Anda di halaman 1dari 8

ANALISIS FRAMING BERITA DEMONSTRASI MAHASISWA SEMARANG

TERKAIT KENAIKAN HARGA BBM PADA TV BOROBUDUR

Ayu Nur Irwinesia Putri


(Ayunurirwinesiaputri13@gmail.com)
(Mahasiswa S1 Program Studi Ilmu Komunikasi Universitas Semarang)

Abstract
The aim of the research to know news framing techniques and ideologies that used
Borobudur Television in constructing news Semarang student demonstrations related
increases in fuel prices.
The theory base used in this research used framing analysis owned Zhongdang
and Kosicki that consist of four devices of there: sintaksis, skrip, tematik and retoris. In
addition, the concept of social construction, television news, and local television. The
question in this research is how news framing techniques and ideologies in the news
constructing student demonstrations.
This research methodology used is descriptive qualitative. Analysis techniques
used in this study is methode framing analysis with analysis models owned Zhongdang
Pan and Gerald M. Kosicki. This study analyze the news script Semarang student
demonstrations related increases in fuel prices broadcast by Borobudur Television
period 20-31 March 2012.
It is concluded that news framing techniques used in constructing news
Borobudur Television student demonstration it is appropriate with the framing analysis
owned Zhongdang because it containts four framing device. And ideologies that are
used Borobudur Television appropriate with politics editorials that tends to reveal the
reality according to what is happening on the ground.

Keywords : Berita demonstrasi mahasiswa, Framing berita televisi, Konstruksi berita.

Pendahuluan Ada hal yang penting dan patut


Media yang lebih banyak menyalurkan diketahui bahwa media tidak pernah
informasi ialah media massa. Media bisa membuat pemberitaan yang netral
massa meliputi media cetak seperti atau tidak mungkin objektif. Hal ini
koran, tabloid, majalah, dan media disebabkan karena ada kepentingan-
elektronik seperti televisi, radio dan kepentingan lain, misalnya kepentingan
internet. Dalam berbagai analisis media, pemilik media, atau wartawan
tentang kehidupan sosial, ekonomi, dan itu sendiri, yang terdapat dalam sebuah
politik, media sering ditempatkan pemberitaan media massa.
sebagai salah satu variabel determinan. Media memang dituntut untuk
Media sebagai institusi informasi, dapat membuat berita yang nyata, yaitu fakta
pula dipandang sebagai faktor yang yang sesungguhnya terjadi di lapangan.
paling menentukan dalam proses-proses Namun, ada kepentingan-kepentingan
perubahan sosial dan politik. Oleh lain yang pada akhirnya membuat
karena itu media massa merupakan realitas berita berbeda dengan realitas
sumber informasi yang sangat penting sesungguhnya. Ada fakta-fakta yang
bagi manusia. diangkat menjadi berita, ada juga yang
tidak. Hal ini dapat dilihat dari siapa

