Anda di halaman 1dari 122

ANALISIS

INSTRUMEN
MAGFIRAH, S. FARM.,M.SI.,APT
KONTRAK PERKULIAHAN
Rencana Pembelajaran Semester
• Mata kuliah : Analisis instrumental
• SKS : 3 (Tiga)
• Kelompok mata kuliah : Wajib
• Semester : 3 (Tiga)
• Mata kuliah Prasyarat : kimia organik, kimia fisika,
• Dosen : Magfirah, S. Farm, M.Si,Apt
Deskripsi Mata kuliah
Mata kuliah ini membahasa tentang peranan metode
spektroskopi dan kromatografi dalam analisis obat, makanan
dan kosmetika. Metode Spektroskopi yang diulas meliputi :
Spektrofotometri ultraviolet-visible (UV-VIS), IR, NMR, MS dan
spektrometri serapan atom (SSA). Metode kromatografi yang
diulas yakni cara-cara analisis kromatografi gas dan kromatografi
cair.
Tujuan Pembelajaran
• Setelah menyelesaikan mata kuliah ini mahasiswa dapat
memahami konsep dasar analisis menggunakan instrumen
serta mampu menerapkannya untuk menyelesaikan berbagai
cara-cara analisis dengan menggunakan instrumen
spektroskopi dan kromatografi.
Standar Kompetensi
• Mahasiswa mampu memahami konsep dasar suatu cara
penentuan struktur dan kadar atau konsentrasi suatu
komponen dalam sampel yang belum diketahui
konsentrasinya atau sebaliknya, melalui analisis instrumen,
Pelaksanaan pembelajaran
• Dasar-dasar Spektrofotometri
• Spektrofotometri UV-Vis
• Spektrofotometri UV-Vis
• Spektrofotometri IR
• Spektrofotometri NMR
• Spektrofotometri Massa(MS)
• Spektrometri serapan atom
• Ujian tengah semester
• Pengantar kromatografi
• Kromatografi gas
• Kromatografi gas
• Kromatografi gas
• Kromatografi cair
• Kromatografi HPLC
• Kromatografi HPLC
• Ujian akhir semester
Praktikum
• Masih/ sementara dirancang supaya tidak ada simulasi.
• Asistennya dari STIFA
• Penulisan Laporan dimulai dari pembahasan.
Aspek penilaian
• Pemahaman : 50 %
a. Tugas mandiri : 5 %
b. Tugas kelompok : 5%
c. Ujian tengah semester : 30 %
d. Ujian akhir semester : 30 %
• Soft skill :
Kreativitas dalam praktikum, diskusi, membuat laporan,
kedisiplinan pengumpulan. = 30 %

Syarat untuk ikut ujian akhir semester kehadiran = 80 % atau


hanya boleh 3 kali tidak hadir (alpa, izin, sakit sudah termaksud)
PERTEMUAN I
DASAR-DASAR
SPEKTROFOTOMETRI
RADIASI ELEKTROMAGNETIK
• Radiasi elektromagnetik adalah kombinasi medan listrik dan medan magnet yang berosilasi dan
merambat melewati ruang dan membawa energi dari satu tempat ke tempat lain.
• Berikut contoh radiasi elektromagnetik :
Electric field

Direction of propagation
Magnetic field

• Radiasi elektromagnetik sinar putih dalam sebuah prisma (optik)yang terurai menjadi beberapa
warna cahaya yang terpisah (gambar 1)
• Perubahan medan listrik dan medan magnet yang menimbulkan adanya gelombang
elektromagnetik
INTERAKSI RADIASI DENGAN
MATERI
HUKUM DASAR SPEKTROFOTOMETRI
• Hukum dasar spektrofotometri adalah hukum Lambert-Beer,
yaitu : bila cahaya monokromatik (Io) melalui suatu media
larutan , maka sebagian cahaya tersebut akan diserap(Ia)
sebagian dipantulkan (Ir) dan sebagian lagi diteruskan (It).
Bedasarkan hukum lambert Beer maka cara menghitung
transmittan dan absorban dapat dilihat pada slide 8
Start
Kuis
• Seorang mahasiwa STIFA melakukan pengukuran suatu larutan
dengan spektrofotometri diperoleh data sebagai berikut :
%T Absorban
20
40
60
80

