Anda di halaman 1dari 18

MAKALAH

BOTANI FARMASI
“ANABOLISME”

Disusun oleh :
KELOMPOK 1

DISUSUN OLEH :

AFRIZAL 17 19 052

NUR IKHWAN 17 19 053

SEKOLAH TINGGI ILMU FARMASI (STIFA) PELITA MAS


PALU
2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat TUHAN YANG MAHAESA yang telah


memberikan rahmat dan hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan
tugas makalah yang berjudul “ANABOLISME” ini tepat pada waktunya.

Adapun tujuan dari penulisan dari makalah ini adalah untuk memenuhi
tugas sebagai salah satu persyaratan lulus mata kuliah Botani Farmasi.
Selain itu, makalah ini juga bertujuan untuk menambah wawasan
tentang “ANABOLISME” bagi para pembaca dan juga bagi penulis.

Kami mengucapkan terima kasih kepada Ibu Kiki Rizky Handayani,


S.Farm.,M.Farm selaku dosen mata kuliah “Botani Farmasi” yang telah
memberikan tugas ini sehingga dapat menambah pengetahuan dan wawasan
sesuai dengan bidang studi yang kami tekuni.

Kami juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah
membagi sebagian pengetahuannya sehingga kami dapat menyelesaikan
makalah ini.

Makalah yang kami tulis ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh
karena itu, kritik dan saran yang membangun akan kami nantikan demi
kesempurnaan makalah ini.

Palu, April 2020 

Penulis

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ii
DAFTAR ISI iii
BAB 1 5
PENDAHULUAN 5
1.1 Latar Belakang 5
1.2 Rumusan Masalah 6
1.3 Tujuan Pembahasan 6
BAB 2 7
PEMBAHASAN 7
2.1 Pengertian Anabolisme 7
2.3 Proses Fotosintesis 9
2.1.1 Reaksi Terang 11
2.1.2 Reaksi Gelap 12
2.4 Faktor yang mempengaruhi Fotosintesis 13
BAB 3 16
PENUTUP 16
3.1 Kesimpulan 16
3.2 Saran 17
DAFTAR PUSTAKA 18

3
4
BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Metabolisme dalam bahasa Yunani metabolismos yang berarti
perubahan, adalah semua reaksi kimia yang terjadi dalam organism
termasuk yang terjadi di tingkat seluler. Metabolisme disebut juga
reaksi enzimatis, karena metabolisme terjadi selalu menggunakan
katalisator enzim. Reaksi-reaksi tersebut adalah dasar dari kehidupan,
yang membuat sel dapat tumbuh dan bereproduksi, mempertahankan
strukturnya, dan merespon lingkungannya. Secara keseluruhan,
metabolisme bertanggung jawab terhadap pengaturan materi dan
sumber energi dari sel. Peran metabolisme inilah yang menjadikan
suatu reaksi yang sangat penting bagi kelangsungan hidup makhluk
hidup. Tumbuhan menghasilkan metabolit sekunder yang berfungsi
untuk melindungi tumbuhan tersebut dari serangan bakteri, jamur,
serangga dan jenis pathogen lainnya serta tumbuhan mampu
menghasilkan vitamin untuk kepentingan tumbuhan itu sendiri dan
hormone-hormon yang merupakan sarana bagi tumbuhan untuk
berkemunikasi antara organnya atau jaringannya dalam
mengendalikan dan mengkoordinasikan pertumbuhan dan
perkembangannya. Tumbuhan mengalami proses metabolisme yang
terdiri dari anabolisme, yaitu pembentukan senyawa yang lebih besar
dari molekul-molekul yang lebih kecil, yaitu pati, selulose, protein,
lemak dan asam lemak. Prioses ini membutuhkan energi.

5
1.2 Rumusan Masalah
1. Apakah Pengertian Anabolisme?
2. Bagaimana dasar teori dari Fotosintesis?
3. Bagaimana Proses Fotosintesis?
4. Apakah faktor yang mempengaruhi Fotosintesis?

