Anda di halaman 1dari 12

ARDISTA IZDHIHAR KALOKA

6008211025

KEMASAN KALENG PADA MAKANAN

A. Pengertian Kaleng
Kaleng adalah lembaran baja yang disalut timah. Bagi orang awam, kaleng sering
diartikan sebagai tempat penyimpanan atau wadah yang terbuat dari logam dan
digunakan untuk mengemas makanan, minuman, atau produk lain. Dalam pengertian
ini, kaleng juga termasuk wadah yang terbuat dari aluminium.
Contoh produk kemasang kaleng
B. Jenis-Jenis Kaleng Berdasarkan Jumlah Unsur Pembentuk
1. Kaleng Three Piece
Produk yang dihasilkan untuk jenis kaleng three piece antara lain adalah:
 Open Top Can
 Easy Open Top Can
 Open top Can
 Liver Lid Can
 Aerosol Can
 Dll

Gambar B.1 Kaleng Three Piece


Material dari kaleng ini adalah tin plate. Tin plate adalah steel plate yang kedua
sisinya dilapisi dengan timah dengan prosentase yang telah ditentukan. Disebut kaleng three
piece karena kaleng ini terdiri dari tiga bagian komponen yaitu:
 Tutup kaleng bagian atas ( Top End )
 Badan kaleng ( Can Body )
 Tutup kaleng bagian bawah ( Bottom End )
Apabila ketiga bagian kaleng tersebut disatukan maka akan terbentuklah kaleng three piece.
Untuk menyambung body blank, yang pertama kali dibentuk adalah bentukan kotak atau
persegi yang kemudian dibentuk menjadi silindris dengan sistem side seam.
Ada beberapa jenis seam yang sering digunakan, jenis-jenis tersebut adalah:
 Side seam cementic
 Dry lock seam
 Side seam welding
 Dll Untuk merakit antara body dengan top end maupun bottom end maka digunakan sistem
seaming.
2. Kaleng Two Piece
Sesuai dengan namanya, kaleng two piece ini hanya terdiri dari dua komponen utama
yaitu: Can body dan Top End Material utama untuk kaleng two piece ini adalah aluminium
plate, jenis kaleng ini banyak digunakan untuk mengemas minuman.
ARDISTA IZDHIHAR KALOKA
6008211025

Gambar B.2 Kaleng Three Piece

3. Drawn can
Drawn can adalah kaleng yang terdiri dari dua komponen utama seperti halnya kaleng
two piece. Namun mempunyai perbedaan dimana pada kaleng drawn can terbuat dari tin
free steel (TFS), sedangkan kaleng two piece sendiri terbuat dari aluminium plate, selain
itu Drawn can tidak mengalami penipisan tebal material dalam proses pembuatannya,
sedangkan kaleng two piece mengalami penipisan tebal material kaleng. Drawn can
banyak digunakan untuk mengemas hasil laut terutama untuk ikan jenis tuna yang
dikemas menjadi sardine.

Gambar B.2 Kaleng Three Piece

C. Jenis-Jenis Kaleng Berdasarkan Bahan


1. Kaleng Plat Timah
Plat timah atau tin plate adalah lembaran atau gulungan baja berkarbon rendah
dengan ketebalan 0,15 – 0,5 mm. Kandungan timah putih pada kaleng timah berkisar
antara 1,0 – 1,25% dari berat kaleng. Kandunga timah putih ini biasanya dinyatakan
dengan TP yang diikuti dengan angka yang menunjukkan banyaknya timah putih,
misalnya pada TP25 mengandung timah putih sebanyak 2,8 g/m, TP26 = 5,6 g/m, TP70 =
8,4 g/m. Kaleng yang dibuat dari plat timah umumnya berawal dari lembaran baja yang
dilapisi timah dengan ukuran ketebalan 0,15 mm hingga 0,55 mm. Lembaran timah ini
kemudian dibentuk menjadi silinder atau tabung dengan bagian penutup yang terpisah.
ARDISTA IZDHIHAR KALOKA
6008211025

