MORFOLOGI TUMBUHAN
Oleh:
KEMENTREIAN PERTANIAN
POLITEKNIK PEMBANGUNAN PERTANIAN (POLBANGTAN)
YOGYAKARTA MAGELANG
AGRIBISNIS HORTIKULTURA
2021
KEMENTERIAN PERTANIAN
BADAN PENYULUHAN & PENGEMBANGAN SDM PERTANIAN
POLITEKNIK PEMBANGUNAN PERTANIAN YOGYAKARTA MAGELANG
JURUSAN PERTANIAN
Jl. Kusumanegara No. 2 Yogyakarta Telp. (0274) 375528
LAPORAN PRAKTIKUM
I. Identitas
Mata Kuliah : Morfologi
Acara Praktikum : Morfologi Modifikasi Akar
Tujuan : Mahasiswa mampu memahami morfologi modifikasi akar tanaman
biofarmaka
Tempat : Gorongan Rt 02/03 Donohudan Ngemplak, Boyolali
Hari, Tanggal : Rabu, 27 Oktober 2021
Nama Mahasiswa: Filaeily Ardhita Oktiana
Semester : 1 ( Tingkat Satu )
Dosen Pengampu: Asih Farmia, SP, M.agr. Sc
Asisten Dosen : Annisa Choiriyah, SP, M.Sc
PLP : Sevi Melati, , SP, M.Sc
2.1Akar
A. Pengertian Akar
Akar merupakan bagian tumbuhan yang menjadi dasar. Akar tumbuhan bertugas
untuk mencari dan menyerap makanan dari dalam tanah, berupa zat cair yang ada dalam
tanah disebut zat hara. Zat hara diserap oleh akar dan akan disalurkan ke daun oleh jaringan
pengangkut yang disebut xylem (pembuluh kayu).
Selain bertugas menyerap makanan dari dalam tanah, akar berfungsi sebagai penguat
tumbuhan yang menancap ke dalam tanah. Dengan akar yang menancap kokoh ke dalam
tanah, maka tumbuhan dapat berdiri dengan kokoh pula di atas permukaan tanah. Akar
berkembang dari meristem apikal di ujung akar yang dilindungi kaliptra (tudung akar). Tudung
akar berasal dari meristem apikal dan terdiri dari sel-sel parenkim. Tudung akar berfungsi
sebagai pelindung
Akar adalah bagian tumbuhan yang tumbuh ke bawah didalam tanah atau air dengan
fungsi utama untuk menyerap air dan mineral. Sel akar berbeda dengan sel batang dan
daun. Struktur pokok tumbuhan hanya terdiri dari akar, daun, batang, bunga dan buah. Pada
suatu keadaan struktur tersebut dapat berubah dan berkembang menjadi struktur baru,
sebagai adaptasi tumbuhan terhadap lingkungannya. Misalnya, pada daerah kering, daun-
daun akan berubah menjadi duri, yang bertujuan untuk mengurangi penguapan air yang
terjadi melalui daun (transpirasi)
Secara umum, semua akar berfungsi untuk menguatkan dan menegakkan tumbuhan
serta menyerak air dan garam-garam mineral dari tanah. Beberapa jenis tumbuhan
menggunakan akar sebagai alat bantu pernapasan berupa akar napas, akar lutut, akar udara,
atau akar gantung. Tumbuhan rawa-rawa yang hidup di tanah basah mengandung sedikit
oksigen (O2) mempunyai akar napas yang mencuat tegak lurus ke permukaan tanah untuk
mendapatkan oksigen. Tumbuhan bakau yang tumbuh di daerah pasang surut memiliki akar
lutut yang tumbuh ke udara lalu membengkok dan masuk lagi ke dalam tanah. Anggrek
memiliki akar udara yang berfungsi untuk mengambil oksigen dari udara.
Modifikasi akar adalah perubahan bentuk akar sesuai dengan fungsinya, akar dapat
mengalami perubahan yang dapat disebabkan oleh banyak factor, terutama faktor lingkungan
atau suatu tuntutan tertentu. Dalam bagian tumbuhan, akar bukan hanya berguna sebagai
penyerapan namun juga menjadi tempat cadangan makanan, pernapasan, pembelit,
penopang berdirinya batang, dan penghisap.
Berdasarkan cara hidup, pada berbagai jenis tumbuhan, maka akar mempunyai sifat dan
tugas khusus sebagai berikut :
Akar udara/gantung (radix aerus), akar ini keluar dari bagian-bagian atas tanah dan
menggantung di udara serta tumbuh ke arah tanah. Disimpulkan bahwa bagian akar
tumbuh keluar di atas tanah. Memiliki velamen yang berfungsi untuk menyimpan air
dan udara.
Contoh : Anggrek kalajengking (Arachnis flos-aeris), Beringin
Akar nafas (pneumatophora), yaitu cabang-cabang akar yang tumbuh tegak lurus ke
atas hingga muncul dari permukaan tanah, setelah mencapai tanah akar tersebut
bertugas menyerap unsur hara dari dalam tanah, pada bagian yang berada diatas
tanah berubah menjadi batang.
Contoh: Pandan (Pandanus conoideus)
Akar pembelit (cirrhus radicalis), untuk memanjat, namun harus dengan membelit
penunjangnya atau dengan memeluk tiang panjatnya.
Contoh: Vanili (Vanilli paniflolia)
Akar tunjang, yaitu akar-akar yang tumbuh dari bagian bawah batang ke segala arah
dan seakan-akan menunjang atau menopang batang agar tidak mudah rebah.
Contoh: Pandan (Pandanus conoideus)
Akar lutut , yaitu akar yang tumbuh ke atas kemudian membengkok lagi ke dalam
tanah dengan bagian akar yang tumbuh keatas.
Contoh: Pohon tanjang
Akar banir, yaitu akar yang membentuk seperti papan-papan yang diletakkan pada
posisi miring untuk memperkokoh berdirinya batang serta memperkuat batangnya.
