Anda di halaman 1dari 21

Soal dan Jawaban Hakikat Fisika dan Keselamatan Keja Laboratorium

Soal dan Jawaban Untuk Materi Hakekat Fisika dan Kesalamatan Kerja Laboratorium.

1.      Sebagai cabang dari sains, hakikt ilmu fisika adalah sebagai …

A.     Proses, Produk dan Pengetahuan

B.     Produk,pengamatan dan sikap

C.     Pengetahuan, proses dan produk

D.     Proses, produk dan sikap

E.      Sikap, pengetahuan dan produk

2.      Kecakapan berikut yang bukan suatu proses kecakapan sains adalah …

A.     Mengevaluasi              D. Mengamati

B.     Menduga                     E. Menarik kesimpulan

C.     Merencanakan

3.      Berikut langkah-langkah dalam melakukan penelitian.

(1)   Menarik kesimpulan

(2)   Membuat hipotesis

(3)   Melakukan observasi

(4)    Merumuskan masalah

(5)   Menganalisis data

(6)   Melakukan eksperimen

(7)   Mengumpulkan data
Berdasarkan langkah-langkah tersebut, urutan yang tepat dalam metode ilmiah adalah …

A.     2-3-4-5-6-7-1                          D. 3-4-5-2-7-6-1

B.     3-4-7-2-6-5-1              E. 4-5-6-2-3-7-1

C.     4-5-6-2-7-3-1

4.      Udin tanpa sengaja menumpahkan sejumlah zat kimia ketangannya. Hal pertama yang harus ia
lakukan adalah

A.     Berteriak memanggil guru

B.     Membersihkannya dengan kain

C.     Mencuci tangannya dengan air mengalir

D.     Segera memberikan sejumlah krim

E.      Mengelapnya dengan lap basah

5.      Sebuah botol zat kimia memiliki tanda pada label seperti gambar. Lambag tersebut membahayakan
pada ….

A.     mengiritasi mata

B.     mengiritasi mata dan kulit


C.     mengiritasi kulit

D.     mudah terbakar

E.      mudah meledak

Pengukuran

1. Soal UN 2005/2006
Hasil pengukuran diameter sebuah kelereng dengan menggunakan mikrometer sekrup, ditunjukkan oleh
gambar di bawah, tentukan besar dari diameter kelereng tersebut!

A. 4,78 mm
B. 5,28 mm
C. 5,70 mm
D. 8,50 mm
E. 9,28 mm
Pembahasan
Mikrometer skrup menggunakan satuan milimeter dan skala terkecilnya adalah 0,01 milimeter.
Skala utama = 4,5 milimeter
Skala putar = 27,5 x 0,01 milimeter = 0,275 milimeter
Hasil pengukuran = 4,5 milimeter + 0,275 milimeter = 4,775 milimeter = 4,78 milimeter
Jawaban yang benar adalah A.

2. Soal UN 2007/2008 P4 No.1


Tebal pelat logam diukur dengan mikrometer skrup seperti gambar. Tebal pelat logam adalah…

A. 4,85 mm
B. 4,90 mm
C. 4,96 mm
D. 4,98 mm
E. 5,00 mm
Pembahasan
Skala utama = 4,5 mm
Skala putar = 46 x 0,01 = 0,46 mm
Tebal pelat = 4,5 mm + 0,46 mm = 4,96 mm
Jawaban yang benar adalah C.

3. Soal UN 2008/2009 P04 No.1


Untuk mengukur diameter dalam sebuah gelas dengan jangka sorong seperti pada gambar!
Diameter dalam gelas adalah…..

A. 0,80 cm
B. 0,83 cm
C. 1,67 cm
D. 2,20 cm
E. 2,27 cm
Pembahasan
Skala utama = 0,8 cm
Skala nonius = 3 x 0,01 cm = 0,03 cm

Diameter dalam gelas = 0,8 cm + 0,03 cm = 0,83 cm


Jawaban yang benar adalah B.

4. Soal UN 2008/2009 P12 No.1


Sebuah balok diukur ketebalannya dengan jangka sorong. Skala yang ditunjukkan dari hasil pengukuran
tampak pada gambar.
Besarnya hasil pengukuran adalah …

A. 3,19 cm
B. 3,14 cm
C. 3,10 cm
D. 3,04 cm
E. 3,00 cm
Pembahasan
Skala utama = 3,1 cm
Skala nonius = 9 x 0,01 = 0,09 cm
Tebal balok = 3,1 cm + 0,09 cm = 3,19 cm
Jawaban yang benar adalah A.
5. Soal UN 2009/2010 P70 No.2
Gambar di samping ini menunjukan pengukuran lebar balok dengan jangka sorong. Lebar balok
adalah….

