Anda di halaman 1dari 10

PT.

Bridgestone Tire Indonesia


Address: Jl. Pejuang, Bekasi Utara, Kota Bks, Jawa Barat 17124
Phone:(021) 8840828

Bagaimana Proses Pembuatan Ban Mobil

1. SEJARAH BAN
Pada tahun 1839, Charles Goodyear berhasil menemukan teknik vulkanisasi karet. Vulkanisasi sendiri
berasal dari kata Vulkan yang merupakan dewa api dalam agama orang romawi. Pada mulanya
Goodyear tidak menamakan penemuannya itu dengan nama vulkanisasi melainkan karet tahan api.
Untuk menghargai jasanya, nama Goodyear diabadikan sebagai nama perusahaan karet terkenal di
Amerika Serikat yaitu Goodyear Tire and Rubber company yang didirikan oleh Frank Seiberling pada
tahun 1898. Goodyear Tire & Rubber Company mulai berdiri di tahun 1898 ketika Frank Seiberling
membeli pabrik pertama perusahaan ini dengan menggunakan uang yang dia pinjam dari salah seorang
iparnya.
Pada tahun 1845 Thomson dan Dunlop menciptakan ban atau pada waktu itu disebut ban hidup alias ban
berongga udara. Sehingga Thomson dan Dunlop disebut Bapak Ban. Dengan perkembangan teknologi
Charles Kingston Welch menemukan ban dalam, sementara William Erskine Bartlett menemukan ban
luar.

2. STRUKTUR DAN KONSTRUKSI BAN


Ban Radial
Konstruksi ban radial terdiri dari Body ply yang benangnya disusun secara tegak lurus dengan garis
tengah ban.
Ban Bias
Konstruksi ban bias terdiri dari Body ply yang benangnya disusun secara bersilang dengan arah diagonal
antara satu dengan yang lain.

3. KEUNGGULAN KARAKTERISTIK BAN RADIAL atas BAN BIAS


Konstruksi Ban Bias / Ban Tubetype

Konstruksi Ban Radial


Kecepatan
Speed rating ban radial secara umum lebih tinggi dari ban bias.
Daya Tempuh
Radial speed rating is generally higher than that of bias
Daya Kemudi
Ban radial mempunyai cengkeraman dan kestabilan lebih tinggi baik di jalan lurus maupun ditikungan.
Konsumsi Bahan Bakar
Dengan Konstruksi radial, ban radial mempunyai tahanan meluncur (Rolling Resistance) yang kecil
dibandingkan ban bias, sehingga terjadi penghematan bahan bakar, karena pelepasan energi yang kecil
Penampilan
Ban radial lebih menarik dari segi gaya, rancangan dinding dan telapak ban dibandingkan dengan ban
bias

4. KEUNGGULAN BAN RADIAL TUBELESS dengan BAN RADIAL


TUBETYPE
Pada umumnnya ban radial mempunyai konstruksi tubeless (tidak menggunakan ban dalam). Ban
tubeless adalah ban yang tidak memerlukan ban dalam dan sebagai penggantinya ban tersebut dilapisi
dengan lapisan inner liner dari bahan karet yang kedap udara.
Ban Tubeless
Ban Tubetype
Keunggulan ban tubeless adalah :
Lebih ringan dibanding ban tubetype
Lebih aman pada saat ban terkena benda tajam (paku).
Resiko terhadap ban meledak akibat panas karena gesekan tidak ada
Ban Tubeless:
Ban Tubeless adalah ban yang dirancang tanpa mempunyai ban dalam. Ban tubeless in diciptakan
sekitar tahun 1990

5. PROSES PEMBUATAN BAN


Gambaran

umum

proses

Manufacturing

Ban

PT.

