Anda di halaman 1dari 11

HALAMAN PENGESAHAN

Laporan lengkap Praktikum Kimia Anorganik dengan judul “Investigasi


Indikator Asam Basa Alami dari Tumbuh-Tumbuhan” disusun oleh :
Nama : Adiba Nugraharis
NIM : 200111501021
Kelas/kelompok : Pendidikan IPA Reguler A/5 (Lima)
telah diperiksa dan dikonsultasikan oleh Asisten dan Koordinator Asisten, maka
laporan ini dinyatakan diterima.

Makassar, November 2021


Koordinator Asisten, Asisten,

Nia Agustina, S. Pd. Syerlinda, S. Pd. .

Mengetahui
Dosen Penanggung Jawab

Dr. Hj. Ramlawati, M.Si


NIP. 19651211991032007
A. Judul Percobaan
Judul percobaan ini yaitu “Investigasi Indikator Asam Basa Alami dari
Tumbuh-Tumbuhan”

B. Tujuan Percobaan
Tujuan percobaan ini yaitu:
1.Membuat indikator dari satu warna yang terdapat dalam tumbuh-tumbuhan.
2.Mengamati perubahan warna indikator alami dalam larutan asam dan larutan
basa.
3.Mengalami perubahan warna indikator alami pada berbagai rentangan pH.

C. Landasan Teori
Titik ekuivalen sebagaimana kita ketahui ialah titik pada saat jumlah
mol ion OH- yang ditambahkan ke larutan sama dengan jumlah mol ion H+ yang
semula ada. Jadi untuk menentukan titik ekuivalen dalam satu titrasi. Kita harus
mengetahui dengan tepat Berapa volume basa yang ditambahkan dari Buret ke
asam dalam labu. Salah satu mencapai tujuan ini ialah dengan menambahkan
beberapa tetes indikator asam basa larutan asam saat awal titrasi.Bahwa indikator
biasanya telah suatu asam atau basa organik lemak yang menunjukkan warna yang
sangat berbeda antara bentuk tidak terionisasi dan bentuk terionisasinya kedua
bentuk ini berkaitan dengan pH larutan yang melarutkan indikator tersebut
(Chang, 2005 :142).

Asam dan basa monoprotik adalah asam dan basa yang setiap mol asam
dan basanya mengandung 1 mol ion OH dan 1 mol ion OH. Kekuatan asam dan
basa ditentukan oleh kemampuannya melepaskan ion H+ dan OH- yang nilainya
diwakili oleh harga Ka dan Kbnya asam dan basa kuat encer akan terurai
sempurna menjadi ion-ionnya sehingga konsentrasi ion-ion nya adalah sama
dengan konsentrasi awal asam dan basanya contoh asam kuat adalah HCL
Sedangkan untuk basa kuat adalah NaOH. Bila HCL sejumlah x dilarutkan dalam
air maka akan terurai sempurna menjadi xH+ dan xCl- ,sehingga konsentrasi sama
dengan konsentrasi HCl mengingat HCL dilarutkan dalam air(Sulistriyarti, 2017 :
4).

Bagian dari ubi ungu yang dapat digunakan sebagai indikator asam basa
alami adalah kulit. Ekstrak kulit ubi ungu sebagai indikator asam-basa alternatif
karena dapat menunjukkan perubahan warna pada kondisi asam maupun basa
seperti halnya kertas lakmus. Bahkan, kertas indikator yang direndam hasil
maserasi menggunakan metanol dengan suhu pengeringan bahan 70 derajat
Celcius memiliki kelebihan dibandingkan dengan kertas lakmus, yakni mengalami
perubahan warna pada asam lemah dan basa lemah titik kertas lakmus hanya
mampu membedakan suatu larutan bersifat asam atau basa saja. Sedangkan kertas
indikator dari ekstrak kulit ubi ungu, mampu membedakan antara larutan asam
kuat dengan asam lemah (Andarias, 2018).