Gambar C.1 Kaleng Plat Timah


Lembaran baja ini perlu dilapisi timah demi mengurangi dampak korosi ketika
terkena zat asam di dalam kaleng maupun oksigen dari luar kaleng. Selain itu demi
menghindari kebocoran oksigen, di bagian dalam kaleng biasanya ada larutan pelapis lagi
yang terbuat dari :
• epoxy ester oleo resin
• epoxy resin
• phenolic
• vinil

2. Kaleng Baja Bebas Timah


Kaleng bebas timah (tin-free-steel=TFS) adalah lembaran baja yang tidak dilapisi
timah. Jenis TFS yang paling banyak digunakan untuk pengalengan makanan adalah jenis Tin
Free Steel Chrome Type (TFS-CT), yaitu lembaran baja yang dilapisi kromium secara
elektris, sehingga terbentuk chromium oksida di seluruh permukaannya. Jenis ini memiliki
beberapa keunggulan, yaitu harganya murah karena tidak memakai timah putih, dan daya
adhesi terhadap bahan organik baik. Tetapi kelemahannya peluang untuk berkarat lebih
tinggi, sehingga harus diberi lapisan pada kedua belah permukaanya.

Gambar C.2 Kaleng Baja Bebas Timah


ARDISTA IZDHIHAR KALOKA
6008211025

Gambar C.3 Spesifikasi Kimia Baja Sebagai Bahan Baku Dalam Pembuatan
Kaleng

Gambar C.4 Klasifikasi Bahan Pangan Berdasarkan Korosifitasnya Dan Jenis


Baja Yang Diperlukan

3. Kaleng Alumunium
Alumunium memiliki beberapa keunggulan yaitu lebih ringan, mudah dibentuk,
thermal konduktifitasnya bagus, dan dapat didaur ulangkan. Tetapi kurang baik daya
kekakuannya(rigidity) serta harga persatuannya relatif lebih mahal, mudah karatan dan
karenanya harus diberi lapisan tambahan. Disamping itu jenis kaleng tersebut tidak dapat
disolder atau dilas tetapi kaleng tersebut dapat digunakan untuk jenis kaleng two-pieces cans.

Gambar C.3 Kaleng Aluminium


ARDISTA IZDHIHAR KALOKA
6008211025

D. Contoh Bentuk dan Jenis Kaleng

1) Aerosol can, contoh : kaleng parfum


2) Beer-beverages can, contoh kaleng beer & beverages (soft drink)
3) Flat, hinged-lid tins can, contoh : kaleng tempat obat
4) Flat top cylinders can, contoh : kaleng semir, pastiles
5) Non reclosure cans, contoh : kaleng sardines
6) eclosure cans, contoh : kaleng permen, susu
7) Oblong F-style cans, contoh : kaleng varnish, politur, insektisida
8) Oblong key opening cans, contoh : kaleng corned beef
9) Oval & oblong cans dengan corong panjang, contoh : kaleng minyak
10) Pear-shape key opening cans, contoh : kaleng daging
11) Multiple friction round cans, contoh : kaleng cat
12) Sanitary/open top cans, kaleng manisan buah, sayuran,
13) Spice cans, contoh : kaleng manisan buah, telur
14) Square-breasted cans, contoh : kaleng makanan, susu

E. Tahapan Proses Pembuatan Kaleng


ARDISTA IZDHIHAR KALOKA
6008211025

1) Body Blank Notched adalah proses pemotongan pada bagian sudut lembaran body kaleng
2) Hooked Blank adalah proses penekukan bagian tepi body yang sudah dipotong sudut, di
perusahaan kita proses ini dilakukan bersamaan dengan proses side/lock seam (4)
3) Formed Body adalah proses pembentukan roundness body atau flexing, di perusahaan kita
proses ini dilakukan setelah proses notching
4) Side Seam adalah proses penyambungan sisi-sisi body kaleng dengan sistem lock
5) Soldered Side Seam adalah proses pematrian/solder hasil penyambungan sisi-sisi body
6) Flanged Body adalah proses penekukan/pembentukan tepi body kaleng yang digunakan untuk
proses pembentukan body hook pada proses double seaming
7) Application of end adalah penempatan posisi komponen pada flanged body
8) Position for Crimping adalah posisi seam panel end terhadap flanged body
9) Completed Double Seam adalah proses double seaming yang telah selesai/lengkap.

