Anda di halaman 1dari 6

STRUKTUR BUNGA

Nursia E1J019032

ABSTRAK

Bunga merupakan bagian tumbuhan yang amat penting. Bunga terdapat bagian-bagian yang
merupakan bagian kelamin yang disebut persarian (penyerbukan) dan pembuahan akan
menghasilkan bagian tumbuhan yang disebut buah dan didalam buah terkandung biji. Bunga
memiliki empat bagian utama yaitu korola, calyx, putik dan benang sari disebut bunga
lengkap, sedangkan bunga yang tidak memiliki salah satunya atau lebih disebut bunga tidak
lengkap. Bunga yang meiliki putik dan benang sari disebut bunga sempurna, sedangkan
bunga yang hanya memilik satu organ kelamin disebut bunga tidak sempurna.

Latar Belakang

Pada pemuliaan tanaman konvensional, variabilitas genetik dapat dibentuk melalui


reproduksi seksual. Bunga sebagai alat reproduksi seksual mempunyai peran yang sangat
penting. Dua bagian penting bunga yang secara lansung dilibatkan pada reproduksi seksual
adalah benang sari (stamen) dan putik (pistil). Benang sari terdiri dari kepala sari (anther)
yang berisi serbuk sari (pollen grains) dan tangkai (filamen). Banyaknya anther pada suatu
bunga bervariasi. Putik terdiri dari kepala putik (stigma), tangkai putik (style) dan bakal buah
(ovary). Stigma adalah sebagai penerima pollen, pollen akan berkecambah pada stigma dan
masuk ke tangkai putik, akhirnya sampai ke ovary. Ovary mempunyai satu atau lebih bakal
biji.

Bunga dianggap sebagai hasil modifikasi batang dengan ruas yang pendek dan pada
bagian bukunya memegang struktur daun yang mungkin sangat termodifikasi. Dengan kata
lain, bunga terbentuk pada pucuk yang sangat termodifikasi dengan bagian merstem apeks
yang pertumbuhannya terbatas atau bahkan tidak tumbuh lagi. Fungsi bunga yaitu sebagai
alat persarian dan alat perkawinan bagi tanaman.alat persarian atau organ pollinasi dan alat
perkawinan atau organ fertilisasiberfungsi dengan baikmaka akan berlangsung pembentukan
buah, dan kemudianbuah yang matang tersebut mengandung biji yang dapat
mengembangbiakkantanaman (Sunarto, 1997).
Secara umum, bagian-bagian bungadibagi menjadi beberapa bagian,antara lain:

1. Tangkai bunga ( pedicellus). Untuk tangkaiperbungaan disebut peduncullus.


2. Dasar bunga (receptacle) merupakan pelebaran dari tangkai bunga.
3. Perhiasan bunga ( perianthum) yang terdiri dari :
- Kelopak bunga atau callyx (susunan dari sepal) menyerupai daun dan umumnya
berwarna hijau. Pada beberapa tumbuhan terdapat callyx tambahan (epycallyx).
- Mahkota bunga atau corolla (susunan dari petal) yang pada umumnya berwarna
sangat menyolok atau putih.
- Benang sari (stamen) yaitu bagian bunga yang merupakan
alatperkembangbiakan jantan. Benang sari tersebut menghasilkan sebuk
sariuntuk penyerbukan. Stamen terdiri dari tangkai sari ( filamen) dan kepalasari
(anthers) yang mempunyai 2-4 kantung sari (theca).
- Putik ( pistillum) yaitubagian bunga yang merupakan alatperkembangbiakan
betina. Putik terdiri dari bakal buah (ovarium),dimana di dalamnya terdapat
bakal biji, tangkai putik (styllus), dankepala putik (stigma)(Mangoendidjojo,
2003).

Bunga mempunyai empat jenis bunga yaitubunga sempurna, bunga tidak sempurna,
bunga lengkap, dan bunga tidak lengkap.

1. Bunga sempurna ( perfect ) yaitu bunga biseksual, stamen dan pistil terletak pada
bunga yang sama.
2. Bunga tak sempurna (imperfect ) yaitu bunga uniseksual, stamen dan pistil terdapat
pada bunga yang berbeda.
3. Bunga lengkap (complete), yang mempunyai keempat organ bunga yaitu sepal, petal,
stamen dan pistil. Contohnya bunga kapas, kedelai, tembakau,anggur
4. Bunga tak lengkap (incomplete), yang tidak mempunyai satu atau dua organ bunga.
Contoh pada bunga jagung, padi, sorgum, famili rumput-rumputan (IswariS et
al,.2001)

PEMBAHASAN

Gambar struktur bunga Bagian bagian bunga Gambar bunga asli


Bunga kembang
sepatu (hibiscus rosa-
sinensis L.)

Deskripsi :
Letak bunga diketiak
daun. Warna mahkota
bunga kuning
kemerahan. Ekspresi
bunga yaitu bunga
sempurna. Distribusi
bunga pada tanaman
hermaprodit. Jenis
bunga tanaman hias.
Jumlah sepal dan petal
masing-masing 5
helai.