Kandungan pigmen antosianin pada umbi ubi jalar ungu disebabkan


adanya kandungan antosianin. Antosianin merupakan pigmen hidrofilik golongan
flavonoid yang terdapat pada tumbuhan yang berwarna merah biru dan ungu
contoh metabolit sekunder yang termasuk dalam golongan antosianin yang sering
ditemukan adalah delphinidin,petunidin, pelargonidin, cyanidin, dan malvidin.
terdapat 23 jenis pigmen antosianidin (aglikon) yang ditemukan hingga saat ini.
Variabel perlakuan yang digunakan adalah sumber pewarna alam yang digunakan
dan lama waktu perwarnaan sumber pewarna alami diekstrak dengan
menggunakan aquades sebagai pelarut. Pigmen antosianin dapat larut dalam
pelarut organik yang bersifat polar maupun pelarut yang bersifat netral misalnya
aquades (Dafrita, 2020).

Perubahan warna ekstrak PDPM hasil perendaman 10 menit pada setiap


larutan PH menunjukkan intensitas warna yang lebih tinggi dibandingkan dengan
larutan ekstrak etanol. PDPM hasil perendaman 5 menit Walaupun demikian
ekstrak etanol PDPM hasil perendaman 5 menit tetap dapat digunakan sebagai
indikator asam basa dan sebagai penentu pH larutan. Jadi PDPM dan prosedur
ekstraksi pada studi pendahuluan dapat digunakan dalam praktikum
(Sukemi,2017).

Pengembangan worksheet asam basa dimulai dari titik Hal ini sesuai
dengan hasil penelitian yang menyebutkan bahwa work sheet lebih efektif
dibanding dengan bahan ajar lainnya. Banyak manfaat positif bagi siswa sehingga
membantu siswa mempelajari konsep asam basa dengan baik titik sehingga
membantu siswa untuk meningkatkan proses kognitif siswa untuk meningkatkan
proses sehingga siswa lebih aktif. Tentang uji larutan dengan indikator untuk
menentukan sifat asam atau basa titik larutan larutan pada tahap predict diuji
dengan ekstrak dan kertas lakmus sebagai indikator nya kemudian siswa
mengamati (Irawati,2019).

Indikator anthesis suka fenoftalein, meal orange dan fenol merah tidak
hanya berbahaya bagi kesehatan dengan demikian penggunaan asam indikator
alami adalah titrasi asam basa terbukti statistik indikator asam alami yang dibuat
dari Natrium tidak berbahaya bagi lingkungan dan juga tidak membahayakan bagi
kesehatan ekstrak etanol ini efektifnya dengan indikator sintetis lainnya dan
memberikan hasil anda lebih baik (Lavanya, 2018)

Alternatif indikator asam basa alami juga dapat menggunakan bayam


merah pemanfaatan bayam merah sebagai salah satu indikator asam basa alami
adalah dengan menggunakan daunnya. Kertas indikator PH dibuat dengan
menggunakan kertas saring biasa dengan lama perendaman dalam ekstrak adalah
5 menit. Penggunaan kertas saring biasa lebih baik daripada penggunaan kertas
saring whatman (Andarias, 2018).

Senyawa adalah zat-zat yang tersusun atas dua unsur atau lebih yang
bergabung secara kimia dengan perbandingan massa tertentu. Dapatkah kamu
berikan contoh senyawa? Air dan garam dapur merupakan senyawa. Mengapa air
dan garam dapat dikatakan senyawa? Air dan garam dapur dikatakan senyawa
karena tersusun atas dua unsur atau lebih. Air tersusun atas dua jenis unsur yaitu
natrium dan klorida dengan perbandingan massa tersendiri tetap.Garam dapur
juga tersusun atas dua jenis unsur yaitu hidrogen dan oksigen dengan
perbandingan massa tertentu dan tetap. Garam dapur juga tersusun atas dua jenis
unsur yaitu natrium dan klorida dengan perbandingan massa tertentu dan
tetap(Hari, 2014 : 6-7).