• Hitung absorbansi dari larutan tersebut


THANK YOU
PERTEMUAN II
SPEKTROFOTOMETRI UV-VIS
Apa itu Spektrofotometri
• Spektrofotometri merupakan suatu metode analisa yang didasarkan
pada pengukuran serapan sinar monokromatis oleh suatu lajur
larutan berwarna pada panjang gelombang spesifik dengan
menggunakan monokromator prisma atau kisi difraksi dengan
detektor fototube.
• Spektrofotometri adalah suatu metode dalam kimia analisis yang
digunakan untuk mengukur konsentrasi sampel secara kuantitatif,
berdasarkan interaksi materi dengan cahaya. Cahaya yang diserap
oleh materi ini akan terukur sebagai transmitans ataupun absorban.
• Dalam analis cara spektrofotometer terdapat tiga daerah panjang
gelombang yaitu;
a. Daerah uv (200-400 nm)
b. Daerah vis (400-800 nm)
c. Daerah inframerah (700-3000 nm)
Apa Itu Spektrofotometer
• Spektrofotometer merupakan alat yang digunakan untuk
menerapkan metode spektrofotometri.
• Komponen spektrofotometri adalah :
a. Sumber cahaya polikromatis ( UV : deuterium, vis :
Tungsten/Wolfram, UV-Vis :photodiode, inframerah :
infrared
b. monokromator
c. Kuvet
d. Detektor
e. Amplifier
f. Read out (komputer)
PRINSIP KERJA
SPEKTROFOTOMETRI
• Prinsip kerja dari spektrofotometri adalah hukum Lambert
Beer.

Video
INTERAKSI RADIASI DENGAN
MOLEKUL/SERAPAN SENYAWA
• Semua molekul organik mampu menyerap radiasi
elektromagnetik karena memiliki elektron valensi yang dapat
dieksitasikan ke tingkat energi yang lebih tinggi
• Penyerapan radiasi uv dan visible dibatasi oleh sejumlah gugus
fungsional tertentu (kromofor) yang mengandung elektron
valensi dengan tingkat energi yang rendah
KROMOFOR DAN AUSOKROM
• Kromofor merupakan semua gugus atau atom dalam senyawa
organik yang mampu menyerap sinar UV dan Visibel. Contoh
Kromofor : C6H13CH=CH2, CH3N=NCH3, CH3NO2, C2H5ONO2
• Ausokrom merupakan gugus fungsional yang memiliki
elektron bebas yang memberikan transisi n π* contoh : -OH,
-O,-NH2 dan –OCH3
• Terikatnya gugus ausokrom pada gugus kromofor
menyebabkan batokromic shift disertai efek hiperkromic
• Pergeseran batokromic adalah pergeseran puncak absorbsi ke
arah panjang gelombang yang lebih besar
• Efek hiperkromik adalah efek yang disebabkan oleh gugus
fungsi sehingga menyebabkan kenaikan nilai intensitas
serapan maksimum.
Gugus Kromofor dan Ausokrom
Struktur kimia dan absorbsi
visible
• Larutan yang dapat dianalisis dengan spektrofotometer visible
adalah senyawa berwarna.
• Contoh : larutan KMNO4
• Apabila senyawa tersebut tidak berwarna , maka perlu
ditambahkan pengompleks yang dapat membentuk warna
• Contoh a; analisis logam Pb, Fe
SPEKTRUM UV-VIS
PEMILIHAN PELARUT
• Harus dapat melarutkan zat uji dan meneruskan radiasi pada
daerah yang digunakan.
• Pelarut yang tidak yang tidak mengabsorbsi atau transparan
pada panjang gelombang UV
Misalnya : air, etanol, heksan