Bridgestone

Tire

Indonesia

Tire Flow Process

1. Mixing / Banbury
Dalam pembuatan produk ban unggulan, baik untuk kendaraan mobil maupun motor, Tire Manufacturing
menggunakan beberapa material sebagai bahan baku utama dan beberapa bahan kimia sebagai bahan
pelengkap produksi. Material yang digunakan antara lain Natural dan Synthetic Rubber, Carbon Black,
Silica, Zinc Oxide, Sulfur, Oli, dan beberapa material kimia lain. Pada tahap awal, proses yang dilakukan
adalah pencampuran Natural &Synthetic Rubberdengan Ingredient yang sebelumnya sudah ditimbang
sesuai dengan berat yang ditentukan pada spesikasi produk yang ingin dibentuk. Kemudian diberikan
tambahan Carbon dan Oli pada saat material tersebut masuk
kedalam mesin Banburry. Dalam mesin tersebut terdapat alat yang berfungsi untuk menggiling campuran
menjadi lapisan yang disebut compound. Sebelum compound tersebut disusun pada rak, terlebih dahulu
melewati proses pendinginan dan diberi cairan adhesive agar compound tersebut tidak lengket setelah
tersusun.
2. Extruding
Adonan hasil mixing tadi dibuat menjadi tread dan sidewall. Prosesnya adalah injeksi dan extruding
hingga terbentuk profil.

Hasil akhir dari tahapan ini adalah side wall, tread dan filler. Side wallmerupakan salah satu bagian ban
yang berfungsi sebagai pelindung terhadap benturan dari arah samping atau serempetan, bahan untuk
menambah fleksibilitas ban, lapisan karet pembungkus carcass dari shoulder area ke rim
cushion dan bead area, berfungsi untuk fashion jika dihias dengan white ribbon atau white letter,
penahan tekukan untuk beban berat, daya tahan lama dan tahan retakan dan juga berfungsi untuk
kekerasan dan keempukan radial.

Screw Mc. Extruder dalam perawatan


3. Calender

Proses aplikasi lain adalah untuk pembuatan


material ply & steel belt, JLB & cap ply. Aplikasi tersebut dibentuk oleh mesin Calender dengan bahan
dasar benang (polyester dan nylon) juga steel cord. Polyester maupun nylon yang akan diproses,
sebelumnya harus melalui proses pelebaran terlebih dahulu agar material tersebut terbuka untuk
kemudian di masukan ke dalam oven dengan suhu 160C agar pada saat diberikan compounddan
bahan-bahan seperti polyester, nylon, dan steel cord dapat merekat dengan sempurna.

4. Bead
Sementara proses calender berjalan, di bagian lain ada pembuatan bead wire yaitu melapisi kawat baja
dengan karet. Proses ini berjalan otomatis dan begitu keluar dari mesin, bead wire sudah berbentuk
lingkaran sesuai dengan ukuran rim.
5. Cutting
Proses cutting ini merupakan proses lanjutan dari mesin Callender, hasill akhir dari proses ini biasa
disebut dengan Ply dan Cap Ply. Ply merupakan lembaran material yang terdiri dari Polyester, Nylon,

dan compound yang telah diproses sebelumnya dalam bentuk gulungan panjang di mesin Calender yang
kemudian di potong potong untuk merubah arah atau sudut benang dari 0 menjadi 90. Ply berfungsi
sebagai carcass atau kerangka untuk menahan, membentuk sistem suspensi dan beban ban.Sedangkan
Cap Ply merupakan lembaran material yang terdiri dari nylon dan compound yang dipotong potong
menjadi beberapa bagian di mesin TTO. Cap Ply berfungsi sebagai bahan untuk mempertahankan
bundar ban waktu berjalan, meredam suara bising dari steel belt, membuat nyaman, dan untuk
memperkecil rolling resistance.
6. Building

Building Mc.