F. Proses Produksi pada Pabrik PT. Sinar Djaja Can


Produk utama yang dihasilkan adalah jenis kdeng makanan (Food Cans). Untuk menghasilkan
kaleng yang sesuai dengan keinginan maka dilakukan proses-proses produksi sebagai berikut:
1. Proses Produksi Badan Kaleng
1.1 Pemotongan I
Bahan baku kaleng yang berupa lembaran tinplat diambil dari gudang penyimpanan bahan
baku, kernudian dipotong-potong sesuai ukuran yang ditetapkan menjadi bentuk lembaran
yang berukuran lebih kecil.
1.2 Proses Cetak
Selanjutnya dilakukan proses pencetakan gambar s•suai dengan pola yang telah dibuat dengan
menggunakan mesin cetak yang be dan secara otomatis. Setelah dilakukan proses pencetakan,
selanjutnya hasil cetak akan dikeringkan dengan menggunakan alat pengering yang ada di
mesin tersebut. Hasil proses ini berupa lembaran tinplat bergambar.
ARDISTA IZDHIHAR KALOKA
6008211025
1.3 Pemotongan II
Selanjutnya lembaran tinplat bergambar tersebut dipotong-potong sesuai dengan ukuran
kaleng yang diinginkan.
1.4 Penyambungan
Proses penyambungan kedua sisi kaleng dilakukan dengan pengelasan (Welding). Kedua sisi
kaleng dilengkungkan sehingga penampangnya berbentuk lingkaran dan kemudian kedua
sisinya dilas.
1.5 Flanging
Badan kaleng yang sudah terbentuk, pada kedua ujungnya dilakukan proses flanging yang
ditujukan untuk melipat dan membentuk permukaan yang lebih lebar (untuk membentuk bibir
kaleng).
2. Proses Produksi Dasar Kaleng
2.1 Pemotongan I
Prosesnya sama seperti yang dilakukan pada pembuatan badan kaleng, yaitu bahan bake
kaleng yang berupa lembaran tinplat diambil dari gudang penyimpanan bahan baku,
keinudian dipotong-potong sesuai ukuran yang ditetapkan menjadi bentuk lembaran yang
benikuran lebih kecil.
2.2 Proses Cetak Bagian Dalam
Yang dimaksud dengan proses ini yaitu proses pencetakan bagian dalam dari dasar kaleng
yang biasanya berbentuk logo perusahaan atau tanggal kadaluwarsa makanan. Proses ini
dilakukan jika perusahaan pemesan memintanya.
2.3 Pemotongan II
Proses berikutnya adalah pemotongan tinplat menjadi lembaran yang berukuran lebih kecil
dengan menggunakan mesin Slitter. Dari proses ini dihasilkan lembaran tinplat yang
mempunyai lebar mendekati besar diameter kaleng yang dikehendaki.
2.4 Proses Penekanan
Selanjutnya lembaran-lembaran tinplat yang dihasilkan pada proses Pemotongan II ditekan
sehingga didapatkan bentuk lingkaran sesuai dengan ukuran diameter kaleng. Pada proses ini
digunakan mesin Strip Feed Press.
2.5 Pemberian Sealing Compound
Kemudian bahan yang dihasilkan siap diberi sealing compound (karet).
2.6 Pengepakan
Dasar kaleng yang sudah diberi karet diletakkan pada suatu tempat dan selajutnya siap
dilakukan proses penggabungan antara badan kaleng dengan dasar kaleng.
3. Proses Penggabungan Badan Kaleng Dengan Dasar Kaleng
Proses penggabungan antara badan kaleng dengan dasar kaleng biasanya disebut proses
Seaming. Mesin yang digunakan adalah mesin Caning.
4. Pengujian
Selanjutnya kaleng-kaleng yang dihasilkan dimasukkan ke dalam mesin Tester untuk
dilakukan pengujian. Dari pengujian ini akan diketahui kaleng-kaleng yang bocor.
5. Palletising
Kaleng-kaleng yang sudah jadi kemudian disusun dengan menggunakan mesin Palletner.
6. Pengepakan
Kaleng-kaleng yang sudah ditumpuk tersebut selanjutnya dibungkms dengan plastik. Mesin
pembungkus yang digunakan adalah mesin Wrapping.
7. Penyimpanan
Selanjutnya kaleng jadi disimpan di gudang barang jadi dan telah siap untuk dikirim kepada
konsumen.

