PERCOBAAN
ADSORBSI ZAT WARNA
Hari : Kamis
Kelompok :X–B
Praktikan : 1. Nur Afiyah (10411710000077)
2. M.Riswan Wiradiwa (10411710000086)
3. Ardista Izdhihar K (10411710000096)
Tanggal Mengumpulkan : 21 April 2020
Laporan
Asisten : Metika Mega Agata
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
II.1.5 Sprektofotometri
Spektrofotometer sesuai dengan namanya adalah alat yang terdiri dari
spektrometer dan fotometer. Spektrometer menghasilkan sinar dari spektrum dengan
panjang gelombang tertentu dan fotometer adalah alat alat pengukur intensitas cahaya
yang ditransmisikan atau yang diabsorpsi. Jadi spektrofotometer digunakan untuk
mengukur energi secara relatif jika energi tersebut ditransmisikan, direfleksikan atau
diemisikan sebagai fungsi dari panjang gelombang (Khopkar, 2014).
Kelebihan spektrofotometer dibandingkan dengan fotometer adalah panjang
gelombang dari sinar putih dapat lebih terseleksi dan ini diperoleh dengan alat pengurai
seperti prisma, grating ataupun celah optis (Khopkar, 2014).
Pada fotometer filter, sinar dengan panjang gelombang yang diinginkan diperoleh
dengan berbagai filter dari berbagai warna yang mempunyai spesifikasi melewatkan
trayek panjang gelombang tertentu. Pada fotometer filter, tidak mungkin diperoleh
panjang gelombang yang benar-benar monokromatis, melainkan suatu trayek panjang
gelombang 30-40 nm. Sedangkan pada spektrofotometer, panjang gelombang yang benar-
benar terseleksi dapat diperoleh dengan bantuan alat pengurai cahaya seperti prisma
(Khopkar, 2014).
Suatu spektrofotometer tersusun dari sumber spektrum tampak yang kontinu,
monokromator, sel pengabsorpsi untuk larutan sampel atau blangko dan suatu alat untuk
BAB III
PENUTUP
III.1 Kesimpulan
Zat warna merupakan salah satu bahan yang sering digunakan pada suatu proses
industri. Banyaknya permintaan terhadap zat warna di antaranya berasal dari industri
tekstil, kertas, kosmetik, plastik, makanan dan rokok. Selama ini penggunaan zat warna
terbesar ada pada industri tekstil, oleh karena itu industri tekstil menjadi penyumbang
limbah zat warna terbesar di perairan.
Salah satu sifat penting dari permukaan zat adalah adsorpsi. Adsorpsi merupakan
peristiwa terakumulasinya partikel pada permukaan. Zat yang menjerap disebut adsorben,
sedangkan zat yang terjerap disebut adsorbat. Adsorben dapat berupa zat padat maupun zat
cair. Adsorben padat diantaranya adalah silika gel, alumina, platina halus, selulosa, dan
arang aktif. Adsorbat dapat berupa zat padat, zat cair, dan gas.
Proses adsorpsi berlangsung melalui tiga tahapan, yaitu makrotransport,
mikrotransport, dan sorpsi. Makrotransport meliputi perpindahan adsorbat melalui air
DAFTAR PUSTAKA
Agustina Emilia T., Muhammad A., (2012), Pengaruh Temperatur Dan Waktu
Pada Pengolahan Pewarna Sintetis Procion Menggunakan Reagen Fenton, Teknik Kimia,
Universitas Sriwijaya, Pelembang.
Atkins PW. 1999. Kimia Fisika jilid II. Kartohadiprodjo II, penerjemah;
Rohhadyan T, editor. Oxford: Oxford University Press. Terjemahan dari: Physical
Chemistry.
Jason PP. 2004. Activated carbon and some applications for the remediation soil
and ground water pollution. Jakarta.
Bird T. 1993. Kimia Fisik untuk Universitas. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
Budiyono, 2008, Kriya Tekstil Untuk SMK, Direktorat Pembinaaan Sekolah.
Pei-Jen, L., Hsin-Chieh, L., Wen-Te, Y., & Jia-Ming, C. 2011. Chemical
Regeneration Of Activated Carbon Use For Dye Adsorption. Journal of the Taiwan Insitute
of Chemical Engineers 42, 305-311.
Wijayanti, Aris. 2018. Adsorpsi Logam Cr(VI) dan Cu(II) padaTanah dan
Pengaruh Penambahan Pupuk Organik. Semarang.
Asip, Faisol. 2008. Uji Efektifitas Cangkang Telur Dalam Mengadsorbsi Ion Fe
Dengan Proses Batch. Palembang.
Sihotang, A., & Dian, S. 2009. Pemanfaatan Limbah Sekam Padi Menjadi Arang
Aktif Sebagai Adsorben. Bogor: Institut Pertanian Bogor.