Keterangan
Penggunaan pelarut dengan kepolaran yang berbeda
menyebabkan posisi puncak absorbsi suatu senyawa bergeser.
Kepolaran berpengaruh terhadap panjang gelombang
maksimum
Istilah dalam spektrofotometri
• Gugus kromofor : suatu gugus kovalen tidak jenuh yang dapat
menyerap radiasi dalam daerah UV-VIS
• Gugus ausokrom : gugus fungsional bersifat jenuh yang jika terikat
pada suatu gugus kromofor maka akan menyebabkan timbulnya
pergeseran puncak serapan gugus kromofor tersebut ke panjang
gelombang yang lebih besar dan juga mempertinggi intesitasnya
• Pergeseran batokromik : pergeseran pucak absorbsi ke arah panjang
gelombang yang lebih besar(batochromic shift/ red shift) hal ini
terjadi karena pengaruh pelarut atau efek subtitusi
• Pergeseran hipsokromik (hipsokromic shift/blue shift) adalah
pergeseran ke arah panjang gelombang yang lebih kecil/pendek
• Efek hiperkromik : efek yang disebabkan oleh gugus fungsi sehingga
menyebabkan kenaikan nilai intensitas serapan maksimum
• Efek hipokromik : efek yang disebabkan suatu gugus sehingga
menyebabkan penurunan nilai intesitas serapan minimum
Aplikasi spektrofotometer UV
• Protein
• Amino acid (aromatic)
• Glucose determination
• Enzime activity
Aplikasi spektrofotometri
Visible
• Niacin
• Pyridoxine
• Vitamin B12
• Metal determination (Fe)
• Fat-quality determination (TBA)
• Enzyme Activity (Glucose oxidase)
PERTEMUAN III
SPEKTROFOTOMETRI UV-VIS
Aspek KUALITATIF
• Data yang diperoleh dari spektra UV-Vis adalah : λmaks, , intensitas,
efek PH dan pelarut yang kesemuanya dapat dibandingkan dengan
data yang sudah dipublikasi.
• Data spektra tidak dapat digunakan secara tersendiri, tidak dapat
digunakan untuk identifikasi kualitatif obat ataupun metabolitnya ,
akan tetapi harus digabung dengan cara lain yaitu spektrofotometri
infra merah, NMR, dan spektrofotometri massa.
• Dari Data spektra yang diperoleh dapat dilihat :
a. Serapan (absorban)berubah atau tidak karena perubahan pH.jika
berubah apakah batokromik ke hipsokromik dan sebaliknya
b. Obat-obat netral misalnya kafein , kloramfenikol, atau obat-obat
yang berisi ausokrom yang tidak terkonjugasi miaslnya amfetamin,
siklizin.
Aspek KUANTITATIF
• Dalam aspek kuantitatif diukur intesitas sinar radiasi yang
diteruskan setelah mengenai sampel/cuplikan, maka akan
diperoleh absorban dan transmittan.
• Bila absorban dan transmitta dihubungkan maka akan
diperoleh absorptivitas.
• Absorpptivitas adalah suatu konstata yang tidak tergantung
pada pada konsentrasi , tebal kuvet, dan intesitas radiasi yang
mengenai larutan sampel.tetapi tergantung pada suhu,
pelarut, struktur molekul dan panjang gelombang radiasi
INSTRUMENTASI
SPEKTROFOTOMETRI UV-VIS
• Lampu deuterium untuk UV(200-400 nm)
Sumber lampu • Lampu Halogen kuarsa/tungsten untuk visibel (400-800
nm)