G. Proses Pengalengan pada Makanan


Proses pengalengan makanan harus dilakukan sesuai dengan standar yng telh
ditetapkan agar dianggap layak dan bisa beredar di pasaran secara luas. Hal tersebut
dilakukan agar setiap produk yang dijual di pasaran mampu bermanfaat dan aman untuk
ARDISTA IZDHIHAR KALOKA
6008211025
dikonsumsi. Kemasan didesain sebaik mungkin untuk menjaga komposisi bahan baku
yang digunakan bisa tetap fresh.
Tahapan Pengalengan Makanan
Pabrik pengolahan makanan harus memperhatikan dengan cermat tahapan proses
produksinya agar produk dapat memenuhi standar beredar dan tetap berkualitas saat dimakan
oleh konsumen. Terdapat 4 tahapan pengalengan makanan yang harus dilakukan sebagai
berikut.
1. Persiapan kemasan kaleng yang akan digunakan
Kemasan produk dalam pengalengan makanan harus disiapkan terlebih dahulu sebelum
mempersiapkan bahan baku karena nantinya akan berperan sebagai wadah. Berikut langkah-
langkah proses persiapan yang dilakukan.
 Printing (coating) adalah proses pemberian proteksi pada bahan kaleng agar tahan
karat dan mampu mencegah reaksi yang mungkin terjadi antara produk dan kemasan.
 Slitting (shearing) merupakan proses pemotongan kaleng menjadi bodi dan juga
beberapa komponen sesuai dengan kebutuhan kemasan.
 Pressing component merupakan proses dimana kaleng akan dibentuk secara lebih
terperinci, misalnya menggunakan tutup pada bagian atas dan bawah.
 Assembling merupakan proses penyatuan kembali body dengan tutupnya agar wadah
bisa langsung digunakan.
2. Persiapan Bahan Mentah
Bahan baku utama yang digunakan tidak begitu saja langsung diolah, namun harus melewati
beberapa tahapan terlebih dahulu sebelum bisa digunakan dalam proses pengalengan
makanan. Inilah tahapannya:
 Grading
Bahan mental akan dipisahkan sesuai dengan ukuran, warna dan berat jernihnya agar bisa
diolah sesuai dengan kebutuhan.
 Pembersihan bahan
Bahan yang sudah terpilih akan dibersihkan agar kualitasnya bagus saat diolah.
 Pengupasan
Pembuangan bagian bahan baku yang tidak digunakan, misalnya terdapat cacat pada bagian
tertentu.
 Blanching
Sebelum dikalengkan, buah-buahan dan sayuran harus direndam terlebih dahulu dalam air
mendidih selama beberapa menit, kemudian dikeringkan.
 Penambahan bahan khusus
Penambahan bahan khusus dilakukan untuk meningkatkan cita rasa dari bahan utama,
misalnya pemberian larutan garam, larutan sirup dan lain sebagainya. Penambahan bahan ini
akan disesuaikan dengan produk yang akan diproduksi.
3. Pengisian Produk Ke Kemasan
Pengisian produk ke kemasan juga suatu tahap yang perlu perhatian lebih dalam proses
pengelangan makanan. Saat melakukan pengisian ke dalam kemasan, jangan mengisinya
terlalu penuh dan pastikan terdapat ruang kosong pada wadah yang digunakan. Pastikan
ruang kosong berjumlah 10% dari kapasitas kaleng.
Hal tersebut bertujuan untuk memberikan ruang saat proses sterilisasi, karena mungkin saja
isi produk akan mengembang. Jika produk yang diisi berupa buah-buahan, maka masukkan
terlebih dahulu buah kemudian larutan gula atau pelengkap lainnya.
 