A. 3,39 cm
B. 3,24 cm
C. 3,19 cm
D. 3,09 cm
E. 3,04 cm
Pembahasan
Skala utama = 3,1 cm
Skala nonius = 9 x 0,01 cm = 0,09 cm

Lebar balok = 3,1 cm + 0,09 cm = 3,19 cm


Jawaban yang benar adalah C.

6. Soal UN 2010/2011 P25


Kedudukan skala sebuah mikrometer sekrup yang digunakan untuk mengukur diameter sebuah bola kecil
seperti gambar berikut :
Berdasarkan gambar tersebut dapat dilaporkan diameter bola kecil adalah …

A. 11,15 mm
B. 9,17 mm
C. 8,16 mm
D. 5,75 mm
E. 5,46 mm
Pembahasan
Skala utama = 8 mm
Skala putar = 16 x 0,01 mm = 0,16 mm

Diameter bola adalah 8 mm + 0,16 mm = 8,16 mm


Jawaban yang benar adalah C.
7. Soal UN 2011/2012 A81 No.2
Sebuah benda ketebalannya diukur dengan mikrometer sekrup seperti gambar. Hasil pengukuran
ketebalan benda adalah ….

A. 2,97 mm
B. 2,47 mm
C. 2,03 mm
D. 1,97 mm
E. 1,47 mm
Pembahasan
Skala utama = 2 mm
Skala putar = 47 x 0,01 mm = 0,47 mm

Tebal benda = 2 mm + 0,47 mm = 2,47 mm


Jawaban yang benar adalah B.

8. Soal UN 2011/2012 C61 No.2


Sebuah mikrometer digunakan untuk mengukur tebal suatu benda, skalanya ditunjukkan seperti gambar
berikut. Hasil pengukurannya adalah…

A. 2,13 mm
B. 2,63 mm
C. 2,70 mm
D. 2,73 mm
E. 2,83 mm
Pembahasan
Skala utama = 2,5 mm
Skala putar = 13 x 0,01 mm = 0,13 mm

Tebal benda = 2,5 mm + 0,13 mm = 2,63 mm


Jawaban yang benar adalah B.

9. Soal UN Fisika SMA 2012/2013 SA 55 No.1


Sebuah pelat logam diukur ketebalannya dengan menggunakan mikrometer sekrup dan menunjukkan
skala seperti yang terlihat pada gambar. Tebal benda tersebut adalah…
A. 4,04 mm
B. 5,02 mm
C. 5,05 mm
D. 6,00 mm
E. 7,08 mm
Pembahasan
Amati gambar mikrometer sekrup di atas! Garis-garis vertikal di sebelah kiri merupakan skala utama dan
garis-garis horisontal di sebelah kanan merupakan skala putar. Mikrometer skrup menggunakan satuan
milimeter (mm).
Skala utama mikrometer sekrup
Skala utama = 5,5 mm
Skala putar mikrometer sekrup
Garis pada skala putar yang berhimpit dengan garis tengah pada skala utama adalah garis ke-50
karenanya skala putar = 50 x 0,01 mm = 0,5 (0,01 mm merupakan batas ketelitian mikrometer sekrup).

Tebal benda adalah 5,5 mm + 0,5 mm = 6,0 mm.


Jawaban yang benar adalah D.

10. Soal UN Fisika SMA/MA U-ZC-2013/2014 No.1


Gambar berikut adalah pengukuran massa benda dengan menggunakan neraca Ohauss lengan tiga.
Hasil pengukuran massa benda yang benar adalah…

A. 350 gram
B. 321,5 gram
C. 240 gram
D. 173 gram
E. 170,3 gram

Pembahasan
Hasil pengukuran = 150 gram + 20 gram + 3 gram = 173 gram
Jawaban yang benar adalah D.