Contoh: Sukun (Arhtocarpus sp.) dan kenari (Canarium ovatum)
Akar tunggang tipe pertama memiliki sedikit percabangan bahkan sama sekali tidak
memilikinya. Cabang hanya berupa serabut akar yang sangat halus. Dapat dianggap tidak
merupakan cabang karena berfungsi sebagai penyerap air dan unsur hara. Akar tunggang
tersebut berfungsi sebagai tempan penimbun zat cadangan makanan
Nodulose roots : Berupa pembengkakan yang terjadi pada ujung akar atau bagian
nodul akar yang terbentuk dari cabang akar yang telah difikasi oleh bakteri nitrogen
(Rhizobium). Pada umumnya terdapat pada famili Leguminosaceae seperti kacang-
kacangan
3.Modifikasi Akar Fungsi Khusus ( Adventiv)
Umbi Akar : Ketika cadangan makanan disimpan di dalam akar maka akar menjadi
membesar (swollen) dan membentuk kumpulan
Seperti pada ubi jalar/sweet potato (Ipomea batata).
Reproductive roots : merupakan akar yang berdaging, atau akar adventif yang
digunakan sebagai organ reproduksi seperti pada sweet potato (Ipomea batata) dan
Dahlia. Akar daun (leaf roots) pada Salvinia, satu daun pada setiap nodus
bermodifikasi menjadi truktur menyerupai akar yang bercabang-cabang ke dalam
air.
Duri akar ( spina rhizogenum ), yaitu akar-akar yang menjadi keras dan mempunyai
ujung-ujung yang tajam, duri yang tidak merupakan metamorfosis suatu alat,
melainkan hanya merupakan semacam alat tambahan, jadi hanya menempel pada
kulit. Oleh sebab itu sering dinamakan juga duri kulit atau duri tempel
Seperti misalnya terdapat pada gembili (Dioscorea aculeata L. ) dan gembolo
(Dioscorea bulbifera L).
i. Alat
1. Penggaris
2. ATK
3. Cengkol
4. Tissue pembersih
5. Laptop
6. Handphone
ii. Bahan
1.Mencari 5 jenis tumbuhan biofarmaka yang mengalami atau memiliki modifikasi
akar dilingkungan sekitar rumah yaitu Pohon Beringin, Pohon Sukun, Pohon Kapuk
( Randu ), Tanaman Sirih, Tanaman Umbi Singkong, Tanaman Ubi Jalar
2.Bukti foto open camera tumbuhan serta bentuk fisik akar tumbuhan biofarmaka
tersebut
3.Literatur atau sumber informasi yang berkaitan dengan pembahasan morfologi
modifikasi akar tanaman biofarmaka baik dari jurnal,e-book, maupun web.
IV. Cara Kerja
a. Mahasiswa mencari literatur dari berbagai sumber yang berkaitan dengan penjelasan
tentang morfologi modifikasi akar tanaman biofarmaka mulai dari pengertian dan
literatur lainya dari buku/e-book, jurnal, internet.
b. Mahasiswa melakukan praktikum mandiri di lapangan kegiatan praktikum pertemuan
ke lima ini mahasiswa diharuskan mencari secara mandiri modifikasi akar tanaman
obat yang tersedia disekitar rumah.
c. Memilih 5 tanaman biofarmaka yang mengalami modifikasi akar yang berada di
lingkungan sekitar tempat tinggal mahasiswa
d. Mengamati dan mengidentifikasi jenis modifikasi akar
e. Mahasiswa mengambil gambar open camera terhadap tanaman yang diamati
f. Menuliskan data klasifikasi tanaman obat yang digunakan beserta kegunaanya dalam
biofarmaka
g. Mahasiswa membuat klasifikasi, deskripsi, kandungan dan khasiat dari tanaman
biofarmaka yang diamati
h. Mahasiswa melengkapi tabel pengamatan (terlampir)
i. Mahasiswa membuat gambaran skematis dan keterangan yang menunjukkan adanya
modifikasi akar tersebut
j. Mahasiswa membuat laporan praktikum dan menjawab pertanyaan (format terlampir)
V. Hasil Pengamatan
5.1Akar Gantung
Akar Gantung
5.2 Akar Banir
Akar Banir
Rambut Akar
Ujung Akar
Akar Banir
Rambut Akar
5.3 Umbi Akar
Umbi Akar
Ujung Akar
Pangkal Akar
Umbi Akar
5.4 Akar Pelekat
Cabang Akar
Akar Pelekat
VI. Pembahasan
1.Pohon Beringin
a.Deskripsi Tanaman
Tanaman beringin yang dalam Bahasa Inggris bernama “Weeping fig” ataupun
“Benjamin’s fig” ialah tanaman asli dari daerah Asia serta Australia. Selain bisa digunakan
sebagai sebuah tanaman hias dalam pot ataupun pohon peneduh. Pohon beringin atau dalam
Bahasa Jawa disebut dengan waringin ialah salah satu spesies dari keluarga Moracear dan
masih berkerabat dengan pohon nangka. Pohon besar ini bermanfaat bagi lingkungan,
terutama karena kemampuannya dalam menyimpan air.
Bentuk batang beringin seperti batang pohon lainnya, berbentuk silindris, betekstur
kasar dan memiliki percabangan simpodial. Batang simpodial adalah jenis batang dengan
banyak percabangan serta tidak memiliki satu batang utama. Diameter batang beringin dapat
mencapai hiangga 2 meter. Daun beringin berbentuk oval dengan bagian ujung meruncing
dan pangkalnya tumpul. Pertumbuhan daunnya berseling dan tulang daunnya menyirip.
Daging daun pohon beringin ini bersifat perkamen, yaitu tipis tetapi cukup sedikit kaku.