4. Pengalengan
ARDISTA IZDHIHAR KALOKA
6008211025
Dalam proses pengalengan makanan, terdapat beberapa langkah untuk memastikan agar
produk tetap steril dan berkualitas saat disimpan dalam waktu yang lama. Berikut
tahapannya.
 Exhausting
Makanan yang telah dimasukkan ke dalam kaleng harus melalui proses exhausting
terlebih dahulu. Proses ini bertujuan untuk mengeluarkan segala gas dan juga udara yang
masih ada di dalam kaleng makanan. Ruang kosong yang terdapat pada kemasan akan
dibuang udaranya agar bisa lebih kedap dan produk didalamnya seolah tervakum
Dengan adanya tahapan ini, kaleng makanan dapat terhindar dari tekanan udara yang bisa
saja melebih standar. Selain itu, proses ini dapat mencegah kaleng berkarat. Kedua hal
tersebut perlu dicegah karena jika terjadi maka makanan yang ada di dalamnya pasti akan
rusak.
Tahap pertaman pada proses pengalengan makanan ini dilakukan dengan cara
memasukkan bahan yang terlebih dahulu sudah dipanaskan menggunakan suhu tertentu.
Setelah itu, kaleng yang berisi makanan tersebut dapat diteruskan ke proses selanjutnya.
 Sealing
Ini merupakan proses penutupan wadah kaleng dengan sistem kunci agar produk tidak
mengalami kebocoran atau kerusakan saat proses sterilisasi hingga sampai produk
dipasarkan. Dalam proses ini kemasan juga akan dicuci dan diberikan kode yang berisikan
informasi produk seperti tanggal produksi dan tanggal kadaluarsa.
 Sterilisasi
Wadah yang sudah terisi produk akan dipanaskan pada suhu 121 derajat selama 20-40 menit.
Tujuan proses ini adalah menghilangkan bakteri yang mampu menjadi penyebab kerusakan
produk. Setelah ditutup rapat, tahapan selanjutnya adalah mensterilisasi kaleng. Proses ini
bertujuan untuk menghilangkan sisa makanan yang masih menempel pada wadah kaleng.
Selain itu, proses ini juga berguna untuk mencegah terjadinya perkembangan bakteri.
Tahapan sterilisasi pada pengalengan makanan ini dilakukan dengan menggunakan larutan
H2PO4. Larutan tersebut harus benar-benar dalam keadaan panas. Adapun waktu
pembersihan dan suhu larutan yang digunakan haruslah sesuai dengan standar yang berlaku.
 Cooling
Tahap cooling ini juga sangat penting dalam proses pengolahan makanan kemasan kaleng.
Produk dengan suhu tinggi dapat memicu pertumbuhan spora bakteri. Oleh karena itu,
makanan yang telah disterilisasi haruslah segera didinginkan. Selain itu, proses pendinginan
juga bertujuan untuk membuat sisa air bekas yang menempel pada kaleng dapat menguap.
Partikel air yang tersisa dapat memicu timbulnya karat pada kemasan kaleng. Jika sudah
berkarat, maka makanan yang ada di dalam kaleng sudah tidak bisa dikonsumsi lagi.
 Finishing
Tahapan ini berisi proses pengecekan kembali produk kaleng yang sudah dikemas. Proses
pengecekan ini bertujuan untuk memastikan bahwa makanan yang telah dikemas sudah
benar-benar sesuai dengan standar atau tidak. Pada proses ini, kelayakan makanan akan
diperiksa. Selain itu, kondisi kemasan menjadi salah satu perhatian utama. Jika hasil
pemeriksaan telah sesuai dengan standar, maka makanan tersebut sudah dapat diedarkan ke
masyarakat luas.