Angka Penting
11. Soal UN 2006/2007
Suatu segi empat setelah diukur dengan menggunakan alat yang berbeda panjang 0,42 cm, lebar 0,5 cm.
Maka luas segi empat tersebut dengan penulisan angka penting adalah … cm 2
A. 0,41
B. 0,21
C. 0,20
D. 0,021
E. 0,2
Pembahasan
Diketahui :
Panjang = 0,42 cm
lebar = 0,5 cm
Ditanya : luas segi empat
Jawab :
Aturan hasil perkalian dan pembagian angka penting : hasil perkalian atau pembagian harus memiliki
bilangan sebanyak bilangan dengan jumlah angka penting paling sedikit yang digunakan dalam perkalian
atau pembagian tersebut. Contoh : 2,5 x 3,20 = 8,0 (dua angka penting).
Luas = panjang x lebar = (0,42 cm)(0,5 cm) = 0,21 cm 2.
Berdasarkan aturan perkalian angka penting, dibulatkan menjadi 0,2 cm 2.
Jawaban yang benar adalah E.
12. Soal UN 2007/2008 P4 No.2
Hasil pengukuran panjang dan lebar sebidang tanah berbentuk empat persegi panjang adalah 15,35 m
dan 12,5 m. Luas tanah menurut aturan angka penting adalah…..
A. 191,875 m2
B. 191,88 m2
C. 191,87 m2
D. 191,9 m2
E. 192 m2
Pembahasan
Diketahui : Panjang = 15,35 meter dan lebar = 12,5 meter
Ditanya : Luas menurut aturan angka penting ?
Jawab :
Aturan perkalian angka penting : hasil perkalian harus memiliki bilangan sebanyak bilangan dengan
jumlah angka penting paling sedikit yang digunakan dalam perkalian tersebut.
15,35 mempunyai empat angka penting dan 12,5 mempunyai tiga angka penting. Angka penting paling
sedikit adalah tiga, karenanya hasil perkalian harus mempunyai angka penting sebanyak tiga.
Jawaban yang benar adalah E.
Vektor : Contoh Soal dan Pembahasannya
1 week 'ago'
Contoh soal dan pembahasan fisika SMA kelas 10 (X), materi Vektor; resultan, jumlah dan selisih vektor,
perkalian titik dan silang vektor, penguraian gaya dan beberapa variasi soal terapan vektor. Penjumlahan
dengan rumus kosinus, resultan beberapa vektor dengan metode penguraian atau analitis.

Soal No. 1
Diberikan dua buah vektor gaya yang sama besar masing-masing vektor besarnya adalah 10 Newton seperti
gambar berikut. 

Jika sudut yang terbentuk antara kedua vektor adalah 60°, tentukan besar (nilai) resultan kedua vektor!

Pembahasan
Resultan untuk dua buah vektor yang telah diketahui sudutnya.

Dengan F1 = 10 N, F2 = 10 N, α adalah sudut antara kedua vektor (α = 60°). dan R adalah besar resultan kedua
vektor.

Sehingga:

Soal No. 2
Dua buah vektor masing-masing F1 = 15 satuan dan F2 = 10 satuan mengapit sudut 60°. 

Tentukan arah resultan kedua vektor!

Pembahasan
Langkah pertama tentukan dulu besar resultan vektornya:
 

Yang dimaksud arah resultan adalah sudut β pada gambar di bawah: 

Dengan rumus sinus: 

diperoleh arah resultan: 

Soal No. 3
Dua buah vektor kecepatan P dan Q masing-masing besarnya 40 m/s dan 20 m/s membentuk sudut 60°. 

Tentukan selisih kedua vektor tersebut!

Pembahasan
Menentukan selisih dua buah vektor yang diketahui sudutnya:
 

Sehingga 

Soal No. 4
Dua buah vektor gaya masing – masing 8 N dan 4 N saling mengapit sudut 120°. Tentukan besar resultan
kedua vektor tersebut!

Pembahasan
Data:
F1 = 8 N
F2 = 4 N
α = 120°
R = ........

Seperti soal pertama hanya berbeda sudut antaranya, dengan rumus yang sama: 

Diperoleh hasil 

Catatan rumus:
cos (180° − α) = − cos α
Sehingga untuk nilai cos 120°:
cos 120° = cos (180° − 60°) = − cos 60° = − 1/2

Soal No. 5

Perhatikan gambar berikut!


 

Jika satu kotak mewakili 10 Newton, tentukan resultan antara kedua vektor!

Pembahasan

Cari jumlah resultan pada sumbu x dan sumbu y, cukup dengan menghitung kotak dari masing-masing vektor,
F1 adalah 30 ke kanan, 40 ke atas, sementara F2adalah 50 ke kanan, 20 ke atas, kemudian masukkan rumus
resultan:

Soal No. 6
Diberikan 3 buah vektor F1=10 N, F2 =25 N dan F3=15 N seperti gambar berikut.