Preparat ekstrak dilakukan pada 3 jenis tumbuhan yaitu kunyit,bunga


kembang sepatu dan ubi jalar.Ekstrak ketika tumbuhan dilakukan dengan serasi
titik proses maserasi dilakukan selama 4 hari menggunakan pelarut etanol dengan
perbandingan berat bagian tumbuhan dan volume pelarut dengan semakin banyak
jumlah pelarut maka semakin banyak pula jumlah produk yang akan diperoleh.
Hal ini dikarenakan distribusi partikel dalam pelarut semakin menyebar sehingga
memperluas permukaan kontak (Maulika, 2019).

Asam adalah zat yang dapat menghasilkan ion hidrogen H+ ketika


dilarutkan ke dalam air.Benda yang bersifat asam banyak ditemukan pada
makanan atau minuman.Misalnya jeruk, tomat apel dan lemon. Sedangkan basa
adalah zat yang dapat menghasilkan ion hidroksida atau oh Amin ketika
dilarutkan ke dalam air. Biasanya bahan bahasa ini terasa pahit dan licin, serta
bersifat Karistik,contoh basa yang dapat ditemukan di lingkungan sekitar adalah
daun sirih. Apabila terkena tangan, daun sirih akan terasa licin dan bila dicicipi
rasanya sepat atau pahit. Selain itu, senyawa basa juga dapat dijumpai pada sabun
sampo, detergen,kapur tulis dan sebagainya. Selain asam dan basa, terdapat
golongan garam. Garam dapat dihasilkan dari reaksi antara asam dan basa atau
yang disebut reaksi netralisasi. Contoh senyawa garam adalah NaCl (Melati,
2019 : 2-3).
Asam adalah penerima pasangan elektron dari basa titik definisi yang
dikemukakan oleh Gilbert N.Lewis itu dapat mencakup asam yang tak
mengandung hidrogen atau proton yang dapat dipindahkan, seperti besi III
klorida. Definisi lebih ini dapat pula dijelaskan dengan teori orbital molekul.
Secara umum suatu asam dapat menerima pasangan elektron pada orbital
kosongnya yang paling rendah atau LUMO orbital terisi yang tertinggi atau
HOMO dari suatu basa. Jadi, HOMO dari basa dan lumut dari asam bergabung
membentuk orbital molekul ikatan. Walaupun bukan merupakan teori yang paling
luas cakupannya, definisi bronsted-lowry merupakan definisi yang paling umum
digunakan. Dalam definisi ini ke asaman suatu senyawa ditentukan oleh
kestabilan ion hidronium dan basa konjugasi terlarut nya ketika senyawa tersebut
telah memberi Proton ke dalam larutan tempat asam itu berada (Yusnita,2019 : 6).

Istilah asam merupakan terjemahan dari istilah yang digunakan untuk


hal yang sama Dalam bahasa-bahasa Eropa seperti acid atau bahasa Inggris,
dzuhur atau bahasa Belanda atau menetralkan asam. Berdasarkan daya
ionisasinya, larutan asam dibedakan atas asam kuat dan asam lemah titik asam
kuat yaitu asam yang dapat terionisasi sempurna di dalam air atau α = 1.Asam
lemah adalah asam yang hanya terionisasi sebagian di dalam air sehingga nilai α-
nya kecil. Begitu juga dengan larutan basa, berdasarkan daya ionisasinya basa
dapat dibedakan atas basa kuat dan basa lemah. Basa kuat adalah bahasa yang
dapat terionisasi sempurna di dalam air (α =1). Basa lemah adalah bahasa yang
hanya dapat terionisasi sebagian di dalam air sehingga memiliki nilai α yang kecil
(Melati, 2019 : 3-4).