Susunan dari pertulangan daun beringin ini yaitu menyirip dengan tulang yang paling besar
ataupun ibu tulang telah berada di tengah, lalu untuk ibu tulang kemudian akan membentuk
berbagai tulang cabang. Warna dari daun pohon beringin ini hijau tua. Pohon beringin juga
menghasilkan bunga berjenis tunggul yang tumbuh di ketiak daun atau cauliflora. Bentuk
tangkai bunga beringin silindris dengan kelopak mirip corong dan berwarna hijau. Mahkota
bunganya bulat dengan warna kuning kehijauan, sedangkan benang sari dan putiknya
berwarna kekuningan.Beringin menghasilkan buah semu atau fig yang menjadi sumber
makanan hewan-hewan disekitarnya. Bentuk buahnya bulat dan berwarna hijau saat buah
masih mudah.
Bentuk tajuk beringin membulat dan lebar, faktor ini pula yang menjadikan pohon ini
kerap di tanam di alun-alun atau persimpangan jalan sebagai naungan dan tempat berteduh.
Pertumbuhan pohon beringin dapat mencapai 15meter hingga 25 meter, bahkan di hutan alam
juga terdapat beringin dengan tinggi lebih dari itu. Dari karakteristik yang dimilikinya, beringin
termasuk pohon berukuran besar. Umumnya pohon beringin banyak ditemukan di kawasan
hutan tropis pada ketinggian 600 mdpl. Namun pohon ini juga dapat tumbuh di daerah hutan
dataran rendah hingga hutan dataran tinggi, serta daerah terbuka. Beringin yang tumbuh liar
biasanya berada disekitar sumber air, seperti danau, telaha, mata air, sungai dan sebagainya.
b.Morfologi Akar
Beringin memiliki akar tunggang yang menjulang sampai ketinggian kira-kira sekitar
20 – 25 cm, menyebar ke tanah dan sanggup menopang ukuran pohonnya yang besar.
Perakarannya berbentuk mirip jaring dan berfungsi sebagai safety nutrition network atau jaring
pengaman nutrisi. Pohon ini menyukai kawasan dengan curah hujan yang tinggi, sebab
akarnya mampu menyimpan air dengan baik.
Karakteristik perakaran yang kuat, tumbuh ke dalam dan jumlahnya banyak sangat
baik untuk membuka rekahan tanah. Sehingga titik mata air akan bertambah seiring dengan
pertumbuhan ukuran akarnya. Perakaran beringin dianggap mampu menembus lapisan air
tanah dangkal dan dapat membuka aliran permukaan baru sehingga menjadi mata air. Pohon
ini mempunyai jasa lingkungan yang sangat bermanfaat untuk kelestarian mata air, penahan
erosi dan tanah longsor. Bentuk percabangan, perakaran dan pertumbuhan kanopi beringin
juga dapat menahan benturan air hujan terhadap permukaan tanah, sehingga proses infiltrasi
ke tanah menjadi lancar karena kerusakan lapisan tanah dapat dicegah. Selain itu, pohon
beringin juga mampu mengurangi penguapan yang terjadi di dalam tanah dan mampu
menjaga ketersediaan air di sekitarnya.
a.Deskripsi Tanaman
Sebagian besar pohon sukun yang tumbuh dan dibudidayakan saat ini merupakan
varietas hibrida, yaitu hasil persilangan dari Artocarpus altitis dengan Artocarpus
mariannensis. Tumbuhan sukun memiliki kayu yang bersifat lunak dengan warna batang hijau
kecokelatan dan mengandung getah diseluruh bagiannya. Umumnya, pohon sukun dapat
tumbuh mencapai ketinggian 30 meter. Akan tetapi pada tanaman sukun hasil budidaya, rata-
rata tumbuh dengan ketinggian 8 hingga 15 meter. Tanaman sukun muda adalah pohon
dengan batang tunggal.
Setelah tumbuh mencapai 4 meter, tanaman sukun akan menghasilkan percabangan
yang tumbuh secara horizontal dengan tajuk luas dan rimbun sepanjang sekitar 4 meter.
Secara alami, pohon sukun akan mengeluarkan tunas pada akarnya. Buah sukun tidak
menghasilkan biji, sehingga untuk memperbanyaknya dilakukan dengan cara vegetatif. Teknik
cangkok dan stek merupakan teknik yang umum digunakan untuk budidaya sukun. Metode
stek adalah cara paling efektif untuk pembibitan secara masal. Selain itu, tanaman sukun juga
bisa diperbanyak melalui teknik kultur jaringan.
Batang sukun tumbuh ke atas dengan tekstur lunak dan mengandung getah yang
banyak. Pemanfaatan batang sukun sangat jarang sebab termasuk kayu yang tidak awet dan
tidak kuat. Daun pohon sukun adalah daun tunggal yang berbentuk oval hingga lonjong dan
ukurannya cukup besar. Ukurannya panjang berada pada rentang 20 cm hingga 60 cm serta
lebar 20 cm hingga 40 cm dengan panjang tangkai 3 cm hingga 7 cm. Bagian pangkal daun
sukun cenderung bulat meruncing dan tepi daun berlekuk menyirip dengan diselingi
percabangan. Permukaan daun sukun bagian atas berwarna hijau mengkilap dan jika diraba
terasa licin, sedangkan bagian bawah berwarna kusam dan teksturnya kasar. Pohon sukun
menghasilkan bunga di bagian ketiak daun pada ujung cabang atau ranting. Bunganya
termasuk jenis tunggal atau bunga jantan dan betina yang terpisah namun berada dalam satu
rumah. Bunga jantan berwarna kuning dan bentuknya seperti tongkat panjang yang disebut
ontel, sedangkan bunga betina bentuknya bulat dengan tangkai pendek. Seperti penyerbukan
alami pada umumnya, proses penyerbukan terbantu oleh angin. Selain itu, serangga juga
turut berperan dalam penyerbukan bunga. Buah sukun berbentuk bulat dan cenderung
lonjong dengan diameter rata-rata 20 cm hingga 30 cm. Berat buah sukun sekitar 3 hingga 4
kg tergantung varietas tanaman sukun yang menghasilkannya. Ketika muda, buah ini
berwarna hijau terang dan ketika matang akan berubah menjadi kekuningan atau oranye
kecokelatan
b.Morfologi Akar
Pohon sukun memiliki akar tunggang yang tumbuh kebawah dan cukup dalam serta
akar menyamping yang tumbuh dangkal. Akar samping buah sukun yang terpotong atau
terluka merupakan bagian yang akan ditumbuhi tunas dan dapat dijadikan bibit. Bila akar
menyamping terpotong atau terlukai akan merangsang tumbuhnya tunas yang dapat juga
menjadi bibit dan sering disebut dengan tunas alam.