Bunga kakao
(Theobroma cacao)

Deskripsi :
Letak bunga pada
batang atau ranting
tanaman. Warna
mahkota bunga
kuning bening.
Ekspresi bunga yaitu
bunga sempurna.
Distribusi bunga pada
tanaman hermaprodit.
Jenis bunga tanaman
perkebunan. Jumlah
sepal dan petal
masing-masing 5
helai.
Bunga tomat
(Solanum
lycopersicum)

Deskripsi :
Letak bunga pada
ketiak daun. Warna
mahkota bunga
kuning. Ekspresi
bunga yaitu bunga
sempurna. Distribusi
bunga pada tanaman
hermaprodit. Jenis
bunga tanaman
hortikultura. Jumlah
sepal dan petal
masing-masing 5
helai.

Bunga merupakan bagian tumbuhan yang amat penting. Bunga terdapat bagian-bagian
yang merupakan bagian kelamin yang disebut persarian (penyerbukan) dan pembuahan akan
menghasilkan bagian tumbuhan yang disebut buah dan didalam buah terkandung biji. Biji
inilah yang akan tumbuh menjadi tumbuhan baru. Studi morfologi dan biologi bunga sangat
diperlukan sekali sebelum dilakukan perbaikan genetik (Ismuharjaroh et al., 2016). Bunga
memiliki empat bagian utama yaitu korola, calyx, putik dan benang sari disebut bunga
lengkap, sedangkan bunga yang tidak memiliki salah satunya atau lebih disebut bunga tidak
lengkap. Bunga yang meiliki putik dan benang sari disebut bunga sempurna, sedangkan
bunga yang hanya memilik satu organ kelamin disebut bunga tidak sempurna.

Bunga sepatu, bunga kakao, dan bunga tomat termasuk bunga lengkap. Berdasarkan
alat-alat kelamin yang terdapat pada masing masing bunga maka dibedakan menjadi tiga
yaitu bunga banci atau berkelamin dua (hermaphroditus), bunga berkelamin tunggal
(unisexualis), dan bunga mandul atau tidak berkelamin.dan semua tanaman yang diamati
merupakan tanaman hermaprodithus.

Salah satu karakteristik bunga yang juga diamati pada praktikum adalah letak bunga
tersebut. Hal ini juga perlu di ketahui sebab letak bunga akan mempengaruhi tingkat
keberhasilan penyerbukan pada bunga. Umumnya bunga terletak pada beberapa bagian yakni
ujung batang, ujung cabang, dan ketiak daun. Bunga yang terletak di ketiak daun meliputi
bunga kembang sepatu dan bunga tomat. Untuk bunga cacao mereka berderat di permukaan
batang.

Warna mahkota bunga biasanya erat kaitannya pada proses persilangan dan
penyerbukan. Hal ini biasanya di tunjukkan dengan kecerahan pada warna makota tersebut.
Bunga yang memiliki warana mahkota bunga yang cerah cenderung menyerbuk silang,
walaupun masih ada penyerbukan sendiri. Hal ini di sebabkan dengan warna mahkota bunga
yang cerah akan menarik para agen penyerbukan terutama serangga untuk hinggap pada
bunga.

Pengetahuan akan struktur bunga akan membantu seorang pemulia tanaman dalam
mengerjakan dan memperoleh hasail yang terbaik dari tanaman yang di rekayasa. Hal ini di
sebabkan dengan mengetahui struktur bunga pemulia tanaman akan mudah menentukan
waktu dan jenis rekayasa yang dapat dilakuakan pada tanaman tesebut.

KESIMPULAN

Bunga memilki berbagai bagian yang berbeda yang memiliki fungsi yang berbeda sesuai
dengan kelengkapan bunga, sebagian berfungsi sebagai perhiasan, penarik agen penyerbukan
organ generatif dan lain-lain.Berdasarkan kelengkapan dan distribusi bunga maka bunga
melakukan penyerbukan dengan dua cara yaitu penyerbukan sendiri dan penyerbukan silang.
Bunga yang melakukan penyerbukan sendiri umumnya memiliki distribusi yang hermaprodit,
sedangkan bunga menyerbuk silang biasanya monoecius dan dioecius.

DAFTAR PUSTAKA

Bendre & Kumar. 2010. A Text Book of Practical Botany 1: Algae, Fungi, Lichens,
Microbiology, Plant Pathology, Bryophyta, Pteridophyta, Gymnosperms and
Palaeobotany. New Delhi: Rastogi Publication.

Hasnunidah, Neni dan Wisnu Juli Wiono, 2019, Botani Tumbuhan Tinggi. Bandar Lampung :
Graha Ilmu Prosiding Seminar Nasional Lahan Basah. 3(1) : 896-900.

Hewindati, Y.T. 2006. Hortikultura. Universitas Terbuka. Jakarta.

Ismuhajaroh, B. N., S.Noor., dan M. E. Erhaka. Perbandingan morfologi danbiologi bunga


pada dua spesies teratai (Nymphaea) Di Kabupaten Banjar,Kalimantan Selatan.
Iswari S.et al., 2001. Kultur Antera untuk Mendukung Program PemuliaanTanaman Padi.
Indonesian Journal of Agronomy, 29 (2).

Katzer. 2002.Struktur Tanaman Hias. Erlangga. Jakarta

Mangoendidjojo, W. 2003. Dasar Dasar Pemuliaan Tanaman. Kanisisus.Yogyakarta.

Sunarto. 1997.Pemuliaan Tanaman. IKIP Semarang Press. Semarang.

Anda mungkin juga menyukai