Anda di halaman 1dari 17

PRAKTIKUM AKAR DAN MODIFIKASINYA

Posted on April 30, 2014 by islammiardela


PRAKTIKUM VIII
Topik
: Akar dan Modifikasinya
Tujuan
:Mengenal tipe-tipe akar dan bentuk-bentuknya serta modifikasinya ari
akar beberapa tumbuhan
Hari/tanggal : Kamis/17 April 2013
Tempat
: Laboratorium Biologi PMIPA FKIP UNLAM Banjarmasin
1. ALAT DAN BAHAN
1.
Alat:
2. Baki atau nampan
3. Alat tulis
1.
Bahan yang dipergunakan :
4. Akar Rumput Teki (Cyperus rotundus)
5. Akar Lombok (Capsicum sp.)
6. Akar Terong (Solanum sp.)
7. Akar Wortel (Daucus carota L.)
8. Akar Bengkuang (Pachyrrhizus erosus Urb.)
9. Umbi singkong (Manihot utilissima Burm. F.)
10. Akar Laos (Alpinia galanga.)
11. Akar Anggrek Kalajengking (Arachis flos-aeri)
12. Akar Padi (Oryza sativa L.)
13. Benalu (Loranthus)
14. Tanaman Sirih (Piper betle L.)
1. CARA KERJA
1.
Mengamati dan menentukan bagian-bagian akar: leher akar, ujung akar,
batang akar, cabang akar, serabut akar, rambut-rambut akar, tudung akar.
2.
Mengamati tipe-tipe perakaran: serabut, tunggang
3.
Mengamati bentuk-bentuk akar: tombak, gasing, benang.
4.
Mengamati bentuk-bentuk dari modifikasi akar: akar udara, akar
penghisap, akar pelekat, akar pembelit, akar napas, akar tunjang, akar lutut,
akar banir.
5.
Menggambar hasil pengamatan dan memberi keterangan.
1. TEORI DASAR
Akar adalah bagian pokok yang ketiga disamping batang dan daun bagi tumbuhan yang
tubuhnya sudah merupakan kormus, Akar pada umumnya mempunyai sifat-sifat yaitu :
1. Merupakan bagian tumbuhan yang biasanya terdapat dalam tanah dengan arah
tumbuh ke pusat bumi (geotrop) atau menuju ke air (hidrotop), meninggalkan
udara dan cahaya.
2. Warnanya keputih-putihan atau kekuning-kuningan.

3. Tumbuh terus pada ujungnya tetapi umumnya pertumbuhannya masih kalah jika
dibandingkan dengan batang.
4. berbentuk meruncing, sehingga lebih mudah untuk menembus tanah.
Bagi Tumbuhan akar mempunyai fungsi untuk :
1. Memperkuat berdirinya tumbuhan
2. Menyerap air dan zat-zat makanan yang terlarut dalam air dari dalam tanah.
3. Mengangkut air dan zat-zat makanan ketempat-tempat pada tubuh tumbuhan
yang memerlukan.
4. Tempat penimbunan makanan.
Bagian-bagian akar pada umumnya dapat dibedakan menjadi 7, yaitu :
1. Leher akar atau pangkal akar (collum)
2. Ujung akar (apex radicis)
3. Batang akar (corpus radicis)
4. Cabang-cabang akar (radix lateralis)
5. Serabut akar (fibrilla radicalis)
6. Rambut-rambut akar (pilus radicalis)
7. Tudung akar (calyptra)
Pada tumbuhan lazimnya dibedakan dua macam system perakaran yaitu system akar
tunggang (radix primaria) dan system akar serabut (radix adventica). Berdasarkan
percabangan dan bentuknya, akar tunggang dibedakan atas :
1)
Akar tunggang yang tidak bercabang atau sedikit bercabang.
Akar tunggang yang tidak bercabang ini biasanya berhubungan dengan fungsinya
sebagai tempat penimbunan zat makanan cadangan sehingga memeliki bentuk yang
istimewa seperti :
1. berbentuk sebagai tombak (fusiformis)
2. berbentuk gasing (napiformis)
3. berbentuk benang (filiformis)
2)
Akar tunggang yang bercabang
Akar tunggang ini berbentuk kerucut panjang, tumbuh lurus ke bawah, bercabangcabang banyak, dan cabang-cabangnya bercabang lagi. Sehingga dapat memberi
kekuatan yang lebih besar kepada batang, dan juga daerah perakaran menjadi amat
luas, sehingga dapat diserap air dan zat-zat makanan yang lebih banyak.
Sistem perakaran serabut pada tanaman dapat di bedakan atas 3 hal yaitu :
1. Akar yang menyusun akar serabut kecil-kecil berbentuk benang.
2. Akar-akar serabut kaku keras dan cukup besar seperti tambang.
3. Akar serabut besar-besar hampir seperti lengan.
Dilihat dari cara hidup suatu tanaman, maka pada berbagai jenis tumbuhan sering kita
temukan akar-akar yang mempunyai sifat dan fungsi khusus misalnya :
1. Akar udara atau akar gantung (radix aereus)
2. Akar penggerek atau akar penghisap (houstorium)
3. Akar pelekat (radix adligans)
4. Akar pembelit (orrhus radicalis)
5. Akar nafas (pneumatophora)
6. Akar tunjang
7. Akar lutut

