Anda di halaman 1dari 3

UMPAN BALIK MATA KULIAH CRYPTOGAMAE (LUMUT)

1. Apa yang anda ketahui tentang lumut?


2. Apakah lumut termasuk tumbuhan bertalus?
3. Ada berapa macam lumut yang anda ketahui
4. Terdiri atas generasi apa saja tumbuhan lumut itu?
5. Bagaimana struktur tubuh tumbuhan lumut?

JAWAB:
1. Yang saya ketahui tentang tumbuhan lumut adalah tumbahan yang hidup dan
menyesuaikan diri dengan lingkungan darat. Biasanya pada tempat-tempat yang
lembab dan basah.
2. Iya, lumut termasuk tumbuhan bertalus karena belum dapat dibedakan secara jelas
antara akar, batang, dan daun sejati.
3. Ada 3 macam lumut yang saya ketahui yaitu lumut daun (Contohnya Pogonatum sp.),
lumut hati (Contohnya Marchantia sp.), dan lumut tanduk (Contohnya Anthoceros
laevis.).
4. Tumbuhan lumut terdiri dari generasi sporofit dan gametofit.
Fase Sporofit adalah fase kehidupan tumbuhan lumut yang menghasilkan
spora. Sporofit ada yang berwarna kecokelatan, kekuningan, kemerahan, atau
keunguan. Sporofit menumpang di atas gametofit, bertangkai, dan berbentuk seperti
terompet atau kapsul. Sporofit mendapatkan air, garam mineral, dan zat makanan dari
gametofit. Sporofit berukuran lebih kecil daripada gametofit dengan masa hidup lebih
pendek. Sporofit membentuk sporogonium yang merniliki bagian-bagian vaginula
(selaput pangkal tangkai), seta (tangkai), dan sporangium (kotak spora). Sporagium
berbentuk kapsul yang dilindungi oleh kaliptra, misalnya terdapat pada lumut daun.
Sporangium tersusun dari bagian-bagian apofisis, teka (theca), dan operkulum
(penutup). Bila operkulum terlepas maka tampak gigi peristom yang berfungsi
melemparkan spora pada saat udara kering sehingga spora tersebar. Spora terlindungi
oleh sporopollenin. Spora lumut memiliki bentuk dan ukuran yang sama sehingga
disebut homospora atau isospora.
Fase Gametofit adalah fase kehidupan tumbuhan lumut yang tampak berwarna
hijau, berbentuk lembaran (seperti tumbuhan kecil), dan membentuk alat kelamin
(gametangium) yang menghasilkan gamet (sel kelamin). Sel kelamin jantan
(spermatozoid) dihasilkan oleh alat kelamin jantan yang disebut anteridium,
sedangkan sel kelamin betina (ovum) dihasilkan oleh alat kelamin betina yang disebut
arkegonium. Lumut yang memiliki anteridium sekaligus arkegonium disebut
monoesis (berumah satu) atau homotalus. Lumut yang hanya memiliki salah satu jenis
alat kelamin (anteridium atau arkegonium saja) disebut diesis (berumah dua) atau
heterotalus. Gametofit yang merniliki anteridium disebut gametofit jantan, sedangkan
gametofit yang memiliki arkegonium disebut gametofit betina. Pada gametofit betina
akan tumbuh sporofit.
5. Struktur tubuh tumbuhan lumut terdiri dari:
1. Batang
Apabila dilihat melintang akan tampak susunan sebagai berikut:
a. Selapis sel kulit, beberapa sel di antaranya membentuk rhizoid epidermis.
b. Lapisan kulit dalam (korteks), silinder pusat yang terdiri sel-sel parenkimatik
yang memanjang untuk mengangkut air dan garam, belum terdapat floem dan
xylem.
c. Silinder pusat yang terdiri dari sel-sel parenkim yang memanjang dan
berfungsi sebagai jaringan pengangkut (Zahara, Mutia., 2019).
2. Daun
Tersusun atas satu lapis sel. Sel-sel daunnya kecil, sempit, panjang, dan
mengandung kloroplas yang tersusun seperti jala. Lumut hanya dapat tumbuh
memanjang tetapi tidak membesar, karena tidak ada sel berdinding sekunder yang
berfungsi sebagai jaringan penyokong (Zahara, Mutia., 2019).
3. Rhizoid
Rhizoid terdiri dari selapis sel kadang dengan sekat yang tidak sempurna,
membentuk seperti benang sebagai akar untuk melekat pada tempat tumbuhnya
dan menyerap garam-garam mineral (Zahara, Mutia., 2019).
4. Sporofit
Sporofit terbagi atas bagiaan-bagian:
a. Vaginula: Akar yang dilindungi oleh sisa arkegonium.
b. Seta: tangkai.
c. Apofisis: ujung seta yang membesar yang merupakan peralihan dari tangkai
dan sporangium.
d. Sporangium: kotak spora.
e. Kaliptra: tudung yang berasal dari arkegonium sebelah atas (Zahara, Mutia.,
2019).
5. Gametofit
Gametofit terdiri atas:
a. Anteridium (sel kelamin jantan) yang menghasilkan sperma.
b. Arkegonium (sel kelamin betina) yang menghasilkan sel telur (Zahara, Mutia.,
2019).

Anda mungkin juga menyukai