THE MESSENGER, Volume IV, Nomor 1, Edisi Juli 2012


19
narasumber yang ditanyai, isu-isu apa mengkonstruksikan peristiwa
yang dominan diangkat dari suatu demonstrasi mahasiswa terkait kenaikan
peristiwa, ataupun posisi berita dalam harga BBM. Alasan penulis memilih
suatu media. Terkait dengan hal-hal TV Borobudur karena TV Borobudur
tersebut media dianggap mampu merupakan televisi lokal swasta pertama
menciptakan second reality. di Semarang. Oleh karena itu TV
Setiap media memiliki ideologi Borobudur mempunyai hubungan
masing-masing dalam memaknai dan emosional yang sudah dibangun sejak
memahami suatu peristiwa. Dengan lama dengan masyarakat Jawa Tengah,
perbedaan ideologi, satu fakta yang khususnya di wilayah Semarang.
sama dapat diberitakan secara berbeda Berdasarkan uraian di atas,
oleh media yang berbeda. peneliti tertarik untuk meneliti
Dalam membuat berita, kriteria bagaimana TV Borobudur
nilai berita sangat diperlukan oleh mengkonstruksikan demonstrasi
wartawan atau reporter untuk mahasiswa Semarang terkait kebijakan
memutuskan fakta yang pantas naiknya harga BBM. Berita yang akan
dijadikan berita dan memilih mana yang diteliti adalah berita demonstrasi
lebih baik. Salah satu kriteria tersebut mahasiswa Semarang terkait kenaikan
adalah proximity atau kedekatan. Dalam harga BBM sejak tanggal 20-31 Maret
media massa lokal, faktor kedekatan 2012. Hal tersebut dikarenakan pada
berpengaruh pada nilai beritanya karena rentang waktu tersebut TV Borobudur
para reporter atau wartawan mampu mulai gencar memberitakan
melihat masalah dengan jernih atau demonstrasi mahasiswa Semarang
komprehensif. terkait kenaikan harga BBM.
Akhir-akhir ini media massa Beberapa permasalahan yang
sedang ramai mengangkat pemberitaan dapat dirumuskan adalah bagaimana
tentang kenaikan harga BBM. Bahan teknik yang digunakan oleh TV
Bakar Minyak (BBM) merupakan Borobudur dalam mengkonstruksikan
kebutuhan masyarakat yang sangat demonstrasi mahasiswa Semarang
penting sehingga saat isu kenaikan terkait kenaikan harga BBM dan
BBM muncul, kebijakan tersebut bagaimana ideologi yang digunakan TV
menuai banyak penolakan. Penolakan Borobudur dalam mengkonstruksikan
ini muncul terutama dari kalangan demonstrasi mahasiswa Semarang
masyarakat menengah ke bawah. Salah terkait kenaikan harga BBM?
satu elemen masyarakat yang menonjol
dalam aksi penolakan kenaikan harga Tinjauan Pustaka
BBM adalah mahasiswa. Mahasiswa Teori Framing
secara bergantian berunjuk rasa Gagasan tentang framing pada awalnya
menolak kebijakan tersebut. Demo yang dikemukakan oleh Baterson tahun 1955.
dilakukan oleh mahasiswa juga terjadi Mulanya frame dimaknai sebagai
di Semarang. struktur konseptual atau perangkat
TV Borobudur sebagai salah satu kepercayaan yang mengorganisir
televisi lokal di Semarang juga pandangan politik, kebijakan, dan
memberitakan demonstrasi yang wacana serta yang menyediakan
dilakukan mahasiswa Semarang untuk kategori-kategori standar untuk
menolak kenaikan harga BBM. TV mengapresiasi realitas. Tahun 1974,
Borobudur seperti halnya media yang Goffman mengembangkan konsep
lain, juga memiliki perspektif dalam frame sebagai kepingan-kepingan