• Untuk mendispersikan sinar ke komponen panjang


Monokromator gelombang yang selanjutnya dipilih oleh celah (slit)

• Untuk memecah sumber sinar pada spektrofotometer


Optik berkas ganda

Penangkap sinar yang ditransmisikan untuk selanjutnya diolah


Detektor oleh amplifier
INTRUMENTASI Spektrofotometri
UV-VIS

START
PERTEMUAN IV
SPEKTROFOTOMETRI
INFRAMERAH(IR)
Apa itu spektrofotometri
inframerah ?
Interaksi molekul dengan
radiasi elektromagnetik
yang berada pada
bilangan gelombang
Daerah inframerah dibagi
14300 cm-1 -200 cm -1
menjadi 3 sub daerah yaitu
1. IR dekat (14300cm-1-
4000cm-1)
2. IR sedang (4000 cm-1-
500 cm-1)
Daerah IR analisis 3. IR jauh (500 cm-1-200
fundamental yang dibagi cm-1)
menjadi 2 yaitu : daerah
gugus fungsi (4000 cm-1 -
1500 cm-1) dan daerah
sidik jari 1499cm-1 – 500
cm-1
Prinsip Spektrofotometri
Inframerah
• Jika radiasi sinar inframerah melewati suatu sampel cuplikan
maka akan terjadi interaksi antara sinar inframerah dengan
senyawa organik berupa frekuensi . Frekuensi Sebagian akan
diserap sebagian lagi frekuensi akan diteruskan.
• Cahaya yang diteruskan ini disebut transmittan, sebuah
persentase transmittan bernilai 100 jika semua frekuensi
diteruskan. Transmitansi tertinggi hanya 95 %
• Dalam spektrum inframerah akan terdapat suatu grafik yang
menghubungkan bilangan gelombang dengan persen
transmitansi.
PROSES SERAPAN IR
• Setiap frekuensi sinar(termaksud infra merah) mempunyai λ
gelombang tetentu. Apabila frekuensi tertentu diserap ketika
melewati sebuah sampel senyawa organik, maka pasti akan
ditransfer ke senyawa tersebut sebanding dengan frekuensi yang
timbul pada getaran-getaran ikatan kovalen antar atom dalam
molekul senyawa tersebut.
• Ikatan-ikatan akan selalu bergetar setiap saat dan jika ikatan itu
disinari dengan jumlah yang tepat maka akan menyebabkan
terjadinya getaran itu ke tingkat yang lebih tinggi.
• Karena yang terlibat dalam pembelokan ini juga berbeda-beda pada
setiap jenis ikatan, maka setiap jenis ikatan akan menyerap sinar IR
dengan frekuensi yang berbeda-beda pula untuk membuatnya
meloncat ke tingkat yang lebih tinggi.
• Pengabsorbsian energi pada berbagai frekuensi dapat dideteksi oleh
spektrofotometer infrared yang memplot jumlah radiasi inframerah
yang diteruskan melalui cuplikan sebagai fungsi frekuensi radiasi
• Plot tersebut adalah spektrum inframerah yang memberikan
informasi penting tentang gugus fungsi suatu molekul.
Spektrum IR
• Spektrum IR suatu molekul adalah hasil transisi antara tingkat
getaran yang berlainan.
RAGAM VIBRASI MOLEKUL
• Atom –atom dalam molekul tidak dapat diam melainkan
bervibrasi (bergetar). Ikatan kimia yang menghubungkan dua
atom dapat dimisalkan sebagai dua bola yang dihubungkan
oleh pegas.
• Bila radiasi inframerah di lewatkan melalui suatu cuplikan
sampel maka molekul-molekulnya dapat menyerap
(mengabsorbsi) energi maka terjadilah transisi diantara tingkat
vibrasi (ground state) dan tingkat vibrasi tereksitasi (Excited
state)
• Vibrasi molekul terdiri dari dua pola yaitu stretching dan
binding
SIFAT-SIFAT IKATAN DAN
KECENDERUNGAN SERAPAN
SPEKTRUM IR &TABEL
KORELASI
SPEKTRUM IR
INTERPRETASI SPEKTRUM IR GUGUS
FUNGSIONAL DAN SENYAWA