1.3 Tujuan Pembahasan


1. Mengetahui mengenai Proses Fotosintesis.
2. Mengetahui Apa saja faktor yang mempengaruhi Fotosintesis.

6
BAB 2
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Anabolisme


Proses penyusunan senyawa kompleks dari senyawa-senyawa
yang lebih sederhana disebut anabolisme. Proses ini membutuhkan
energi bebas dari lingkungannya. Energi yang digunakan dalam reaksi
ini dapat berupa energi cahaya ataupun energi kimia. Energi tersebut,
selanjutnya digunakan untuk mengikat senyawa-senyawa sederhana
tersebut menjadi senyawa yang lebih kompleks. Jadi, dalam proses ini
energi yang diperlukan tersebut tidak hilang, tetapi tersimpan dalam
bentuk ikatan-ikatan kimia pada senyawa kompleks yang terbentuk.
Reaksi yang termasuk dalam reaksi anabolisme yaitu
fotosintesis. Fotosintesis ialah reaksi anabolisme yang menggunakan
energi cahaya.

2.2 Dasar Teori Fotosintesis


Fotosintesis (dari bahasa Yunani [fó to-], "cahaya," dan
[sýnthesis], "menggabungkan", "penggabungan") adalah suatu proses
biokimia pembentukan zat makanan seperti karbohidrat yang
dilakukan oleh tumbuhan, terutama tumbuhan yang mengandung zat
hijau daun atau klorofil. Selain tumbuhan berkalori tinggi, makhluk
hidup non-klorofil lain yang berfotosintesis adalah alga dan beberapa
jenis bakteri. Organisme ini berfotosintesis dengan menggunakan zat
hara, karbon dioksida, dan air serta bantuan energi cahaya matahari.
Organisme fotosintesis disebut fotoautotrof karena mereka
dapat membuat makanannya sendiri. Pada tanaman, alga, dan
cyanobacteria, fotosintesis dilakukan dengan memanfaatkan

7
karbondioksida dan air serta menghasilkan produk buangan oksigen.
Fotosintesis sangat penting bagi semua kehidupan aerobik di Bumi
karena selain untuk menjaga tingkat normal oksigen di atmosfer,
fotosintesis juga merupakan sumber energi bagi hampir semua
kehidupan di Bumi, baik secara langsung (melalui produksi primer)
maupun tidak langsung (sebagai sumber utama energi dalam
makanan mereka), kecuali pada organisme kemoautotrof yang hidup
di bebatuan atau di lubang angin hidrotermal di laut yang dalam.
Tingkat penyerapan energi oleh fotosintesis sangat tinggi, yaitu sekitar
100 terawatt, atau kira-kira enam kali lebih besar daripada konsumsi
energi peradaban manusia. Selain energi, fotosintesis juga menjadi
sumber karbon bagi 4 semua senyawa organik dalam tubuh
organisme. Fotosintesis mengubah sekitar 100–115 petagram karbon
menjadi biomassa setiap tahunnya.
Meskipun fotosintesis dapat berlangsung dalam berbagai cara
pada berbagai spesies, beberapa cirinya selalu sama. Misalnya,
prosesnya selalu dimulai dengan energi cahaya diserap oleh protein
berklorofil yang disebut pusat reaksi fotosintesis. Pada tumbuhan,
protein ini tersimpan di dalam organel yang disebut kloroplas,
sedangkan pada bakteri, protein ini tersimpan pada membran plasma.
Sebagian dari energi cahaya yang dikumpulkan oleh klorofil disimpan
dalam bentuk adenosin trifosfat (ATP). Sisa energinya digunakan
untuk memisahkan elektron dari zat seperti air. Elektron ini digunakan
dalam reaksi yang mengubah karbondioksia menjadi senyawa organik.
Pada tumbuhan, alga, dan cyanobacteria, dilakukan dalam
suatu rangkaian reaksi yang disebut siklus Calvin, namun rangkaian
reaksi yang berbeda ditemukan pada beberapa bakteri, misalnya
siklus Krebs terbalik pada Chlorobium. Banyak organisme fotosintesis
memiliki adaptasi yang mengonsentrasikan atau menyimpan

8
karbondioksida. Ini membantu mengurangi proses boros yang disebut
fotorespirasi yang dapat menghabiskan sebagian dari gula yang
dihasilkan selama fotosintesis.
Organisme fotosintesis pertama kemungkinan berevolusi sekitar
3.500 juta tahun silam, pada masa awal sejarah evolusi kehidupan
ketika semua bentuk kehidupan di Bumi merupakan mikroorganisme
dan atmosfer memiliki sejumlah besar karbondioksida. Makhluk hidup
ketika itu sangat mungkin memanfaatkan hidrogen atau hidrogen
sulfida—bukan air—sebagai sumber elektron. Cyanobacteria muncul
kemudian, sekitar 3.000 juta tahun silam, dan secara drastis
mengubah Bumi ketika mereka mulai mengoksigenkan atmosfer pada
sekitar 2.400 juta tahun silam. Atmosfer baru ini memungkinkan
evolusi kehidupan kompleks seperi protista. Pada akhirnya, tidak
kurang dari satu miliar tahun silam, 5 salah satu protista membentuk
hubungan simbiosis dengan satu cyanobacteria dan menghasilkan
nenek moyang dari seluruh tumbuhan dan alga. Kloroplas pada
Tumbuhan modern merupakan keturunan dari cyanobacteria yang
bersimbiosis ini.