THE MESSENGER, Volume IV, Nomor 1, Edisi Juli 2012


20
perilaku (strips of behaviour) yang Konstruktivisme dilihat sebagai
membimbing individu dalam membaca sebuah kerja kognitif individu untuk
realitas (Sobur, 2009: 162). menafsirkan dunia realitas yang ada,
Entman melihat framing dalam karena terjadi relasi sosial antara
dua dimensi besar yaitu: individu dengan lingkungan atau yang
ada disekitarnya. Kemudian individu
“Seleksi isu dan penekanan atau membangun sendiri pengetahuan atas
penonjolan aspek-aspek realitas. Kedua realitas yang dilihatnya itu, berdasarkan
faktor ini dapat lebih mempertajam pada struktur pengetahuan yang telah
framing berita melalui proses seleksi ada sebelumnya, yang oleh Piaget
isu yang layak ditampilkan dan (psikolog kognitif) disebut dengan
penekanan isi beritanya. Perspektif skema atau skemata. Konstruktivisme
wartawanlah yang akan menentukan macam ini yang oleh Berger dan
fakta yang dipilihnya, ditonjolkannya, Luckman disebut dengan konstruksi
dan dibuangnya. Dibalik semua ini, sosial (Eriyanto, 2007: 47-63).
pengambilan keputusan mengenai sisi Dari pemaparan tersebut
mana yang ditonjolkan tentu melibatkan menunjukkan bahwa tidak ada realitas
nilai dan ideologi para wartawan yang sosial yang mempunyai obyektivitas
terlibat dalam produksi sebuah berita” mutlak dalam pandangan
(Sobur, 2009: 163). konstruktivisme. Begitu pula dengan
TV Borobudur yang tidak mungkin
Begitu pula dengan TV obyektif dalam memaparkan realitas
Borobudur, dalam proses pembuatan yang terjadi di masyarakat. Tentunya
berita para wartawan maupun editor para wartawan maupun redaktur TV
mempunyai nilai dan ideologi tersendiri Borobudur mempunyai pandangan
dalam pembuatan berita. Hal tersebut sendiri dalam melihat suatu peristiwa.
yang akan menentukan fakta mana yang
akan dipilihnya, ditonjolkan dan yang Berita Televisi
dibuang. Maka berita yang dibuat oleh Charnley dan James M. Neal
TV Borobudur dengan media yang menuturkan, berita adalah laporan
lainnya tentunya berbeda. tentang suatu peristiwa, opini,
kecenderungan, situasi, kondisi,
Teori Konstruksi Sosial interpretasi yang penting, menarik,
Menurut Von Glaserfeld: masih baru dan harus secepatnya
“Konstruktivisme adalah salah satu disampaikan kepada khalayak (Errol
filsafat pengetahuan yang menekankan Jonathans dalam Mirza) (Sumandiria,
bahwa pengetahuan adalah bentukan 2008: 64).
(kontruksi) kita sendiri. Pengetahuan Dalam definisi jurnalistik, seperti
bukan tiruan dari realitas, bukan juga dikutip Assegaff dikatakan:
gambaran dari dunia kenyataan yang
ada. Pengetahuan merupakan hasil dari “Berita adalah laporan tentang fakta
konstruksi kognitif melalui kegiatan atau ide yang termasa, yang dipilih oleh
seseorang dengan membuat struktur, staf redaksi suatu harian untuk
kategori konsep, dan skema yang disiarkan, yang dapat menarik
diperlukan untuk membentuk perhatian pembaca, entah karena dia
pengetahuan tersebut” (Eriyanto, 2007: luar biasa, entah karena penting atau
47-63). akibatnya, entah pula karena dia
mencakup segi-segi human interest

THE MESSENGER, Volume IV, Nomor 1, Edisi Juli 2012


21
seperti humor, emosi, dan ketegangan” yang digunakan oleh TV Borobudur
(Sumandiria, 2008: 64). dalam isi berita demonstrasi mahasiswa
bisa nampak jelas dan detail.
Metodologi Penelitian Sumber data primer menurut
Metodologi yang digunakan penulis Lofland dalam (Lexy J. Moleong, 2007:
adalah kualitatif deskriptif dengan 157) : “Sumber data utama dalam
menggunakan analisis framing milik penelitian kualitatif ialah kata-kata dan
Zhongdang Pan dan Gerald M. Kosicki. tindakan selebihnya adalah data
Melalui model analisis tersebut berita tambahan seperti dokumen dan lain-
akan dibingkai melalui perangkat lain. Berkaitan dengan hal itu pada
framing yang dibagi dalam empat bagian ini jenis datanya dibagi kedalam
struktur besar, yaitu Sintaksis, Skrip, kata-kata dan tindakan, sumber data
Tematik, dan Retoris (Sobur, 2009: tertulis, foto dan statistik”.
175).
Struktur sintaksis berhubungan Sumber data sekunder menurut
dengan bagaimana wartawan menyusun Lexy J. Moleong (2007: 159) dikatakan
peristiwa, pernyataan, opini, kutipan, bahwa: “Sumber diluar kata dan
pengamatan atas peristiwa ke dalam tindakan merupakan sumber kedua.
bentuk susunan kisah berita. Struktur Dilihat dari segi sumber data, bahan
skrip melihat bagaimana strategi tambahan yang berasal dari sumber
bercerita atau bertutur yang dipakai tertulis dapat dibagi atas sumber buku
wartawan dalam mengemas peristiwa. dan majalah ilmiah, sumber dari arsip,
Struktur tematik berhubungan dengan dokumen pribadi, dan dokumen resmi”.
cara wartawan mengungkapkan
pandangannya atas peristiwa ke dalam Penelitian ini menggunakan
proposisi, kalimat, atau hubungan antar pengembangan validitas trianggulasi
kalimat yang membentuk teks secara seperti yang dikatakan (Patton dalam
keseluruhan. Struktur retoris Gunawan, 2005: 24). Disebutkan ada
berhubungan dengan cara wartawan empat macam trianggulasi, yaitu
menekankan arti tertentu. Dengan kata trianggulasi data, metode, peneliti, dan
lain, struktur retoris melihat pemakaian teoritis. Selanjutnya dalam penelitian ini
pilihan kata, idiom, grafik, gambar, digunakan trianggulasi data atau
yang juga dipakai guna memberi trianggulasi sumber, yaitu melihat
penekanan pada arti tertentu (Sobur, sesuatu yang sama dari berbagai
2009: 175-176). perspektif yang berbeda. Melalui
Peneliti memilih menggunakan trianggulasi data tersebut diperoleh
analisis tersebut karena analisis framing informasi yang lengkap, mendalam,
digunakan untuk mengetahui teknik serta komprehensif.
pembingkaian berita yang digunakan
oleh TV Borobudur. Selain itu framing Hasil Penelitian Analisis Framing
milik Zhongdang dan Kosicki memiliki Di bawah ini adalah hasil penelitian
4 perangkat yang digunakan untuk analisis framing terhadap beberapa
menganalisis naskah berita. Dalam berita tentang demonstrasi mahasiswa
perangkat atau struktur tersebut terdapat Semarang terkait kenaikan harga BBM
beberapa elemen lagi yang digunakan yang sudah dipilih peneliti. Berita yang
untuk menganalisis lebih detail lagi dipilih untuk analisis adalah berita yang
mengenai isi berita demonstrasi memiliki kriteria yang ditetapkan
mahasiswa. Sehingga pembingkaian peneliti. Berita tentang demonstrasi