N=H
streaching

Gugus
CH
Stretchi Gugus C
ng karbonil =
C
Gugus CH
Stretching

C-O
Gugus CH
Binding
METODE PENYIAPAN CUPLIKAN
• Cuplikan berupa padatan
• Cuplikan berupa cairan
• Cuplikan berupa larutan
Cuplikan berupa padatan
• Nujol Mull
Sampel digerus dengan mortar dan pestle agar diperoleh bubuk
yang halus. , dicampur dengan Nujol agar terbentuk pasta,
kemudian beberapa ditempatkan antara dua plat sodium
klorida(NaCl) (plat ini tidak mengabsorbsi inframerah pada
wilayah tersebut.
• Pelet KBr
Sedikit sampel padat (kira-kira 1 – 2 mg), kemudian
ditambahkan bubuk KBr murni (kira-kira 200 mg) dan diaduk
hingga rata. Campuran ini kemudian ditempatkan dalam cetakan
dan ditekan dengan menggunakan alat tekanan mekanik.
kemudian sampel (pelet KBr yang terbentuk) diambil dan
dianalisis.
Cuplikan berupa cairan dan gas
• Cairan
Setetes sampel ditempatkan antara dua plat KBr atau plat NaCl
untuk membuat film tipis.
• Gas
Untuk menghasilkan sebuah spektrum inframerah pada gas,
dibutuhkan sebuah sel silinder/tabung gas dengan jendela pada
setiap akhir pada sebuah material yang tidak aktif inframerah
seperti KBr, NaCl atau CaF2. Sel biasanya mempunyai inlet dan
outlet dengan keran untuk mengaktifkan sel agar memudahkan
pengisian dengan gas yang akan dianalisis.
Cuplikan berupa larutan
• Disini diperlukan pelarut yang mempunyai daya yang melarut
cukup tinggi terhadap senyawa yang akan dianalisis, tetapi tak
ikut melakukan penyerapam di daerah infra merah yang di
analisis. Selain itu, tidak boleh terjadi reaksi antara pelarut
dengan senyawa cuplikan.
• Pelarut-pelarut yang biasa digunakan adalah:
• Karbon disulfide (CS2), untuk daerah spectrum 1330-625/cm.
• CCl4, untuk daerah spectrum 4000-1330/cm.
• Pelarut-pelarut polar, misalnya kloroform, dioksan, dimetil
formamida.
Thank you for watching
PERTEMUAN V
SPEKTROFOTOMETRI NMR
PENDAHULUAN
• Spektroskopi resonansi magnet inti seringkali disingkat NMR
termasuk ke dalam spektroskopi absorpsi seperti halnya
dengan spektroskopi infra merah atau spektroskopi ultra
violet.
• Dasar dari spektroskopi NMR adalah absorpsi radiasi
elektromagnetik dengan frekuensi radio oleh inti atom.
Frekuensi radio yang digunakan berkisar dari 0,1 sampai
dengan 500 MHz.
• Spektrofotometri NMR menggunakan frekuensi radio yait: 60
MHz, 100 dan 300 MHz
• SpktrofotometrI NMR terdiri dari dari spektrofotometri 1H-
NMR dan 13C-NMR
• 1H-NMR yaitu 0-12 PPM dan 13C-NMR 0-200 PPM
Perbedaan sinyal yang dihasilkan oleh NMR
berdasarkan besaran frekuensi radio
SIFAT MAGNETIK INTI
• Semua inti atom bermuatan karena mengandung proton dan juga
mempunyai spin inti. Sifat inti atom dan karakter spinnya
menyebabkan beberapa inti bersifat magnet.
• Perputaran elektron pada porosnya (spin) menyebabkan dihasilkan
momen dipol magnet. Perilaku dipol magnetik ini dicirikan
oleh bilangan kuantum spin inti magnet.
• Apabila inti diletakan pada suatu medan magnet (medan magnet
eksternal) maka akan terjadi interaksi inti dengan magnet ekternal
tersebut. Interaksinya tergantung pada jenis inti yang berinteraksi.
• Banyak inti (atau lebih tepat, inti dengan paling tidak jumlah proton
atau neutronnya ganjil) dapat dianggap sebagai magnet kecil.
Contoh : Inti seperti proton (1H atau H-1) dan inti karbon-13 (13C
atau C-13, kelimpahan alaminya sekitar 1%). Karbon -12 (12C), yang
dijadikan standar penentuan massa, tidak bersifat magnet.
Magnetic properties of the nuclei

B0
 Spin-flip

Magnetic nuclei

Resonance

Magnetic applied

Nuclear
Magnetic
Resonance

B0
Magnetic field
B0
b-spin state
ENERGY

a-spin state
b-spin state

Electromagnetic NMR
radiation Spectrum

a-spin state
b-spin state

Electromagnetic NMR
radiation Spectrum

a-spin state
Karakter jenis inti yang dapat dideteksi menggunakan
spkektroskopi NMR

• Kategori I, yakni inti dengan I = 0. Inti dalam kategori ini tidak


berinteraksi dengan medan magnet yang diterapkan pada
NMRsehingga disebut tidak ada kromofor NMR atau tidak aktif
NMR. Inti dengan I = 0 adalah atom-atom dengan jumlah proton
genap dan jumlah netron yang genap pula. Inti dengan I = 0
misalnya 12C, 16O dan 32S. Walaupun tidak dapat dicermati namun
ketiga atom tersebut terdapat isotop yang dapat di deteksi
• Kategori 2 yakni inti dengan I = ½. Inti ini memiliki nomor massa
ganjil sehingga mempunyai momen magnet tidak sama dengan
nol. Hal inilah yang meneyebabkan inti dapat berinteraksi dengan
medan magnet eksternal, oleh sebab itu disebut ada kromofor NMR.
Inti dengan kategori ini misalnya 1H. 13C, 19F.
• Kategori 3 yakni inti dengan proton dan netron ganjil. Inti ini
memiliki I = 1, 2 atau lebih tinggi. Yang tergolong kategori ini
adalah 2H, 14N, 10B. Isotop-isotop ini lebih sukar diamati dan pola
spektranya melebar.
The Chemical Shift is Measured Relative to a Reference or
‘Standard’ ppm ‘parts per million’ . The most common
standard for 1H and 13C NMR is TMS (Tetramethylsilane)

