Anda di halaman 1dari 19

Laporan Tetap Praktikum

ANATOMI FISIOLOGI MANUSIA


ACARA II
ANALISIS URINE

OLEH :
NAMA : EKA SETIANI
NIM : 200104023
SEMESTER/KELAS : VI/A

LABOLATORIUM TERPADU IPA BIOLOGI


FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN (FTK)
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN)
MATARAM
2023
HALAMAN PENGESAHAN
Laporan Tetap Praktikum Anatomi Fisiologi Manusia Acara II ini Disusun Sebagai
salah Satu Syarat Mengikuti Praktikum Selanjutnya.

Mataram, 27 Maret 2023

Disahkan Oleh

Co-Asisten

(Syua’aul Bashirah)
Nim : 190104024

ii
KATA PENGANTAR
Segala puja serta puji bagi Allah SWT. Yang telah memberikan kita begitu
banyak nikmat. Terutama nikmat sehat dan nikmat sempat sehingga penulis bisa
menyelesaikan Laporan Tetap Praktikum Anatomi Fisiologi Manusia Acara II ini
dalam waktu yang telah ditentukan.
Sholawat serta salam tak lupa pula penulis haturkan kejunjungan nabi besar
kita yakni Nabi Muhammad SAW. Yang telah membawa kita dari alam yang gelap
gulita menuju alam yang terang benderang. Dengan kata lain minazzulumatiilannur.
Penulis juga mengucapkan banyak terimakasih kepada Co-Asisten yang telah
membimbing penulis dalam menyelesaikan laporan tetap praktikum mikrobiologi
acara I ini. Penulis juga memohon maaf apabila dalam penulisan laporan ini terdapat
kekeliruan dalam penulisan. Oleh sebab itu penulis mengharap kritik serta saran yang
dapat membangun. Penulis berharap semoga laporan tetap Anatomi fisiologi manusia
acara II ini dapat dijadikan sebagai pendoman. Untuk kegiatan praktikum selanjutnya.

Mataram, 27 Maret 2023

(Eka Setiani)

iii
DAFTAR ISI
COVER
HALAMAN PENGESAHAN ................................................................................. ii
KATA PENGANTAR .............................................................................................. iii
DAFTAR ISI ............................................................................................................ iv
BAB I PENDAHULUAN ....................................................................................... 1
A. Latar Belakang .............................................................................................. 1
B. Rumusan Masalah ......................................................................................... 1
C. Tujuan ........................................................................................................... 2
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ............................................................................. 3
BAB III METEDOLOGI ....................................................................................... 5
A. Pelaksanaan ................................................................................................... 5
B. Alat dan Bahan .............................................................................................. 5
C. Prosedur Kerja .............................................................................................. 5
BAB IV PEMBAHASAN........................................................................................ 6
A. Hasil Pengamatan .......................................................................................... 6
B. Analisis Prosedur .......................................................................................... 8
C. Analisis Hasil ................................................................................................ 8
D. Evaluasi ......................................................................................................... 10
BAB V PENUTUP ................................................................................................... 11
A. Kesimpulan ................................................................................................... 11
B. Saran ............................................................................................................. 11
DAFTAR PUSTAKA

iv
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Urin merupakan zat sisa hasil ekskresi ginjal yang dikeluarkan dari
tubuh melalui proses urinasi. Urin normal terdiri dari air, urea, kreatinin, asam
laktat, asam urat, asam fosfat, asam sulfat, dan klorida. Komposisi zat didalam
urin akan bervariasi tergantung dari jenis makanan dan air yang diminumnya.
Sedangkan pada kondisi tertentu dapat ditemukan zat-zat yang berlebihan
misalnya vitamin C.
Urinalisa merupakan pemeriksaan pada sampel urin yang bertujuan
untuk skrining, evaluasi kesehatan secara umum, diagnosis berbagai jenis
penyakit seperti ginjal, infeksi saluran kemih, serta untuk memantau
perkembangan penyakit seperti diabetes melitus dan hipertensi. Pemeriksaan
urin banyak diminati karena memiliki nilai diagnostik yang tinggi.
Oleh sebab itu pada praktikum kali ini kami melakukan pengamatan
terkait analisis urine, yang dimana praktikum ini bertujuan untuk kita dapat
mengetahui bagaimana kualitas urine manusia yang sehat dengan urine
manusia yang terkena penyakit diabetes dan batu ginjal.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana kualitas urine manusia sakit dan sehat?
2. Bagaimana penyakit responden berdasarkan komposisi urin?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui kualitas urine manusia sehat dan sakit.
2. Untuk menganalisis penyakit responden berdasarkan komposisi urine.