2.3 Proses Fotosintesis


Fotosintesis adalah proses pengubahan zat-zat anorganik yaitu
H2O dan CO2 oleh klorofil menjadi zat organik yaitu karbohidrat dengan
pertolongan cahaya. Tumbuhan menangkap cahaya menggunakan
pigmen yang disebut klorofil. Pigmen inilah yang memberi warna hijau
pada tumbuhan. Klorofil terdapat dalam organel yang disebut
kloroplas. klorofil menyerap cahaya yang akan digunakan dalam
fotosintesis. Meskipun seluruh bagian tubuh tumbuhan yang berwarna
hijau mengandung kloroplas, namun sebagian besar energi dihasilkan
di daun.

9
Di dalam daun terdapat lapisan sel yang disebut mesofil yang
mengandung setengah juta kloroplas setiap milimeter perseginya.
Cahaya akan melewati lapisan epidermis tanpa warna dan yang
transparan, menuju mesofil, tempat terjadinya sebagian besar proses
fotosintesis. Permukaan daun biasanya dilapisi oleh kutikula dari lilin
yang bersifat anti air untuk mencegah terjadinya penyerapan sinar
matahari ataupun penguapan air yang berlebihan.
Di dalam kloroplas terdapat pigmen klorofil yang berperan
dalam proses fotosintesis. Kloroplas mempunyai bentuk seperti
cakram dengan ruang yang disebut stroma. Stroma ini dibungkus oleh
dua lapisan membran. Membran stroma ini disebut tilakoid, yang
didalamnya terdapat ruang-ruang antar membran yang disebut lokuli.
Di dalam stroma juga terdapat lamela-lamela yang bertumpuk-
tumpuk membentukgrana (kumpulan granum). Granum sendiri terdiri
atas membran tilakoid yang merupakan tempat terjadinya reaksi
terang dan ruang tilakoid yang merupakan ruang di antara membran
tilakoid. Bila sebuah granum disayat maka akan dijumpai
beberapa komponen seperti protein, klorofil a, klorofil b, karetonoid,
dan lipid. Secara keseluruhan, stroma berisi protein, enzim,
DNA, RNA, gula fosfat, ribosom, vitamin-vitamin, dan juga ion-
ion logam seperti mangan (Mn), besi (Fe), maupun perak (Cu).
Pigmen fotosintetik terdapat pada membran tilakoid. Sedangkan,
pengubahan energi cahaya menjadi energi kimia berlangsung dalam
tilakoid dengan produk akhir berupa glukosa yang dibentuk di dalam
stroma. Klorofil sendiri sebenarnya hanya merupakan sebagian dari
perangkat dalam fotosintesis yang dikenal sebagai fotosistem.
Pada dasarnya, rangkaian reaksi fotosintesis dapat dibagi
menjadi dua bagian utama: reaksi terang (karena memerlukan cahaya)

10
dan reaksi gelap (tidak memerlukan cahaya tetapi memerlukan karbon
dioksida).
2.1.1 Reaksi Terang
Reaksi terang terjadi jika ada cahaya. Warna cahaya
yang paling efektif diserap klorofil adalah merah dan biru.
Reaksi terang terjadi pada membran tilakoid. Pada membran
tersebut terdapat fotosistem yang tersusun dari pigmen-pigmen
seperti klorofil a, klorofil b, dan karotenoid. Fotosistem yang
terlibat dalam fotosintesis adalah fotosistem I dan II. Fotosistem
I (P700), mengandung klorofil a yang menyerap kuat energi
cahaya dengan panjang gelombang 700 nm. Fotosistem II
(P680), mengandung klorofil a yang menyerap kuat energi
cahay dengan panjang gelombang 680 nm.
Pigmen-pigmen dalam fotosistem berfungsi untuk menangkap
energi cahaya. Energi tersebut digubakan oleh klorofil a untuk
melepaskan elektronnya. Ada dua macam aliran elektron,
yaitu :
● Jalur Elektron Siklik
Elektron yang dilepaskan oleh fotosistem I akan
ditangkap oleh transport elektron. Elektron tersebut
selanjutnya diteruskan menuju sistem feredoksin (Fd)
dan selanjutnya diteruskan menuju kompleks sitokrom
dan akhitnya kembali fotosistem I. Jalur elketron siklik
menghasilkan ATP.
● Jalur Elekton Nonsiklik
Reasksi ini dimulai ketika fotosistem II menyerap enegri
cahaya. Energi tersebut ditangkap oleh klorofil untuk
memecah molekul air (fotolisis). Elektron yang
dilepaskan dari hasil fotolisis diteruskna menuju akseptor

