Anda di halaman 1dari 56

ILMU

BAHAN

Politeknik Negeri Balikpapan


Tahun Akademik 2023/2024
Pendahuluan (1)

Keramik adalah bahan padat anorganik yang bukan logam

Barang yang terbuat dari keramik seperti keramik cina, porselen, gelas, semen,
refraktori (bahan tahan api) sejak dahulu telah dipergunakan dalam kehidupan
manusia.

Bahan keramik adalah bahan dasar penyusun kerak bumi, yaitu: SiO2, Al2O3,
CaO, MgO, K2O, dst yang banyak tersedia di alam.

Bahan baku dari keramik cina dan porselen adalah tanah liat yaitu kaolin, serisit,
dst, dan silikat yaitu kuarsa, felspar, dst, yang diaduk, dicetak dan dibakar
sehingga menjadi produk. Selama pembakaran bahan-bahan tersebut bereaksi
satu sama lain.
Pendahuluan (2)

Di masa lalu keramik umumnya dibuat dari bahan baku alam. Karena
terbatasnya kemampuan pengendalian komposisi kimia dan struktur mikronya,
maka sifat-sifat asli keramik dalam banyak kasus biasanya tidak nampak jelas.

Keramik dengan sifat-sifat khasnya yang baru telah dibuat dengan


mempergunakan bahan tiruan yang sangat murni dan dengan proses
pembuatan yang sangat terkendali.

Produk tersebut dinamakan keramik halus atau keramik baru (advanced


ceramic) yang memiliki sifat-sifat khas fungsional dalam elektromagnetik,
mekanik, optik, termal, biokimia, dan sifat lainnya.
Keramik

Definisi:

 material padat anorganik yang bukan


logam

 material yang sebagian besar


merupakan senyawa antara unsur
logam dan non logam di mana sebagian
besar ikatannya adalah ikatan ion dan
sedikit ikatan kovalen
Keramik

“KERAMIKOS” (bahasa Yunani)


 sifat yang diinginkan dari material
ini secara normal dapat dicapai
melalui proses perlakuan panas
“Firing”
Aplikasi keramik
Aplikasi keramik
Aplikasi keramik
Aplikasi keramik
Perbandingan sifat keramik
Modulus Elastisitas - 
Strength- 
Klasifikasi Keramik

Atas dasar asal:

A. Keramik Tradisional

B. Keramik Teknik
Keramik Tradisional

Keramik yang bahan dasarnya


berasal dari “clay” (lempung), silica,
dan feldspar

Contoh:
 Keramik Cina
 Porselin
 Batu bata
 Gelas
 Semen
 Refraktori
 Bahan abrasif
Figure 17.1 - Usual steps in traditional ceramics processing:
(1) preparation of raw materials, (2) shaping, (3) drying, and (4) firing
Part (a) shows the workpart during the sequence, while
(b) shows the condition of the powders
Keramik Teknik

Keramik yang berupa senyawa dari


unsur logam dan non logam

Contoh:
1. Oksida (CaO, SiO2, Al2O3,
MgO, K2O, dan Na2O)
powder
2. Nitrida (Si3N4, AlN, GaN,
InN, TiN, dan ZrN)
3. Karbida (Fe3C, ZrC, TiC,
VC, dan NbC)
Aplikasi keramik teknik
Keramik Tradisional Vs. Teknik
Karakteristik umum keramik

 Keras
 Kaku
 Kuat
 Getas
 Stabil pada suhu tinggi
 Isolator
 Tahan korosi dan tahan abrasi
 Kekuatan tarik rendah sedangkan
kekuatan tekannya tinggi
 Konduktifitas termal rendah
Karakteristik umum keramik
Karakteristik umum keramik
Sifat Mekanik Keramik

1. Perilaku patah getas

2. Perilaku tegangan-regangan

3. Kekerasan

4. Perilaku creep
Sifat Mekanik Keramik

Perilaku patah getas


 Sebagian besar  patah getas

Perilaku tegangan-regangan
 Tidak dapat ditentukan dari uji tarik
karena:
 Sulit menyiapkan spesimen sesuai
standar
 Sulit mencekam spesimen (getas)
 Regangan patah sangat kecil
(0,1%)
Sifat Mekanik Keramik

Uji yang cocok


 Bending test
Modulus elastisitas 70 – 500 GPa

Kekerasan
 Lebih keras dari logam
 Sering dipakai sebagai gerinda
(abrasif)
 Intan (material paling keras)

Perilaku creep
 Ketahanan creep tinggi
Sifat Mekanik Keramik
Klasifikasi keramik based on application
Carbon

Unsur yang memiliki beberapa


bentuk polimorphic

Bentuk Polimorphic:
a. Intan (diamond)

b. Grafit (graphite)

Polymorphic  memiliki lebih dari satu jenis sel


satuan
Intan
Polimorf dari karbon yang bersifat
metastabil pada temperatur kamar dan
tekanan atmosfer

Karakteristik:
 Tiap 1 atom C berikatan 4 atom C
lainnya (ikatan kovalen penuh)
 Merupakan material paling keras
 Konduktivitas panas/thermal tinggi
 Konduktivitas listrik sangat rendah
 Memantulkan cahaya
Struktur kristal intan
Grafit

