSIA/s1600/13.jpg]
Bagian akhir dari saluran makanan, menuju ke cloaca.

k.      Anus

[https://2.bp.blogspot.com/-
xZ1ZQERDQCU/Vva2AtO146I/AAAAAAAAAKo/fgrs283GtLk8-
6RmR7pnJydRdiVezDxIA/s1600/15.jpg]
Yaitu merupakan lubang pengeluaran.

4.2 Pembahasan
4.2.1  Morfologi
                        Struktur morfologi Rana cancarivora adalah memiliki
sepasang mata yang terdiri atas selaput niktitans yang berfungsi
untuk melindungi mata dari gesekan air. Hidung pada katak di
gunakan ketika melakukan pernapasan menggunakan paru-paru.
Katak memiliki membran tymphani yang digunakan sebagai alat
pendengaran pada katak. Katak dapat bergerak dengan anggota
gerak bagian depan (anterior) dan anggota gerak bagian belakang
(posterior) yang terdiri atas lengan atas, lengan bawah, paha atas,
betis dan jari-jari. Anggota gerak ini digunakan katak untuk
bergerak atau menempel pada tempat yang lembab, pada kaki katak
terdapat selaput yang di sebut selaput natataria yang digunakan
katak untuk berenang ketika berada di dalam air.

4.2.2  Anatomi
              Adapun struktur anatomi katak dan  kodok adalah semua
organ yang terdapat di dalam bagian tubuh yang terdiri atas mulut,
esophagus, lambung, usus kecil, usus besar, paru-paru, jantung,
ginjal, hati, empedu, pankreas, kandung kemih, oviduct dan kloaka.
Dari organ anatomi katak  dan  kodok ini terdapat sistem yang di
bentuk dari kerja organ secara bersamaan, yaitu: sistem respirasi,
sistem sirkulasi, sistem reproduksi dan sistem pencernaan.
 a.    Sistem Pencernaan
Sistem pencernaan dimulai dari mulut, dari mulut
makanan melalui faring, kemudian esophagus menghasilkan

sekresi alkali mendorong makanan masuk ke lambung, di


lambung makanan di cerna dan diproses dengan enzim.
Lambung juga menghasilkan asam klorida untuk

mengasamkan makanankemudian makanan masuk ke dalam


usus melalui pyloris, kemudian sari-sari makanan masuk ke
hati yang besar terdiri atas beberapa lobus dan bilus, yang

kemudian ditampung dalam kantung empedu kemudian


menuju ke rectum kemudian dikeluarkan melalui kloaka.
b.    Sistem Pernafasan

Sistem ini terdiri atas paru-paru dari kulit serta rongga


kulit. Oksigen yang berasal dari udara larut dalam cairan
permukaan respirasi atau alat dengan jalan difusi masuk ke

pembuluh darah. Paru-paru katak terdiri atas dua saku


elastis yang berisi lipatan membentuk kamar-kamar kecil
yang masing-masing diliputi oleh pembuluh kapiler. Dari

paru-paru kemudian disalurkan ke trakea dan menuju ke


bronkiolus kemudian menuju alveolus.
c.       Sistem Reproduksi

Sistem genitalis masculinus yang berupa sepasang testis


berbentuk oval  berwarna keputih–putihan, terletak di sebelah
anterior dari dari ren; diikat oleh alat penggantungnya yang

kita sebut mesorchium yang terjadi dari lipatan peritoneum. Di


sebelah cranial testis melekatlah corpus adiposum suatu zat
lemak berwarna kekunin –kuningan, sedang di sebelah

median dataran testis terdapat saluran–saluran halus yang


disebut vasa efferentia yang bermuara pada saluran kencing,
kemudian menuju kloaka.
Sistem genitalis feminus yang terdiri atas sepasang

ovarium diletakkan dengan bagian dorsal coelom oleh alat


penggantung yang disebut mesovarium , yang terjadi dari
lipatan peritoneum. Pada hewan yang telah dewasa kadang–

kadang terdapat ova yang berwarna hitam dan putih


berbentuk bintik–bintik. Pada ovarium juga terdapat corpus
adiposum yang berwarna kekuning–kuningan. Ova yang telah

masak menembus dinding ovarium untuk masuk ke dalam


oviduk, selanjutnya ovum menuju ke kloaka pada suatu
papillae.