Kemudian sampailah pada tahap perakitan semua komponen-komponen aplikasi yang telah
dibuat pada proses semi manufaktur. Semua komponen seperti rakitan bead, lembaran ply yang
telah di potong dengan sudut 90, steel belts, innerliner, tread dan side wall semua di rakit
menjadi satu kesatuan utuh sebagai bagian dari ban setengah jadi atau biasa disebut
dengan Green Tire (GT). Proses perakitan (Tire Building) terdiri dari 2 tahap, tahap pertama
sering disebut dengan istilah 1st stage yang kemudian menghasil produk berupa carcass,
kemudian carcass diproses kembali di tahap kedua atau 2nd stagedengan menambahkan steel
belt, cap ply dan tread menjadi GT. Tahap ini dilakukan dengan menggunakan mesin yang
dioperasikan oleh satu operator di masing masing tahap.
Green Tire ( GT )
7. Curing
.

Curing Mc.

Proses selanjutnya adalah tahap akhir dari proses pembentukan ban. GT yang dihasilkan dari proses
perakitan kemudian di kirim ke area Curing untuk dimasak. Proses Curing sendiri terdiri dari beberapa
tahap. Pertama GT datang dari bagian Perakitan, sebelum masuk ke proses curing, GT harus diperiksa
terlebih dahulu untuk menghindari adanya cacat pada GT. Setelah GT selesai diperiksa diambil 4 ban
setiap 1 rak GT untuk dilakukan prosespainting Chem Trend yaitu pengolesan cairan tire-lubricant pada
bagian dalam GT yang bertujuan agar GT tidak menempel di bagian karet bladder pada saat
proses curingberlangsung. Kemudian GT dikirim ke masing-masing operator untuk di proses di mesin
press curing. Proses curing sendiri merupakan pemasakan atau vulkanisasi yaitu penyatuan polimer
(rubber) dengan carbon black dan sulphur dengan dibantu oleh persenyawaan bahan kimia untuk
mendapatkan
beberapa
karakteristik compound yang
diperlukan
dari
bagian-bagian
ban.
Proses curing (pemasakan) ini membutuhkan suhu panas dan sejumlah tekanansteam yang sangat
tinggi, GT akan ditempatkan pada cetakan (mold) dengan temperatur sesuai dengan yang diinginkan
untuk produksi. Setelah cetakan tertutup, GT akan melebur ke dalam cetakan tread dan side wall.
Cetakan tersebut tidak dapat dibuka sampai prosescuring selesai secara keseluruhan. Setelah proses
pemasakan selesai, mold akan terbuka secara otomatis. Ban yang sudah jadi akan jatuh dan masuk ke
dalam conveyor untuk kemudian sampai di bagian Pemeriksaan (Finishing).
8. Finishing / quality control

Inspection

Setelah selesai, ban diperiksa secara visual apakah ada cacat atau tidak. Proses ini tentu saja tidak
menggunakan mesin, jadi ketelitian pekerja sangat dibutuhkan. Selain visual, kontrol juga dilakukan
dengan
pemeriksaan
balance
dan
menggunakan
sinar
X.
Ban tidak mungkin bisa 100% balance seperti pelek, namun ada batasannya. Jika melebihi batas, berarti
ada kesalahan pada proses produksi. Selain itu, kami juga memiliki laboratorium untuk memeriksa
sampel
ban
yang
diambil
secara
acak
demi
menjaga
kualitas.
Wrapping/Packaging

Wrapping Tire

Wrapping Mc.

Proses Wrapping / Packaging Merupakan proses terakhir. Setelah dinyatakan OK,


setiap ban dibungkus seluruh permukaannya dengan lilitan plastik secara mekanis,
berikut vidio processnya :