11
elektron ke sistem transport elektron. Dalam proses ini
terbentuk ATP. Pada akhirnya eletron tersebut akan
diterima oleh fotosistem I. Pada saat yang bersamaan,
fotosistem I menyerap energi cahaya dan juga
melepaskan eletron. Elektron tersebut diteruskan menuju
akseptor elektron ks istem transport elektron
(feredoksin). Pada akhirnya, elektron tersebut akan
ditangkap oleh NADP+, ion H+ hasil fotosintesis akan
diikat oleh NADP+ membentuk NADPH2.
Reaksi terang dan gelap menghasilkan ATP dan
NADPH2. Kedua senyawa tersebut akan disunakan
dalam reaksi gelap.
2.1.2 Reaksi Gelap
Reaksi gelap berlangsung di dalam stroma tanpa
memerlukan energi cahaya. Reaksi ini memiliki tiga tahapan,
yaitu fiksasi, reduksi dan regenerasi.
● Tahap Fiksasi
Pada tahap ini CO2 berikatan dengan ribulosa bifosfat
(RuBP) membentuk dua molekul 3-fosfogliserat (PGA)
dengan bantuan enzim RuBP karboksilase (rubikso).
● Tahap Reduksi
Pada tahap ini PGA dirubah menjadi DPGA (1,3-
difosfogliserat) melalui penambahan gugus fosfat dari
ATP. Selanjutnya, NADPH mereduksi DPGA menjadi
fosfogliseraldehid (PGAL).

● Tahap Regenerasi

12
Pada tahap ini molekul PGAL disusun ulang menjadi 3
molekul RuBP. Untuk menyelesaikna proses ini, siklus
membutuhkan 3 ATP. Adapun PGAL yang lain
digunakan untuk membentuk glukosa.

2.4 Faktor yang mempengaruhi Fotosintesis


Proses fotosintesis dipengaruhi beberapa faktor yaitu faktor
yang dapat memengaruhi secara langsung seperti kondisi lingkungan
maupun faktor yang tidak memengaruhi secara langsung seperti
terganggunya beberapa fungsi organ yang penting bagi proses
fotosintesis. Proses fotosintesis sebenarnya peka terhadap beberapa
kondisi lingkungan meliputi kehadiran cahaya Matahari, suhu
lingkungan, konsentrasi karbondioksida (CO2). Faktor lingkungan
tersebut dikenal juga sebagai faktor pembatas dan berpengaruh
secara langsung bagi laju fotosintesis. Faktor pembatas tersebut dapat
mencegah laju fotosintesis mencapai kondisi optimum meskipun
kondisi lain untuk fotosintesis telah ditingkatkan, inilah sebabnya
faktor-faktor pembatas tersebut sangat memengaruhi laju fotosintesis
yaitu dengan mengendalikan laju optimum fotosintesis. Selain itu,
faktor-faktor seperti translokasi karbohidrat, umur daun, serta
ketersediaan nutrisi memengaruhi fungsi organ yang penting pada
fotosintesis sehingga secara tidak langsung ikut memengaruhi laju
fotosintesis. Berikut adalah beberapa faktor utama yang menentukan
laju fotosintesis :
A) Konsentrasi karbon dioksida. Semakin banyak karbon dioksida di
udara, makin banyak jumlah bahan yang dapt digunakan tumbuhan
untuk melangsungkan fotosintesis.
B) Suhu. Enzim-enzim yang bekerja dalam proses fotosintesis hanya
dapat bekerja pada suhu optimalnya. Umumnya laju fotosintensis