8. Akar banir.
IV.

HASIL PENGAMATAN

1. Tabel pengamatan
N
Nama
Tipe akar
o
tumbuhan

Bentuk
akar

Modifikasi
akar

Rumput teki

Akar serabut Benang

Tidak
mengalami

Lombok

Akar
tunggang

Tunggang
yang
bercabang

Tidak
mengalami

Terong

Akar
tungang

Tunggang
yang
bercabang

Tidak
mengalami

Wortel

Akar
tunggang

Tombak

Umbi Akar

Bengkuwan
g

Akar
tunggang

Gasing

Umbi Akar

Singkong

Akar serabut Tombak

Umbi Akar

Laos

Akar serabut Benang

Tidak
mengalami

Anggrek
kalajengking

Akar
tunggang
bercabang

Benang

Akar udara/
gantung

Padi

Akar serabut Benang

Tidak
mengalami

10

Benalu

Akar
tunggang

11

Sirih

Akar serabut Benang

Benang atau Akar


serabut
penghisap
kaku dan
keras
Perekat

V. ANALISIS DATA

Akar rumput teki (Cyperus rotundus L.)


Klasifikasi menurut Steenis. 2002:
Kingdom
Divisio

: Plantae
: Magnoliophyta

Classis

: Liliopsida

Sub classis

: Commelinidae.

Ordo

: Cyperales.

Familia

: Cyperaceae.

Genus

: Cyperus.

Species

: Cyperus rotundus L.

Berdasarkan pengamatan, rumput teki merupakan tumbuhan yang memiliki tipe


akar serabut yaitu akar yang memiliki akar lembaga yang dalam perkembangan
selanjutnya mati dan kemudian disusul oleh sejumlah akar yang mempunyai ukuran
besar hampir sama, dan semuanya keluar dari pangkal akar. Kemudian bermodifikasi
menjadi akar rimpang yang berada didalam tanah. Akar rumput ini bukan berasal dari
calon akar yang asli sehingga dapat dikatakan akar luar dengan bentuk serabut yang
kecil seperti benang. Akar ini mempunyai percabangan yang bertujuan untuk
memperluas bidang bidang penyerapan serta untuk memperkuat berdirinya batang.

Rumput teki merupakan akar serabut karena akar bukan berasal dari calon akar yang
asli dan bentuknya seperti serabut. Bentuk akarnya adalah benang atau filiformis
karena akar yang menyusun akar-akar serabut kecil seperti benang.

Menurut images.robby2004.multiplycontent.com(2013) mengatakan dalam sebuah


tulisannya bahwa akar dari rumput teki adalah akar serabut.

Tanaman rumput teki ini biasanya tumbuh berumpun, sehingga terdapat rimpang
yang merayap atau seperti umbi dengan geragih yang berfungsi sebagai alat
perkembangbiakan secara vegetatif.

2.

AKAR LOMBOK (CAPSICUM SP.)

Klasifikasi menurut Steenis. 2002:


Kingdom

: Plantae.

