Anda di halaman 1dari 2

ANALISIS KASUS

A. KASUS POSISI
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA- Andi Agustinus alias Andi Narogong mengungkapkan alur
penyerahan uang dalam korupsi proyek pengadaan Kartu Tanda Penduduk berbasis elektronik (e-KTP)
saat duduk di bangku erdakwa, di pengadilan Tipikor, Kamis (30/11/2017).
Salah satunya penyerahan uang kepada Setya Novanto dan anggota DPR lainnya.
“Yang saya ketahui, sebesar 7 juta dollar AS yang diberikan kepada anggota DPR,” ujar Andi kepada
majelis hakim.
Awalnya, beberapa pengusaha dalam proyek e-KTP berkumpul di kediaman Setya Novanto.dalam
pertemuan itu, Novanto agar fee yang akan diberikan kepada anggota DPR, diberikan melalui teman
dekatnya yang juga pengusaha, yakni Made Oka Masagung.
Dalam pertemuan selanjutnya, menurut Andi, Novanto dan Ketua Komisi II DPR Chairuman Harahap
terus menagih jatah atau fee sebesar 5 persen yang akan diberikan kepada anggota DPR. Menurut Andi,
diantara anggota konsorsium pelaksana e-KTP telah disepakati bahwa uang untuk anggota DPR akan
disediakan oleh Direktur PT Quadra Solutions, Anang Sugiana Sudiharjo.
“waktu itu kami beritahu kepada Anang, commitment fee DPR yang 5 persen sudah ditagih, karena uang
untuk DPR ada di kamu, di software dan hardware.” Kata Andi.
B. ANALISA KASUS
Masalah korupsi E-KTP belum juga terselesaikan sampai sekarang. Sangat banyak orang yang
terlibat dalam kasus korupsi E-KTP ini. Salah satu yang ikut terjerat adalah ketua DPR RI Setya Novanto.
Setya Novanto sendiri telah ditetapkan sebagai tersangka kasus korupsi E-KTP setelah sebelumnya
penetapan yang pertama dibatalkan oleh Hakim Tunggal Cepi Iskandar.
Pancasila merupakan sumber nilai anti korupsi. Korupsi itu terjadi ketika da niat dan kesempatan.
Kunci terwujudnya Indonesia sebagai Negara hokum adalah menjadikan nilai-nilai Pancasila dan norma-
norma agama. Serta peraturan perundang-undangan sebagai acuan dasar utuk seluruh masyarakat
Indonesia.suatu pemerintah dengan pelayanan public yang baik merupakan pemerintahan yang bersih
(termasuk dari korupsi) dan berwibawa. Korupsi adalah perbuatan pelanggaran hokum, sebuah tindak
pidana.
Korupsi juga bertentangan dengan sila kemanusiaan yang adil dan beradab. Akhirnya korupsi
juga bertentangan dengan sila Keadilan social bagi seluruh rakyat Indonesia. Karena korupsi itu
menggerogoti kekayaan Negara yang ujung-ujungna adalah memiskinkan Negara dan juga rakyat.

C. PENUTUP

Anda mungkin juga menyukai