Struktur model Lewis dapat digunakan untuk menggambarkan perilaku


yang lebih umum dari asam basa dimana definisi Arrhenius dan bronsted lowry
merupakan kasus istimewa. Sebuah basa Lewis merupakan jenis basa yang
menyumbangkan sepasang elektron bebas dari suatu asam lewis adalah jenis sayur
dalam bahasa Jerman yang secara harfiah berhubungan dengan rasa masam.Dalam
kimia, istilah asam memiliki arti yang lebih khusus. Terdapat 3 definisi asam yang
umum diterima dalam kimia, yaitu definisi Arrhenius bronsted-lowry dan Lewis.
Walaupun bukan merupakan teori yang paling luas cakupannya definisi bronsted-
lowry yang paling umum digunakan titik dalam definisi ini,keasamaan suatu
senyawa ditentukan oleh kestabilan ion hidronium dan basa konjugat terlarut nya
ketika senyawa tersebut telah memberi Proton ke dalam larutan tempat asam itu
berada titik stabilitas basa konjugat yang lebih tinggi menunjukkan ke asaman
senyawa bersangkutan yang lebih tinggi (yusnita, 2019 :3).

Di tahun 1923,bronsted mempersentasikan suatu pandangan baru


tentang perilaku asam basa yang mempertahankan kebenaran perlakuan
kesetimbangan Arrhenius tetapi secara konseptual lebih luas dan memberikan
informasi yang jauh lebih banyak. Dalam pengertian bronsted asam adalah segala
zat yang dapat memberikan proton, dan basa adalah zat yang dapat menerima
Proton. Ion hidroksida, pastinya adalah suatu akseptor proton dan karena itu
merupakan basa bronsted tetapi ion itu tidak unik yang tersebut adalah satu dari
banyak spesies yang dapat menunjukkan perilaku dasar. Ketika suatu asam
menghasilkan Proton, spesies yang kekurangan harus mempunyai sedikit afinitas
Proton, sehingga merupakan suatu basa. Sebagai unit unsur yang bermuatan
positif, rotan memiliki suatu kerapatan muatan yang memuat keberadaannya yang
bebas dalam larutan sangat tidak mungkin (Day, 2017 : 127).

Sifat asam atau basa dapat diidentifikasikan dengan cara mencicipinya


tetapi sangat berbahaya untuk mencicipi zat-zat kimia di laboratorium. Oleh
karena itu, untuk menentukan adanya asam basa dan garam dalam suatu zat dapat
digunakan indikator. Indikator merupakan asam organik Lemah atau basa organik
lemah yang dapat berubah warna pada rentang nilai ph tertentu titik berbagai jenis
indikator antara lain kertas lakmus larutan indikator indikator universal dan juga
PH meter (Melati, 2019 : 6-7).

Basa adalah zat yang dalam air dapat menghasilkan ion hidroksida atau
OH-.Ion hidroksida terbentuk karena senyawa hidroksida Dapat mengikat satu
elektron pada saat dimasukkan ke dalam air. Basa dapat menetralisasi asam H+
sehingga menghasilkan air atau H2O. Pada umumnya rumus kimia yang
mengandung bahasa mengandung gugus OH (Yusnita, 2019 : 8).

D. Alat Dan Bahan

1. Alat

a. Gelas kimia 50 ml (1 buah)

b. Gelas kimia 100 ml (1 buah)

c. Lumpang dan Alu (2 buah)

d. Kaki tiga dan kasa (1 buah)

e. Penjepit tabung (1 buah)

f. Corong (1 buah)

g. Spatula (2 buah)
h. Pipet tetes (8 buah)

i. Korek Api (1 buah)

