Oleh:
1. Ilham Brilian (160513609663)
2. Ilham Singgih D.P (160513609670)
Pengukuran panjang
keseluruhan Katup.
Standart : In :
In : 99,90 (3,933 in) 1.124,02 mm Baik
6
Ex : 100,10 (3,941 in) 2. 124,12 mm
Min 3. 124, 10 mm
In : 99,4 mm (3,913 in) 4. 124,12 mm
Ex : 99,5 mm (0,063 in)
Ex :
1.124, 26 mm Baik
2. 124,22 mm
3. 124, 02 mm
4. 124, 10 mm
Pengukuran
kemiringan pegas In :
katup. besar
Maksimum : 1,8 (0,063 1.0,1 mm
in) 2. 0,25 mm
3. 0,25mm Baik
4. 0,70 mm
7 Kecil
1.0,8 mm
2. 0,3 mm
3. 0,1 mm
4. 0,7 mm
Ex :
Besar
1.0,6 mm
2.0,2 mm
3. 0,7 mm Baik
4. 0,9 mm
Kecil
1.0,1 mm
2. 0,2 mm
3. 0,1mm
4. 0,8 mm
Pengukuran panjang In :
bebas pegas katup. Besar
46,5 mm (1,831 in) 1.49, 94 mm
2. . 50,2 mm Jelek (Perlu di ganti
3. 49,82 mm dengan yang baru)
4. 50,2 mm
Kecil
1.41,9 mm
2. 41,06 mm Baik (masih di bawah
3. 42,1 mm spesifikasi yang di
4. 42,40 mm anjurkan)
8
Ex :
Besar
1.56, 94 mm Jelek ( Perlu di ganti)
2. 49,94mm
3. 49,84mm
4. 50mm
Kecil
1.42,56mm
2.42,6mm
3.42,7mm Baik (masih bisa
4.42,36mm digunakan untuk
beberapa waktu)
Pengukuran panjang In :
ketegangan pegas. Besar
Pada 30,2-33,4 kgf : 1.28 kgf
Max 38,4 mm 2. 29 kgf Jelek ( karena berada di
3. 28 kgf bawah dari standart yang
4. 28 kgf telah di tetapkan)
Kecil
1.22 mm
2. 21 mm
9
3. 21 mm
4. 22 mm
Ex :
Besar
1.28 kgf
2.27 kgf
3. 27 kgf
4. 28 kgf
Kecil
1.21 mm
2. 21 mm
3. 21 mm
4. 22 mm
Pengukuran run out
camshaft. 1. 0,04 mm Baik ( run out masih
Max 0,06 mm (0,0024 2. 0,05 mm jauh dari max, tapi lebih
in) 3. 0,04 mm baik di ganti agar
Min : Ex :
In: 36,17 mm (1,4240 in) 1. 36, 36 mm Baik
Ex: 36,07 mm (1,4201 2. 36, 37 mm
in) 3. 36, 33 mm
4. 35, 36 mm
Pengukuran ∅
(diameter) jurnal 1. 43, 30 mm Baik
camshaft. 2. 43, 22 mm
80,510 mm (3,1693 – mm mm
mm mm
3,1707 in)
Tanda STD 3 : 80,520 – C1: 77,505 C1: 77,466
13
80,530 mm (3,1701 – mm mm
mm mm
Silinder 2: Silinder 4:
mm mm
mm mm
mm mm
B2: 77,470 B2: 77,467
mm mm
mm mm
mm mm
Pengukuran ∅ -
(diameter) conecting (tidak ada
15
rod kecil. spesifikasinya)
Pengukuran ∅ -
16 (diameter) piston pin. (tidak ada
spesifikasinya)
Pengukuran celah ring Ring atas :
piston. 1.0,2 mm Baik
0,23 mm – 0,33 mm 2.0,3mm
3.0,3mm
4.0,25mm
17 Ring N0.2 :
1.0,3 mm Baik
2.0,3mm
3.0,25mm
4.0,25mm
20 Multitester Digital :
21,9 Ω Baik
Pengukuran hubungan Multitester Analog : Baik
antar segmen x1 = Tidak ada
komutator. kontinyuitas
Dengan skala Ω x1, x10, x10 = Tidak ada
x100, x1k kontinyuitas
x100 = Tidak ada
kontinyuitas
x1k = Tidak ada
Analog
21 kontinyuitas
Multitester Digital :
Tidak ada Baik
kontinyuitas
Digital
Pengukuran run out
komutator.
Mak : 0,05 mm (0,0020 0,04 mm Baik
in)
22
Pengukuran Ø
(diameter) komutator.