Divisio

: Magnoliophyta.

Classis

: Magnoliopsida.

Subclassis

: Asteridae.

Ordo

: Solanales.

Familia

: Solanaceae.

Genus

: Capsicum.

Spesies

: Capsicum sp.

Berdasarkan pengamatan, akar pada tanaman lombok mempunyai sistem


perakaran tunggang karena tumbuhan lombok termasuk tumbuhan dikotil, dengan
bentuk akar berupa benang. Memiliki akar serabut karena memiliki akar lembaga yang

dalam perkembangan selanjutnya mati dan kemudian disusul oleh sejumlah akar yang
mempunyai ukuran besar hampir sama, dan semuanya keluar dari pangkal akar.
Tanaman ini memiliki bagian-bagian akar seperti akar utama, ujung akar, leher akar,
serabut akar, cabang akar, dan rambut akar.Akar tanaman ini tidak mengalami
modifikasi.Akar pada tanaman lombok mempunyai sistem perakaran tunggang karena
Lombok termasuk tumbuhan dikotil, dengan bentuk akar berupa benang. Memiliki akar
serabut karena memiliki akar lembaga yang dalam perkembangan selanjutnya mati dan
kemudian disusul oleh sejumlah akar yang mempunyai ukuran besar hampir sama, dan
semuanya keluar dari pangkal akar.

Tipe akar Lombok adalah akar tunggang karenaakar pokok yang berasal dari akar
lembaga. Bentuk akarnya tunggang bercabang atau ramonus. Tidak mengalami
modifikasi akar.

Menurut images.robby2004.multiply.multiplycontent.com (2013) mengatakan dalam


sebuah tulisannya bahwa sistem perakaran yang dimiliki cabai (lombok) adalah sistem
akar tunggang.

3.

AKAR TERONG (SOLANUM SP.)

Klasifikasi menurut Steenis. 2002:


Kingdom

: Plantae.

Divisio

: Magnoliophyta.

Classis

: Magnoliopsida.

Subclassis

: Asteridae.

Ordo

: Solanales.

Familia

: Solanaceae.

Genus

: Solanum.

Spesies

: Solanum sp.

Berdasarkan pengamatan, akar pada tanaman terong mempunyai sistem


perakaran tunggang dan pada terong dapat dilihat dengan jelas mana batang akar
sehingga dapat dibedakan, cabang akar, serabut akar dan rambut-rambut akar. Terong
dikatakan akar tunggang karena pada terong akar lembaganya tumbuh terus menjadi
akar pokok yang bercabang-cabang menjadi akar-akar yang lebih kecil.Akar terong
tidak mengalami modifikasi, hanya saja, akar lembaganya tumbuh terus menjadi akar
pokok yang bercabang-cabang menjadi akar-akar yang lebih kecil.

Tipe akar dari teronga adalah akar tunggang karena berasal dari akar lembaga. Bentuk
akarnya adalah benang karena walaupun seperti akar serabut namun tidak begitu
mengalami percabangan. Tidak mengalami modifikasi akar.

Menurut images.robby2013.multiply.multiplycontent.com(2013) mengatakan dalam


sebuah tulisannya bahwa akar dari terong adalah akar tunggang.

4.

AKAR WORTEL (DAUCUS CAROTA L.)

Klasifikasi menurut Steenis. 2002:


Kingdom
Divisio

: Plantae.
: Magnoliophyta.

Classis

: Magnoliopsida.

Sub Classis

: Rosidae.

Ordo

: Apiales.

Familia

: Apiaceae.

Genus

: Daucus.

Species

: Daucus carota L.

Berdasarkan hasil pengamatan wortel (Daucus carota L.) merupakan tumbuhan


yang memiliki tipe akar tunggang. Wortel memiliki akar berbentuk tombak yang pangkal
akarnya membesar runcing ke ujung dengan serabut-serabut akar sebagai
percabangan. Akar wortel merupakan modifikasi dari umbi akar yang merupakan
tempat penimbunan cadangan makanan. Dari hasil pengamatan bahwa, wortel (Daucus
carota L.) merupakan tumbuhan yang memiliki tipe akar serabut. Wortel memiliki akar
berbentuk tombak yang pangkal akarnya membesar runcing ke ujung dengan serabutserabut akar sebagai percabangan. Akar wortel mengalami modifikasi menjadi umbi
akar yang merupakan tempat penimbunan cadangan makanan yang dapat dikonsumsi
hewan dan manusia.