2. Bahan

a. Bunga kembang sepatu (Hibiscus Rosa Sinensis)

b. Kunyit (Curcuma longa)

c. Buah naga (Selenicereus undatus)

d. Adam hawa (Tradescantia spathacea)

e. Kertas saring

f. Indikator Universal

g. Asam Klorida (HCl)

h. Larutan Natrium Hidroksida (NaOH)

i. Asam asetat (CH3COOH)

j. Amonium hidroksida (NH4OH)

k. Etanol

l. Larutan X

m. Larutan Y

n. Larutan Z

o. Kertas

E. Prosedur Kerja
1. Ekstraksi Indikator Asam basa alami
a. Alat dan bahan disiapkan.
b. Dihaluskan 5 gr sampel.
c. Dimasukkan ke dalam gelas kimia 100 ml.
e. Dipanaskan semua ekstrak, kemudian disaring ke dalam gelas kimia.
f. Ekstrak/indikator alami diberi label, PH diukur dan dicatat dan diamati.
2. Uji indikator Asam basa
a. Pada larutan asam dan larutan basa
1. Diteteskan indikator pada plat tetes, ditambahkan 5 tetes larutan standar HCl,

CH3COOH,NaOH dan NH4OH ke plat tetes.

2.Larutan di plat tetes diaduk hingga tercampur rata.

3.Diamati dan dicatat hasil pengamatan.

b. Pada Larutan X,Y dan Z

1. Plat tetes ditetesi dengan indikator asam dilabeli.

2. Ditambahkan larutan X, Y dan Z pada tiap-tiap indikator

3. Larutan plat tetes diaduk hingga tercampur rata.

4. Diamati dan dicatat hasil pengamatan.

F. Hasil Percobaan

1. Ekstraksi Indikator Asam basa

NAMA EKTRAK PH WARNA HASIL PENGAMATAN

BAHAN WARNA pH 9 pH 1 PH 3 PH 14

Bunga Coklat 5 Merah Pink Pink Merah


kembang muda bata bata
sepatu

Ektrak Orange 5 Coklat Kuning Kuning Hijau tua


kunyit kehitama kecoklata
n n

Buah naga Merah 14 Ungu Ungu tua Ungu Kuning


keungu- muda cerah
unguan

Adam hawa Coklat 5 Hijau Pink Pink Kuning


muda muda muda emas
G. Pembahasan

Indikator anthesis suka fenoftalin, meal orange dan fenol merah tidak
hanya berbahaya bagi kesehatan dengan demikian penggunaan asam indikator
alami adalah titrasi asam basa terbukti statistik indikator asam alami yang dibuat
dari Natrium tidak berbahaya bagi lingkungan dan juga tidak membahayakan bagi
kesehatan ekstrak etanol ini efektifnya dengan indikator sintetis lainnya dan
memberikan hasil anda lebih baik (Lavanya, 2018)

Judul percobaan ini yaitu investigasi indikator asam basa alami dan zat
warna yang terdapat dalam tumbuh-tumbuhan titik mengamati Perubahan warna
pada indikator alami dalam larutan asam dan basa. Serta mengamati perubahan
warna indikator alami pada berbagai rentang PH. Adapun prinsip dasar pada
percobaan ini adalah Ekstraksi indikator asam basa alami dan mengidentifikasi
indikator asam basa alami dari tumbuh-tumbuhan.

Langkah awal yang dilakukan bahan yang dibawa telah dihaluskan


Dandy ekstrak titik bahan yang diekstrak yaitu Adam Hawa buah naga kembang
sepatu dan kunyit untuk dijadikan sebagai indikator alami titik semua bahan yang
diekstrak dipanaskan dengan campuran etanol. Pemanasan dilakukan guna untuk
mempercepat larutan ekstrak bercampur dengan etanol. Etanol ini digunakan
karena mempunyai titik didih yang lebih rendah dan pada air sehingga dapat
mengefisienkan waktu pada saat praktikum. Setelah dipanaskan disaring
kemudian diukur pH-nya.

