Anda di halaman 1dari 20

Laporan Tetap Praktikum

MIKROBIOLOGI
ACARA IV
RESPIRASI BAKTERI

OLEH :
NAMA : EKA SETIANI
NIM : 200104023
SMESTER/KELAS: VI/A

LABOLATORIUM TERPADU IPA BIOLOGI


FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN (FTK)
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN)
MATARAM
2023
HALAMAN PENGESAHAN
Laporan Tetap Praktikum Mikrobiologi Acara IV ini Disusun Sebagai salah Satu
Syarat Mengikuti Praktikum Selanjutnya.

Mataram, 06 April 2023

Disahkan Oleh

Co-Asisten

(Azma Watun Najah)


Nim : 190104071

ii
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah SWT. Yang telah memberikan kita begitu banyak nikmat
terutama nikmat sehat dan nikmat sempat sehingga penulis bisa menyelesaikan
Laporan Tetap Praktikum Mikrobilogi Acara IV ini dalam waktu yang telah
ditentukan.
Sholawat serta salam tak lupa pula penulis haturkan kejunjungan nabi besar kita
yakni Nabi Muhammad SAW. Yang telah membawa kita dari alam yang gelap gulita
menuju alam yang terang benderang, dengan kata lain minazzulumatiilannur.
Penulis juga mengucapkan banyak terimakasih kepada Co-Asisten yang telah
membimbing penulis dalam menyelesaikan laporan tetap praktikum mikrobiologi
acara II ini. Penulis juga memohon maaf apabila dalam penulisan laporan ini terdapat
kekeliruan dalam penulisan, Oleh sebab itu penulis mengharap kritik serta saran yang
dapat membangun.

Mataram, 06 April 2023

(Eka Setiani)

iii
DAFTAR ISI

COVER
HALAMAN PENGESAHAN ................................................................................. ii
KATA PENGANTAR .............................................................................................. iii
DAFTAR ISI ............................................................................................................ iv
BAB I PENDAHULUAN ....................................................................................... 1
A. Latar Belakang .............................................................................................. 1
B. Rumusan Masalah ......................................................................................... 1
C. Tujuan ........................................................................................................... 1
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ............................................................................. 2
BAB III METEDOLOGI ....................................................................................... 4
A. Pelaksanaan ................................................................................................... 4
B. Alat dan Bahan .............................................................................................. 4
C. Prosedur Kerja .............................................................................................. 4
BAB IV PEMBAHASAN........................................................................................ 6
A. Hasil Pengamatan .......................................................................................... 6
B. Analisis Prosedur .......................................................................................... 7
C. Analisis Data ................................................................................................ 7
D. Analisis Hasil ................................................................................................ 8
E. Evaluasi ......................................................................................................... 10
BAB V PENUTUP ................................................................................................... 11
A. Kesimpulan ................................................................................................... 11
B. Saran ............................................................................................................. 11
DAFTAR PUSTAKA

iv
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Respirasi adalah proses biokimia yang terjadi di dalam sel organisme,
termasuk bakteri, yang menghasilkan energi dalam bentuk ATP dari glukosa
atau senyawa organik lainnya. Pada respirasi aerobik, oksigen digunakan
sebagai akseptor akhir elektron dalam rantai transpor elektron, sementara pada
respirasi anaerobik, senyawa lain seperti nitrat atau sulfat dapat digunakan
sebagai akseptor elektron. Bakteri adalah organisme yang memiliki peran
penting dalam siklus biogeokimia di alam dan berperan dalam berbagai proses
biologi penting, termasuk dekomposisi bahan organik, pembentukan nutrisi,
dan bioteknologi.
Dalam konteks bakteri, respirasi aerobik dan anaerobik berbeda dalam
cara mereka memanfaatkan oksigen untuk memproses energi. Bakteri aerobik
memerlukan oksigen untuk menghasilkan energi, sementara bakteri anaerobik
dapat menghasilkan energi tanpa oksigen. Selain itu, beberapa jenis bakteri
anaerobik bahkan dapat tumbuh dan bereproduksi dalam lingkungan tanpa
oksigen sama sekali. Respirasi bakteri sangat penting dalam berbagai industri
seperti pembuatan makanan, minuman, dan obat-obatan, serta dalam praktik
pertanian dan lingkungan.
Oleh karena itu, pemahaman tentang respirasi bakteri dan peranannya
dalam berbagai proses biologi sangat penting. Dan oleh sebab itu pada
praktikum kali ini itu bertujuan untuk menganalisis Bagaimana sifat respirasi
pada beberapa jenis bakteri.
B. Rumusan Masalah
Bagaimana sifat respirasi dari beberapa jenis bakteri ?
C. Tujuan
Untuk mengetahui sifat respirasi pada beberapa jenis bakteri.

