Anda di halaman 1dari 9

BAB 4

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Percobaan


4.1.1 Hasil Percobaan Pertama
Pada percobaan pengaruh surfaktan terhadap elektroplating besi dan tembaga dengan
menggunakan variabel konsentrasi surfaktan, didapatkan hasil percobaan seperti berikut.
Tabel 4.1.1 Dimensi Awal Logam Besi (Fe)
Konsentrasi
Arus Pengukur
Asam Boraks Waktu Besi (Fe)
(mA) an
(N) (menit)
4
p (cm) 3,9
2,4
l (cm) 2
1,5
0,06
t (cm)
0,061
4,1
w (gram)
3,8
4,1
p (cm) 3,7
1,8
l (cm) 2,1
1
0,061
t (cm)
0,062
4,32
w (gram)
100 15 4,15
4,8
p (cm) 3,7
2,8
l (cm) 1,9
0,75
0,06
t (cm)
0,063
4,52
w (gram)
3,44
4
p (cm) 3,9
2,3
l (cm) 2
0,5
0,059
t (cm)
0,062
3,7
w (gram)
3,5

Tabel 4.1.2 Dimensi Awal Logam Tembaga (Cu)

4-1
HASI
BAB 4 HASIL DAN
Wakt PEMBAHASAN
Konsentra Arus u Penguk Tembaga
si Asam (mA) (men uran (Cu)
Boraks (N) it)
4
p (cm) 4
1,8
l (cm) 1,8
1,5
0,0475
t (cm)
0,048
3,7
w (gram)
3,8
4
p (cm) 4
1,8
l (cm) 1,8
1
0,049
t (cm)
0,0475
3,9
w (gram)
100 15 3,8
4
p (cm) 4
1,8
l (cm) 1,8
0,75
0,0475
t (cm)
0,048
3,6
w (gram)
3,7
4
p (cm) 4
1,8
l (cm) 1,8
0,5
0,046
t (cm)
0,0475
3,8
w (gram)
3,75

Tabel 4.1.3 Hasil Perhitungan Logam Besi (Fe) Setelah


Elektroplating
Konsentrasi
Arus Pengukur
Asam Boraks Waktu Besi (Fe)
(mA) an
(N) (menit)
1,5 100 15 4,1
p (cm) 3,95
2,5
l (cm) 2
t (cm) 0,105

LABORATORIUM DIAGRAM ALIR DAN PEMILIHAN 4-2


BAHAN
TEKNIK KIMIA INDUSTRI
FV-ITS
HASI
BAB 4 HASIL DAN
PEMBAHASAN
0,95
4,53
w (gram)
4,12
4,2
p (cm) 3,8
1,85
l (cm) 2,2
1 100 15
0,094
t (cm)
0,091
4,57
w (gram)
4,45
4,9
p (cm) 3,8
2,85
l (cm) 2
0,75 100 15
0,078
t (cm)
0,072
4,72
w (gram)
3,62
4
p (cm) 3,9
2,4
l (cm) 2,1
0,5 100 15
0,067
t (cm)
0,077
3,9
w (gram)
3,65

Tabel 4.4 Hasil Perhitungan Logam Tembaga (Cu) Setelah Elektroplating


Konsentrasi
Arus Waktu Pengukur
Ammonium Tembaga
(mA) (menit) an
Oksalat (N)
4
p (cm) 4
1,8
l (cm) 1,8
1,5 100 15
0,0446
t (cm)
0,0455
3,58
w (gram)
3,67
1 100 15 4
p (cm) 4
1,8
l (cm) 1,8
t (cm) 0,0473
0,0454

LABORATORIUM DIAGRAM ALIR DAN PEMILIHAN 4-3


BAHAN
TEKNIK KIMIA INDUSTRI
FV-ITS
HASI
BAB 4 HASIL DAN
PEMBAHASAN 3,72
w (gram)
3,64
4
p (cm) 4
1,8
l (cm) 1,8
0,75 100 15
0,0464
t (cm)
0,0471
3,49
w (gram)
3,55
4
p (cm) 4
1,8
l (cm) 1,8
0,5 100 15
0,045
t (cm)
0,0466
0,37
w (gram)
0,367

Tabel 4.5 Hasil perhitungan laju korosi pada tembaga (Cu)


Konsentra
Wakt
si Densita ΔW
Arus u
Amonium A (inc2) s Cu (miligr MPY
(mA) (Men
Oksalat (gr/cm3) am)
it)
(N)
999,86831
14,951
15 45
1,5
1799,0650
14,9568
17 48
1265,0276
14,9684
19 24
1
2133,0524
14,951
32 04
10 15 8,92
2666,3155
14,951
40 05
0,75
3331,6019
14,9568
50 4
4671,4888
14,9336
70 21
0,5
3332,8943
14,951
50 82

4.2 Pembahasan
Tujuan dari percobaan pengaruh surfaktan terhadap elektroplating
Fe dan Cu adalah untuk mengetahui pengaruh penambahan surfaktan
terhadap elektroplating Fe dengan Cu serta untuk menghitung tebal
lapisan dan laju korosi dari hasil elektroplating Fe dengan Cu.