13
meningkat seiring dengan meningkatnya suhu hingga batas
toleransi enzim.
C) Kadar air. Kekuragan air atau kekeringan menyebabkan stomata
menutup, menghambat penyerapan karbon dioksida sehingga
mengurangi laju fotosintesis.
D) Kadar fotosintat (hasil fotosintesis). Jika kadar fotosintat seperti
karbohidrat berkurang, laju fotosintesis akan naik. Bila kadar
fotosintat bertambah atau bahkan sampai jenuh, laju fotosintesis
akan berkurang.
E) Tahap pertumbuhan. Penelitian menunjukkan bahwa laju
fotosintesis jauh lebih tinggi pada tumbuhan yang sedang
berkecambah ketimbang tumbuhan dewasa. Hal ini mungkin
dikarenakan tumbuhan berkecambah memerlukan lebih banyak
energi dan makanan untuk tumbuh.
F) Cahaya

Dalam proses fotosintesis, tanaman tidak dapat memanfaatkan


semua pancaran radiasi matahari yg sampai ke permukaan bumi,
tetapi hanya radiasi dg panjang gelombang 340-760 um (radiasi
tampak / PAR) yg dapat dimanfaatkan. Spektrum cahaya tampak
(PAR) yang paling efektif dimanfaatkan oleh tanaman hijau untuk
melakukan proses fotosintesis adalah cahaya merah dan biru.

14
BAB 3
PENUTUP

15
3.1 Kesimpulan
Metabolisme dalam bahasa Yunani metabolismos yang berarti
perubahan, adalah semua reaksi kimia yang terjadi dalam organism
termasuk yang terjadi di tingkat seluler. Tumbuhan mengalami proses
metabolisme yang terdiri dari anabolisme, Anabolisme adalah Proses
penyusunan senyawa kompleks dari senyawa-senyawa yang lebih
sederhana. Proses ini membutuhkan energi bebas dari lingkungannya.
Energi yang digunakan dalam reaksi ini dapat berupa
energi cahaya ataupun energi kimia. Energi tersebut, selanjutnya
digunakan untuk mengikat senyawa-senyawa sederhana tersebut
menjadi senyawa yang lebih kompleks.
Reaksi yang termasuk dalam reaksi anabolisme yaitu
fotosintesis. Fotosintesis ialah reaksi anabolisme yang menggunakan
energi cahaya. Fotosintesis (dari bahasa Yunani [fó to-], "cahaya," dan
[sýnthesis], "menggabungkan", "penggabungan") adalah suatu proses
biokimia pembentukan zat makanan seperti karbohidrat yang
dilakukan oleh tumbuhan, terutama tumbuhan yang mengandung zat
hijau daun atau klorofil. Selain tumbuhan berkalori tinggi, makhluk
hidup non-klorofil lain yang berfotosintesis adalah alga dan beberapa
jenis bakteri. Organisme ini berfotosintesis dengan menggunakan zat
hara, karbon dioksida, dan air serta bantuan energi cahaya matahari.
Ada dua rangkaian Proses Fotosintesis yaitu secara Reaksi
terang yaitu reaksi yang terjadi jika ada cahaya. Warna cahaya yang
paling efektif diserap klorofil adalah merah dan biru. Reaksi terang
terjadi pada membran tilakoid. Dan ada Reaksi Gelap Reaksi gelap
berlangsung di dalam stroma tanpa memerlukan energi cahaya.
Reaksi ini memiliki tiga tahapan, yaitu fiksasi, reduksi dan regenerasi.

16
Beberapa Faktor yang mempengaruhi Fotosintesis diantaranya
kosentrasi karbon dioksida, Suhu, kadar air, kadar fotosintant, tahap
pertumbuhan dan cahaya yang memgang peran penuh.

3.2 Saran
Dalam Mempelajari proses Anabolisme pada Tumbuhan
pembaca di harapkan membaca secara teliti agar dapat menemukan
titik penting pada makalah ini.

DAFTAR PUSTAKA

17
Kusumawati, Rohana. 2012. Biologi Kelas XII. Klaten: Intan Pariwara.

Wiraatmaja, Wayan. 2017. Bahan Ajar : Metabolisme pada Tumbuhan.


Denpasar: Universitas Undayana.

Bidwell, R.G.S. 1979. Plant Physiology. Second ed., Macmillan Publishing


Co. Inc. New York.

Salisbury, F.B. and C.W. Ross. 1992. Plant Physiology. Penerbit ITB.
Bandung.

Noggle, R.R., G.J. Fritz. 1977. Introductory Plant Physiology. Printice Hall Of
India Prive Limited, New Delhi.

Suseno, H. 1074. Fisiologi Tumbuhan. Metabolisme Dasar dan Beberapa


Aspeknya. Departemen Botani. Fakultas Pertanian, IPB Bogor.

18

Anda mungkin juga menyukai