Akar wortel berbentuk tombak dan merupakan tipe akar tunggang yang tidak
bercabang. Berbentuk seperti tombak atau Fusiformis karena pangkalnya yang besar
dan meruncing ke ujung dengan serabut-serabut akae sebagai percabangan yang
biasanya menjadi tempan penimbunan makanan. Akarnya ini merupakan modifikasi
yang disebut dengan umbi akar.

Menurut Gembong Tjitrosoepomo dalam bukunya Morfologi tumbuhan (2013:93)


mengatakan bahwa salah satu contoh akar yang bentuknya seperti tombak adalah
wortel.

5.

AKAR BENGKUWANG (PACHYRRHIZUS EROSUS URB.)

Klasifikasi menurut Steenis. 2002:


Kingdom
Divisio

: Plantae.
: Magnoliophyta.

Classis

: Magnoliopsida.

Sub Classis

: Caryophyllidae.

Ordo

: Caryophyllales.

Familia

: Chenopohiceae.

Genus

: Pachyrrhizus.

Species

: Pachyrrhizus erosus Urb.

Berdasarkan hasil pengamatan bahwa akar bengkuang merupakan


akartunggang yang berhubungan dengan fungsinya sebagai tempat penimbunan
makanan cadangan. Umbi bengkuwang ini mempunyai bentuk seperti gasing
(napiformis), yaitu memiliki pangkal akar yang besar dan membulat, cabangnya berupa
akar-akar serabut yang hanya terdapat pada ujung yang sempit meruncing. Akar
berbentuk gasing ini juga termasuk dalam akar tunggang yang tidak bercabang atau
sedikit bercabang. Merupakan modifikasi dari umbi batang (tuber).Akar bengkuang
mengalami modifikasi menjadi umbi akar yang berfungsi sebagai tempat penimbunan
makanan cadangan.Akar bengkuang dapat dikonsumsi dan dimanfaatkan sebagai
bahan baku kosmetik serta dimanfaatkan sebagai obat tradisional.

Bangkuwang memiliki tipe akar tunggang karena akar yang berasal dari akar lembaga.
Akarnya ini berbentuk seperti gasing yang kemudian disebut sebagai akar gasing.
Dinamakan akar gasing karena pangkal akarnya besar membulat, akar-akar serabut
sebagai cabang ganya pada ujung yang sempit dan meruncing. Mengalami modifikasi
pada akarnya yaitu umbi akar.

Menurut Gembong Tjitrosoepomo dalam bukunya Morfologi tumbuhan (2009:93)


mengatakan bahwa salah satu contoh akar yang bentuknya gasing adalah
bangkuwang.

6.

AKAR SINGKONG (MANIHOT UTILLISIMA BURM. F.)

Klasifikasi menurut Steenis. 2002:


Kingdom

: Plantae.

Divisio

: Magnoliophyta .

Classis

: Magnoliopsida.

Ordo

: Rosales

Familia

: Rosaceae

Genus

: Manihot.

Species

: Manihot utillisima Burm. F.

Berdasarkan hasil pengamatan bahwaakar singkong merupakan tumbuhan


yang memiliki akar serabut. Akarnya dapat bermodifikasi menjadi umbi akar yang
merupakan penjelmaan dari akar-akar serabut. Umbinya merupakan tempat
penimbunan makanan, disamping itu terdapat juga cabang akar (radix lateralis). Umbi
akar ini tidak mungkin dapat dijadikan sebagai alat perkembangbiakan.Berdasarkan
dari hasil pengamatan, singkong merupakan tumbuhan yang memiliki akar serabut.
Akarnya dapat bermodifikasi menjadi umbi akar yang merupakan penjelmaan dari akarakar serabut. Umbinya merupakan tempat penimbunan makanan, disamping itu
terdapat juga cabang akar (radix lateralis). Umbi akar ini tidakdapat dijadikan sebagai
alat perkembangbiakan. Tanaman ini berkembang biak secara vegetatif dengan stek
batang.