c.Jenis Modifikasi Akar
Akar tunggang yang tumbuh kebawah serta akar samping yang tumbuh dangkal
merupakan ciri dari akar sukun yaitu disebut Akar Banir, akar yang membentuk seperti papan
yang diletakkan miring untuk memeperkokoh berdirinya batang pohon yang tinggi besar
Selain buahnya yang kaya akan nutrisi, daun, batang, dan akar buah sukun juga dapat
dimanfaatkan. Karena mengandung nutrisi yang cukup tinggi, sukun dianggap memiliki
berbagai manfaat untuk kesehatan, seperti:
1. Menurunkan gula darah
Berdasarkan suatu penelitian pada hewan percobaan, diketahui bahwa buah sukun
atau ekstrak daun sukun dapat menurunkan kadar gula darah dan mencegahnya tetap stabil.
Penemuan ini menunjukkan bahwa buah sukun mungkin memiliki potensi sebagai
pengobatan bagi penderita diabetes.
Meski demikian, manfaat buah sukun sebagai pengobatan diabetes pada manusia belum
terkonfirmasi. Oleh karena itu, masih dibutuhkan penelitian lebih lanjut untuk memastikan
klaim tersebut.
2. Menurunkan tekanan darah
Berdasarkan hasil penelitian di laboratorium, diketahui bahwa ekstrak daun buah
sukun dapat menurunkan tekanan darah. Akan tetapi, penelitian tersebut juga masih terbatas
pada hewan, sehingga manfaat buah sukun dalam pengobatan tekanan darah tinggi pada
manusia masih belum dapat dibuktikan.
3. Mengurangi peradangan
Studi menunjukkan bahwa kandungan antioksidan pada buah sukun dapat
mengurangi aktivitas sel-sel tubuh yang berperan dalam proses peradangan. Penelitian lain
juga menunjukkan bahwa ekstrak daun buah sukun terlihat efektif mengurangi pembengkakan
yang terjadi akibat peradangan. Sekali lagi, ini pun masih pada hewan percobaan.
4. Melindungi kesehatan jantung
Berdasarkan penelitian di laboratorium, diketahui bahwa sari buah sukun terlihat
memiliki efek yang dapat mencegah penyakit jantung. Diduga efek ini berkat kandungan
antioksidan pada buah sukun yang dapat mencegah pembentukan sumbatan atau
aterosklerosis pada pembuluh darah jantung, mengurangi kolesterol, dan membantu
menurunkan tekanan darah tinggi.
5. Mencegah pertumbuhan sel kanker
Kandungan nutrisi dan antioksidan di dalam buah sukun diketahui dapat menghambat
pertumbuhan sel kanker. Hal ini mendukung klaim bahwa buah sukun bermanfaat dalam
pencegahan dan pengobatan kanker.
3.Pohon Kapuk
a.Deskripsi Tanaman
Kayu randu atau terkadang kita mengenalnya dengan sebutan kayu kapuk adalah
kayu yang berasal dari pohon Ceiba pentandra. Di Indonesia, tumbuhan ini dikenal dengan
nama pohon randu dan banyak dijumpai di berbagai wilayah. Manfaat utama dari tanaman ini
adalah hasil kayunya yang sering digunakan sebagai bekisting bangunan, serta serat buah
randu (kapuk) yang telah kering untuk isian kasur, bantal dan guling. Pohon yang berasal dari
wilayah tropis Amerika ini banyak dibudiyakan oleh masyarakat Indonesia karena sesuai
dengan iklim Indonesia. Pohon Randu juga termasuk tanaman industri yang cukup digemari.
Curah hujan dibutuhkan ketika tanaman masih baru tumbuh. Sedangkan ketika sudah
memasuki proses bunga dan pembuahan paparan matahari yang panas yang paling
menyuburkannya. Tanaman kapuk randu lebih sering tumbuh di dataran tinggi dibandingkan
di dataran rendah. Bahkan ada spesies yang membutuhkan kontur tanah di ketinggian
mencapai 3500 mdpl. Untuk pembudidayaan tanaman kapuk randu menggunakan sistem
pembijian. Sedangkan untuk steak atau penanaman dengan sistem cangkok masih belum
populer dan tidak banyak pekebun yang melakukannya.
Pohon randu atau kapuk adalah kelompok tanaman berbatang besar dan tinggi.
Ketinggian batangnya mulai dari 8 meter sampai dengan 30 meter dengan diameter mencapai
3 meter. Kulit batang randu mempunyai tekstur berduri dengan bentuk kerucut. Pada pangkal
batang pohon terdapat tonjolan berukuran kecil. Warna kulit pohon randu yaitu cenderung
kelabu. Pohon ini termasuk jenis tumbuhan dengan percabangan meluas dan arah
pertumbuhan cabangnya nyaris horizontal. Daun pohon randu merupakan daun dengan
pertulangan menjari yang tumbuh pada tangkai pohon. Setiap tangkai ditumbuhi beberapa
pokok daun. Jumlah anak daun untuk setiap pokok berkisar antara 5 sampai 9 helai dengan
panjang mencapai 15 cm. Biasanya tanaman ini akan menggugurkan daunnya secara
periodik. Jumlah daun yang gugur sangat bervariasi, yaitu keseluruhan atau hanya sebagian.