1
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Respirasi merupakan proses disimilasi, yaitu proses penguraian zat
yang membebaskan energi kimia yang tersimpan dalam suatu senyawa organik.
Dalam proses ini, terjadi pembongkaran suatu zat makanan sehingga
menghasilkan energi yang diperlukan oleh organisme tersebut. Saat molekul
terurai menjadi molekul yang lebih kecil, terjadi pelepasan energi, reaksinya
disebut eksorgenik. Respirasi merupakan salah satu dari reaksi
katabolic(Happy W. dkk. 2021 : vol 15(1) 27-35)
Respirasi bakteri merupakan proses metabolisme yang penting bagi
kelangsungan hidup bakteri. Bakteri memerlukan energi untuk melakukan
berbagai aktivitas seluler seperti reproduksi, pertumbuhan, dan sintesis zat-zat
organik yang dibutuhkan. Respirasi bakteri memungkinkan bakteri untuk
menghasilkan energi yang dibutuhkan dari substrat yang dioksidasi.
(Karmakar M. 2011 : vol 6(1) 41-53)
Respirasi bakteri adalah proses metabolisme seluler di mana bakteri
menghasilkan energi dengan mengoksidasi substrat organik atau anorganik
dalam rangkaian respirasi seluler. Proses ini terdiri dari tiga tahap yaitu
glikolisis, siklus asam sitrat, dan rantai transpor electron. (Sholih, N.A. 2019)
Rantai transpor elektron adalah tahap terakhir dari respirasi seluler,
yang menghasilkan banyak ATP. Dalam rantai ini, elektron yang dihasilkan
dari tahap sebelumnya digunakan untuk menghasilkan gradien elektrokimia di
membran sel bakteri. Gradien ini kemudian digunakan oleh enzim ATP sintase
untuk menghasilkan ATP dari ADP. (Insani,F.R. 2020)
Respirasi bakteri sangat penting dalam siklus biogeokimia, di mana
bakteri berperan penting dalam mengurai bahan organik dan anorganik dalam
lingkungan, seperti dalam siklus nitrogen dan siklus karbon. Respirasi bakteri
juga memiliki peran penting dalam menjaga keseimbangan ekosistem, terutama

2
di lingkungan yang tidak terkontaminasi. (Rahmawati L. 2021 : vol 21(2)187-
193)

3
BAB III
METEDOLOGI
A. Pelaksanaan
Hari, tanggal : Kamis, 30 Maret 2023
Waktu : 08,00 wita – selesai
Lokasi : Labolatorium terpadu ipa biologi Uin Mataram
B. Alat dan bahan
1. Alat
a. Timbangan
b. Labu erlen meyer 500 ml dan 100 ml
c. Tabung reaksi
d. Gelas ukur 10 ml
e. Autoklaf
f. Rak tabung reaksi
g. Gunting
h. Jarum inokulasi berkolong
2. Bahan
a. Media NB
b. Aquades
c. Kapas
d. Kain kasa
e. Alkohol 70%
f. Lisol
g. Vaseline
h. Biakan murni bakteri
C. Prosedur Kerja
1. Membuat medium nutrient cair dalam tabung reaksi, tiap tabung berisi 5 ml
medium

4
2. Mensterilisasikan semua tabung berisi medium dengan menggunakan
autoklaf.
3. Menginokulasi selama 2x24 jam, jika medium tetap jernih, berarti medium
tersebut dapat digunakan.
4. Menginokulasi tiap macam koloni bakteri yang telah dibuat biakan
murninya kedalam medium cair sebanyak 1 ose, putar-putarlahh tabung-
tabung reaksi tersebut sehingga memperoleh suspense yang merata.
5. Menginkubasi semua piaraan bakteri pada suhu kamar selama 2x24 jam.
6. Melakukan pengamatan dan menentukan sifat respirasi bakteri tersebut
aerob, anaerob, anaerob fakultatif atau mikroaerofil.

5
BAB IV
PEMBAHASAN
A. Hasil Pengamatan
Tabel gambar hasil pengamatan
Gambar keterangan
Sampel 1 (anaerob)

Sampel 2 (anaerob)

Jarum ose berfungsi untuk


mengambil bakteri yang ada
ditabung reaksi.

Lampu Bunsen berfungsi untuk


mensterilisasikan pinggir cawan
petri dan tabung reaksi dengan cara
dipanaskan.

