A.Metode Serapan
Metode yang membandingkan intensitas radiasi sebelum dan sesudah
melewati sampel.
Pada metode ini karakteristik dan komposisi sampel dapat diketahui dari
perubahan parameter seperti intensitas dan polarisasi radiasi laser yang
melewati sampel.
Sensitivitasnya bergantung pada arah laser dan kemampuan sistem
deteksinya(detektor) untuk merekam perubahan kecil intensitas cahaya
yang melewati sampel.
Secara umum sensitivitas thresholdnya dibatasi oleh fluktuasi radiasi laser
dalam hal ini berkaitan dengan masalah teknikal
Kebanyakan pengukuran serapan menggunakan laser dilakukan pada
daerah inframerah
B.Metode Fluoresensi
Metode yang membutuhkan fluoresensi dari sampel yang
diradiasi oleh laser karena sampel mengalami peluruhan
secara radiatif
Photodetektor hanya digunakan untuk menangkap sinyal
fluoresensi.
Sensitivitas dari metode ini sangat tinggi karena
memungkinkan mendeteksi atom tunggal.
C.Metode Kalorimetrik
Berbeda dengan metode fluoresensi, optoakustik membutuhkan atom
sampel meluruh secara non radiatif setelah atom sampel tereksitasi
karena terkena radiasi laser.
Metode ini dapat terjadi jika waktu relaksasi atom meluruh secara
nonradiatif lebih cepat
dibandingkan dengan waktu meluruh secara
radiatif
Dalam metode ini daya serapan cahaya diubah kedalam bentuk energi
termal.
Metode ini membutuhkan ruangan khusus sampel yang disebut sel agar
fenomena perubahan akustik dapat diamati dengan menggunakan
mikrofon.
Sensitivitas thresholdnya cukup tinggi bisa dilihat pada tabel perbandingan
metode laser spektroskopi
A.Metode Optotermal
Pada tekanan yang rendah,metode paling efektif adalah pendeteksian
langsung termal dari partikel tereksitasi pada permukaan elemen yang
sensitif seperti bolometers,pyroelektrik dan piezoelemen
Metode optotermal dapat digunakan pada spektroskopi resolusi tinggi
linear maupun non linear untuk :
1. mempelajari efek multifoton
2. Mendeteksi reaksi fotokimia
Metode ini secara efektif juga dapat digunakan untuk menganalisis
serapan kuat pada sebuah sampel kecil yang ditempatkan pada thermal
pickup.
Memungkinkan juga untuk mendeteksi serapan energi pada sampel bukan
gas terutama bila sampel yang akan dideteksi berupa liquid
B.Metode Refraksi
Salah satu metode kalorimetrik dengan mengamati perubahan temperatur
dalam medium karena berkas laser menyebabkan indek refraktif(bias) dari
medium berubah.
Metode ini biasanya digunakan untuk menganalisis substansi-substansi
dalam fase liquid dan jarang sekali untuk mengalisis dalam fase gas.
Sensitivitas dari metode ini terletak pada fluktuasi radiasi laser.
Cara kerja dari metode ini adalah ketika laser merambat melewati sampel
maka atom-atom mengalami eksitasi dan kemudian mengalami deeksitasi
secara nonradiatif dan kemudian menyebabkan termal naik. Saat termal
naik maka indek bias sampel berubah sehingga menyebabkan laser yang
merambat melewati sampel mengalami perubahan sudut. Pergeseran
sudut tersebut kemudian dianalisis serapan dari sampel tersebut.
C. Metode Optoakustik
Berkas laser menyebabkan pemanasan periodik yang kemudian
menimbulkan getaran akustik.
Sensor yang digunakan berupa kondenser atau mikrofon piezoelektrik.
Metode optoakustik merupakan metode paling sensitif diantara metode
kalorimetrik yang lain,sensitivitasnya mencapai 10-10 cm-1 dengan daya
radiasi sebesar 1 W.
Metode ini juga sangat simpel, dapat di automatisasi pengukurannya,
memiliki jangkuan yang lebar dan cukup universal.