1
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Urin atau air seni maupun air kencing adalah cairan sisa yang diekskresikan
oleh ginjal yang kemudian akan dikeluarkan dari dalam tubuh melalui proses urinasi.
Eksreksi urin diperlukan untuk membuang molekul-molekul sisa dalam darah yang
disaring oleh ginjal dan untuk menjaga homeostasis cairan tubuh. Namun, ada juga
beberapa spesies yang menggunakan urin sebagai sarana komunikasi olfaktori.
(Parwati. P. A. 2020. Vol 5 no 2 hal 23-27)
Urin disaring di dalam ginjal, dibawa melalui ureter menuju kandung kemih,
akhirnya dibuang keluar tubuh melalui uretra. Dari urin yang terbentuk bisa memantau
penyakit melalui perubahan warnanya. Meskipun tidak selalu bisa dijadikan pedoman
namun ada baiknya kita mengetahui hal ini untuk berjaga-jaga. Urin merupakan cairan
yang dihasilkan oleh ginjal melalui proses penyaringan darah. Oleh karena itu kelainan
darah dapat menunjukkan kelainan di dalam urin. (Almahdaly, H. 2012. Vol 6 no 1)
Fungsi utama urin adalah untuk membuang zat sisa seperti racun atau
obatobatan dari dalam tubuh. Anggapan umum menganggap urin sebagai zat yang
"kotor". Hal ini berkaitan dengan kemungkinan urin tersebut berasal dari ginjal atau
saluran kencing yang terinfeksi, sehingga urinnya pun akan mengandung bakteri.
Namun jika urin berasal dari ginjal dan saluran kencing yang sehat, secara medis urin
sebenarnya cukup steril dan hampir bau yang dihasilkan berasal dari urea. Sehingga
bisa diakatakan bahwa urin itu merupakan zat yang steril. (Irianto. K. 2012)
Urin mengandung bermacam-macam zat, antara lain: urea, asam urea, amoniak,
dan zat-zat lain yang merupakan hasil pembongkaran protein. Garam garam terutama
garam dapur. Pada orang yang melakukan diet yang rata-rata berisi 80-100 gram
protein dalam 24 jam, kadar air dan zat padat dalam 24 jam pada air kemih adalah
sebagai berikut: air 96%, zat padat 4% (terdiri atas urea 2% dan hasil metabolisme
lainnya 2% (Aljamil, A.P. 2018. Vol 7 No 1 hal 137-141)

2
Pemeriksaan terhadap warna urin mempunyai makna karena kadang-kadang
dapat menunjukkan kelainan klinik. Warna urin dinyatakan dengan tidak berwarna,
kuning muda, kuning, kuning tua, kuning bercampur merah, merah, coklat, hijau, putih
susu, dan sebagainya. Warna urin dipengaruhi oleh kepekatan urin, obat yang dimakan
maupun makanan. Warna normal urin berkisar antara kuning muda dan kuning tua
yang disebabkan oleh beberapa macam zat warna seperti urochrom, urobilin, dan
porphyrin. (Mukarramah, R. 2018. Vol 8 no 1 hal 21-25)

3
BAB III
METEDOLOGI
A. Pelaksanaan
Hari, tanggal : Selasa, 21 Maret 2023
Waktu : 10.00 wita – selesai
Tempat : Labolatorium Terpadu Ipa Biologi Uin Mataram
B. Alat dan Bahan
1. Alat
a. Sampel urine orang sakit diabetes
b. Sampel urine orang sehat (mahasiswa)
2. Bahan
a. Reagent Strip analisis urine
C. Prosedur Kerja
1. Pertama tama mengambil sampel urine dengan menggunakan botol sampel.
2. Lalu melakukna pemeriksaan mikroskopis terhadap volume urine, bau,
buih, wrna dan kejernihan urine.
3. Lalu meneteskan satu tetes sampel urine dimasing-masing indicator reagen
strip analisis urine.
4. Lalu didiamkan selama 1-2 menit. Dan lama waktu analisis tergantung
indicator yang dianalisis.

4
BAB IV
PEMBAHASAN
A. Hasil Pengamatan
gambar Keterangan
Urine orang sehat berwarna orange,
jernih, volume urinenya itu lebih
sedikit dan baunya itu menyengat.