LABORATORIUM DIAGRAM ALIR DAN PEMILIHAN 4-4


BAHAN
TEKNIK KIMIA INDUSTRI
FV-ITS
HASI
BAB 4 HASIL DAN
PEMBAHASAN
Prosedur percobaan pengaruh surfaktan terhadap elektroplating
terdapat 2 tahap yaitu tahap treatment logam dan tahap elektroplating.
Tahap treatment logam dimulai dengan menyiapkan dua buah sampel
logam Fe dan Cu. Membersihkan permukaan logam besi dan tembaga
dengan cara merendam pada larutan HCl pekat hingga zat pengotor
pada permukaan logam bersih. Kemudian menselotip ¾ bagian dari
logam. Menyemprotkan cat akrilik pada bagian logam yang tidak
tertutup selotip, kemudian membiarkan hingga catnya mengering.
Melepaskan selotip. Kemudian mengukur dimensi logam yaitu panjang
(p), lebar (l), dan tinggi (t). Menimbang masing-masing logam Fe dan Cu
tersebut. Untuk tahap electroplating dimulai dengan membuat larutan
CuSO4 dengan variabel 2 N. Menghubungkan logam Cu dan Fe dengan
penjepit yang telah dihubungkan dengan sumber arus. Logam Cu
dihubungkan dengan kutub positif dan logam Fe dihubungkan dengan
kutub negatif. Kedua logam yang telah dijepit dicelupkan ke dalam
larutan CuSO4 dan menmbahkan surfaktan sebanyak 5 ml dalam gelas
kimia. Kemudian mengalirkan arus listrik sesuai dengan variabel waktu
15 menit dan arus densitas 100 mA. Kemudian mencatat hasil
elektroplating. Kemudian mengulangi proses elektroplating untuk
variabel konsentrasi surfaktan 1,5 N; 1 N; 0,75 N; dan 0,5 N.
Dari hasil percobaan yang dilakukan didapatkan hasil sebagai
berikut :

Grafik 4.1 Hubungan Penambahan surfaktan terhadap selisih ketebalan


Berdasarkan Grafik 4.1 dapat dilihat bahwa pada percobaan
pertama dengan variabel waktu 15 menit dengan penambahan surfktan
1,5 N; 1 N; 0,75 N; dan 0,5 N. didapatkan selisih tebal pelapisan logam
Fe masing-masing adalah 0,045 cm, 0,033 cm, 0,018 cm, dan 0,008 cm.
Sedangkan pada percobaan kedua dengan variabel waktu dan arus
yang sama didapatkan selisih tebal pelapisan logam Fe masing-masing
0,034 cm, 0,029 cm, 0,019 cm, dan 0,015 cm.

LABORATORIUM DIAGRAM ALIR DAN PEMILIHAN 4-5


BAHAN
TEKNIK KIMIA INDUSTRI
FV-ITS
HASI
BAB 4 HASIL DAN
Berdasarkan data tersebut dapatPEMBAHASAN
dilihat bahwa data tersebut
sesuai dengan literatur yang menyebutkan bahwa semakin tinggi
konsentrasi surfaktan yang ditambahkan maka semakin padat pelapis
yang terdapat pada katoda (Ho-Chiao, 2017). Semakin tinggi konsentrasi
surfaktan maka semakin tinggi konsentrasi larutan asamnya, dan
konsentrasi larutan mempengaruhi ketebalan pada electroplating. Hal
ini memengaruhi elektroplating yang menyebabkan bertambahnya
ketebalan pada logam.

Grafik 4.2 Hubungan selisih berat dengan penambahan surfaktan


Berdasarkan Grafik 4.2 dapat dilihat bahwa pada percobaan
pertama dengan variabel waktu 15 menit dengan penambahan surfktan
1,5 N; 1 N; 0,75 N; dan 0,5 N. didapatkan selisih berat pelapisan logam
Fe masing-masing adalah 0,43 gram, 0,25 gram, 0,2 gram, dan 0,2
gram. Sedangkan pada percobaan kedua dengan variabel waktu dan
arus yang sama didapatkan selisih berat pelapisan logam Fe masing-
masing 0,32 gram, 0,3 gram, 0,18 gram, dan 0,15 gram.
Berdasarkan data tersebut dapat dilihat bahwa data tersebut
sesuai dengan literatur yang menyebutkan bahwa semakin tinggi
konsentrasi surfaktan yang ditambahkan maka semakin padat pelapis
yang terdapat pada katoda (Ho-Chiao, 2017). Semakin tinggi konsentrasi
surfaktan maka semakin tinggi konsentrasi larutan asamnya, dan
konsentrasi larutan mempengaruhi ketebalan pada electroplating. Jadi
semakin tebal lapisan logam hasil elektroplatingnya maka semakin
besar juga pertambahan massanya. Hal ini memengaruhi elektroplating
yang menyebabkan bertambahnya ketebalan pada logam.

