Disusun oleh:
Chasanah FF07019009
Indah Kurnia Dewi FF07019018
Ismi Novita Nurlaila FF07019020
Nur Laeli FF07019027
Rofiqoh FF07019029
Achmad Susilo Bambang Y. FF07019001
Sarengat FF07019031
1.1 Latar Belakang
Di dalam morfologi tumbuhan yakni ilmu yang mempelajari bagian dan susunan tumbuh-
tumbuhan hanya membicarakan tumbuh-tumbuhan yang berupa kormus. Kormus
merupakan tumbuh-tumbuhan yang hanya dimiliki oleh Pteridophyta (tumbuhan paku-
pakuan) dan Spermatophyta (tumbuhan biji), sehingga ahli tumbuh-tumbuhan
menempatkan dua golongan tersebut ke dalam kelompok Cormophyta (tumbuhan kormus).
Dalam hal ini akan membahas dan menguraikan tentang morfologi tumbuhan berupa akar
(radix), yang merupakan bagian pokok dari tumbuh-tumbuhan sehingga disebut dengan alat
hara (Organum Nutritivum).
3. Berbentuk benang (filoformis), jika akar tunggang kecil panjang seperti akar serabut
saja dan juga sedikit sekali bercabang, misalnya pada kratok (Phaseolus lunatus L) .
b. Akar tunggang yang bercabang (ramosus). Akar tunggang ini berbentuk kerucut panjang,
tumbuh lurus kebawah, bercabang – cabang banyak, dan cabang – cabangnya bercabang
lagi, sehingga dapat memberi kekuatan yang lebih besar kepada batang.
2.6 Akar Serabut
a. Akar yang menyusun akar serabut kecil – kecil berbentuk benang, misalnya pada
padi (Oryza sativa L).
b. Akar – akar serabut kaku keras dan cukup besar seperti tambang, misalnya pada
pohon kelapa (Cocus necifera L).
3.7 Akar dengan Fungsi Khusus
1. Akar gantung atau akar udara (radix aereus)
Selama masih menggantung akar ini hanya dapat menolong menyerap air dan zat
gas dari udara dan sering kali mempunyai jaringan khusus untuk menimbun air
atau udara yang disebut velamen contohnya akar anggrek kalajengking (Arahnis
flosaeris), tetapi setelah mencapi tanah. Bagian yang masuk tanah lalu
berkelakuan seperti akar biasa, menyerap air dan makanan dari tanah. Bagian
yang ada diatas tanah sering kali berubah menjadi batang, seperti beringin (ficus
benjamina L.)
2. Akar penghisap atau penggerek (haustorium)
Akar ini terdapat pada tumbuhan yang hidup sebagai parasit seperti benalu
(Loranthus). Berguna untuk menyerap air maupun zat makanan dari inangnya.
Dapat pula merupakan akar – akar pendek yang melekat pada tuan rumahnya,
tetapi juga menghisap air dan zat – zat makanannya, misalnya pada endak – endak
cacing (Cuscutha australia R. BR).
3. Akar Pelekat (radix adligans)
Akar – akar yang keluar dari buku – buku batang tumbuhan memanjat dan berguna
untuk menempel pada penunjangnya saja,misalnya daun sirih (Piper betle L).
4. Akar Pembelit ( cirrhus radicalis)
Akar ini berfungsi untuk memanjat, tetapi dengan memeluk penunjangnya,
misalnya pada panili (Vanilla planifolia Andr).
5. Akar Nafas (pneomatophora)
Cabang – cabang akar yang tumbuh tegak lurus keatas hingga muncul dari
permukaan tanah. Akar ini mempunyai banyak liang – liang atau celah untuk jalan
masuknya udara yang diperlakukan untuk pernafasan, misalnya pada kayu api
(Avicennia).
6. Akar Tunjang
Akar penunjang adalah akar pohon pandan dan bakau. Akar ini berguna untuk
menunjang batang agar tidak rebah. Akar ini tumbuh dari bagian bawah akar ke
segala arah.
7. Akar Lutut
Bagian akar yang tumbuh keatas kemudian memebengkok lagi masuk kedalam
tanah, sehingga membentuk gambaran seperti lutut yang dibengkokkan, akar ini
berguna untuk kepentingan pernafasan misalnya pada pohon tanjang
(Bruguleranparvifolia)
8. Akar Banir
Akar yang membentuk seperti papan yang diletakkan miring untuk memperkokoh
berdirinya batang pohon yang tinggi besar, misalnya sukun (Artocarpus
communis), kenari (Canarium commune L.).
PENUTUP
Kesimpulan :
1. Akar adalah bagian pokok yang nomor tiga (di samping batang dan daun) bagi
tumbuhan yang tumbuhnya telah merupakan kormus.
2. Fungsi-fungsi akar yakni: Memperkuat berdirinya tumbuhan, untuk menyerap air dan
zat-zat makanan yang terlarut di dalam air tadi dari dalam tanah, mengangkut air dan
zat-zat makanan tadi ke tempat-tempat pada tubuh tumbuhan yang memerlukan,
dan kadang-kadang sebagai tempat untuk penimbunan makanan
3. Bagian-bagian akar terdiri dari: leher akar atau pangkal akar (collum), ujung akar
(apex radicis), batang akar (corpus radicis), cabang-cabang akar (radix lateralis),
serabut akar (fibrilla radicalis), rambut-rambut akar atau bulu-bulu akar (pilus
radicalis), dan tudung akar (calyptra).
4. Macam-macam sistem perakaran ada 2 yakni: sistem akar tunggang dan sistem akar
serabut.
5. Dilihat dari percabangan dan bentuknya, akar dibedakan menjadi 2 yakni: Akar
tunggang yang tidak bercabang atau sedikit bercabang dan akar tunggang yang
bercabang (ramosus).
6. Dilihat dari cara-cara hidup, akar-akar mempunyai tugas khusus yakni: akar udara
atau akar gantung (radix aereus), akar penggerak atau akar penghisap (haustorium),
akar pelekat (radix adligans), akar pembelit (cirrhus radicalis), akar nafas
(pneumatophora), akar tunjang, akar lutut, dan akar banir.
DAFTAR PUSTAKA
Ai, Nio Song dan Torey, Patricia. 2013. Karakter morfologi akar sebagai indikator
kekurangan air pada tanaman (Root morphological characters as water-
deficit indicators in plants). Jurnal Bioslogos. Vol. 3. No. 1
Campbell, Neil A dan Reece, Jane B. 2003. Biologi Edisi Kedua Jilid Delapan. Jakarta:
Erlangga
Efendi R (2009) Metode dan karakter seleksi toleransi genotipe jagung terhadap
cekaman kekeringan. Tesis. FMIPA, Bogor
Terima Kasih