CH3
CH3 – Si – CH3
CH3
Pergeseran kimia dan kopling-
spin-spin
• Dalam spektroskopi NMR setiap jenis inti yang memiliki sifat
yang khas dinyatakan dengan istilah geseran kimia (chemical
shift) dan kopling spin-spin (Spin-spin coupling). Kedua
besaran atau fenomena ini merefleksikan lingkungan kimia
spin inti yang diamati dalam eksperimen NMR dan ini dapat
dipandang sebagai efek kimia dalam spektroskopi NMR.
• Frekuensi resonansi yang dialami inti bergantung pada
besarnya kuat medan magnet yang diterapkan. Jadi frekuensi
resonansi sebanding dengan medan magnet yang dialami oleh
inti yang diamati. Makin besar spektrometer NMR, maka
perpisahan antar puncak resonansi pada spektrum NMR
makin besar dan kondisi demikian dikenal dengan NMR
resolusi tinggi.
PERGESERAN KIMIA
• Secara prinsip, frekuensi gelombang elektromagnetik yang
diserap ditentukan oleh kekuatan magnet dan jenis inti yang
diamati. Namun, perubahan kecil dalam frekuensi diinduksi
oleh perbedaan lingkungan kimia tempat inti tersebut berada.
Perubahan ini disebut pergeseran kimia.
• Geseran kimia inti yang terbaca dalam spektrometer NMR
sebagai ppm (part per million) dan dilambangkan δ. Perlu
diperhatikan bahwa ppm disini tidak sama dengan ppm
konsentrasi. Nilai ppm tergantung pada frekuensi alat yang di
gunakan
Chemical shift (δ)
SPIN-SPIN COUPLING
• Posisi resonansi suatu proton dapat dipengaruhi oleh spin
proton-proton yang ada di sebelahnya.
• Juga suatu proton dapat membuat suatu perubahan kecil
dalam penamengan proton tetangganya melalui ikatan
elektronik, maka akan terjadi pemecahan spin-spin atau
pembentukan pasangan spin (spin coupling).
• Meskipun proton A dan proton B yang terikat pada dua karbon
yang berdekatan letaknya terlalu berjauhan untuk dapat
saling mempengaruhi medan magnetnya melalui ruang,
namun proton A dapat mempolarisasikan awan elektron di
sekitarnya dan polarisasi ini dapat ditransmisikan melalui
sistem ikatan ke proton B.
Pemecahan spin-spin dan konstanta kopling
Pascal’s Triangle
no. of neighbors relative intensities pattern example
0 1 singlet (s)

H H
1 1 1 doublet (d)
C C
H H
2 1 2 1 triplet (t) C C H
H H
3 1 3 3 1 quartet (q) C C H
H H H H