Oleh sebab itu, pada waktu tertentu pohon tak jarang dijumpai tanpa daun sama sekali.
Tanaman kapuk memiliki bunga yang berwarna putih atau pink kemerahan dengan ukuran
yang relatif kecil. Bunganya tumbuh secara bergerombol pada tangkai pohon dan biasanya
area tangkai yang ditumbuhi mencapai 20 cm Selain bunga, pohon randu juga mempunyai
buah yang berbentuk kapsul dan meruncing pada ujung pangkal buah. Ukuran panjang buah
sekitar 10 cm sampai dengan 30 cm. Ketika buah telah masak atau tua, warna buah akan
berubah kecokelatan. Di dalam buah pohon randu terdapat biji dan serat yang disebut kapuk
atau kapas. Biji randu berwarna hitam terbungkus oleh serat-serat kapuk. Umumnya warna
serat kapuk adalah putih, tetapi ada juga yang berwarna kelabu atau kuning muda. Ketika
buah randu masak pohon, buah tersebut akan pecah secara almi dan menyebabkan biji serta
serat kapuk berjatuhan dari pohon.
b.Morfologi Akar
Pohon ini bisa tumbuh hingga setinggi 60–70 m. Batang pohon dapat mencapai
diameter 3 meter. Akar pohon kapuk menyebar secara hozontal di permukaan tanah. Batang
dapat menjulang dengan atau tanpa cabang. Sering juga ditemui duri-duri di batang pohon
kapuk.
c.Jenis Modifikasi Akar
Randu atau kapuk (Ceiba pentandra) memiliki modifikasi berupa Akar banir atau akar
papan (butrees). Akar banir ini adalah perkembangan pangkal akar lateral yang berfungsi
untuk menegakkan dan membantu berdirinya tajuk (batang) tumbuhan. Dengan adanya akar
ini menjadikan randu lebih kokoh.
Agar tidak salah dalam memahami manfaat dan khasiat daun randu, kami berikan rincian
penjelasan tentang beberapa kegunaan dari daun untuk kesehatan . yaitu meliputi :
1. Obat panas dalam
Khasiat daun randu yang pertama yaitu sebagai bahan herbal untuk mengatasi panas
dalam. Senyawa dalam daun ini sangat ampuh untuk meredakan tenggorokan yang sakit
akibat penyakit panas dalam.
2. Mengobati batuk
Khasiat daun randu yang selanjutnya yaitu sebagai obat untuk mengatasi batuk. Daun
ini mampu meredakan gatal pada tenggorokan Anda akibat batuk. Dahak Anda pun akan
mudah untuk dikeluarkan dari tubuh.
3. Menjaga kesehatan mulut
Khasiat daun randu untuk kesehatan mulut yaitu menjaga berbagai macam infeksi
yang bisa timbul di daerah mulut, contohnya sariawan. Anda bisa menggunakan obat ini
sebagai obat kumur mulut yang alami.
4. Obat sakit mata
Khasiat daun randu juga baik untuk mata. Senyawa dalam daun ini sangat ampuh
untuk dijadikan obat mata. Selain menyehatkan mata, daun ini juga akan mengatasi berbagai
infeksi atau penyakit di mata Anda.
5. Menghilangkan bekas luka
Khasiat daun randu juga bagus untuk mempercepat penyembuhan luka dan
menghilangkan bekasnya. Anda bisa mengahaluskan daun ini kemudian menggunakannya
sebagai obat luar untuk luka pada kulit.
6. Mengatasi diare
Khasiat daun randu untuk mengatasi penyakit salah satunya yaitu mengobati diare.
Daun ini mampu menjadi anti bakteri yang ampuh untuk melawan bakteri yang menyebabkan
penyakit diare pada pencernaan Anda.
7. Obat wasir
Pengobatan tradisional dengan bahan daun randu juga digunakan sebagai obat herbal
untuk mengatasi penyakit wasir. Daun ini merupakan salah satu jenis daun dari sekian banyak
daun lainnya yang ampuh untuk mengobati wasir.
8. Mengatasi disentri
Penyakit disentri dapat Anda atasi dengan menggunakan daun randu. Penderita
disentri patut mencoba daun ini sebagian obat alami tanpa efek samping yang akan
menyembuhkan penyakit disentri
9. Anti penuaan dini
Siapa sangka jika daun randu juga berkhasiat dalam membuat Anda tampil jauh lebih
awet muda. Daun hijau ini akan menjaga kesehatan kulit dan mencegah timbulnya penuaan
dini seperti keriput di wajah.
10. Menyehatkan sistem pencernaan
Daun hijau seperti daun randu ternyata juga mampu untuk menyehatkan pencernaan.
Pencernaan Anda yang sehat tentunya akan membuat organ pencernaan Anda juga lebih
sehat dan tidak mudah terserang penyakit pencernaan.
4.Singkong/Ketela Pohon
a.Deskripsi Tanaman
Tanaman singkong mempunyai nama ilmiah yaitu Manihot utillissima ini merupakan
salah satu dari tanaman yang bisa tumbuh di berbagai daerah. Tanaman singkong atau
Manihot esculenta yang sering disebut sebagai singkong dan juga ketela pohon. Tanaman ini
merupakan tumbuhan perdu tahunan tropika serta subtropika. Singkong ini Anda kenal
sebagai sebuah makan pokok yang berguna sebagai sebuah sumber karbohidrat nomor 3
setelah padi dan juga jagung. Pada Tanaman singkong yang banyak sekali dimanfaatkan yaitu
bagian umbinya. Umbi ini dijadikan sebagai sebuah sumber karbohidrat. Tanaman singkong
ini merupakan tanaman yang sangat cocok untuk ditanam dalam sebuah lahan yang gembur.
Tanaman singkong juga sangat mudah untuk bisa dibudidayakan. Bahkan singkong ini banyak
sekali ditemui di pedesaan dengan sebuah kondisi lahan yang sangat kritis. Bagi tanaman
lain sangat tidak mungkin untuk bisa tumbuh dengan kondisi tanah seperti tersebut.