THE MESSENGER, Volume IV, Nomor 1, Edisi Juli 2012


22
mahasiswa di TV Borobudur periode 20 Framing
- 31 Maret 2012. Pertama kategori Pada Lead berita
demonstrasi, yang dipilih adalah menunjukkan
demonstrasi yang dilakukan oleh Sintaksis mahasiswa sebagai
mahasiswa terutama mahasiswa subjek yang
Semarang untuk menolak kenaikan melakukan aksi demo.
harga BBM. Kedua, demonstrasi yang Nilai berita yang
dilakukan seminggu sebelum penetapan Skrip ditonjolkan adalah
hingga sehari sebelum ditetapkannya “What”.
kenaikan harga BBM oleh Pemerintah. Detail berita yang
Dalam rentang waktu tersebut TV ditampilkan adalah
Borobudur mulai gencar memberitakan Tematik
aksi mogok makan
demonstrasi mahasiswa Semarang mahasiswa.
terkait kenaikan harga BBM. Atas dasar Pada judul berita
tersebut, peneliti memilih beberapa menimbulkan makna
berita yang diteliti dalam analisis Retoris mahasiswa terpaksa
framing. melakukan aksi mogok
makan.
Frame: Demonstrasi Berlangsung
Ricuh, 27 Maret 2012 Peneliti memaknai keseluruhan isi
Perangkat
Hasil Analisis berita “Aksi Mogok Makan”, framing
Framing beritanya adalah mahasiswa terpaksa
Pada Lead berita melakukan aksi mogok makan dengan
menunjukkan bahwa harapan aspirasi mereka didengarkan
Sintaksis
aksi demo mahasiswa oleh Pemerintah.
berlangsung ricuh.
Nilai berita yang Frame : Lempar Air Dalam Aksi
Skrip ditonjolkan adalah Demonstrasi, 29 Maret 2012
“What & How”. Perangkat
Detail berita yang Hasil Analisis
Framing
Tematik ditampilkan adalah Pada Lead berita
kericuhan mahasiswa. menunjukkan aksi
Penekanan terlihat Sintaksis demo tak henti-
pada kata “aksi saling hentinya dilakukan
Retoris
dorong”, “membakar oleh mahasiswa.
bendera”. Nilai berita yang
Skrip ditonjolkan adalah
Peneliti memaknai keseluruhan isi “How”.
berita “Demonstrasi Berlangsung Penonjolan terlihat
Ricuh”, framing beritanya adalah aksi Tematik dari pihak mahasiswa
anarkis mahasiswa sebagai bentuk yang melakukan demo.
penolakan atas rencana Pemerintah Penekanan kata “aksi
yang akan menaikkan harga BBM. lempar air”
Retoris
menunjukkan aksi
anarkis mahasiswa.
Frame : Aksi Mogok Makan,
28 Maret 2012 Peneliti memaknai keseluruhan isi
Perangkat Hasil Analisis berita “Lempar Air Dalam Aksi