d.      Sistem Sirkulasi


            Sistem sirkulasi terdiri atas aorta kiri, kemudian ke serambi
kiri menuju pada pembuluh nadi dan kemudian menuju ke  bilik 

dan kembali lagi pada serambi kanan selanjutnya menuju aorta


kanan. Pada umumnya diduga bahwa valvea spiralis dan truncus

arteriousus memasukkan darah dan darah yang beroksigen (sebelah


kanan) ke archus pulmocunatneus dan darah yang beroksigen
(sebelah kiri) masuk ke archus sistimaticus dan arteri coratis.

4.2.3 Habitat
             Kodok merupakan hewan yang sering dijumpai di berbagai

tempat. Kodok dapat hidup di berbagai tempat yang ada di bumi ini,
ada yang hidup di daerah rawa, sawah, kebun, saluran air dan
beberapa sungai. Kodok juga merupakan satu-satunya jenis amfibia
modern yang mampu hidup di daerah yang berair payau dan hutan

bakau.
             Kodok aktif di waktu gelap dan pagi hari, di siang hari kodok
ini berlindung di balik rerumputan atau celah di pematang. Pada

malam hari, terutama sehabis hujan turun, kodok jantan berbunyi-


bunyi memanggil betinanya dari tepi air.
              Kodok dapat hidup di hutan primer hingga area persawahan.

Di hutan primer jenis ini sedikit dijumpai, akan tetapi berlimpah di


persawahan karena sawah merupakan habitat buatan manusia yang
sangat disukainya. Kodok akan sangat berlimpah pada saat umur

padi masih muda, karena ketersediaan air masih banyak dan


menggenangi semua permukaan tanah petak persawahan.
Kelimpahannya akan menurun sejalan dengan menyusutnya

persediaan air dan menuainya tanaman padi. Persawahan


merupakan habitat kodok berkembang biak, mencari makan dan
tumbuh dewasa, jadi seluruh siklus hidupnya berlangsung di tempat

ini. Kodok ini dapat dijumpai pada ketinggian tempat antara 0-1500
meter dari permukaan laut (dpl). Pada umumnya mereka dijumpai
melimpah di areal persawahan yang terletak pada dataran rendah

(0-300 meter dpl). Dari kelompok suku Ranidae, hanya F.cancrivora


yang dapat beradaptasi dengan air payau.
4.2.4 Cara Hidup
             Kodok dan katak hidup menyebar luas, terutama di daerah

tropis yang berhawa panas. Makin dingin tempatnya, seperti di atas


gunung atau di daerah bermusim empat (temperate), jumlah jenis
kodok cenderung semakin sedikit. Salah satunya ialah karena kodok
termasuk hewan berdarah dingin, yang membutuhkan panas dari

lingkungannya untuk mempertahankan hidupnya dan menjaga


metabolisme tubuhnya.
               Kodok memangsa berbagai jenis serangga yang ditemuinya.

Kodok kerap ditemui berkerumun di bawah cahaya lampu jalan atau


taman, menangkapi serangga-serangga yang tertarik oleh cahaya
lampu tersebut. Sebaliknya, kodok juga dimangsa oleh pelbagai jenis

makhluk yang lain: ular, kadal, burung-burung seperti bangau dan


elang, garangan, linsang, dan juga dikonsumsi manusia.
             Kodok membela diri dengan melompat jauh, mengeluarkan

lendir dan racun dari kelenjar di kulitnya; dan bahkan ada yang
menghasilkan semacam lendir pekat yang lengket, sehingga mulut
pemangsanya akan melekat erat dan susah dibuka.