4 1 4 6 4 1 pentet C C C H

H H H H

5 1 5 10 10 5 1 sextet H C C C H
H H H H

6 1 6 15 20 15 6 1 septet H C C C H
H H
FAKTOR-FAKTOR YANG
MEMPENGARUHI PERGESERAN KIMIA
• Efek elektronegatifitas yaitu Proton yang mengikat atom yang elektronegatif,
maka proton tersebut tidak terlindungi oleh elektron (down field) karena
elektronnya ditarik oleh atom yang elektronegatif tersebut.
• Ikatan hidrogen, pembentukan ikatan hidrogen dari suatu atom H dari gugus
hidroksil dengan gugus karbonil (C=O) menyebabkan nilai geseran kimia ke
arah medan rendah, menjauhi dari TMS dan akan muncul pada daerah
sekitar 13 ppm
• Efek anisotropi suatu ikatan kimia, seperti adanya ikatan kimia yang
mengandung gugus alkena (C=C), alkuna (CΞC), karbonil (C=O), dan aromatik
(Ar). Efek anisotrop ini dapat menghasilkan medan magnet pada daerah
proton yang memperkuat atau memperlemah medan magnet yang
digunakan.
• Pelarut, pelarut yang polar akan sedikit berpengaruh terhadap senyawa
polar, sebab dapat terjadi ikatan hidrogen, terutama pada sampel yang
mengandung gugus COOH, NH2, dan OH. Efek ikatan hidrogen terhadap
pelarut dapat dihindari dengan menggunakan pelarut yang kurang polar,
konsentrasi encer, atau temperatur ditinggikan.
• Temperatur, akan sedikit berpengaruh pada sampel yang cenderung
membentuk ikatan hidrogen
INTERPRETASI SPEKTRUM H-
NMR
INTERPRETASI SPEKTRUM C-
NMR
INTERPRETASI SPEKTRUM C-
NMR
INSTRUMENTASI
SPEKTROFOTOMETER NMR
• Magnet : magnet biasa atau
elektromagnet yang mampu
menghasilkan medan magnet kuat,
setabil dan homogen untuk
memisahkan tingkat energi inti.
• Kumparan transmiter : untuk
menghasilkan energi radiasi RF.
Kumparan ini letaknya tegak lurus pada
kumpulan penyapu (sweep coils).
• Sweep generator” : untuk menyapu
medan magnet melalui daerah
resonansi untuk menghasilkan
spektrum.
• Kumparan penerima : mengelilingi
tempat sampel untuk merangkaikan
sampel dengan penerima RF.
• Detektor : untuk memproses signal-
signal NMR
• Rekorder : untuk menggambar
spektrum, baik mode absorbsi maupun
integrasi.
Penggunaan NMR
• Menentukan jumlah proton yang dimiliki lingkungan kimia
yang sama pada suatu senyawa organik.
• Mengetahui informasi mengenai struktur suatu senyawa
organik.
• Spektoskopi NMR dapat digunakan sebagai alat sidik jari.
• Spektrofotometri Resonansi Magnetik Inti Proton berguna
untuk penentuan struktur molekul organik.
Aplikasi NMR
• Menentukan kemurnian obat-obatan.
• Mengidentifikasi kontaminan dalam makanan, kosmetik, atau
obat-obatan
• Membantu ahli kimia penelitian menemukan apakah reaksi
kimia telah terjadi di situs yang benar pada molekul
• Mengidentifikasi obat disita oleh polisi dan agen bea cukai
Tugas
• Buatlah sketsa spektrum 1H dan 13C NMR yang diharapkan dari
senyawa berikut :
a. CH3CH2COCH3 c. C6H5CH3
b. CH3COCH3 d. CH2Cl CH2CH2Cl
• Tentukan struktur senyawa berikut :
a. Senyawa dengan rumus molekul C3H8O menunjukkan data spektrum
1 H NMR sebagai berikut : δ 1,0 ppm (6 H, d); δ 4,0 ppm (1 H, m); δ
4,8 ppm (1 H, s).
b. Senyawa dengan rumus molekul C7H8O menunjukkan data spektrum
1 H NMR sebagai berikut : δ 2,0 ppm (1 H, s); δ 4,5 ppm (2 H, s); δ 7,3
ppm (5 H, s).
• Bagaimana membedakan antara senyawa dalam pasangan berikut ini,
dengan memanfaatkan spektroskopi inframerah , 1H dan 13C NMR:
a. 1-propanol dan propilen oksida
b. etanol dan 1,2-etanadiol
c. etanol dan kloroetana
d. asam asetat dan aseton
SPEKTROMETRI MASSA
DASAR-DASAR MS
• Spektrofotometri massa tidak melibatkan interaksi antara radiasi
elektromagnetik dan materi seperti metode spektroskopi yang lain.
• Spektrofotometri massa adalah suatu alat atau instrumen yang
digunakan untuk menentukan struktur kimia dari molekul organik
berdasarkan perhitungan massa dari molekul tersebut serta pola
fragmentasinya
• Prinsip dasar dari spektrofotometri massa adalah molekul sampel
dalam fase uap dibombardir dengan elektron berenergi tinggi (70
ev) yg menyebabkan lepasnya satu elektron dari kulit valensi