THE MESSENGER, Volume IV, Nomor 1, Edisi Juli 2012


23
Demonstrasi”, framing beritanya adalah “What”.
untuk melampiaskan kemarahan Detail beritanya adalah
mahasiswa melakukan aksi lempar air, aksi kericuhan dan
dengan harapan air tersebut dapat Tematik bentrok antara
mensucikan hati dan pikiran para mahasiswa dengan
pejabat. aparat kepolisian.
Penekanan kata
Frame : Mahasiswa Berbaring Di “lempar batu”,
Jalan Pengapon, 29 Maret 2012 “pelemparan batu dan
Perangkat kayu”, “tembakan gas
Hasil Analisis Retoris
Framing air mata”, hal tersebut
Pada Lead berita menunjukkan bentrok
menunjukkan bentrok yang terjadi antara
Sintaksis
yang terjadi antara mahasiswa dan Polisi.
mahasiswa dan Polisi.
Nilai berita yang Peneliti memaknai keseluruhan isi
Skrip ditonjolkan adalah berita “Aksi Ricuh Di Jalan
“What”. Walisongo”, framing beritanya adalah
Detail beritanya adalah aksi demo terus dilakukan oleh
aksi blokir jalan yang mahasiswa untuk menentang rencana
Tematik
dilakukan oleh kenaikan harga BBM dan berujung
mahasiswa. bentrok dan kericuhan.
Penekanan kata
“terlibat bentrok”, Frame : Demo Blokir Jalan
Retoris “aksi saling dorong” Pahlawan, 31 Maret 2012
menunjukkan aksi Perangkat
Hasil Analisis
anarkis mahasiswa. Framing
Pada judul berita
Peneliti memaknai keseluruhan isi menunjukkan
Sintaksis
berita “Mahasiswa Berbaring Di Jalan mahasiswa memblokir
Pengapon”, framing beritanya adalah jalan saat demonstrasi.
dengan adanya aksi mahasiswa yang Nilai berita yang
berbaring di Jalan Pengapon maka Skrip ditonjolkan adalah
mengakibatkan sejumlah truk tangki “What”.
terlambat mensuplai BBM ke beberapa Detail beritanya adalah
SPBU. aksi blokir jalan yang
Tematik
dilakukan oleh
Frame : Aksi Ricuh Di Jalan mahasiswa.
Walisongo, 30 Maret 2012 Tidak ada penekanan
Perangkat tertentu, isi berita
Hasil Analisis Retoris
Framing diceritakan secara
Pada judul berita berkesinambungan.
sudah menunjukkan
Sintaksis aksi demo Peneliti memaknai keseluruhan isi
menyebabkan berita “Demo Blokir Jalan Pahlawan”,
kericuhan. framing beritanya adalah aksi demo
Nilai berita yang mahasiswa sebagai bentuk penolakan
Skrip
ditonjolkan adalah atas keputusan Pemerintah yang