H. Masalah Utama Dalam Pengalengan


1. Kebocoran (Leaking)
Kebocoran dapat terjadi secara primer karena proses kerusakan pada kaleng secara
langsung, seperti welding crack, under/overcure, maupun false seam. dll. Kebocoran dapat
ARDISTA IZDHIHAR KALOKA
6008211025
terjadi secara sekunder disebabkan kesalahan proses penutupan/close seaming maupun
korosi lanjut.
2. Rusty/Corossion
Yaitu cacat ETP berupa karat yang diakibatkan proses reaksi bahan kimiawi bersifat korosif,
baik itu air maupun asam. Umumnya, bahan yang tidak dilapisi lacquer maupun printing
mudah terkena bahan kimia asam atau udara yang lembab sehingga terjadi reaksi oksidasi.

I. Faktor Penentu Utama dalam Penanganan Masalah


1) Bentuk (Roundness, Squareness)
Perhitungan unit size harus diperhatikan

2) Seal/Lining Compound
 Solvent Base Compound (SBC), ialah jenis compound yang memakai bahan solvent
sebagai pelarutnya, dan untuk mengeringkannya tidak diperlukan pengovenan cukup
dibiarkan pada ruang/udara terbuka.
 Water Base Compound (WBC), ialah jenis compound yang memakai air sebagai
pelarutnya, untuk mengeringkannya diperlukan pengovenan suhu tertentu.

3) Penyambungan (Welding, Seaming)


ARDISTA IZDHIHAR KALOKA
6008211025

4) Coating / Lacquering
Untuk mencegah terjadinya kontak langsung/kontaminasi antara kaleng pengemas
dengan bahan pangan yang dikemas, maka kaleng plat timah harus diberi pelapis
yang disebut dengan enamel.
Jenis-jenis lapisan enamel yang digunakan antara lain :
1. Epoksi-fenolik
Merupakan pelapis yang banyak digunakan, bersifat tahan asam serta
mempunyai resistensi dan fleksibilitas terhadap panas yang baik. Digunakan
untuk pengalengan ikan, daging, buah, pasta dan produk sayuran. Pada
pelapisan dengan epoksi fenolik juga dapat ditambahkan zink oksida atau
logam aluminium bubuk untuk mencegah sulphur staining pada produk
daging, ikan dan sayuran.
2. Komponen Vinil
Mempunyai daya adhesi dan fleksibilitas tinggi, tahan asam dan basa, tapi
tidak tahan terhadap suhu tinggi pada proses sterilisasi. Digunakan untuk
produk bir, juice buah dan minuman berkarbonasi.
3. Phenolic lacquers
Merupakan pelapis yang tahan asam dan komponen sulfida. Digunakan untuk
kaleng kemasan pada produk daging, ikan, buah, sop dan sayuran.
4. Butadiene lacquers
Dapat mencegah kehilangan warna dan mempunyai resistensi terhadap panas
yang tinggi. Digunakan untuk bir dan minuman ringan.
5. Acrylic lacquers
Merupakan pelapis yang berwarna putih, digunakan sebagai pelapis internal
dan eksternal pada produk buah. Pelapis ini lebih mahal dibanding pelapis
lainnya dan dapat menimbulkan masalah pada beberapa produk.
6. Epoxy amine lacquers
Adalah pelapis yang mempunyai daya adhesi yang baik, tahan terhadap panas
dan abrasi, fleksibel dan tidak menimbulkan off-flavor, tetapi harganya mahal.
Digunakan untuk bir, minuman ringan, produk hasil ternak, ikan dan daging.
7. Alkyd lacquers
Adalah pelapis yang murah dan digunakan sebagai pelapis luar. Tidak
digunakan sebagai pelapis dalam karena dapat menimbulkan masalah
offflavor.
8. Oleoresinous lacquers
ARDISTA IZDHIHAR KALOKA
6008211025
Digunakan untuk berbagai tujuan, harganya murah, pelapis dengan warna
keemasan. Digunakan untuk bir, minuman sari buah dan sayuran.

J. Kontaminasi Pangan
 Terbentuknya warna hitam yang disebabkan oleh reaksi antara besi atau timah
dengan sulfida pada makanan berasam rendah (berprotein tinggi).
 • Pemucatan pigmen merah dari sayuran/buahbuahan seperti bit atau anggur
karena reaksi dengan baja, timah atau aluminium.

Anda mungkin juga menyukai