BOTANI FARMASI
“ANABOLISME”
Disusun oleh :
KELOMPOK 1
DISUSUN OLEH :
AFRIZAL 17 19 052
Adapun tujuan dari penulisan dari makalah ini adalah untuk memenuhi
tugas sebagai salah satu persyaratan lulus mata kuliah Botani Farmasi.
Selain itu, makalah ini juga bertujuan untuk menambah wawasan
tentang “ANABOLISME” bagi para pembaca dan juga bagi penulis.
Kami juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah
membagi sebagian pengetahuannya sehingga kami dapat menyelesaikan
makalah ini.
Makalah yang kami tulis ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh
karena itu, kritik dan saran yang membangun akan kami nantikan demi
kesempurnaan makalah ini.
Penulis
2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ii
DAFTAR ISI iii
BAB 1 5
PENDAHULUAN 5
1.1 Latar Belakang 5
1.2 Rumusan Masalah 6
1.3 Tujuan Pembahasan 6
BAB 2 7
PEMBAHASAN 7
2.1 Pengertian Anabolisme 7
2.3 Proses Fotosintesis 9
2.1.1 Reaksi Terang 11
2.1.2 Reaksi Gelap 12
2.4 Faktor yang mempengaruhi Fotosintesis 13
BAB 3 16
PENUTUP 16
3.1 Kesimpulan 16
3.2 Saran 17
DAFTAR PUSTAKA 18
3
4
BAB 1
PENDAHULUAN
5
1.2 Rumusan Masalah
1. Apakah Pengertian Anabolisme?
2. Bagaimana dasar teori dari Fotosintesis?
3. Bagaimana Proses Fotosintesis?
4. Apakah faktor yang mempengaruhi Fotosintesis?
6
BAB 2
PEMBAHASAN
7
karbondioksida dan air serta menghasilkan produk buangan oksigen.
Fotosintesis sangat penting bagi semua kehidupan aerobik di Bumi
karena selain untuk menjaga tingkat normal oksigen di atmosfer,
fotosintesis juga merupakan sumber energi bagi hampir semua
kehidupan di Bumi, baik secara langsung (melalui produksi primer)
maupun tidak langsung (sebagai sumber utama energi dalam
makanan mereka), kecuali pada organisme kemoautotrof yang hidup
di bebatuan atau di lubang angin hidrotermal di laut yang dalam.
Tingkat penyerapan energi oleh fotosintesis sangat tinggi, yaitu sekitar
100 terawatt, atau kira-kira enam kali lebih besar daripada konsumsi
energi peradaban manusia. Selain energi, fotosintesis juga menjadi
sumber karbon bagi 4 semua senyawa organik dalam tubuh
organisme. Fotosintesis mengubah sekitar 100–115 petagram karbon
menjadi biomassa setiap tahunnya.
Meskipun fotosintesis dapat berlangsung dalam berbagai cara
pada berbagai spesies, beberapa cirinya selalu sama. Misalnya,
prosesnya selalu dimulai dengan energi cahaya diserap oleh protein
berklorofil yang disebut pusat reaksi fotosintesis. Pada tumbuhan,
protein ini tersimpan di dalam organel yang disebut kloroplas,
sedangkan pada bakteri, protein ini tersimpan pada membran plasma.
Sebagian dari energi cahaya yang dikumpulkan oleh klorofil disimpan
dalam bentuk adenosin trifosfat (ATP). Sisa energinya digunakan
untuk memisahkan elektron dari zat seperti air. Elektron ini digunakan
dalam reaksi yang mengubah karbondioksia menjadi senyawa organik.
Pada tumbuhan, alga, dan cyanobacteria, dilakukan dalam
suatu rangkaian reaksi yang disebut siklus Calvin, namun rangkaian
reaksi yang berbeda ditemukan pada beberapa bakteri, misalnya
siklus Krebs terbalik pada Chlorobium. Banyak organisme fotosintesis
memiliki adaptasi yang mengonsentrasikan atau menyimpan
8
karbondioksida. Ini membantu mengurangi proses boros yang disebut
fotorespirasi yang dapat menghabiskan sebagian dari gula yang
dihasilkan selama fotosintesis.
Organisme fotosintesis pertama kemungkinan berevolusi sekitar
3.500 juta tahun silam, pada masa awal sejarah evolusi kehidupan
ketika semua bentuk kehidupan di Bumi merupakan mikroorganisme
dan atmosfer memiliki sejumlah besar karbondioksida. Makhluk hidup
ketika itu sangat mungkin memanfaatkan hidrogen atau hidrogen
sulfida—bukan air—sebagai sumber elektron. Cyanobacteria muncul
kemudian, sekitar 3.000 juta tahun silam, dan secara drastis
mengubah Bumi ketika mereka mulai mengoksigenkan atmosfer pada
sekitar 2.400 juta tahun silam. Atmosfer baru ini memungkinkan
evolusi kehidupan kompleks seperi protista. Pada akhirnya, tidak
kurang dari satu miliar tahun silam, 5 salah satu protista membentuk
hubungan simbiosis dengan satu cyanobacteria dan menghasilkan
nenek moyang dari seluruh tumbuhan dan alga. Kloroplas pada
Tumbuhan modern merupakan keturunan dari cyanobacteria yang
bersimbiosis ini.