Akar singkong adalah akar serabut yang bentuknya serabut benang karena akar yang
menyusun akar serabut tersebut kecil-kecil. Tidak mengalami modifikasi pada akarnya.

Menurut images.robby2013.multiply.multiplycontent.com (2013) mengatakan dalam


sebuah tulisannya bahwa akar dari singkong adalah akar serabut.

7.

AKAR LAOS (ALPINIA GALANGA)

Klasifikasi menurut Steenis. 2002:


Kingdom
Divisio

: Plantae.
: Magnoliophyta.

Classis

: Liliopsida.

Sub Classis

: Zingeberidae.

Ordo

: Zingiberales.

Familia

: Zingiberaceae.

Genus

: Alpinia.

Species

: Alpinia galanga.

Berdasarkan pengamatan, tumbuhan laos merupakan tumbuhan yang memiliki akar


serabut dengan bentuk akar seperti benang. Akarnya merupakan modifikasi dari batang
yaitu akar rimpang. Rimpang laos ini sebenarnya adalah perubahan bentuk atau hasil
modifikasi dari batang berserta daun yang terdapat di dalam tanah. Bercabang-cabang,
tumbuh mendatar, dan dari segi ujungnya dapat tumbuh tunas yang baru yang muncul
di atas tanah, dan dapat merupakan suatu tumbuhan baru. Di samping sebagai alat
perkembangbiakan, rimpang ini juga berfungsi sebagai tempat penimbunan zat-zat
cadangan makanan yang dimanfaatkan manusia sebagai rempah-rempah.Tanda-tanda
yang membuktikan bahwa rimpang merupakan modifikasi dari batang, yaitu beruasruas, berbuku-buku, akar tidak pernah bersilia, berdaun, tetapi daunnya telah menjelma
menjadi sisik-sisik, mempunyai kuncup-kuncup dan tumbuhnya tidak ke pusat bumi
atau air, makan tetapi kadang-kadang langsung ke atas, muncul di atas tanah.

Laos merupakan bentuk modifikasi rimpang. Rimpang adalah batang dan daun yang
terdapat di dalam tanah, bercabang-cabang dan tumbuh mendatar, dan dari ujungnya

dapat tumbuh tunas yang muncul diatas tanah dan bisa menjadi tumbuhan baru.
Akarnya tipe akar serabut dan bentuk akarnya adalah serabut benang.

Menurut images.robby2013.multiply.multiplycontent.com (2013) mengatakan dalam


sebuah tulisannya bahwa akar dari laos adalah tipe akar serabut.

8.

AKAR ANGGREK KALAJENGKING (ARACHIS FLOS-AERIS)

Klasifikasi menurut Steenis. 2002:


Kingdom
Divisio

: Plantae.
: Magnoliophyta.

Classis

: Liliopsida.

Sub Classis

: Liliidae

Ordo

: Orchidales.

Familia

: Orchidaceae.

Genus

: Arachis.

Species

: Arachis flos-aeris.

Berdasarkan pengamatan, tanaman Anggrek kalajengking memiliki sistem perakaran


tunggang bercabang. Selain itu, tanaman ini juga memiliki akar udara atau akar
gantung (radix aereus) yang mempunyai sifat dan tugas khusus. Akar ini keluar dari
bagian-bagian di atas tanah, menggantung di udara dan tumbuh ke arah tanah.
Bergantung pada tingginya tempat permukaan keluarnya akar ini dapat amat panjang.
Selama masih menggantung, akar ini hanya dapat membantu dalam penyerapan aiur
dan zat gas di udara, dan sering kali mempunyai jaringan khusus untuk menimbun air
atau udara yang disebut velamen, tetapi setelah mencapai tanah. Untuk bagian yang
masuk dalam tanah berkelakuan seperti akar biasa, yaitu menyerap air dan zat

makanan dari tanah. Sedangkan bagian yang di atasnya sering kali berubah menjadi
batang yang kemudian menjadi tempat tumbuhnya bunga.