Singkong ini merupakan tanaman yang mempunyai banyak sekali manfaat serta
bagian dari tanaman singkong yang bisa dikonsumsi selain umbinya yaitu bagian daun
singkong. Selain itu, singkong ini juga bisa untuk dimanfaatkan sebagai sebuah bahan dasar
olahan makanan misalnya seperti getuk, tiwul dan yang lainnya.
Selain bisa dimanfaatkan sebagai bahan dasar dalam sebuah olahan makanan, maka
singkong bisa digunakan sebagai bahan baku industri rumah tangga misalnya untuk sebuah
bahan dasar tepung tapioka. Singkong itu sendiri mempunayi nama yang berbeda-beda untuk
masing-masing tempat dimana singkong tersebut ditanam.
Umbi yang dihasilkan oleh tanaman singkong ini mempunyai bentuk panjang dengan
berat umbinya sekitar 500 gram dan bahkan beratnya tersebut bisa lebih. Umbi dari tanaman
singkong mempunyai warna coklat keputih-putihan dengan kulit yang terlihat sangat tipis.
Batang pada tanaman ubi kayu berbentuk bulat, panjang, berkayu, berbuku – buku dan
tumbuh memanjang. Panjang batang tanaman ubi kayu sekitar 2-3 cm. Sedangkan ukuran
diameter pada batang tergantug varietasnya, serta memiliki warna batang kecoklatan dengan
ada tonjolan pada batang dan juga terdapat gabus pada bagian dalam batang. Daun pada
Tanaman ubi kayu termasuk daun tunggal (folium simplek) yang bertulang daun (nervatio/
veneratio) berbentuk menjari (palminervis). Mempunyai tepi daun (margo folii) berbentuk rata
(integer). Daun ubi kayu memiliki tangkai (petiolus) yang panjang dan helaian daunnya
menyerupai telapak tangan, dan setiap tangkai mempunyai daun sekitar 3-8 lembar.Selain itu,
daun Ubi Kayu juga bersifat cepat luruh yang berumur paling lama hanya beberapa bulan.
Daun Ubi Kayu ini berwarna hijau muda ketika masih muda dan dapat dimanfaatkan untuk
sayuran serta dapat digunakan untuk menetralisir rasa pahit sayuran lainnya, namun ketika
sudah tua berwarna hijau tua.
b.Morfologi Akar
Singkong ini merupakan tanaman umbi – umbian yang mempunyai cadangan
makanan yang banyak didalam umbinya tersebut. Ubi singkong yang terbentuk merupakan
akar yang berubah bentuk dan fungsinya sebagai tempat penyimpanan makanan cadangan.
Ubi berbentuk bulat memanjang dan tiap tanaman menghasilkan 5-10 buah. Secara
morfologis, bagian ubi dibedakan menjadi tangkai, ubi, dan bagian ekor pada bagian ujung
ubi. Tangkai ujung bervariasi dari sangat pendek (< 1 cm) hingga panjang (> 6 cm) (Saleh
dkk., 2016). Ekor ubi ada yang pendek dan ada yang panjang. Bentuk ubi beragam mulai
agak gemuk membulat, lonjong, pendek hingga memanjang. Bagian dalam singkong
berwarna putih atau kekuningkuningan.
5.Ubi Jalar
a.Deskripsi Tanaman
Ubi jalar sudah dijadikan makanan pokok oleh masyarakat Indonesia, bagian yang
sering diambil adalah akarnya yang membentuk seperti umbi dan banyak orang
menggunakan umbi ini untuk diolah sebagai makanan, cemilan sampai tepung. Tapi ternyata
selain digunakan sebagai makanan pokok, banyak orang-orang yang juga memanfaatkan ubi
jalar ini sebagai tanaman hias. Kita sangat mengenal betul ubi jalar, namun ketahuilah
tanaman ini juga memiliki nama latin yakni Ipomoea batatas. Tapi di Indonesia sendiri
masyarakat lebih akrab menyebutnya dengan sebutan seperti huwi boled (Sunda) dan tela
rambat (Jawa), gadong, piek, balading (Sumatra). Menurut sejarahnya, tanaman ini berasal
dari wilayah Amerika, Selandia Baru dan Polinesia. Kemudian oleh bangsa Spanyol mereka
membawa ubi jalar ini ke wilayah Asia dan kemudian dibudidayakan hingga akhirnya bisa kita
nikmati sampai sekarang ini. Ada banyak jenis ubi yang tersebar di seluruh Indonesia, seperti
salah satunya adalah ubi jalar ungu, sesuai dengan namanya bagian umbinya memiliki warna
ungu gelap. Tidak hanya umbinya saja, tapi ubi jalar ungu ketika masih muda atau saat
bertunas daunnya juga berwarna ungu.Selanjutnya ubi jalar yang sering manfaatkan adalah
ubi jalar orange.
Ubi jalar akan tumbuh subur didaerah yang memiliki ketinggian 500 sampai 1000
meter diatas permukaan air laut. Ubi akan bertahan hidup dengan kondisi suhu 21 – 27 derajat
celcius. Sesuai dengan namanya, tanaman ini tumbuh menjalar, bentuk batangnya silindris,
tipis, dan berwarna coklat sampai hitam. Selain budidaya ubi jalar untuk diambil bagian
umbinya, ada juga yang memanfaatkan tanaman ini sebagai tanaman hias. Bentuk daun ubi
jalar membulat, bagian tepi rata, ujungnya runcing, mirip seperti jantung tapi ada beberapa
jenis yang memiliki bentuk daun menjari. Daun bertangkai dan mempunyai panjang 4 – 20
cm, umumnya warna daun adalah hijau. Bentuk bunga tanaman ubi jalan sangat cantik,
menyerupai terompet yang tersusun dari 5 buah helai mahkota, kemudian 5 helai daun bunga,
dan hanya ada satu tangkai putik.