9
Di dalam daun terdapat lapisan sel yang disebut mesofil yang
mengandung setengah juta kloroplas setiap milimeter perseginya.
Cahaya akan melewati lapisan epidermis tanpa warna dan yang
transparan, menuju mesofil, tempat terjadinya sebagian besar proses
fotosintesis. Permukaan daun biasanya dilapisi oleh kutikula dari lilin
yang bersifat anti air untuk mencegah terjadinya penyerapan sinar
matahari ataupun penguapan air yang berlebihan.
Di dalam kloroplas terdapat pigmen klorofil yang berperan
dalam proses fotosintesis. Kloroplas mempunyai bentuk seperti
cakram dengan ruang yang disebut stroma. Stroma ini dibungkus oleh
dua lapisan membran. Membran stroma ini disebut tilakoid, yang
didalamnya terdapat ruang-ruang antar membran yang disebut lokuli.
Di dalam stroma juga terdapat lamela-lamela yang bertumpuk-
tumpuk membentukgrana (kumpulan granum). Granum sendiri terdiri
atas membran tilakoid yang merupakan tempat terjadinya reaksi
terang dan ruang tilakoid yang merupakan ruang di antara membran
tilakoid. Bila sebuah granum disayat maka akan dijumpai
beberapa komponen seperti protein, klorofil a, klorofil b, karetonoid,
dan lipid. Secara keseluruhan, stroma berisi protein, enzim,
DNA, RNA, gula fosfat, ribosom, vitamin-vitamin, dan juga ion-
ion logam seperti mangan (Mn), besi (Fe), maupun perak (Cu).
Pigmen fotosintetik terdapat pada membran tilakoid. Sedangkan,
pengubahan energi cahaya menjadi energi kimia berlangsung dalam
tilakoid dengan produk akhir berupa glukosa yang dibentuk di dalam
stroma. Klorofil sendiri sebenarnya hanya merupakan sebagian dari
perangkat dalam fotosintesis yang dikenal sebagai fotosistem.
Pada dasarnya, rangkaian reaksi fotosintesis dapat dibagi
menjadi dua bagian utama: reaksi terang (karena memerlukan cahaya)
10
dan reaksi gelap (tidak memerlukan cahaya tetapi memerlukan karbon
dioksida).
2.1.1 Reaksi Terang
Reaksi terang terjadi jika ada cahaya. Warna cahaya
yang paling efektif diserap klorofil adalah merah dan biru.
Reaksi terang terjadi pada membran tilakoid. Pada membran
tersebut terdapat fotosistem yang tersusun dari pigmen-pigmen
seperti klorofil a, klorofil b, dan karotenoid. Fotosistem yang
terlibat dalam fotosintesis adalah fotosistem I dan II. Fotosistem
I (P700), mengandung klorofil a yang menyerap kuat energi
cahaya dengan panjang gelombang 700 nm. Fotosistem II
(P680), mengandung klorofil a yang menyerap kuat energi
cahay dengan panjang gelombang 680 nm.
Pigmen-pigmen dalam fotosistem berfungsi untuk menangkap
energi cahaya. Energi tersebut digubakan oleh klorofil a untuk
melepaskan elektronnya. Ada dua macam aliran elektron,
yaitu :
● Jalur Elektron Siklik
Elektron yang dilepaskan oleh fotosistem I akan
ditangkap oleh transport elektron. Elektron tersebut
selanjutnya diteruskan menuju sistem feredoksin (Fd)
dan selanjutnya diteruskan menuju kompleks sitokrom
dan akhitnya kembali fotosistem I. Jalur elketron siklik
menghasilkan ATP.
● Jalur Elekton Nonsiklik
Reasksi ini dimulai ketika fotosistem II menyerap enegri
cahaya. Energi tersebut ditangkap oleh klorofil untuk
memecah molekul air (fotolisis). Elektron yang
dilepaskan dari hasil fotolisis diteruskna menuju akseptor
11
elektron ke sistem transport elektron. Dalam proses ini
terbentuk ATP. Pada akhirnya eletron tersebut akan
diterima oleh fotosistem I. Pada saat yang bersamaan,
fotosistem I menyerap energi cahaya dan juga
melepaskan eletron. Elektron tersebut diteruskan menuju
akseptor elektron ks istem transport elektron
(feredoksin). Pada akhirnya, elektron tersebut akan
ditangkap oleh NADP+, ion H+ hasil fotosintesis akan
diikat oleh NADP+ membentuk NADPH2.
Reaksi terang dan gelap menghasilkan ATP dan
NADPH2. Kedua senyawa tersebut akan disunakan
dalam reaksi gelap.