Karakteristik:
 Merupakan jenis polimorf dari C lain
 Tiap atom C berikatan dengan 3 atom C
lainnya (ikatan kovalen setengah penuh)
 Lebih stabil daripada intan pada
temperatur kamar dan tekanan atmosfer
 Kestabilan kimianya baik pada
temperatur tinggi dan atmosfer
nonoxiziding
 Konduktivitas termal tinggi
Grafit
Karakteristik:
 Koefisien ekspansi termal rendah
 Ketahanan terhadap thermal shock tinggi
 Daya serap terhadap gas tinggi
 Mampu mesinnya baiki

Aplikasi:
 Elemen pemanas furnace listrik
 Elektroda las busur
 Elektroda batu bateri
 Nosel roket
Struktur kristal grafit
KLASIFIKASI KERAMIK

a. Gelas
b. Clay Products
c. Refraktori
d. Bahan abrasif
e. Semen
f. Advanced ceramics
Gelas

Zat padat amorf yang berbentuk sewaktu


transformasi dari cair menjadi kristal

Contoh:
 Gelas
 Kaca
 Lensa
Clay Products
Alasan pemakaian clay:
 Murah
 Tersedia dalam jumlah banyak
 Mudah dibentuk (+ air)
 Dikeringkan (- air)
 Sifat mekanik meningkat setelah dibakar

Contoh:
 Batu bata
 Ubin
 Porselin
 Guci
 Genteng
Bahan Refraktori

Bahan anorganik non logam yang sukar


leleh pada temperatur tinggi

Contoh:
 Batu tahan api
 Batu silika
 Batu bata dolomit
Bahan Abrasif

Bahan anorganik keras yang biasanya


dipakai sebagai bahan pemotong dan
pemoles logam

Contoh:
 Batu gerinda
 Kertas amplas
(SiC, WC, pasir silika, aluminum oxide)
Semen

Bahan anorganik yang mengeras apabila


dicampur dengan air atau larutan garam
Advanced Ceramics

 Oksida, nitrida, karbida


 Digunakan pada engine turbin
dan ruang pembakaran
Keunggulan Advanced Ceramics

 Mampu bertahan pada suhu operasi


yang lebih tinggi sehingga
meningkatkan efisiensi bahan bakar
 Tahan aus dan korosi
 Mampu dipakai pada kondisi operasi
tanpa sistem pendingin
 Densitasnya lebih rendah sehingga
menurunkan berat engine

Aplikasi: engine turbin pesawat yang


dilapisi ZrO2
Teknik fabrikasi keramik
Proses pembentukan gelas

Gelas dibentuk dengan cara memanaskan


raw material di atas temperatur cair

Raw material:
 Silica
 Na2O
 CaO
 Na2CO3
 CaCO3
Metode pembentukan gelas

A. Pressing

B. Blowing

C. Drawing

D. Fiber Forming
Pressing

 Digunakan untuk fabrikasi gelas


dengan tebal tipis
 Cetakan dan material awal dipanaskan
dan selanjutnya dikompaksi dengan
tekanan
 Cetakannya biasanya terbuat dari
besan cor yang dilapisi dengan grafit
Proses pembentukan gelas
Proses Pressing dan blowing

 Bentuk gelas awal/parison dibentuk


dengan mechanical pressing di
dalam cetakan
 Parison dimasukkan ke dalam
finishing atau blow mold dan
ditekan/press untuk mengisi bentuk
kontur cetakan dengan
menggunakan tekanan dari blast air
Proses penarikan lembaran gelas
Drawing

 Digunakan untuk fabrikasi gelas yang


panjang dengan luas melintang
konstan seperti lembaran, batangan,
pipa, serat
 Gelas cair diisikan ke dalam platinum
heating chamber
 Lembaran/serat gelas dibentuk
dengan cara menarikan gelas cair
melewati small orifices pada dasar
chamber
Powder Pressing

A. Uniaxial Pressing

B. Isostatic/hydrostatic Pressing

C. Hot Pressing
Uniaxial Pressing

 Serbuk dikompaksi di dalam metal


die dengan tekanan yang diberikan
pada satu arah
 Untuk memproduksi produk simple
 Laju produksi tinggi
 Murah
Isostatic Pressing

 Serbuk diisikan ke dalam rubber


envelope dan tekanan diberikan
dari fluida, sama ke segala arah
 Bentuk yang lebih komplek dapat
dibuat dengan metode ini
 Perlu waktu lama
 Mahal

Uni + iso  perlu “firing operation” or SINTERING


(pemanasan < Melting point  penyatuan antar
serbuk, pengurangan porositas, dan peningkatan
densitas dan sifat mekanik
Isostatic Pressing

• Cold isostatic Pressing (CIP)


– Metal powder is placed in a
flexible
rubber mold
– Pressurized hydrostatically
– Uses pressures up to 150
KSI
– Typical application is
automotive
cylinder liners
Fig: Schematic diagram, of cold isostatic, as
applied to forming a tube.The powder is
enclosed in a flexible container around a solid
core rod.Pressure is applied iso-statically to
the assembly inside a high-pressure chamber.
Isostatic Pressing

• Hot Isostatic pressing


– Container is made of high-
melting-point sheet metal
– Uses a inert gas as the
pressurizing medium
– Common conditions for
HIP are 15KSI at 2000F
– Mainly used for super
alloy casting

Fig: Schematic illustration of hot isostatic


pressing.The pressure and temperature
variation vs.time are shown in the diagram
Hot Pressing

 Pengepresan serbuk dan


pemanasan dilakukan secara
simultan
 Die mahal dan umurnya pendek
 Perlu waktu lama
Proses pengepresan powder/serbuk
Sintering

Anda mungkin juga menyukai