Urine orang sakit diabetes


warnanya putih kekuning-kuningan,
sedikit keruh, baunya itu tidak
terlalu menyengat dan volumenya
lebih banyak
Reagen strip urine orang sehat
proteinnya itu 0,15, pH 6,5 dan
tidak terdapat glukosa

Reagen Strip urine orang sakit


proteinnya yaitu 3,0, pH 5,0 dan
glukosanya sebanyak 60hz

Data hasil pengamatan


keterangan volume buih warna kejernihan bau
Urine Lebih Buihnya orange Jernih Menyengat
sehat sedikit sedikit
Urine sakit Lebih Buihnya Putih Sedikit Tidak
banyak banyak kekuningan keruh terlalu
menyengat

5
No Keterangan Protein pH Glukosa
1. Urine sakit 300(3.0)Hz 5,0 1000(60) Hz
2. Urine sehat (0,15) 6,5 -
B. Analisis Prosedur
Pertama -tama kami mengambil sampel urine yang akan digunakan
dengan menggunakan botol sampel. selanjutnya kami melakukan pemerikan
makroskopis terhadap Volume urine,bau urine, buih urine, warna dan juga
kejernihan urine. lalu kemudian kami tetesi satu tetes sampel urine dimasing-
masing indikator reagent stript analisis urine. Jalu kami mendiami selama 1-2
menit, dan lama waktu andlisisnya tergantung dari indikator yang dianalisis.
C. Analisis Hasil
Berdasarkan praktikum yang tuah kami lakukan sebelumnya, kami
mendapatkan hasil bahwa volume urine orang sehat dengan volume urine orang
yang sakit itu berbeda. Volume are oran sehat lebih sedikit dibban- dingkan
urine orang yang sakit. dan warna urine dari orang yang sehat dan urine orang
yang sakit juga berbeda.
Warna urine orang sehat berwarna orange alau kuning pekal, sedang-
kan warna urine orang yang sakit putih kekuning-kuningan. urine orang yang
sehat itu menandakan bahwa orang tersebut mengalami dehidrasi alau
kekurangan cairan dalam tubuh. Pemeriksaan terhadap warna urin mempunyai
makna karena kadang-kadang dapat menunjukkan kelainan klinik. Warna urin
dinyatakan dengan tidak berwarna, kuning muda, kuning, kuning tua, kuning
bercampur merah, merah, coklat, hijau, putih susu, dan sebagainya. Warna urin
dipengaruhi oleh kepekatan urin, obat yang dimakan maupun makanan. Warna
normal urin berkisar antara kuning muda dan kuning tua yang disebabkan oleh
beberapa macam zat warna seperti urochrom, urobilin, dan porphyrin

6
Adapun kejernihan urine orang yang sehat dengan urine orang yang
sakit diabetes berbeda. urine orang sehat urinenya itu jernih. sedangkan urine
orang yang sakit diabetes urinya itu sedikut keruh atau tidak Jernih.
Untuk bau urine, bau urine antara orang sehal dan orang yang sakit
diabetes itu berbeda. Bau urine orang yang sehat itu menyengat sedangkan
baunya urine orang yang sakit diabetes meltus bau urinent itu tidak terlalu
menyengat, dan ada bau sedikit manis pada urinenta
Bau urine yang normal itu disebabkan oleh asam organik yang mudah
menguap, sedangkan bau yang merupakan indikasi adanya masalah seperti
infeksi atau mencerna obat-obatan tertentu. Selanjutnya setelah mengecek
kadar protein pada urine orang yang sehal dan urine Orang yang sakit diabetes
itu berbeda. Pada urine orang yang sihat kandungan proteinnya itu ada 15
(0.15), sedangkan urine pada orang yang sakit diabetes leadar proteinnta itu ada
500 (3.0). Urine yang mengandung protein menandakan bahwa filtrasi yang
dilakukan oleh ginjal tidak sempurna. Bau urin normal disebabkan oleh asam
organik yang mudah menguap. Bau yang berlainan dapat disebabkan oleh
makanan seperti jengkol, petai, obat-obatan seperti mentol, bau buah-buahan
seperti pada ketonuria
Indikator adanya protein dalam urine ditandai dengan terjadinya
perubahan warna pada urine setelah diusikan mengguna kan larutan biuret.
Selanjutnya setelah diamati ph urine orang yang sehat dengan urine orang yang
sakit diabetes itu berbeda, ph urine orang sehat yatu 65.8. sedangkan ph urine
orang yang sakit diabetes yaltu 5.0. pH urine normal itu berkisar antara 4.5-8.0
sehingga dapat disimpulkan bahwa ph urine orang sakit dan sehat itu normal
kedua-duanya. Penetapan pH diperlukan pada gangguan keseimbangan asam
basa, kerena dapat memberi kesan tentang keadaan dalam badan. pH urin
normal berkisar antar 4,5 - 8,0. Selain itu penetapan pH pada infeksi saluran
kemih dapat memberi petunjuk ke arah etiologi. Pada infeksi oleh Escherichia