Tanaman Anggrek kalajengking ini mempunyai sistem perakaran tunggang


bercabang. Selain itu, pada tanaman ini juga terdapat akar udara atau akar gantung
(radix aereus) yang mempunyai sifat dan tugas khusus. Akar ini keluar dari bagianbagian di atas tanah, menggantung di udara dan tumbuh ke arah tanah. Bergantung
pada tingginya tempat permukaan keluarnya akar ini dapat amat panjang. Selama
masih menggantung, akar ini hanya dapat membantu dalam penyerapan aiur dan zat
gas di udara, dan sering kali mempunyai jaringan khusus untuk menimbun air atau
udara yang disebut velamen, tetapi setelah mencapai tanah. Untuk bagian yang masuk
dalam tanah berkelakuan seperti akar biasa, yaitu menyerap air dan zat makanan dari
tanah. Sedangkan bagian yang di atasnya sering kali berubah menjadi batang.

Menurut Gembong Tjitrosoepomo dalam bukunya Morfologi tumbuhan (2013:96)


mengatakan bahwa salah satu contoh akar udara adalah anggrek kalajengking.

9.

AKAR PADI (ORYZA SATIVA L.)

Klasifikasi menurut Steenis. 2002:


Kingdom

: Plantae.

Divisio

: Magnoliophyta.

Classis

: Liliopsida.

Sub Classis

: Commulinidae.

Ordo

: Cyperales.

Familia

: Poaceae.

Genus

: Oryza.

Species

: Oryza sativa L.

Berdasarkan pengamatan, tanaman padi merupakan tumbuhan yang memiliki


akar serabut, dimana cabang akarnya sangat banyak dan kecil-kecil. Bentuk akarnya
seperti benang yang berguna untuk memperluas bidang penyerapan dan untuk
memperkuat berdirinya batang.Tanaman padi merupakan tumbuhan yang memiliki akar
serabut, dimana cabang akarnya sangat banyak dan kecil-kecil. Bentuk akarnya seperti
benang yang berguna untuk memperluas bidang penyerapan dan untuk memperkuat
berdirinya batang.

Akar pada padi adalah akar serabut. Akar serabut ini berbentuk benang karena akarakar serabutnya yang kecil dan panjang. Tidak mengalami modifikasi pada akarnya.

Menurut Gembong Tjitrosoepomo dalam bukunya Morfologi tumbuhan (2013:95)


mengatakan bahwa salah satu contoh akar serabut yang bentuknya seperti benang
adalah pada padi.

10. AKAR BENALU (LORANTHUS SP.)


Klasifikasi menurut Steenis. 2002:
Kingdom
Divisio

: Plantae.
: Magnoliophyta.

Classis

: Magnoliopsida.

Sub Classis

: Rosidae.

Ordo

: Santalales.

Familia

: Lorantaceae.

Genus

: Lorantus.

Species

: Lorantus sp.

Berdasarkan pengamatan, tumbuhan benalu merupakan tumbuhan yang memiliki akar


penggerek atau akar pengisap ( houstorium ) dan merupakan atau memiliki perakaran
tunggang, yaitu akar yang berguna untuk menyerap air ataupun zat makanan dari
inangnya. Akar penggerek ini menembus kulit batang inangnya sampai ke bagian yang
berkayu.Akar penggerek inidapat hanya berupa akar-akar pendek yang melekat pada
tuan rumahnya, yang berfungsi menghisap air dan zat-zat makanan. Akar penghisap
pada tumbuhan benalu ini nampak pipih menggembol dan melekat pada cabang
inangnya. Benalu merupakan tumbuhan yang hidup parasit pada inangnya dan bersifat
merugikan, karena dapat membunuh inang yang ditempati. Tumbuhan benalu
merupakan tumbuhan yang hidup sebagai parasit. Benalu mempunyai akar penggerek
atau akar pengisap ( houstorium ), yaitu akar yang berguna untuk menyerap air ataupun
zat makanan dari inangnya. Akar penggerek ini menembus kulit batang inangnya
sampai ke bagian yang berkayu. Tetapi akar penggerek ini juga dapat hanya berupa
akar-akar pendek yang melekat pada tuan rumahnya, tetapi juga menghisap air dan
zat-zat makanan. Akar penghisap pada tumbuhan benalu ini nampak pipih menggembol
dan melekat pada cabang inangnya.