Hasil ekstrak kemudian satu persatu diuji dengan diteteskan sebagai


larutan yang memiliki rentang PH yaitu PH 9,PH 1, PH 3 dan PH 14 serta diuji
pada larutan X, larutan Y dan larutan Z. Adapun hasil pengamatan yang
didapatkan pada percobaan ini adalah

1. Ekstraksi indikator asam basa alami.

A. Kunyit

Warna dasar pada ekstrak kunyit adalah orange pada saat diteteskan Maka
hasilnya coklat kehitaman pada pH 9 berarti bersifat asam. Saat diteteskan larutan
dengan PH 1 berubah menjadi warna kuning kecoklatan. Pada ph3 berubah warna
kuning menjadi kuning lain. Pada pH 14 berubah warna menjadi hijau tua. Hal ini
menunjukkan bahwa kunyit dapat digunakan sebagai indikator alami karena
terjadi perubahan warna setelah penambahan larutan dengan PH yang berbeda
titik begitu pula pada larutan x, y dan z. Yaitu memiliki warna orange lalu kuning.
Hal itu dapat terjadi karena pada kandungan kunyit terdapat warna kuning yang
melimpah atau dengan kata lain kunyit memiliki kandungan yaitu bernama
kurkumin yang menghasilkan pigmen warna kuning. Larutan ekstrak kunyit dapat
larut pada aquades hal ini sesuai dengan teori bahwa pigmen antosianin dapat
larut dalam pelarut yang bersifat netral misalnya aquades (Derita, 2020).

b. Bunga kembang sepatu

Warna dasar kembang sepatu adalah coklat muda yang memiliki ph 5


berarti bersifat asam. Saat diteteskan larutan dengan pH 9 berubah warna menjadi
merah bata Lalu pada saat diteteskan PH 1 dan PH 3 berubah warna menjadi
warna pink dan kita juga teteskan dengan PH 14 lalu berubah warna menjadi
merah bata sama seperti pada saat meneteskan dengan pH 9 sedangkan pada
larutan X berubah menjadi hitam tua larutan y berubah warna menjadi pink muda
dan pada larutan Z berubah warna menjadi pink tua. Hal ini menunjukkan bahwa
kembang sepatu dapat dijadikan indikator alami karena terjadi suatu perubahan
warna mencolok ketika diteteskan larutan dengan berbagai rentang PH. Sesuai
dengan teori bahwa kembang sepatu mudah dilarutkan dan terjadi perubahan
warna (Maulika, 2019).

C. Buah Naga
Warna dasar pada buah naga yaitu merah keunguan dengan PH 14 titik
saat diteteskan larutan dengan pH 9 berubah warna menjadi ungu lalu diteteskan
larutan dengan PH 1 berubah warna menjadi warna ungu tua dan pada saat
diteteskan larutan dengan PH 2 berubah warna menjadi Ungu muda dan pada saat
diberi larutan dengan PH 14 berubah warna menjadi kuning cerah. Sedangkan
pada larutan X berwarna kuning larutan y berwarna ungu tua dan pada larutan zat
berwarna ungu. Hal ini menunjukkan bahwa buah naga dapat dijadikan indikator
alami karena terjadi suatu perubahan warna yang mencolok ketika diteteskan
larutan dengan rentang pH yang berbeda-beda karena pada kandungan buah naga
yang terdapat pigmen yang dapat diubah apabila dicampurkan larutan (Chang,
2018).

d. Bunga Adam Hawa

Warna dasar bunga Adam Hawa yaitu coklat dengan PH 5 titik saat
diteteskan larutan dengan pH 9 maka berubah warna menjadi hitam muda titik
Lalu diteteskan larutan dengan PH 1 maka berubah warna menjadi pink. Lalu
diteteskan dengan PH 3 maka berubah warna menjadi pink muda lalu kita teteskan
bugar dengan larutan PH 14 maka berubah menjadi warna kuning keemasan titik
sedangkan pada larutan X berwarna kuning muda, pada larutan y berwarna pink
muda dan larutan Z juga berwarna pink muda. Hal ini sesuai dengan teori bahwa
indikator sintetis dipengaruhi phenoftalein (Lavanya, 2018).

Anda mungkin juga menyukai