Secara keseluruhan, berikut Vidio Tyre manufacturing process dari HANKOOK


Original Vidio : http://www.youtube.com/watch?v=oSC0d8F20B0

6. ISTILAH ISTILAH UMUM


1. Tread, adalah bagian telapak ban yang berfungsi untuk melindungi ban dari benturan, tusukan obyek
dari luar yang dapat berusak ban. Tread dibuat banyak pola yang disebut Pattern.
2. Breaker dan Belt , adalah bagian lapisan benang (pada ban biasa terbuat dari tekstil, sedangkan pada
ban radial terbuat dari kawat) yang diletakkan diantara tread dan casing. Berfungsi untuk melindungi
serta meredam benturan yang terjadi pada Tread agar tidak langsung diserap oleh Casing.
3. Casing , adalah lapisan benang pembentuk ban dan merupakan rangka dari ban yang menampung
udara bertekanan tinggi agar dapat menyangga ban.
4. Bead , adalah bundelan kawat yang disatukan oleh karet yang keras dan berfungsi seperti angkur yang
melekat pada Pelek

7. CARA MEMBACA KODE BAN MOBIL


Banyak sebagian orang yang tidak tahu bahwa yang terpenting dari sebuah Ban adalah kode waktu
Pemroduksian Ban Tersbut. Ban akan kedaluwarsa (expired) dalam kurun waktu tiga tahun (3 tahun)
setelah ban tersebut diproduksi. Nah untuk membaca kode ban Mobil adalah sebagai berikut:

Kode Ban ( Link:http://www.donaalfian.com/2011/11/cara-membaca-kode-ban-terbaik.html )

Kode produksi dicetak bi bagian ban (sisi ban) lihat pada gambar, dengan penandaan unik seperti
peneng. Setiap pabrik ban (Seperti PT gajah Tunggal) memiliki jumlah kode digit tersendiri untuk
menandai ban hasil produksinya, ada yang 5 digit, ada pula yang 7 digit. Akan tetapi kode 4 Digitdari
belakang adalah sebuah standard international yang menunjukkan dari Produksi pada Minggu(Week)
dan Tahun (YEAR) ban tersebut diproduksi.
Untuk mengetahui kode dari ban tersebut kita bisa membacanya. Misalnya, X2001. Kode Angka tersebut
menginformasikan periode produksi ban. Dua kode angka pertama menunjukan minggu, dua kode angka
terakhir itu berarti tahun pembuatan. Jadi apabila dibaca, kode tersebut berarti, Ban dibuat pada minggu
ke-20 di tahun 2001. Kode angka pada Ban ini penting, Sebab semakin lama ban yang sudah diproduksi
tersimpan, semakin rentan pula terhadap kerusakan yang di akibatkan kekerasan pada kompon ban.
Kompon Ban yang kerasa sangat berpengaruh terhadap kemampuan daya cengkram ban pada alur jalan
ketika direm. Kompon yang keras atau telah berusia lama bisa mengakibatkan ban tidak mencengkram
dengan sempurna dan ini berarti akan berakibat fatal pada pengemudi dan kendaraan.
Ada tiga unsur yang harus kita diketahui sebelum membeli ban terbaik :
1. Ukuran BanApabila Bila kita perhatikan, pada sisi luar ban tertulis kode 175/70R13 82H. itu
maksudnya adalah :

"175" menunjukkan kode lebar telapak ban menggunakan satuan milimeter, jadi bukan diameter
ban. Semakin besar kode angkanya, maka kian lebar telapaknya.

"70" menandakan kode tinggi ban dalam satuan % persen dari telapak ban. Mudahnya, tinggi
yang dimaksud bisa Anda cermati mulai dari bibir pelek sampai telapak ban menempel ke permukaan
aspal. Jadi, semakin kecil angkanya , semisal 50, maka jarak telapak ban dengan bibir pelek kian
dekat.

"R" menunjukkan kode konstruksi Ban Radial.

"13" merupakan kode diameter dari pelek yang sesuai. Berarti, pelek yang dipakai berukuran 13
inci.

"82" mewakili kode beban maksimum yang bisa ditopang setiap ban. Angka tersebut memiliki
load index sebesar 475 kg. Semakin besar, beban maksimumnya bertambah pula. Begitu sebaliknya.