LABORATORIUM DIAGRAM ALIR DAN PEMILIHAN 4-6


BAHAN
TEKNIK KIMIA INDUSTRI
FV-ITS
HASI
BAB 4 HASIL DAN
PEMBAHASAN

Grafik 4.3 Hubungan Surfaktan Terhadap Laju Korosi


Berdasarkan Grafik 4.3 dapat dilihat bahwa pada percobaan
pertama dengan variabel waktu 15 menit dengan penambahan
surfaktan 1,5 N; 1 N; 0,75 N; dan 0,5 N. didapatkan laju korosi (mpy)
masing-masing adalah 999,8683145; 1265,027624; 2666,315505; dan
4671,488821. Sedangkan pada percobaan kedua dengan variabel
waktu dan arus yang sama didapatkan laju korosi (mpy) masing-masing
1799,065048; 2133,052404; 3331,60194 dan 3332,894382.
Berdasarkan data tersebut dapat dilihat bahwa data tersebut
sudah sesuai dengan literatur yang menyebutkan bahwa semakin tinggi
konsentrasi surfaktan maka semakin rendah laju korosinya (Purwanto,
2012).

Gambar 4.2.1 Sampel logam besi (Fe) sebelum dan sesudah


elektroplating

LABORATORIUM DIAGRAM ALIR DAN PEMILIHAN 4-7


BAHAN
TEKNIK KIMIA INDUSTRI
FV-ITS
HASI
BAB 4 HASIL DAN
PEMBAHASAN

Gambar 4.2.2 Sampel logam tembaga (Cu) sebelum dan sesudah


elektroplating

Gambar 4.2.3 Logam besi (Fe) dan tembaga (Cu) sebelum dan sesudah
elektroplating

LABORATORIUM DIAGRAM ALIR DAN PEMILIHAN 4-8


BAHAN
TEKNIK KIMIA INDUSTRI
FV-ITS
HASI
BAB 4 HASIL DAN
Pada Gambar 4.2.2 dapat dilihatPEMBAHASAN
perbedaan kondisi logam Fe
sebelum dan sesudah proses elektroplating. Logam Fe yang belum
dielektroplating berwarna abu-abu dan bersih. Setelah elektroplating
beberapa bagian logam Fe berubah menjadi kecoklatan. Warna tersebut
terjadi karena logam Fe terdistribusi oleh elektron yang dilepaskan oleh
logam Cu. Elektron-elektron mengkonversi ion-ion logam Cu yang
berada pada larutan CuSO4 menjadi atom-atom logam Cu yang
kemudian mengendap pada logam Fe. Karena hal ini juga logam Fe
mengalami kenaikan berat setelah proses elektroplating. Kenaikan ini
sebanding dengan kenaikan konsentrasi larutan CuSO4. Pada proses
elektroplating larutan elekrolit CuSO 4 terurai menjadi ion Cu dan SO 4
dan kation elektrolit (SO42- ) menempel pada anoda. Pada katoda plat
baja mengalami pelepasan oksigen terhadap larutan Cu (CuSO 4) akibat
adanya arus listrik searah dengan tegangan konstan sehingga ion Cu
akan menempel pada permukaan plat besi dengan perantara elektrolit
Cu sehingga plat besi terlapisi Cu.
Pada Gambar 4.2.2 dapat dilihat juga perbedaan keadaan logam
Cu sebelum dan sesudah elektroplating. Logam Cu yang belum
dielektroplating berwarna coklat kekuningan yang cerah dan mengkilat.
Sedangkan logam Cu yang sudah melalui proses elektroplating
berwarna coklat agak tua dan tidak mengkilat. Hal ini dikarenakan
sebagian permukaan logam Cu terionisasi dan melarut dalam larutan
elektrolit CuSO4 sehingga warnanya berubah menjadi coklat dan tidak
mengkilat. Sedangkan untuk berat logam Cu setelah proses
elektroplating dengan variabel konsentrasi 1,5 N; 1 N; 0,75N; dan 0,5 N,
beratnya berkurang dari berat awal. Dan tebal logam Cu beberapa juga
berkurang.

LABORATORIUM DIAGRAM ALIR DAN PEMILIHAN 4-9


BAHAN
TEKNIK KIMIA INDUSTRI
FV-ITS

Anda mungkin juga menyukai