1806201996
Pemilihan Material 02
Tugas Pengganti UTS Pemilihan Material
Produk yang saya pilih adalah Kacamata. Kacamata yang salah pillih tersusun dari tiga bahan
teknik utama, antara lain ceramic (jenis glass) pada kaca lensa, metal pada engsel dan
polymer pada frame kacamata. Masing-masing bagian dari kacamata, diproses dengan cara
yang berbeda-beda sesuai jenis bahan teknik yang digunakan.
Jawaban nomor 1 dan 2 : Material yang digunakan dan alasannya serta karakteristiknya
Kaca lensa (lensa mineral) yang digunakan terbuat dari ceramic dengan jenis glass. Bahan yang
digunakan adalah pasir silica, sodium oksida, dan kalsium oksida
Alasannya adalah:
karakteristik lensa yang kuat dan tahan terhadap panas, goresan, maupun bahan kimia.
Lensa termasuk kategori indeks bias yang tinggi, yaitu indeks bias yang dimiliki
mendekati 1,6. Hal tersebut menyebabkan kejernihan lensa mineral untuk melihat suatu
obyek lebih baik dibanding lensa organik.
Engsel atau poros kacamata yang digunakan terbuat dari metal, dan biasanya adalah stainless
steel. Alasan penggunaan stainless steel pada kacamata:
Stainless steel merupakan metal dan bersifat ductile (tidak mudah pecah).
Stainless steel merupakan alloy yang tahan karat.
Bobot stainless steel yang lebih ringan disbanding metal lainnya.
Pada kacamata yang saya pilih menggunakan frame berbahan polymer. Hal tersebut karena
frame polymer lebih sering dipilih dalam pembuatan kacamata karena beberapa alasan, antara
lain:
1. Polymer lebih ringan dari material teknik lainnya.
2. Polymer merupakan material teknik yang unik karena ada yang bersifat brittle dan ada yang
bersifat ductile.
3. Harga bahan baku polymer yang lebih murah dibanding material teknik yang lain.
Frame dengan bahan polymer lebih dikenal di kalangan umum dengan frame plastik. Biasanya
frame plastik terbuat dari Celluloid Propinat, Celluloid Nitrat, Optyl, dan Polyamide
a. Celluloid Propionat
Bahan ini memiliki elastisitas yang tinggi, mudah di setel, sehingga menunjang
kenyamanan pada pemakaiannya. Jenis ini lebih tahan terhadap panas dan lebih stabil.
Celluloid propionat banyak digunakan sebagai bahan dasar frame plastik karena
keunggulanya tersebut.
1
b. Celluloid Nitrat
Jenis juga sering digunakan sebagai bahan dasar pembuatan frame plastik. Karena
bahannya yang lebih mengkilap namun mudah terbakar. Biasanya Celluloid Nitrat
dipasangkan pada tulang metal yang terdapat pada bagian dalam di tangkai samping
(temple) dari frame kacamata tersebut.
c. Optyl
Bahan dasar plastik optyl ini menggunakan acrylic. Optyl memiliki sifat yang kaku dan
mudah patah, namun dengan pemanasan yang tepat, frame ini akan mudah untuk di bentuk
atau di setel sesuai dengan kebutuhan. Dan juga memiliki bobot yang lebih ringan, tahan
terhadap zat kimia serta suhu tinggi. Optyl akan tetap terlihat mengkilat walaupun telah
lama dipakai. Bahan ini paling baik untuk pengidap alergi kulit serta harganya yang reltif
lebih murah.
d. Polyamide
Bobotnya yang ringan hampir sama dengan optyl, namun lebih lentur. Dan pada tangkainya
terdapat tulang besi. Jenis ini mudah berubah bentuk bila terkena panas terlalu lama.
Polyamide akan menciut dan tidak kembali ke bentuk semula.
2
b. Proses Pembuatan Engsel Kacamata
Proses pembuatan frame kacamata sama dengan proses pembuatan poros stainless stell.
Proses pembuatan stainless steel adalah menggunakan proses dapur cawan. Adapun
langkah-langkah dalam proses dapur cawan adalah sebagai berikut:
Pertama masukkan baja bekas dan besi kasar dalam cawan,
Kemudian dapur cawan ditutup rapat.