Tentukan:
a. Resultan ketiga vektor

b. Arah resultan terhadap sumbu X

[Sin 37° = (3/5), Sin 53° = (4/5)]

[Cos 37° = (4/5), Cos 53° = (3/5)]

Pembahasan

a. Ikuti langkah-langkah berikut:


1. Uraikan semua vektor ke sumbu x dan sumbu y (kecuali vektor yang sudah lurus pada sumbu x atau y
seperti F2). Lihat gambar di bawah!

2. Cari jumlah vektor pada sumbu x ( kanan +, kiri -)

3. Cari jumlah vektor pada sumbu y (atas +, bawah -)

4. Masukkan rumus resultan

Vektor yang dalam perhitungan selanjutnya tidak digunakan lagi karena sudah diuraikan tadi, dihapus saja,
agar kelihatan lebih bersih, sisanya seperti ini:

Jumlah komponen vektor-vektor pada sumbu x dan y :

b. Mencari sudut yang terbentuk antara resultan vektor R dengan sumbu x 


tan θ = ΣF  /ΣF  
y x

tan θ = −7/−1 = 7
θ = arc. tan 7 = 81,87°
 

Baca juga : 

Apa itu Besaran Skalar dan Besaran Vektor ?

Proyeksi Skalar dan Proyeksi Vektor Ortogonal

Soal No. 7

Ditentukan 2 buah vektor F yang sama besarnya. Bila perbandingan antara besar jumlah dan besar selisih
kedua vektor sama dengan √3, tentukan besar sudut yang dibentuk oleh kedua vektor! (Sumber Soal : SPMB)
 

Pembahasan

Jumlah dan selisih kedua vektor masing-masing adalah:

Perbandingan jumlah dan selisihnya adalah √3 sehingga:

Kuadratkan ruas kiri dan kanan 

Kali silang : 

Soal No. 8
Sebuah perahu menyeberangi sungai yang lebarnya 180 m dan kecepatan airnya 4 m/s. Bila perahu diarahkan
menyilang tegak lurus dengan kecepatan 3 m/s, tentukan panjang lintasan yang ditempuh perahu hingga
sampai ke seberang sungai! (Sumber Soal : UMPTN)
 

Pembahasan

Asumsikan bahwa perahu bergerak lurus beraturan menempuh lintasan AD dan resultan kecepatan perahu dan
air adalah 5 m/s (gunakan aturan Phytagoras).

Dengan membandingkan sisi-sisi segitiga ABC dan ADE :

Soal No. 9

Berikut contoh soal diambil dari soal EBTANAS (UN tempo dulu, zaman kakak-kakak kita) tahun 2000.

Perhatikan gambar gaya-gaya di bawah ini!


 

Besar resultan ketiga gaya tersebut adalah....

A. 2,0 N

B. 2 √3 N

C. 3,0 N

D. 3 √3 N

E. 4√3 N

Pembahasan

"Untuk dua buah vektor dengan besar yang sama dan membentuk sudut 120 o maka resultan kedua vektor
besarnya akan sama dengan besar salah satu vektor"

Berikut ilustrasinya:

Dua buah vektor dengan besar yang sama yaitu 10 N membentuk sudut 120o maka nilai resultan kedua vektor
juga 10 N. 
Pada soal di atas, 2 buah vektor (gaya) masing-masing 3 N membentuk sudut 120o, sehingga resultan kedua
gaya juga 3 N. Resultan kedua gaya ini akan segaris dengan gaya 6 N, namun berlawanan arah. Sehingga
dengan mudah soal ini bisa dijawab resultan ketiga gaya adalah 6 N dikurangi 3 N hasilnya adalah 3 N.

Soal No. 10
Diberikan 3 buah vektor :
a = 2i + 3j satuan
b = 4i + 5j satuan
c = 6i + 7j satuan
Tentukan besar resultan ketiga vektor, dan kemiringan sudut antara resultan dan sumbu X 
 

Pembahasan

Data:

Untuk lebih jelas berikut ilustrasinya:

12 pada sumbu x
15 pada sumbu y

Arahnya adalah sudut θ yang bisa dicari dari sin θ, cos θ maupun tan θ. Jika dicari dari tan θ maka yang
dibandingkan nilai pada sumbu y dengan nilai pada sumbu x. Jika dicari dari sin θ yang dibandingkan nilai
pada sumbu y dengan nilai resultan R, jika digunakan cos θ bandingkan nilai pada sumbu x dengan nilai
resultan R.
 

Soal No. 11

Diberikan 3 buah vektor a, b, c seperti gambar di bawah. 