THE MESSENGER, Volume IV, Nomor 1, Edisi Juli 2012


24
menunda kenaikan harga BBM, Pengkonstruksian tersebut juga
bukannya membatalkan kenaikan harga terlihat dari pemilihan fakta yaitu
BBM. menampilkan berlangsungnya
demonstrasi mahasiswa termasuk
Kesimpulan aksi-aksi anarkis yang dilakukan
Penelitian ini menghasilkan beberapa mahasiswa. Kemudian dalam
kesimpulan, antara lain: pemilihan sumber berita yang
1. Dalam pembingkaian berita dipilih adalah perwakilan
demonstrasi mahasiswa Semarang mahasiswa yang melakukan
terkait rencana kenaikan harga demonstrasi sebagai narasumber.
BBM di TV Borobudur, dalam Sedangkan untuk pemakaian kata
siaran berita “Jendela Jateng Sore”, yaitu TV Borobudur menggunakan
pembingkaian demonstrasi kata-kata yang tegas dan lugas
mahasiswa setelah diteliti untuk mengungkapkan fakta sesuai
menggunakan analisis framing dengan apa yang terjadi di
milik Zhongdang dan Kosicki lapangan.
sudah sesuai dengan perangkat
yang ada didalamnya. Pada struktur 2. Politik redaksional TV Borobudur
sintaksis sudah menunjukkan isi mencerminkan ideologi yang
berita bahwa aksi demonstrasi digunakan TV Borobudur untuk
mahasiswa diwarnai dengan mengungkapkan realitas sesuai
kericuhan. Pada struktur skrip, dengan peristiwa di lapangan
berita tersebut berhubungan dipilih untuk melihat dinamika dari
langsung dengan komunal pemirsa mekanisme sosial yang sedang
karena subjek yang melakukan terjadi. Unsur kedekatan atau
demonstrasi adalah mahasiswa proximity menjadi nilai berita yang
Semarang dan TV Borobudur kuat mengapa TV Borobudur
berada di Semarang dan siarannya menempatkan berita demonstrasi
di wilayah Semarang dan mahasiswa terkait rencana kenaikan
sekitarnya. Pada struktur tematik, harga BBM sebagai sesuatu hal
detail berita ditulis secara jelas yang penting. TV Borobudur yang
yaitu mengenai aksi-aksi yang merupakan media yang berada
dilakukan mahasiswa saat dibawah Kompas Gramedia Grup,
demonstrasi terutama aksi anarkis memposisikan sebagai televisi Jawa
mahasiswa, dan kalimatnya ditulis Tengah, dalam pemberitaan
berhubungan satu sama lain. Pada demonstrasi mahasiswa Semarang
struktur retoris, TV Borobudur terkait rencana kenaikan harga
memberikan penekanan arti tertentu BBM memiliki unsur kedekatan
pada isi berita seperti penekanan dengan para pembacanya yang
pada kata-kata “aksi saling selanjutnya disiarkan dalam siaran
dorong”, “bakar ban”, “lempar berita Jendela Jateng Sore. Seperti
batu”. yang sudah dijelaskan sebelumnya,
ideologi TV Borobudur
Dalam pengkonstruksian berita dipengaruhi oleh politik
demonstrasi mahasiswa, TV redaksionalnya. Sehingga berita-
Borobudur menggunakan bahasa berita yang dibuat oleh TV
yang cukup lugas dan tegas untuk Borobudur sesuai dengan realita
mengungkapkan fakta.

THE MESSENGER, Volume IV, Nomor 1, Edisi Juli 2012


25
atau sesuai dengan apa yang terjadi Eriyanto. 2007. Analisis Framing
di lapangan. Konstruksi, Ideologi dan Politik
Media. Yogyakarta: LkiS.
Gunawan Witjaksana. 2009. Pokok-
Daftar Pustaka Pokok Pemikiran Dalam
A.S. Haris Sumandiria. 2008. Metodologi Penelitian
Jurnalistik Indonesia Menulis Komunikasi Kualitatif. Buku Ajar
Berita dan Feature Panduan Ilmu Komunikasi USM.
Praktis Jurnalis Profesional. Iswandi Syahputra. 2011. Rahasia
Bandung: Simbiosa Rekatama Simulasi Mistrik Televisi.
Media. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Alex Sobur. 2009. Analisis Teks Media Lexy J. Moleong, M.A. 2007.
Suatu Pengantar untuk Analisis Metodelogi Penelitian Kualitatif.
Wacana, Analisis Semiotik, dan Bandung: PT. Remaja
Analisis Framing. Bandung: PT. Rosdakarya.
Ramaja Rosdakarya.

THE MESSENGER, Volume IV, Nomor 1, Edisi Juli 2012


26

Anda mungkin juga menyukai