Masukkan gas-gas panas yang memanaskan sekeliling cawan danmuatan dalam
cawan akan mencair.
Baja cair tersebut siap dituang untuk dijadikan stainless steel dengan
menambahkan unsur logam lain yang diperlukan, antara lain adalah kromium,
nikel, mangan, dan aluminium
3
3. Memproduksi Temples
a. Dua bagian tangan yang melengkung di sekitar telinga disebut temples.
Temples juga dibuat sama seperti membuat frame. Standar panjang temples
berada di rentang antara 5-6 in (12.7-15.2 cm) dan biasanya terbuat dari bahan
yang sama dengan frame. Produksi Temples Setelah frame dihaluskan, temples
direkatkan ke frame dengan sebuah engsel logam. Untuk membuat temples,
potongan plastik temple dipanaskan serta baja yang sangat tipis dan panjang
yang sesuai dengan temple yang juga disebut core wire juga dipanaskan. Ketika
suhu yang tepat sudah dicapai maka core wire dimasukkan ke dalam temples.
b. Untuk menempelkan temple ke frame, celah kecil dibuat di pojok atas frame.
Separuh engsel di pasang ke setiap celah dan frame sedangkan setengah engsel
lagi diletakkan di mesin capitron. Mesin capitron menimbulkan getaran
ultrasonic di dalam engsel dan muncul gesekan yang panas. Gesekan
menyebabkan plastik frame meleleh hanya disekitar engsel dan bisa melekatkan
engsel ke frame.
4. Penyelesaian bagian muka
a. Bagian muka dengan engsel yang sudah terpasang kemudian dicetak nama
perusahaan atau logo perusahaan, nama dari model frame, dan ukuran dari
frame. Sebelum temples ditempelkan pada frame, ketepatan siku sangat
diperlukan supaya dapat dipakai dengan baik. Gergaji mesin digunakan untuk
memotong bagian dudut yang tepat di tepi atas bagian depan. Tutup
dipasangkan di atas engsel, ketika bagian depan dipoles. Dibagian ini, bagian
depan tetap datar dan dengan bagian tepi yang masih tajam kecuali bagian
potongan yang ada di area dimana lensa akan dipasang. Diruang pemolesan,
ratusan bagian depan berguling didalam tabung dengan pumice (batu halus
yang diubah menjadi bubuk dan digunakan sebagai amplas).
b. Bagian depan yang dihaluskan sekarang sudah melengkung sesuai dengan
bentuk muka. Bagian depan dipanaskan di dalam oven, dibingkai dengan
cetakan lengkung, dan di pres. Tekanan dilakukan sekitar 30 detik untuk
membentuk lekukan bagian depan yang seragam. Bagian depan yang hangat
dimasukkan ke dalam air dingin supaya bentuk yang melengkung dapat
bertahan.
c. Bentuk bagian depan kembali ke dalam ruangan pemolesan dimana bagian
depan melewati serangkaian gulingan di dalam tabung dalam jangka waktu 4
hari untuk dapat berubah menjadi mengkilap. Setiap tabung terdiri dari pumice
yang komposisinya lebih ringan dari proses sebelumnya, tabung terakhir
bertugas memoles dengan wax. Setelah selesai, frame diletakkan dalam amplop
khusus berdasarkan model, ukuran, dan warna.
5. Penyelesaian Temples
Berdasarkan bentuk dan model dari desain kacamata dan templesnya, temples
kemudian dibentuk dari beberapa tahapan pekerjaan. Lekukan dipotong di
4
ujung temples, dan bagian dari pasangan engsel terpasang di temples. Pada
bagian ujung dipotong agar cocok dengan sudut dari bagian depan. Seperti
bagian depan, temples kemudian diselesaikan dengan beberapa proses, dan
pasangan dari temples yang telah dipoles dibungkus didalam amplop berdasar
ukuran, model, dan warna. Pabrik menyimpan amplop yang berisikan bagian
depan dan temples sampai optometric supply houses memesan kacamata
berdasarkan ukuran, model, dan warna. Bagian depan dan temples kemudian
dikirimkan.