6
Homogenizer berfungsi untuk
melakukan homogenisasi terhadap
larutan.

Tabel data hasil pengamatan


Sampel Indeks tumbuh Jenis Bentuk pertumbuhan
Sampel 1 Anaerob Uniform turbidity Sediment
Sampel 2 Anaerob Uniform turbidity Sediment
B. Analisis Prosedur
Pada praktikum mikrobiologi terkait respirasi bakteri pertama-tama
kami membuat medium nutrient cair dalam tabung reaksi terlebih dahulu, lalu
tiap tabung berisi 5 ml medium, lalu Mensterilisasikan semua tabung berisi
medium dengan menggunakan autoklaf. Selanjutnya Menginokulasi selama
2x24 jam, jika medium tetap jernih, berarti medium tersebut dapat digunakan.
Menginokulasi tiap macam koloni bakteri yang telah dibuat biakan murninya
kedalam medium cair sebanyak 1 ose, putar-putarlahh tabung-tabung reaksi
tersebut sehingga memperoleh suspense yang merata. Menginkubasi semua
piaraan bakteri pada suhu kamar selama 2x24 jam. Dan yang terakhir kami
melakukan pengamatan dan menentukan sifat respirasi bakteri tersebut aerob,
anaerob, anaerob fakultatif atau mikroaerofil.
C. Analisis Data
Diketahui :
media plate =15 ml (NA)
media miring = 5 ml (NA)
media cair = 5 ml (NB)
media uji daya anti bakteri = 25 ml (NA)

7
Jawab :
M1 x V1 = M2 x V2
28 x 1000 = M2 x V2
NA = 28 x 45 = 1,26
1000
NB = 13 x 5 = 0,065
1000
D. Analisis Hasil
Pada praktikum mikrobiologi tentang respirasi bakteri, kami
mendapatkan hasil bahwa pada kedua sampel tersebut memiliki indeks tumbuh
anaerob dan jenis pertumbuhan yang sama yaitu uniform turbidity. Namun,
terdapat perbedaan pada bentuk pertumbuhan dimana sampel 1 memiliki
bentuk pertumbuhan sediment, sedangkan sampel 2 juga memiliki bentuk
pertumbuhan sediment.
Bentuk pertumbuhan sediment pada kedua sampel ini dapat
menunjukkan adanya adhesi atau penempelan sel bakteri pada dasar tabung
atau media pertumbuhan. Hal ini dapat mengindikasikan kemampuan bakteri
untuk membentuk biofilm, yaitu suatu komunitas bakteri yang melekat pada
permukaan dan tertutup oleh suatu lapisan matriks polisakarida. Kemampuan
membentuk biofilm ini dapat memberikan keuntungan bagi bakteri dalam hal
pertahanan dari lingkungan yang buruk, perlindungan dari antibiotik, dan
sumber nutrisi yang lebih stabil.
Indeks tumbuh anaerob pada kedua sampel juga menunjukkan bahwa
kedua sampel dapat tumbuh tanpa keberadaan oksigen dan lebih memilih
kondisi tanpa oksigen untuk melakukan pertumbuhan. Hal ini menunjukkan
bahwa kedua sampel ini dapat dikategorikan sebagai bakteri anaerob fakultatif.
respirasi bakteri merupakan suatu proses metabolisme yang melibatkan
penggunaan oksigen (aerob) atau ketiadaan oksigen (anaerob) untuk
menghasilkan energi dalam bentuk ATP. Dalam respirasi aerob, bakteri
menggunakan oksigen sebagai akseptor elektron dalam rantai transpor elektron

8
untuk menghasilkan ATP, sedangkan dalam respirasi anaerob, bakteri
menggunakan senyawa lain selain oksigen, seperti nitrat atau sulfat, sebagai
akseptor elektron.
Selain itu, respirasi bakteri juga dapat dibedakan berdasarkan sumber
karbon yang digunakan. Bakteri autotrof memperoleh karbon dari CO2,
sedangkan bakteri heterotrof memperoleh karbon dari senyawa organik, seperti
gula dan asam amino. Respirasi bakteri adalah proses di mana bakteri
mengoksidasi zat organik atau anorganik untuk menghasilkan energi yang
dibutuhkan untuk mempertahankan kehidupan mereka. Ada beberapa jenis
respirasi yang dapat dilakukan oleh bakteri, di antaranya adalah respirasi
aerobik, anaerobik fakultatif, anaerobik obligat, dan fermentasi.
Respirasi aerobik adalah proses respirasi di mana bakteri menggunakan
oksigen sebagai akseptor akhir elektron untuk menghasilkan ATP (adenosine
triphosphate) atau energi. Bakteri aerobik memerlukan oksigen untuk
melakukan respirasi, dan mereka biasanya hidup di lingkungan dengan kadar
oksigen yang cukup tinggi. Contoh bakteri aerobik adalah Pseudomonas
aeruginosa, Bacillus subtilis, dan Escherichia coli. Anaerobik fakultatif adalah
proses respirasi di mana bakteri dapat melakukan respirasi baik dengan oksigen
atau tanpa oksigen. Bakteri anaerobik fakultatif dapat menggunakan oksigen
jika tersedia, tetapi juga dapat melakukan respirasi tanpa oksigen jika oksigen
tidak tersedia. Contoh bakteri anaerobik fakultatif adalah Salmonella
typhimurium, Streptococcus pneumoniae, dan Staphylococcus aureus.
Anaerobik obligat adalah proses respirasi di mana bakteri tidak dapat
melakukan respirasi dengan oksigen. Bakteri anaerobik obligat memerlukan
lingkungan yang bebas oksigen untuk melakukan respirasi. Contoh bakteri
anaerobik obligat adalah Clostridium tetani, Clostridium botulinum, dan
Bacteroides fragilis. Fermentasi adalah proses respirasi di mana bakteri
mengoksidasi zat organik tanpa menggunakan oksigen atau akseptor elektron