Min :27 mm (1,06 in) 3,220 mm Baik
23
Pemeriksaan
terputusnya sirkuit
pada Fild Coil. Ada kontinyuitas Baik
(Menggunakan Ohm
24
meter, periksa
kontinyuitas antara kabel
timah dan sikat).
Pemeriksaan hubungan
pada fild coil.
(Menggunakan Ohm
Tidak ada kontinyuitas
25 meter, periksa bahwa Baik
tidak ada kontinyuitas
antara ujung fild coil dan
fild frame).
Pemeriksaan panjang
sikat.
Min : 9,00mm 14,85 mm Baik
26
Pemeriksaan sekat
pada pemegang sikat.
(Menggunakan Ohm Tidak ada kontinyuitas Baik
meter, periksa tidak ada
kontinyuitas antara
pemegang sikat positif
dan negatif).
Pengujian sirkuit pada
pull-in coil.
(Menggunakan Ohm Ada kontinyuitas Baik
27 meter, periksa
kontinyuitas antar 50 dan
terminal C).
28 meter, periksa
kontinyuitas antar 50 dan
bodi switch).
Pemeriksaan tahanan
pada resistor.
(Menggunakan Ohm 0,8 Ω Jelek
Pemeriksaan tahanan
pada koil primer tanpa
internal resistor. 2Ω Jelek
(Menggunakan Ohm (Perlu diganti)
30 meter,ukur tahanan
antara terminal (+) dan
terminal (-). Tahanan
pada koil primer: 1,3 –
1,6 Ω).
Pemeriksaan tahanan
pada koil primer
dengan internal 2Ω Jelek
resistor. (Perlu diganti)
(Menggunakan Ohm
31
meter,ukur tahanan
antara terminal (+) dan
terminal (-). Tahanan
pada koil primer: 1,5 –
1,9 Ω).
Pemeriksaan pada koil
sekunder tanpa
internal resistor. 11,47 kΩ Jelek
(Menggunakan Ohm (Perlu diganti)
32
meter, ukur tahanan
antara terminal B dan
terminal tinggi. Tahanan
: 10,7-14,5 kΩ)
Pemeriksaan tahanan
pada koil sekunder
dengan internal 11,7 kΩ Jelek
resistor. (Perlu diganti)
(Menggunakan Ohm
33 meter,pengukuran
tahanan antara terminal
B dan terminal tegangan
tinggi.
Tahanan sekunder :13,7
– 18,5 kΩ)
Pemeriksaan tahanan Tanpa internal resitor : Baik
dengan massa. Tak terhingga
Tahanan tak terhingga
34
Dengan internal resitor :
Tak terhinga Baik
Pemeriksaan tahanan
pada kabel tegangan 1. 3k Ω Baik
tinggi. 1. 2.1k Ω
Pemeriksaan hubungan
ke massa pada Tidak ada kontinyuitas Baik
komutator.
41
Pemeriksaan rectifier
negatif. Tidak ada kontinyuitas Jelek
Ada kontinyuitas (Perlu diperbaiki/
42 diganti)
43 Tahanan IG – F Baik
Bebas : 0Ω Multitester Digital:
Ditarik : ± 11Ω 0Ω
Pemeriksaan tahanan Multitester analog :
antar terminal 950 Ω Baik
regulator
Tahanan B-E: Multitester digital :
Bebas : tak terbatas 960 Ω
Ditarik masuk: ± 100Ω
44
Mutitester analog :
Tahanan B-L 1,5 k Ω Baik
Bebas : tak terbatas
Ditarik masuk : ± 0Ω Multitester digital :
1,561k Ω
Pemeriksaan tahanan Mutitester analog :
antar terminal 32 Ω
regulator. Baik
Tahanan N-E : ± 23Ω Multitester digital :
45 30 Ω
Kesimpulan :
1. Sebelum melakukan pengukuran kita harus melakukan kalibrasi terlebih dahulu agar mendapat hasil pengukuran yang akurat
2. Dalam melakukan pengukuran dengan menggunakan alat ukur harus benar dan sesuai dengan standar agar dapat memberikan hasil
yang akurat.
3. Dalam melakukan pengukuran dibutuhkan kecermatan dan ketelitian dalam menentukan skala alat ukur.
4. Dalam pengukuran diperlukan pemahaman konsep dari alat ukur yang digunakan.
5. Dalam melakukan pengukuran, benda yang tidak sesuai standar (jelek) harus/perlu diperbaiki atau diganti agar dapat bekerja secara
maksimal.
6. Ketika mengukur hasil tiap individu dapat berbeda hal ini dikarenakan perbedaan sudut/cara pandang dalam pengukurannya.