Menurut Gembong Tjitrosoepomo dalam bukunya Morfologi tumbuhan (2013:96)


mengatakan bahwa salah satu contoh akar penghisap atau akar penggerek adalah
pada benalu.

11. AKAR TANAMAN SIRIH (PIPER BETLE L.)


Klasifikasi menurut Steenis. 2002:
Kingdom
Divisio

: Plantae.
: Magnoliophyta.

Classis

: Magnoliopsida.

Sub classis

: Magnoliidae.

Ordo

: Piperales.

Familia

: Piperaceae.

Genus

: Piper.

Species

: Piper betle L.

Berdasarkan pengamatan, tanaman sirih merupakan tanaman yang memiliki sistem


perakaran serabut, yaitu akar yang semuanya keluar dari pangkal batang. Akar
tanaman sirih terdiri dari batang akar, cabang akar dan serabut akar. Akar-akar serabut
ini mempunyai bentuk seperti benang (filiformis). Tanaman sirih juga memiliki akar
pelekat yang merupakan akar-akar yang keluar dari buku-buku batang tumbuhan yang
tumbuh memanjang dan berguna untuk menempel pada penunjangnya. Untuk tanaman
sirih dapat kita temukan bahwa sirih mempunyai sistem perakaran serabut yaitu akar
semuanya keluar dari pangkal batang. Dan pada pada akar tanaman sirih memiliki
bagian-bagian seperti batang akar, cabang akar dan serabut akar. Akar-akar serabut ini
mempunyai bentuk seperti benang (filiformis). Jika dihubungkan dengan cara hidup
yang disesuaikan dengan keadaan-keadaan tertentu, pada tanaman sirih terdapat akar
yang mempunyai sifat dan tugas khusus berupa akar pelekat. Akar pelekat ini
merupakan akar-akar yang keluar dari buku-buku batang tumbuhan yang tumbuh
memanjang dan berguna untuk menempel pada penunjangnya.

Menurut Gembong Tjitrosoepomo dalam bukunya Morfologi tumbuhan (2013:96)


mengatakan bahwa akar sirih itu mengalami modifikasi akar yang disebut akar pelekat.

VI.

KESIMPULAN

Akar adalah bagian pokok yang ketiga disamping batang dan daun bagi tumbuhan yang
tumbuhnya telah merupakan kormus.

Pada tumbuhan lazimnya dibedakan dua macam system perakaran yaitu system akar
tunggang dan system akar serabut.
Rumput teki (Cyperus rotundus L.) memiliki akar serabut, bentuk akar berupa benang
dan tidak mengalami modifikasi.
Lombok (Capsicum sp) memiliki tipe akar tunggang, bentuk akarnya tunggang yang
bercabang serta tidak mengalami modifikasi.
Terong (Solanum sp.) memiliki tipe akar tunggang, bentuk akar kerucut panjang.
Wortel (Ducus carota L.) memiliki tipe perakaran tunggang, bentuk akar seperti tombak,
dan merupakan modifikasi dari akar.
Bengkuwang (Pachyrrhicus erosus Urb.) memiliki tipe akar tunggang, bentuk akar
gasing, dan merupakan modifikasi dari umbi batang.
Singkong (Manihot utilissima) memiliki tipe akar serabut, bentuk akar berupa benang
dan merupakan modifikasi dari umbi akar.
Laos (Alpinia galanga) memiliki akar serabut dan merupakan modifikasi dari akar
rimpang.
Anggrek kalajengking (Arachis flos-aeris) memiliki akar tunggang berabang , bentuk
akar berupa benang dan bermodifikasi menjadi akar udara.
Padi (Oryza sativa) memiliki akar serabut, bentuk akar berupa benang.
Benalu (Loranthus sp.) memiliki tipe akar semi parasit, bentuk akar berupa bongkol dan
merupakan modifikasi dari akar penghisap/penggerek.
Tanaman sirih (Piper betle L.) memiliki tipe akar serabut, bentuk akar berupa benang,
dan merupakan modifikasi dari akar pelekat

Anda mungkin juga menyukai