"H" melambangkan kode batas kecepatan maksimum yang dicapai ban ini. Kode H ini ban boleh
menembus kecepatan maksimum sampai 210 km/jam.
2. Usia ban
Seperti halnya pada Produk makanan, Ban juga memiliki waktu kadaluarsa. Standarnya adalah 3 tahun

dari tanggal pembuatan atau menempuh jarak sekitar 60.000 Km. Setiap pabrik ban punya pengkodean
serta jumlah digit yang berbeda-beda. Itu bisa Anda temui bibir ban (dekat pelek) semisal 1709, berarti
diproduksi minggu ke-17 tahun 2009.
3. Treadwear Indicator

Treadwear Indicator Adalah Tanda atau ciri fisik yang terletak tepat diantara kedua sisi bunga ban.
Diperkuat dengan garis tebal yang melintang di antara kedua belah sisi ban yang mengindikasikan
kondisi penggunaan ban. Apabila ketebalan ban menyentuh garis itu, maka menandakan Ban harus
sudah diganti. Bahayanya apabila ban tidak diganti pada saat hujan akan menyebabkan gejala
aquaplaning ( ban mengambang), tentu ini akan sangat berbahaya untuk keselamatan anda atau
pengemudi.

8. BAN VULKANISIR

http://champion-vulkanisir.blogspot.com/2010/07/champion-retread.html

Vulkanisir System Dingin (precure), dan System Panas (mouldcure) kedua system ini pada dasarnya,
sama sama menghasilkan ban yang telah habis ketika di gunakan menjadi kembali baru. namun hanya
proses
pengerjaan
nya
saja
yang
berbeda.
untuk system dingin dan panas sama sama melewati tahap demi tahap dari proses tersebut, seperti:

1. Inspeksi awal (pemeriksaan awal ban sebelum masuk ruang produksi), kemudian
2.
Proses
Buffing
(yaitu
proses
pemarutan/
pembuangan
sisa
telapak
lama),
3. Proses repairing (proses penambalan pada ban yang terdapat lubang/ kerusakan kecil yang masih
layak
untuk
di
perbaiki),
4. Proses building (yaitu proses pemasangan tapak karet baru pada ban yang telah di parut)

dan langkah terakhir adalah proses pemasakan / proses inti, disini lah beda nya antara proses panas dan
dingin.

Proses dingin: menggunakan semacam lapisan karet yang disebut


envelopes yang digunakan untuk menutupi casing/ badan ban yang akan dicetak sistem dingin, dan
tentunya setelah melewati proses bulding, kemudian setelah itu ban yang telah di lapisi envelopes
tersebut dimasukan kedalam ruangan mesin/ chamber yang berbentuk seperti kapsul besar, dan di press
dengan tekanan dan suhu yang telah di sesuaikan dan dalam waktu yang telah di program, sehingga
menghasilkan
produk
yang
bermutu.

Pada Proses panas ban tidak di lapisi oleh envelopes, tetapi setelah ban melewati proses building dengan
baik, maka ban tersebut dimasukkan ke dalam chamber / mesin yang berberntuk seperti kerang yang
terbuka, dan kemudian ban tersebut akan di press dan di cetak melalui mesin tersebut pada waktu dan
suhu yang telah ditentukan pula, sehigga mendapatkan hasil akhir yang baik. (untuk vulkanisir dingin
tapak vulkanisir tidak dicetak di dalam mesin seperti proses panas, karena tapak vulkanisir itu telah
tercetak pada awalnya/ karet jadi, karena itu di dalam chamber dingin, ban hanya di press dan disatukan
dengan badan ban dengan cara peningkatan suhu uap dalam mesin, sedangkan proses panas tapak
dicetak di dalam mesin, karena karet tapak nya masih merupakan karet mentah, sehingga ketika proses
pemasakan system panas, karet akan memuai dan mengikuti alur dari cetakan tersebut )

Anda mungkin juga menyukai