                        Pada saat bereproduksi katak dewasa akan mencari


lingkungan yang berair. Disana mereka meletakkan telurnya untuk
dibuahi secara eksternal. Telur tersebut berkembang menjadi larva

dan mencari nutrisi yang dibutuhkan dari lingkungannya, kemudian


berkembang menjadi dewasa dengan bentuk tubuh yang
memungkinkannya hidup di darat, sebuah proses yang dikenal

dengan metamorfosis. Tidak seperti telur reptil dan burung, telur


katak tidak memiliki cangkang dan selaput embrio. Sebaliknya telur
katak hanya dilindungi oleh kapsul mukoid yang sangat permeabel

sehingga telur katak harus berkembang di lingkungan yang sangat


lembab atau berair.
G. Manfaat dan Peranan
             Dalam rantai makanan peranan amfibi cukup penting untuk

mengatur populasi serangga. Amfibi juga merupakan makanan bagi


berbagai vertebrata lain, misalnya ular atau burung. Sebagian orang
menjadikan amfibi sebagai makanan untuk memperoleh asupan

protein.
                            Katak beracun misalnya dapat digunakan oleh orang
pribumi Indian untuk meracuni ujung panahnya. Katak transparan

biasa digunakan oleh para ilmuwan untuk melakukan penelitian


mulai katak tersebut kecil sampai besar. Katak transparan yang
berkilau bermanfaat untuk penelitian terhadap perkembangan sel

kanker.
                 Axolotl masih berkerabat dekat dengan tiger salamander.
Salamander tersebut adalah salamander yang digolongkan dalam

salamander berbahaya karena dapat menyemburkan racun asin


dari mulutnya, namun jika kelenjarnya dibuang dengan benar maka
hewan ini dapat dijadikan peliharaan yang lucu.

DAFTAR PUSTAKA

Abed. Amphibia. http://tanggamusik.blogdetik.com/tag/pengertian-amphibi/


[http://tanggamusik.blogdetik.com/tag/pengertian-amphibi/] (27 Januari 2013)
Campbell.Neil  A. Biologi edisi kelima jilid 2. Jakarta: Erlangga.1999.
Djarubito, Mukayat. 1989. Zoologi Dasar.  Jakarta: Erlangga
Jasin, Maskoeri. Zoologi Vertebrata. Jakarta: Sinar Wijaya. 1992.
Kimball, J,W. 1999. Biologi edisi kelima jilid 3. Jakarta: Erlangga
Kimball, J,W. Biologi edisi kelima jilid 3. Jakarta: Erlangga. 1999.
Mukayat, Djarubito. Zoologi Dasar.  Jakarta: Erlangga. 1989.
Pratiwi, dkk. 2004. Buku Panduan Biologi SMA jilid 2 untuk kelas XI. Jakarta : Erlangga
Schaums. Tss Biologi Ed. 2. Erlangga.: Jakarta.1989.
Sianipar, Prowel. 2010. Biologi. Yogyakarta: Pustaka Book Publisher
Sukiya. 2001. Biologi Vertebrata. Yogyakarta : Fakultas MIPA Universitas Negri
Yogyakarta.
Syamsuri, Iskandar.2004. Biologi 2A untuk SMA kelas XI semester 1.Jakarta; Erlangga.
Tim Dosen. Penuntun Praktikum Taksonomi Vertebrata. Makassar : Universitas Islam
Negeri. 2011.
Winarni, susi. 2009. Diklat Anatomi Hewan. Semarang ; IAIN Walisongo Semarang.
 
Posted 27th March 2016 by Biology

0 Add a comment

Enter your comment...

Comment as: martinusboruk89@gmail.com (Google)

Sign out

Publish Preview Notify me

Anda mungkin juga menyukai