9
eksternal lainnya. Proses ini menghasilkan ATP atau energi dalam jumlah yang
lebih sedikit dibandingkan dengan respirasi aerobik atau anaerobik. Contoh
bakteri yang melakukan fermentasi adalah Lactobacillus bulgaricus,
Saccharomyces cerevisiae, dan Escherichia coli.
E. Evaluasi
Jawaban :
“Ya. Produk fermentasi dapat digunakan dalam mengidentifikasi bakteri, hal
ini dapat dilakukan dengan mengamati jenis produk fermentasi yang dihasilkan
oleh bakteri Ketika tumbuh pada media khusus yang mengandung substrat yang
dapat difermentasikan oleh bakteri tersebut. Contohnya yakni seperti : asam
laktat, asam asetat, gas, aseton, dan alkohol.”

10
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Respirasi bakteri adalah proses penguraian nutrisi yang diperlukan
untuk menghasilkan energi di dalam sel bakteri. Ada beberapa jenis respirasi
bakteri, yaitu respirasi aerobik, anaerobik fakultatif, dan anaerobik obligat.
Pada respirasi aerobik, bakteri menggunakan oksigen sebagai penerima
elektron terakhir dalam rantai transport elektron untuk menghasilkan ATP.
Sedangkan pada respirasi anaerobik, bakteri menggunakan penerima elektron
alternatif selain oksigen, seperti nitrat, sulfat, atau karbon dioksida.
Respirasi bakteri memiliki peran penting dalam siklus biogeokimia di
alam, terutama dalam penguraian bahan organik dan sirkulasi nutrisi di dalam
ekosistem. Selain itu, respirasi bakteri juga digunakan dalam berbagai aplikasi
industri, seperti produksi makanan, minuman, dan bioenergi.
Namun, terdapat beberapa faktor yang dapat mempengaruhi aktivitas
respirasi bakteri, seperti pH, suhu, ketersediaan nutrisi, dan keberadaan
senyawa toksik. Oleh karena itu, pengetahuan tentang respirasi bakteri menjadi
penting dalam memahami peran bakteri dalam alam dan memanfaatkannya
secara optimal dalam berbagai aplikasi industri.
B. Saran
Semoga praktikum selanjutnya berjalan lancer, aman, dan damai.
Penulis juga mengucapkan banyak terima kasih kepada Co-Asissten yang telah
membantu dalam kegiatan praktikum.

11
DAFTAR PUSTAKA
Karmakar, M. and R. R. Ray. 2011. Current Trends in Research and Application of
Microbial Cellulases. Res. Journal of Microbiology 6(1), 41-53.
Sholih, N. A. (2019). Hubungan Kelimpahan Total Bakteri dan Respirasi Tanah Akibat
Perbedaan Manajemen Sistem Agroforestri Kopi (Doctoral dissertation.
Universitas Brawijaya).
Insani, F. R. (2020). Uji Potensi Anti Bakteri Kayu manis (Cinnamomum burmannii)
Terhadap Aktivitas Pertumbuhan Bakteri Staphylococcus epidermidis
(Doctoral dissertation, Poltekkes Kemenkes Yogyakarta).
Rahmawati, L., Adlina, S., & Yuliana, A. (2021). Isolasi Dan Identifikasi Bakteri
Penghasil Protease Ekstraseluler Dari Limbah Cair Tahu Putih. Jurnal
Kesehatan Bakti Tunas Husada: Jurnal Ilmu - ilmu Keperawatan, Analis
Kesehatan dan Farmasi, 21(2), 187-193.
Happy, widiastuti, Siswanto, Darmono, T. Heru B.P. Syaiful, A. Basuki, S. Husni, M.
Supiandi, S. 2021. Exploration Of Ligonocellulotyc Microbes In Oil Falm
Rhizospheres On Peat Soils And Their Respiration Activities. Microbiology
Indonesia. Vol 15. No 1 : 27-35

12
13
14
15
16

Anda mungkin juga menyukai