2.1.2 Reaksi Gelap
Reaksi gelap berlangsung di dalam stroma tanpa
memerlukan energi cahaya. Reaksi ini memiliki tiga tahapan,
yaitu fiksasi, reduksi dan regenerasi.
● Tahap Fiksasi
Pada tahap ini CO2 berikatan dengan ribulosa bifosfat
(RuBP) membentuk dua molekul 3-fosfogliserat (PGA)
dengan bantuan enzim RuBP karboksilase (rubikso).
● Tahap Reduksi
Pada tahap ini PGA dirubah menjadi DPGA (1,3-
difosfogliserat) melalui penambahan gugus fosfat dari
ATP. Selanjutnya, NADPH mereduksi DPGA menjadi
fosfogliseraldehid (PGAL).
● Tahap Regenerasi
12
Pada tahap ini molekul PGAL disusun ulang menjadi 3
molekul RuBP. Untuk menyelesaikna proses ini, siklus
membutuhkan 3 ATP. Adapun PGAL yang lain
digunakan untuk membentuk glukosa.
13
meningkat seiring dengan meningkatnya suhu hingga batas
toleransi enzim.
C) Kadar air. Kekuragan air atau kekeringan menyebabkan stomata
menutup, menghambat penyerapan karbon dioksida sehingga
mengurangi laju fotosintesis.
D) Kadar fotosintat (hasil fotosintesis). Jika kadar fotosintat seperti
karbohidrat berkurang, laju fotosintesis akan naik. Bila kadar
fotosintat bertambah atau bahkan sampai jenuh, laju fotosintesis
akan berkurang.
E) Tahap pertumbuhan. Penelitian menunjukkan bahwa laju
fotosintesis jauh lebih tinggi pada tumbuhan yang sedang
berkecambah ketimbang tumbuhan dewasa. Hal ini mungkin
dikarenakan tumbuhan berkecambah memerlukan lebih banyak
energi dan makanan untuk tumbuh.
F) Cahaya
14
BAB 3
PENUTUP
15
3.1 Kesimpulan
Metabolisme dalam bahasa Yunani metabolismos yang berarti
perubahan, adalah semua reaksi kimia yang terjadi dalam organism
termasuk yang terjadi di tingkat seluler. Tumbuhan mengalami proses
metabolisme yang terdiri dari anabolisme, Anabolisme adalah Proses
penyusunan senyawa kompleks dari senyawa-senyawa yang lebih
sederhana. Proses ini membutuhkan energi bebas dari lingkungannya.
Energi yang digunakan dalam reaksi ini dapat berupa
energi cahaya ataupun energi kimia. Energi tersebut, selanjutnya
digunakan untuk mengikat senyawa-senyawa sederhana tersebut
menjadi senyawa yang lebih kompleks.
Reaksi yang termasuk dalam reaksi anabolisme yaitu
fotosintesis. Fotosintesis ialah reaksi anabolisme yang menggunakan
energi cahaya. Fotosintesis (dari bahasa Yunani [fó to-], "cahaya," dan
[sýnthesis], "menggabungkan", "penggabungan") adalah suatu proses
biokimia pembentukan zat makanan seperti karbohidrat yang
dilakukan oleh tumbuhan, terutama tumbuhan yang mengandung zat
hijau daun atau klorofil. Selain tumbuhan berkalori tinggi, makhluk
hidup non-klorofil lain yang berfotosintesis adalah alga dan beberapa
jenis bakteri. Organisme ini berfotosintesis dengan menggunakan zat
hara, karbon dioksida, dan air serta bantuan energi cahaya matahari.
Ada dua rangkaian Proses Fotosintesis yaitu secara Reaksi
terang yaitu reaksi yang terjadi jika ada cahaya. Warna cahaya yang
paling efektif diserap klorofil adalah merah dan biru. Reaksi terang
terjadi pada membran tilakoid. Dan ada Reaksi Gelap Reaksi gelap
berlangsung di dalam stroma tanpa memerlukan energi cahaya.
Reaksi ini memiliki tiga tahapan, yaitu fiksasi, reduksi dan regenerasi.
16
Beberapa Faktor yang mempengaruhi Fotosintesis diantaranya
kosentrasi karbon dioksida, Suhu, kadar air, kadar fotosintant, tahap
pertumbuhan dan cahaya yang memgang peran penuh.
3.2 Saran
Dalam Mempelajari proses Anabolisme pada Tumbuhan
pembaca di harapkan membaca secara teliti agar dapat menemukan
titik penting pada makalah ini.
DAFTAR PUSTAKA
17
Kusumawati, Rohana. 2012. Biologi Kelas XII. Klaten: Intan Pariwara.
Salisbury, F.B. and C.W. Ross. 1992. Plant Physiology. Penerbit ITB.
Bandung.
Noggle, R.R., G.J. Fritz. 1977. Introductory Plant Physiology. Printice Hall Of
India Prive Limited, New Delhi.
18