b.Morfologi Akar
Bagian yang dapat dimanfaatkan dari tanaman ini adalah akarnya. Akar telah
membentuk seperti umbi, dan kandungan yang terdapat didalamnya sangat banyak sehingga
bagian ini sering dimanfaatkan oleh banyak orang. Ukurannya bervariatif, ada yang panjang,
ada juga yang pendek, memiliki diameter besar sampai sedang. Warna umbi akan ditentukan
sesuai dengan spesies, ada yang ungu, kuning, orange dan putih.
a.Deskripsi Tanaman
Sirih merupakan salah satu jenis tumbuhan yang merambat atau menjalar yang
termasuk famili Piperaceae dan sudah sejak lama dibudidayakan di Indonesia. Asal usul
tumbuhan ini tidak diketahui dengan pasti. Tanaman sirih tumbuh subur disepanjang asia
tropis hingga afrika timur, menyebar hampir diseluruh wilayah Indonesia, Malaysia, Thailand,
Sri Lanka, India, hingga Madagaskar.
Tinggi tumbuhan sirih dapat mencapai 15 m, tergantung pada kesuburan media
tanam dan rendahnya media untuk merambat. Batang bewarna coklat kehijauan berbentuk
bulat dan beruas. Daun berbentuk meyirip berujung runcing, tangkai teksturnya agak kasar
dan mengeluarkan bau yang sedap jika diremas. Panjang daun 6-17,5 cm dan lebar 3,5-1-
cm, warna daun berfariasi dari kuning dan hijau. Buah berbentuk bulat, berdaging, dan
bewarna kuning kehijauan dan tumbuhan sirih mempunyai akar tunggang berbentuk bulat
coklat kekuningan . Aroma dan rasa daun sirih yang khas, sedap, pedas, sengak, tajam, dan
merangsang disebabkan oleh senyawa kimia kavikol dan betlephenol yang terkandung dalam
minyak atsiri. Disamping itu faktor lain yang menentukan aroma dan rasa daun sirih adalah
tergantung dari jenis sirih itu sendiri, umur sirih, jumlah sinar matahari yang sampai kebagian
daun, dan kondisi dedaunan bagian atas tumbuhan. Untuk menghasilkan minyak sirih murni
digunakan cara ekstraksi untuk mendapatkan campuran alkohol dan minyak sirih dan
destilasi untuk memisahkan campuran minyak sirih dengan alkohol.
b.Morfologi Akar
Akar dari tanaman daun sirih merupakan sejenis dari akar tunggang dengan bentuk
yang bulat lonjong dan mempunyai warna coklat kekuningan. Akar dari tanaman ini terlihat
tumbuh merambat ataupun merayap dan mempunyai banyak sekali tunas baru yang akan
tumbuh di bagian akar.
1. Menyembuhkan luka
Sirih merah memiliki kandungan saponin yang bersifat antiseptik. Senyawa ini beperan
penting dalam penyembuhan luka. Selain saponin, sirih merah juga memiliki tanin yang
berfungsi membentuk kolagen sehingga luka lebih cepat tertutup.
2. Mencegah infeksi karena bakteri
Manfaat daun sirih selanjutnya yakni untuk mencegah infeksi karena bakteri.
Kandungan fenol dan flavonoid di dalam sirih merah ini mampu mencegah risiko infeksi.
Bahkan daun tersebut juga mampu menghambat pertumbuhan bakteri Staphylococcus.
3. Obat rematik
Rematik atau rheumatoid arthritis merupakan salah satu penyakit pada sendi yang
sering dirasakan sebagian orang. Penyakit ini merupakan salah satu jenis penyakit autoimun.
Mereka yang mengidap rematik umumnya akan kecanduan mengonsumsi obat kimia untuk
meredakan nyeri. Konsumsi obat kimia terus menerus tentu saja kurang baik dan bisa
mengakibatkan gangguan kesehatan di masa mendatang.
4. Menangkal radikal bebas
Radikal bebas merupakan salah satu penyebab penyakit berbahaya karena bisa
merusak sel dalam tubuh. Beberapa kandungan flavonoin, tanin, polifenol, dan alkaloid pada
sirih merah sangat baik untuk menangkal radikal bebas karena bersifat antioksidan. Dengan
demikian, penyakit seperti jantung, kanker, dan alzheimer juga bisa dicegah.
5. Obat diabetes
Penyakit diabetes juga bisa diobati menggunakan obat tradisional seperti sirih merah.
Kandungan alkaloid, flavonoid, dan tanin di dalam sirih merah dipercaya bisa menurunkan
kadar gula dalam tubuh. Bahkan, penelitian yang menyebutkan bahwa daun sirih merah bisa
menurunkan gula darah dari 10% hingga 38%.
6. Mengobati diare
Manfaat daun sirih yaitu untuk mengatasi diare. Tanaman herbal ini ternyata memiliki
kemampuan membunuh mikroba terutama bakteri E. coli penyebab diare. Hal ini dikarenakan,
sirih memiliki kandungan sterol yang berfungsi melawan mikroba jahat di dalam tubuh.
7. Menyembuhkan radang tenggorokan
Daun sirih memiliki kandungan antioksidan alami dan berperan sebagai anti bakteri. Selain
itu, kandungan minyak atsiri yang ada pada daun sirih baik untuk kesehatan mulut.
1.Pohon Beringin
Akar gantung pada pohon beringin merupakan modifikasi akar berupa akar udara
(aerial root). Akar gantung tersebut tumbuh dari batang atau percabangan batang
yang menggantung dari atas ke bawah. Di saat masih menggantung di udara, akar
gantung ini dapat berfungsi untuk menyerap air dan gas dari udara. Akar
gantung dapat tumbuh memanjang hingga menyentuh tanah dan masuk ke dalam
tanah. Ketika berada di tanah, akar gantung dapat menyerap air dan mineral
layaknya akar biasa. Selama pertumbuhan pohon beringin, akar gantung
mengalami pertumbuhan dan dapat mengeras menyerupai batang (pseudotrunk),
dimana struktur akar gantung yang sudah mengeras ini memberikan fungsi
tambahan dalam menyokong percabangan dan rimbunnya dedaunan pohon
beringin yang membentuk kanopi.