molekul tersebut.
• Molekul yang kehilangan satu elektron akan menjadi suatu kation
radikal
• (M) + e- (M+) + 2e
• Kation radikal tersebut mengandung semua atom-atom dari molekul
asal, minus satu elektron dan disebut molekul ion dan dinyatakan
M+
Prinsip dasar spektrofotometri
massa
• Ion molekul, ion fragmen dan ion radikal fragmen dipisahkan
dengan menggunakan magnet sesuai dengan perbandingan
massa/muatannya (m/z) dan menghasilkan arus listrik pada
detektor sebanding dengan kelimpahan relatifnya .
• Partikel netral yang tidak bermuatan yang dihasilkan dalam
fragmentasi tidak terdeteksi langsung dalam spektrofotometri
massa
Proses instrumentasi
Spektrofotometri massa
• Ionisasi
• Akselarisasi
• Deklesi
• Deteksi
ION METASTABIL
• Adalah ion yang mempunyai massa sama dengan ion normal,
tetapi energi translasinya lebih kecil dari ion normal.
• Ciri-ciri : puncak dengan kelimpahan rendah, melebar dan
tidak muncul pada derah integral mis : 123, 1 m/z
• Letak ion metastabil dapat dihitung dengan rumus :
𝑀2 2
• M* =
𝑀1
• Misal ada puncak M* = 123,1 dan puncak lain 139 dan 157
m/z dll
139 2
• M* = = 123,1 jadi M* adalah fragmentasi dari 139 157
157
• Apakah kegunaan mengetahui adanya ion metastabil ?
Untuk megetahui pola fragmentasi yang terjadi
PROSES FRAGMENTASI
• Setelah ionisasi awal ion molekul akan mengalami fragmentasi
yaitu proses pelepasan radikal –radikal bebas atau molekul
netral kecil dilepaskan dari ion molekul itu
• Sebuah ion molekul tidak pecah secara melainkan cenderung
membentuk fragmen-fragmen yang paling stabil.
• Contoh spektrum massa metanol yang terdiri dari tiga peak
utama pada m/z = 29, 31 dan 32 . Struktur fragmen sering
dapat disimpulkan dari massa mereka. Peak M+ metanol
adalah 32.
Proses Fragmentasi
Proses Fragmentasi
INTERPRETASI SPEKTRUM MS
Spektra heksana
• Pola fragmentasi
alkana adalah gugus
CH3 (m/z) = 15 dan
CH2 (m/z) =14
Spektra benzil alkohol
Spektra alkohol
• Intensitas ion
molekul alkohol
sangat rendah
biasanya disertai
dengan kehilangan
H2O
Spektra eter
• Fragmentasi eter
terjadi pada posisi
alfa terhadap atom
oksigen
INTRUMENTASI
SPEKTROFOTOMETRI MASA
THANK YOU
SPEKTROFOTOMETRI
SERAPAN ATOM
Pendahuluan
• Atomic absorption spectrospy (AAS) /
spektrofotometer serapan atom
merupakan metode palig umum
untuk menentukan atau menganalisis
logam dalam suatu sampel.
• Dapat mendeteksi 62 elemen
• Penentuan dapat bersifat kualitatif
dan kuantitatif.
PENGGUNAAN
• Spektrofotometer serapan atom adalah suatu alat yang
digunakan pada metode analisis untuk penentuan unsur-unsur
logam dan metaloid yang didasarkan pada penyerapan
absorbsi radiasi oleh atom bebas.
• Spektrofotometer serapan atom berfungsi untuk menentukan
kadar konsentrasi dari unsur metalik untuk kepentingan medis
dalam pemeliharaan kesehatan, seperti kalsium, magnesium,
tembaga, seng dan besi
• Spektrofotometer serapan atom juga dapat digunakan untuk
menentukan apakah obat-obatan terapeutik setingkat lihtium
telah dicapai dalam darah dan juga dapat mendeteksi
kuantitatif kadar racun pada logam.
PRINSIP DASAR
• Atom bebas (gas) yang terdapat pada atomizer
dapat menyerap (absorbsi) radiasi pada
frekuensi spesifik
• Atom menyerap sinar UV atau sinar tampak dan
mentransmisikan ke tingkat energi lebih tinggi.
Konsentrasi analit dihitung berdasarkan jumlah
sinar yang terabsorbsi
• Penetapan kadar berdasrkan ekstrapolasi
terhadap kurva standar setelah alat dikalibrasi
dengan standar yang sama
SSA
Cara kerja SSA
• Berdasarkan pada
penguapan sampel,
kemudian logam didalam
diubah menjadi atom
bebas. Atom bebas
kemudian mengabsorpsi
radiasi dari sumber cahaya
yang dipancarkan oleh
lampu katoda yang
mengandung unsur yang
telah ditentukan.
Banyaknya penyerapan
radiasi kemudian diukur
pada panjang gelombang
tertentu menurut jenis
logamnya
KOMPONEN INSTRUMEN
SPEKTROFOTOMETER AAS
Metode analisa SSA
Kelebihan dan kekurangan SSA
THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai