Anda di halaman 1dari 11

SISTEM PERAKARAN, BAGIAN-BAGIAN AKAR,

MODIFIKASI AKAR TUNGGANG


Dosen Pengampu
(Nurdiana, SP. MP)

Oleh Kelompok I:

1. Arizatul Aslamiyah (200104020)


2. Maya Iza Amelia (200104021)
3. Dendi Rahman Budiman (200104007)
4. Zahrani Hadiani Putri (200104002)

JURUSA TADRIS IPA BIOLOGI


FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN (FTK)
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN)
MATARAM
2021

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah, Rabb semesta alam. Shalawat beserta salam semoga
tercurah dan terlimpahkan kepada Rasulullah Saw, keluarga, dan segenap, para sahabat
beliau serta orang-orang yang mengikuti mereka hingga hari kiamat.

Penulis memanjatkan rasa syukur kepada Allah SWT. atas selesainya pembuatan
makalah morfologi tumbuhan tentang “Sistem Perakaran, Bagian-Bagian Akar,
Modifikasi Akar Tunggang” pembuatan makalah ini bertujuan untuk menyelesaikan
tugas yang diberikan dosen pengampu, serta melengkapi suatu proses pembelajaran di
dalam kampus.

Dan kami mengucapkan terimaksih kepada teman-teman yang telah membantu


menyelesaikan pembuatan makalah ini. Karena tanpa bantuan teman-teman sekalian,
pembuatan makalah ini tidak akan selesai sampai saat ini.

Kami menyadari pembuatan makalah ini jauh dari kata sempurna. Oleh karena
itu, kami mengharapkan keritikan dan masukan dari semua pihak. Semoga makalah ini
dapat bermanfaat dan menjadi satu bahan pembelajaran didalam dunia kampus.

2
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI..............................................................................................
KATA PENGANTAR...............................................................................
BAB I PENDAHULUAN..........................................................................
A. Latar Belakang................................................................................
B. Rumusan Masalah...........................................................................
C. Tujuan.............................................................................................
BAB II PEMBAHASAN...........................................................................
A. Pengertian Akar..............................................................................
B. Sistem Perakaran.............................................................................
C. Bagian-Bagian Akar........................................................................
D. Modifikasi Akar Tunggang.............................................................
BAB III PENUTUP...................................................................................
A. Kesimpulan.....................................................................................
B. Saran...............................................................................................
DAFTAR PUSTAKA................................................................................

3
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakangalam
Alam semesta ini terdiri dari komponen biotik dan abiotik. Komponen
biotik jumlahnya sangat banyak dan sangat beraneka ragam. Mulai dari laut,
daratan rendah, sampai di pegunungan, terdapat mahluk hidup yang jumlahnya
banyak dan beragam. Diantaranya adalah manusia, hewan dan tumbuhan.
Salah satu bagian dari tumbuhan yakni akar memiliki karakter penting
untuk dievaluasi adalah morfologi akar, karena kemampuan akar mengabsorbsi
air dengan memaksimalkan sistem perakaran merupakan salah satu pendekatan
utama untuk mengakaji kemampuan adaptasi tanaman terhadap kekurangan air.
Akar adalah salah satu bagian tumbuhan dan tumbuhnya di dalam tanah.
Pada umumnya akar berada di dalam tanah. Akar mempunyai warna yang
biasanya putih atau kuning. Bentuk akar pada tumbuhan Sebagian besar
meruncing pada bagian ujungnya. Bentuk runcing pada akar tersebut dapat
memudahkan akar untuk menembus tanah.
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang di maksud dengan akar?
2. Apa saja sistem perakaran?
3. Apa saja bagian-bagian akar?
4. Apa saja macam-macam modifikasi akar?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui apa yang di maksud dengan akar
2. Untuk mengetahui apa saja sistem perakaran
3. Untuk mengetahui apa saja bagian-bagian pada akar
4. Untuk mengetahui apa saja macam-macam modifikasi akar

4
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Akar
Akar atau radix merupakan bagian dari sumbu tumbuhan yang paling
dahulu mengalami perkembangan dan biasanya berkembang di bawah
permukaan tanah, meskipun begitu terdapat juga akar yang tumbuh diatas karena
mengalami modifikasi. Akar berasal dari radikula (akar lembaga) yang halus dan
bergerak menembus tanah (geotrop). Radikula berkembang dari biji yang
menghasilkan akar dan berkembang menjadi akar utama atau sering disebut
dengan akar tunggang.
Akar adalah salah satu bagian tumbuhan dan tumbuhnya di dalam tanah.
Pada umumnya akar berada di dalam tanah. Akar mempunyai warna yang
biasanya putih atau kuning. Bentuk akar pada tumbuhan Sebagian besar
meruncing pada bagian ujungnya. Bentuk runcing pada akar tersebut dapat
memudahkan akar untuk menembus tanah.
B. Sistem Perakaran
Sistem perakaran dibedakan menjadi dua yaitu akar tunggang dan akar
serabut. Akar tunggang (tap roots) merupakan akar lembaga radikula yang
tumbuh terus menjadi akar utama dan bercabang-cabang lebih kecil. Akar
tunggang terdapat pada tanaman dikotil, dan terbentuk bila tanaman di
perbanyak secara generative, tetapi tidak melalui vegetatif (stek dan cangkok).
Akar serabut (adventitious roots) merupakan akar Lembaga yang dalam
perkembangan selanjutnya tidak berkembang, tetapi pada pangkal batang keluar
akar yang banyak dengan ukuran relatif sama. Kedua sistem perakaran ini
mengalami percabangan untuk memperluas penyerapan unsur hara dan
memperkuat berdirinya batang.
1. Sistem perakaran tunggang (radix primaria)
Sistem perakaran ini umumnya terdapat pada tumbuhan berbiji
belah (dicotyledonae) dan tumbuhan berbiji terbuka (Gymnospermae).
Akar ini terdiri atas sebuah akar besar dikelan dengan akar lembaga

5
yang yang berkembang menjadi akar pokok yang pada perkembangan
selanjutnya memliki beberapa cabang dan ranting akar kecil.
Akar tunggang memiliki keragaman berdasarkan tipe
percabangan dan bentuknya, akar tunggang dibedakan menjadi:
a. Akar tunggang tidak bercabang atau sedikkit bercabang
Akar tunggang ini biasanya berfungsi sebagai tempat
penimbun zat cadangan makanan dan merupakan bagian
tumbuhan yang bisa dimakan atau dimafaatkan bila terdapat
percabagan pada akar ini, maka cabang hanya berupa serabut
akar yang sangat halus, bahkan tidak memiliki percabangan.
Akar tunggang tidak bercabang dibedakan menjadi:
a) Berbentuk gasing (napiformis)
Akar ini berbentuk gasing dengan bangian pangkal
akar besar membulat, percabangan berupa akar-akar
serabut terdapat pada ujung yang sempit dan
meruncing, seperti pada bengkuang dan biet.
b) Berbentuk tombak (fusiformis)
Akar ini berbentuk seperti tombak dengan bagian
pangkal besar dan meruncing ke ujung dengan
serabut-serabut akar sebagai percabangan, seperti
terlihat pada wortel (daocanus carota) dan lobak
(Raphanus Savita).
c) Berbentuk benang (filiformis), akar tunggang seperti
akar serabut, seperti pada kratok (phaseoulus lunatus).
b. Akar tunggang yang bercabang (romusus)
Akar tunggang ini berbentuk kerucut Panjang, tumbuh ke
bawah, bercabang-cabang banyak dan cabangnya bercabang
lagi sehingga memperluas daerah perakaran yang dapat
menyerap air dan unsur hara. Akar ini di jumpai pada banyak
tumbuhan yang tumbuh dari biji, salah satunya jati putih
(Gmelina arborea).
2. Sistem perakaran serabut (radix adventica)

6
Sistem perakaran ini terdapat pada tumbuhan biji tunggal tidak
terbelah atau hanya berkeping satu (monocotyledoneae). Perakaran
serabut ini terbentuk saat akar lembaga atau akar primer yang dalam
perkembagannya mengalami pengecilan hingga kematian dan
kemudian disusul oleh sejumlah akar yang sama besar dan semuanya
keluar dari pangkal batang. Akar-akar ini karena bukan berasal dari
calon akar yang asli maka dinamakan akar liar dengan bentuk sepert
serabut sehingga di sebut akar serabut (radix adventica).
Pada sistem akar serabut dibedakan menurut akar penyusunya
maka terdiri atas:
a. Akar yang Menyusun akar serabut kecil-kecil berbentuk
benang. Seperti pada tumbuhan padi (Oryza sativa).
b. Akar yang Menyusun akar serabut agak besar, kaku dan
keras. Seperti pada tumbuhan kelapa (Cocos nucifera).
c. Akar yang Menyusun akar serabut besar-besaran, yang
masing-masing tidak banhyak memiliki cabang. Seperti pada
tumbuhan pandan dan buah merah (Pandacus conoideus).1
C. Bagian-Bagian Akar
Pada umumnya bagian-bagian akar di bedakan menjadi:
1. Leher akar atau pangkal akar (collum), yaitu bagian akar yang bersambung
dengan pangkal batang.
2. Ujung akar (apex radicis), yaitu bagian akar yang paling muda, terdiri atas
jaringan yang masih dapat mengadakan pertumbuhan.
3. Batang akar (corpus radicis), yaitu bagian akar yayang terdapat antara leher
akar dan ujungnya.
4. Cabang-cabang akar (radix lateralis), yaitu bagian-bagian akar yang tidak
langsung bersambung dengan pangkal batang, tetapi keluar dari akar pokok
dan masing-masing dapat mengandalkan percabangan lagi.
5. Serabut akar (fibrilla radicalis), yaitu cabang-cabang akar yang halus-halus
dan berbentuk serabut.

1
Angreni Beaktris Liunokas, dan Agsen Hosanty S. Bilik, Karakteristik Morfologi Tumbuhan, (CV BUDI
UTAMA, 2021) hal. 7-11

7
6. Rambut-rambut akar atau bulu-bulu akar (pilus radicalis), yaitu bagian akar
yang sesungguhnya hanyalah merupakan penonjolan sel-sel kulit luar akr
luar yang Panjang. Bentuknya seperti bulu atau rambut, sebab itu dinamakan
rambut akar atau bulu akar. Dengan adanya rambut-rambut akar ini bidang
penyerapan akar menjadi amat di perluas, sehingga lebih banyak air dan zat-
zat makanan yang dapat di hisap.
7. Tudung akar (calypatra), yaitu bagian akar yang letaknya paling ujung,
terdiri atas jaringan yang berguna untuk melindungi ujung akar yang masih
muda dan lemah.
Bagian-bagian akar seperti rambut-rambut akar merupakan bagian yang
sifatnya sementara, artinya umurnya pendek dan hanya terdapat pada bagian
ujung-ujung akar saja. Jika akar bertambah Panjang, rambut-rambut akar
akar yang paling jauh dengan ujung lalu msti, tetapi diganti dengan dekat
dengan ujungnya diganti dengan yang baru.
Tudung akar sebagai pelindung ujung akar dalam menembus tanah
merupakan bagian yang dipinggirnya selalu aus, dan dari dalam bagian yang
aus situ diganti pula dengan yang baru.
D. Modifikasi Akar
Akar dapat mengalami perubahan atau modifikasi yang unik kerena
menyesuaikan dengan kebutuhan dan keadaan lingkungan. Beberapa tumbuhan
memiliki akar yang membengkak dengan fungsi sebagai tempat menimbun
makanan cadangan bagi tumbuhan seperti pada singkong (Manihot utillisma),
bengkuang (Pachyrhizus erosus) dan bit (Beta vulgaris). Selain itu fungsi utama
akar adalah mengokohkan tegaknya/menempati posisi tumbuhan.
Berdasarkan cara hidup, pada berbagai jenis tumbuhan, maka akan
mempunyai sifat dan tugas khusus, dan diberi nama sesuai dengan fungsinya
bagi tumbuhan, diantaranya:
1. Akar udara atau gantung (Areial root)
Akar udara atau gantung (Areial root) merupakan akar dengan
arah tumbuh dari bagian atas batang dan tumbuh ke arah tanah. Akar
ini mempunyai filamen untuk menyimpan uap air dan gas dari udara
yang penting untuk metabosisme. Contohnya akar gantung pada

8
tumbuhan anggrek kalajengking (Arachnis flos-aeris) mengalami
perubahan setelah mencapai tanah, berfungsi menyerap unsur hara
dari tanah, sedangkan bagian atas tanah berubah menjadi batang.
Akar gantung juga terdapat pada beringin (Ficus benjamina L.).
2. Akar penggerek atau penghisab (haustrodium)
Akar penggerek atau penghisab (haustrodium) ditemukan pada
tumbuhan yang hidup sebagi parasit, yang berfungsi untuk
mengambil air dan hara dari tanaman inang. Akar ini terdapat pada
tumbuhan benalu (Loranthus sp.) dan benalu tali putih (Cassytha
capillaris).
3. Akar pelekat (radix adligans)
Akar pelekat (radix adligans) merupakan akar yang tumbuh di
sepanjang batang, keluar dari baku-baku batang yang bermanfaat
bagi tumbuhan untuk memanjat, menempel pada tiang panjant, atau
pada tumbuhan seperti pada sirih (Piper betle) dan lada (Piper
nigrum).
4. Akar pembelit (cirrhus radicalis)
Akar pembelit merupakan akar membelit batang pada tempat
melekatnya tumbuhan, berfungsi untuk memnjat dan juga membelit
penunjang dari tumbuhan merambat, tetapi dengan memluk tiang
panjatnya. Jenis akar ini ditemukan pada tumbuhan vanili (Vanili
paniflolia).
5. Akar nafas (pneumatophore)
Akar nafas merupakan cabang-cabang akar tumbuh tegak lurus ke
atas, sehingga mencul dari permukaan tanah. Akar ini banyak
mempunyai celah untuk mensuknya udara. Contohnya mangrove
jenis kayu api (Sonneratia sp.) dan Avicennia alba.
6. Akar tunjang (stilt root)
Akar tunjang merupakan akar yang cabang-cabang akarnya
keluar dari batang dan tumbuh kedalam substrata tau bagian bawah
batang menuju segala arah dan seolah-olah menompang batang agar
tidak mudah rebah. Akar jenis ini terdapat pada tumbuhan seperti

9
pandan (Pandanus tectorius), jagung (Zea mays), dan mangrove
(Rhizopora mucronta).
7. Akar lutut (knee root)
Akar lutut merupakan modifikasi dari akar dimana bagian akar
yang tumbuh ke atas udara, kekmudian membengkok lagi dan masuk
ke dalam tanah sehingga membentuk gambaran seperti lutut, terlipat
diatas permukan tanah, meliuk ke atas dan ke bawah. Akar ini
memliki fungsi untuk pernafasaan, sering dijumpai pada tumbuhan
yang hidup di daerah payau seperti pada Bruguiera parvifolia.
8. Akar benih (butters)
Akar benih atau yang sering dikenal dengan akar papan
merupakan akar yang menjorok dan menonjol keluar berbentuk
seperti papan-papan yang di susun miring menyerupai dinding
penompang pohon dari bagian pangkalnya yang berfungsi untuk
memperkuat batang. Sering di jumpai di daerah pergunungan dan di
hutan hujan tropika yang rendah seperti sukun(Arhtocarpus sp.),
kenari (Carnarium ovatum) dan juga jenis-jenis mangrove
(Xylocarpus sp.)2

2
Angreni Beaktris Liunokas, dan Agsen Hosanty S. Bilik, Karakteristik Morfologi Tumbuhan, (CV BUDI
UTAMA, 2021), hal. 11-16

10
DAFTAR PUSTAKA

Angreni Beaktris Liunokas, dan Agsen Hosanty S. Bilik, Karakteristik

Morfologi Tumbuhan, (CV BUDI UTAMA, 2021)

Ai, Nio Song Dan Torey, Patrica. 2013. Karakter Morfologi Akar Sebagai

Indicator Kekurangan Air Pada Tanaman (Root Morphological Characters As Water-

Dificit Indicator In Plants). Jurnal Biologos. Vol. 3 No. 1

Rosani, Dewi. 2013. Morfologi Tumbuhan. (Jakarta: Erlangga)

Tjitrosoepomo, Gembong. 2009. Morfologi Tumbuhan. Yogyakarta: UGM

PRESS

11

Anda mungkin juga menyukai