2.Pohon Sukun
Akar banir atau dikenal juga dengan istilah akar papan merupakan bentuk
modifikasi akar berbentuk papan yang dapat mencapai ketinggian lebih dari satu
meter di atas tanah. Modifikasi ini berfungsi untuk memperkokoh berdirinya
pohon besar sehingga tidak mudah tumbang. Tumbuhan dengan akar banir
umumnya ditemukan di daerah tropis. Bagian akar ini tumbuh tinggi di atas
permukaan tanah, berbentuk pipih seperti papan. Akar banir adalah akar yang
berbentuk seperti papan menonjol di bagian pangkal pohon berukuran lebih besar
dari batang pohonnya. Akar banir memiliki fungsi untuk membantu tegak
berdirinya batang tumbuhan. Kebanyakan pohon yang memiliki akar jenis ini
adalah pohon yang tumbuh di hutan tropis.
3.Pohon Randu/Kapuk
Randu atau kapuk (Ceiba pentandra) memiliki modifikasi berupa Akar banir atau
akar papan (butrees). Akar banir ini adalah perkembangan pangkal akar lateral
yang berfungsi untuk menegakkan dan membantu berdirinya tajuk (batang)
tumbuhan. Dengan adanya akar ini menjadikan randu lebih kokoh.
4. Singkong/Ketela Pohon
Tanaman singkong memiliki akar serabut dan pada akarnya ini biasanya terdapat
bagian yang mengalami pembesaran bagian inilah yang merupakan tempat
menyimpan cadangan makanan. Cadangan makanan yang disimpan
sebagian besar berupa zat tepung. Oleh karena itu akar atau umbi singkong
banyak dikonsumsi dan bahkan di beberapa daerah dijadikan makanan pokok
pengganti nasi
5.Ubi Jalar
Umbi akar adalah umbi yang terbentuk dan berasal dari modifikasi akar. Akar
tersebut membesar sehingga berisi cadangan makanan. Umbi akar tidak
dapat diperbanyak apabila tidak memiliki titik tumbuh untuk tunas.
6.Daun Sirih
Akar pelekat tumbuh di sepanjang batang. Akar pelekat terdapat pada tumbuhan
yang tumbuh memanjat. Akar ini berfungsi untuk melekatkan batang pada
tembok maupun tumbuhan lain. Tumbuhan yang mempunyai akar pelekat
misalnya sirih. Tanaman sirih mempunyai sistem perakaran serabut. Pada pada
akar tanaman, sirih memiliki bagian-bagian seperti batang akar, cabang akar dan
serabut akar. Akar pada tanaman sirih merupakan suatu modifikasi untuk
memenuhi fungsinya dari akar yang disebut akar pelekat yaitu akar-akar yang
keluar pada buku-buku batang tumbuhan memanjat dan berguna untuk
melekatkan diri pada penunjangnya.
VII. Kesimpulan
Akar merupakan bagian dari tanaman yang sangat di butuhkan terutama untuk
memasok makanan yang di ambil dari dalam tanah, selain sebagai pengambil makanan akar
juga memiliki peran lain yaitu sebagai penyokong berdirinya tanaman. Akar digunakan
sebagai alat pernapasan yang disebut akar napas. Akar napas terdapat pada tumbuhan yang
ada di hutan bakau, yang bertmbuh tegak pada pangkal batangnya. Pada akar napas ada
banyak celah agar udara dapat masuk. Tetapi, selain memiliki akar napas, ada juga akar
gantung. Akar gantung tumbuh dari bagian batang di atas tanah ke arah tanah. Fungsi akar
gantung ketika masih menggantung adalah untuk menyerap udara. Akar pun juga mengalami
metamorfosi seperti menjadi umbi, menjadi alat pembelit untuk berpegangan mengikuti bola
benda yang di lilitnya.
Dapat dilihat dari pembahasan dan praktikum ini kita dapat simpulkan bahwa modifikasi akar
dilihat dari cara-cara hidup, modifikasi akar mempunyai tugas,bentuk dan fungsi yang berbeda
sesuai dengan modifikasi akar nya yaitu seperti :
Tanaman ketela pohon mempunyai modifikasi akar umbi (tuber rhizogenum), umbi
yang berasal dari akar membentuk modifikasi akar ketela pohon sebagai tempat penyimpanan
cadangan makana. Tanaman sirih merupakan tanaman yang modifikasi akar pelekat (radix
adligans), akar-akar yang keluar dari buku-buku batang tumbuhan memanjat dan berguna
untuk menempel pada penunjangnya (climbing roots). Fungsi modifikasi akar sirih akar
pelekat berguna untuk menempel pada penunjangnya saja. Akar pelekat digunakan untuk
berkompetisi mendapatkan sinar matahari. Dan masih banyak lagi tanaman disekitar kita yang
memiliki akar yang telah mengalami modifikasi. Dengan pengamatan yang telah dilakukan
bertujuan agar kita lebih memahami klasifikasi dan fungsi fungsi berbagai akar, dengan begitu
kita dapat melihat perbedaan akar dari berbagai tanaman.
VIII. Daftar Pustaka
Wibowo, Singgih. 2007. Budi daya Bawang Putih, Merah dan Bombai. Jakarta: Penebar
Swadaya.
Widya, Yasinta. 1989. Tanaman Obat Indonesia. Malang: Universitas Negeri Malang.
Nimas Mita Etika M. Posted 28 April 2021. Segudang Manfaat Daun Sirih Hijau dan Merah
yang Sayang Dilewatkan. https://hellosehat.com/herbal-alternatif/herbal/manfaatdaun-sirih-
hijau-sirih-merah/. Diakses 25 Oktober 2021