Dengan metode poligon tunjukkan :


(i) d = a + b + c
(ii) d = a + b − c
(iii) d = a − b + c
 

Pembahasan

Dengan metode poligon :


(i) d = a + b + c 

(ii) d = a + b − c 

(iii) d = a − b + c

Soal No. 12
Diberikan dua buah vektor masing-masing vektor dan besarnya adalah A = 8 satuan, B = 10 satuan. Kedua
vektor ini membentuk sudut 37°. Tentukan hasil dari:
a) A⋅ B
b) A × B

Pembahasan
a) A⋅ B adalah perkalian titik (dot) antara vektor A dan vektor B
Untuk perkalian titik berlaku
A⋅ B = A B cos θ 
Sehingga
A⋅ B = A B cos 37° = (8)(10)(0,8) = 64 satuan

b) A × B adalah perkalian silang (cross) vektor A dan vektor B


Untuk perkalian silang berlaku
A × B = A B sin θ 
Sehingga
A × B = A B sin 37° = (8)(10)(0,6) = 48 satuan

Soal No. 13
Sebuah gaya F = (2i + 3j) N melakukan usaha dengan titik tangkapnya berpindah menurut r = (4i + aj) m dan
vektor i dan j berturut-turut adalah vektor satuan yang searah dengan sumbu x dan sumbu y pada koordinat
kartesian. Bila usaha itu bernilai 26 J, maka nilai a sama dengan...
A. 5
B. 6
C. 7
D. 8
E. 12
Sumber: Soal UMPTN Tahun 1991

Pembahasan
Soal ini adalah soal penerapan perkalian titik (dot product ) antara vektor gaya F dan vektor
perpindahan r dengan kedua vektor dalam bentuk i dan j atau vektor satuan. Besaran yang dihasilkan nantinya
adalah skalar (usaha termasuk besaran skalar, hanya memiliki besar, tanpa arah). Usaha dilambangkan dengan
W dari kata work.
W = F ⋅ r 
26 = (2i + 3j)⋅ (4i + aj)

Cara perkalian titik dua vektor dalam bentuk i,j adalah yang i kalikan i, yang j kalikan j, hingga seperti berikut
26 = 8 + 3a
3a = 26 − 8
a = 18/3 = 6

i dan j nya jadi hilang karena i kali i atau j kali j hasilnya adalah satu.

Bagaimana cara perkalian silang dua vektor dalam bentuk i dan j ? ntar kita tambahkan,...IA

Soal No. 14
Diberikan dua buah vektor masing-masing:
A = 4i + 3j − 2k
B = 7i + 2j + 5k
Tentukan hasil dari A × B
Pembahasan
Perkalian silang, A × B

Cara pertama:
Misal :
A = (Ax i + Ay j + Az k) dan B = (Bx i + By j + Bz k) 

maka :
 

A × B = (Ay Bz − Az By) i + (Az Bx − Ax Bz) j + (Ax By − Ay Bx) k


Rumus Perkalian Silang Dua Vektor (cross product ) dalam i, j, k

Data :
A = 4i + 3j − 2k
B = 7i + 2j + 5k

Ax = 4 Bx = 7
Ay = 3 By = 2
Az = − 2 Bz = 5
maka
A × B = (Ay Bz − Az By) i + (Az Bx − Ax Bz) j + (Ax By − Ay Bx) k 
A × B = [(3)(5) − (−2)(2)] i + [(−2)(7) − (4)(5)]j + [(4)(2) − (3)(7)] k
A × B = (15 + 4)i + (−14 − 20)j + (8 − 21)k 
A × B = 19 i −34 j − 13k 

Lumayan repot kalau mau dihafal rumus perkalian di atas, alternatifnya dengan cara yang kedua,

Cara Kedua:
A = 4i + 3j − 2k
B = 7i + 2j + 5k
Susun dua vektor di atas hingga seperti bentuk berikut:

Untuk mempermudah perkalian, tambahkan dua kolom di sebelah kanan susunan yang telah dibuat tadi hingga
seperti berikut:

Beri tanda plus dan minus, ikuti contoh berikut:


Kalikan menyilang ke bawah terlebih dahulu dengan memperhatikan tanda plus minus yang telah dibuat,
lanjutkan dengan menyilang ke atas,

A × B = (3)(5) i + (−2)(7) j + (4)(2)k − (7)(3)k − (2)(−2) i − (5)(4) j

A × B = 15 i −14 j + 8 k − 21k + 4 i − 20j

A × B = (15 + 4) i + (− 14 − 20) j + (8 − 21) k 

A × B = 19 i − 34 j − 13 k

Anda mungkin juga menyukai