7
coli biasanya urin bereaksi asam, sedangkan pada infeksi dengan kuman
Proteus yang dapat merombak ureum menjadi amoniak akan menyebabkan urin
bersifat basa. Lalu yang terakhir yaitu pengecekan kadar glukosa pada urine
orang sehat dan urine orang sakit diabetes yaitu, kalau pada urine arang yg sakit
diabetes glukosa pada urinenta itu 16.0) 1000 (60) sedangkan glukosa pada
urine orang yang sehat itu tidak di- temukan adanya glukosa.
D. Evaluasi
1. Analisislah manfaat dari pengecekan sampel urine pada penderita diabetes
mertus dan batu ginjal ?
2. Analisislah mengapa terdapat perbedaan kandungan urine pada masing.
masing sampel urine?
Jawab:
1. manfaatnya yaitu kita mendapatkan hasil yang lebih pasti dikarena kan
kadar glukosa atau gula darah dalam urine bisa digunakan untuk
mengetahui bagaimana tubuh memperlakukan glukosa yg berlebihan.
(Diabetes). sedangkan pada batu ginjal dapat memastikan endapan endapan
sel epitel kandungan darah cristal tertentu didalam kandungan urine.
2. Karena volume urine tap masing orang itu berbeda tergantung Pada luas
permintaan tubuh, pemakaian cairan, dan kelembapan udara

8
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan praktikum yang telah kami lakukan, kami mendapatkan
kenmpulan bahwa ciri-ciri dari urine yg normal itu adalah: urine berwarna
kuning muda ataupun tua (pekat) memiliki ph kıraran 6-7 memiliki aroma
amonia, tidak mengandung glukosa serta protein.
serta volume urine orang yang sehat dengan volume urine orang sakit
diabetes melitus itu berbeda. Volume urine pada orang sehat Hu lebih sedikit
dibandingkan dengan volume urine orang yang terkend sakit diabeter melifur.
komposisi urine sebagian besar terdiri atas air, namun secara normal
terdapat urea, asam ured, asam amino.dalam jumlah sedikit dan beberapa ion.
Urea dan asam amino/urat merupakan produk sisa yang di- hasilkan oleh
pemecahan protein dan asam nukleat.
B. Saran
Penulis berharap semoga kegiatan praktikum selanjutnya berjalan
lancer, aman dan damai tanpa adanya kerusuhan. Dan penulis mengucapkan
banyak terimakasih kepada co-asisten..

9
DAFTAR PUSTAKA
Al Jamil, A. P., Pertiwi, D., & Elvira, D. (2018). Gambaran Hasil Pemeriksaan Urine
pada Pasien dengan Pembesaran Prostat Jinak di RSUP DR. M. Djamil
Padang. Jurnal Kesehatan Andalas, 7(1), 137-141
Almahdaly, H. 2012. Pengaruh Penundaan Waktu Terhadap Hasil Urinalisis Sedimen
Urin. As-Syifaa Jurnal Farmasi Volume 6 Nomor 2. Makasar : Fakultas
Farmasi Universitas Muslim Indonesia Makasar.
Irianto, K. (2012). Anatomi dan Fisiologi. Bandung: Alfabeta.
Mukarramah, R., Nardin, N., & Utami, N. (2018). Studi Hasil Pemeriksaan Protein
Urin Segera pada Pasien Infeksi Saluran Kemih menggunakan Asam
Sulfosalisilat di RSU Wisata Universitas Indonesia Timur. Jurnal media
laboran , 8 (1), 21-25.
Parwati, P. A., Bintari, N. W. D., Agus, I. G. P., & Putra, F. S. (2020). PERBEDAAN
HASIL PEMERIKSAAN KIMIA URINE DENGAN VARIASI JENIS
PENGAWET URINE. Jurnal Analis Laboratorium Medik, 5(2), 23-27.

10
11
12
13
14
15

Anda mungkin juga menyukai