Anda di halaman 1dari 14

PROSES PRODUKSI BAN

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah Material Teknik

Dosen pengampuh : Dr. Imam Basori, M.T.

Disusun Oleh :

Muhammad Rafael (1520620036)

Fakultas Teknik

S1 Teknik Mesin

Universitas Negeri Jakarta

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang
telah memberikan rahmat dan hidayahnya sehingga penulis dapat
menyelesaikan makalah ini tepat pada waktunya.
Judul makalah ini adalah “Proses Produksi Ban” yang penulis buat untuk
melengkapi salah satu tugas dalam mata kuliah material teknik. Penulis
berharap bahwa makalah ini akan berguna bagi Mahasiswa/I dan
masyarakat umum dalam meningkatkan pengetahuan dibidang pancasila.
Dalam penyusunan makalah ini penulis banyak menghadapi hambatan
baik dalam penyusunan ataupun pengumpulan data, jadi apabila ada
kata-kata yang kurang tepat atau penataan yang kurang rapih dimohon
untuk dimaklumkan.

Jakarta, 14 Juni 2021


Penulis

Muhammad Rafael

2
DAFTAR ISI

Bab 1. Pendahuluan
A. Latar Belakang………………………………………………………............4
B. Rumusan Masalah…………………………………………………………...4
C. Tujuan Makalah…………………………………………………………......4

Bab 2. Isi
A. Sejarah Ban………………………………………………………………….5
B. Jenis-jenis Ban………………………………………………………………5
C. Proses Produksi Ban………………………………………………………...6

Bab 3. Penutup
A. Kesimpulan…………………………………………………………………13
B. Saran………………………………………………………………………..13

3
Bab 1. Pendahuluan
A. Latar Belakang

Sebagian besar dari kita pasti pernah melihat kendaraan beroda, kendaraan
beroda biasa digunakan sebagai alat transportasi yang digunakan manusia untuk
melakekan perjalanan ketika berada di daratan. Kendaraan beroda menggunakan
roda sebagai media untuk bergerak. Agar roda ampu menahan kendaraan dan
beban yang ditampung oleh kendaraan, biasanya roda dibuat dari bahan yang keras
dan kokoh, namun karena sifat tersebut menyebabnya kurangnya kenyamanan saat
berkendara, oleh karena itu kendaraan beroda biasa memasangkan pada bagian
rodanya.

Ban adalah bagian penting dari kendaraan darat, dan digunakan untuk
mengurangi getaran yang disebabkan ketidakteraturan permukaan jalan,
melindungi roda dari aus dan kerusakan, serta memberikan kestabilan antara
kendaraan dan tanah untuk meningkatkan percepatan dan mempermudah
pergerakan. Sebagian besar ban yang ada sekarang, terutama yang digunakan
untuk kendaraan bermotor, diproduksi dari karet sintetik, walaupun dapat juga
digunakan dari bahan lain seperti baja. Pada makalah ini saya akan membahas
tentang proses produksi ban mulai dari bahan mentah sampai keproduk yang layak
dipakai.

B. Rumusan Masalah

Makalah ini dibuat berdasarkan 3 rumusan makalah, yakni :

1. Bagaimana sejarah ditemukannya ban?


2. Apa saja jenis-jenis dari ban?
3. Bagaimana proses produksi dari ban?
C. Tujuan makalah

Makalah ini dibuat berdasarkan 3 tujuan, yakni :

1. Untuk mengetahui bagaimana sejarah ditemukannya ban


2. Untuk mengetahui apa saja jenis-jenis dari ban
3. Untuk mengetahui bagaimana proses produksi dari ban

4
Bab 2. Isi
A. Sejarah Ban

Pada tahun 1839, Charles Goodyear berhasil menemukan teknik vulkanisasi karet.
Vulkanisasi sendiri berasal dari kata Vulkan yang merupakan dewa api dalam
agama orang romawi. Pada mulanya Goodyear tidak menamakan penemuannya itu
dengan nama vulkanisasi melainkan karet tahan api. Untuk menghargai jasanya,
nama Goodyear diabadikan sebagai nama perusahaan karet terkenal di Amerika
Serikat yaitu Goodyear Tire and Rubber company yang didirikan oleh Frank
Seiberling pada tahun 1898. Goodyear Tire & Rubber Company mulai berdiri di
tahun 1898 ketika Frank Seiberling membeli pabrik pertama perusahaan ini dengan
menggunakan uang yang dia pinjam dari salah seorang iparnya.

Pada tahun 1845 Thomson dan Dunlop menciptakan ban atau pada waktu itu
disebut ban hidup alias ban berongga udara. Sehingga Thomson dan Dunlop
disebut Bapak Ban. Dengan perkembangan teknologi Charles Kingston Welch
menemukan ban dalam, sementara William Erskine Bartlett menemukan ban luar.

B. Jenis-jenis Ban

1.Ban Bias / Ban Tubetype

Ban dengan struktur bias adalah yang paling banyak dipakai. Dibuat dari banyak
lembar cord yang digunakan sebagai rangka dari ban. Cord ditenun dengan cara

5
zig-zag membentuk sudut 40 sampai 65 derajat sudut terhadap keliling lingkaran
ban.

2.Ban Radial / Ban Tubeless

Untuk ban radial, konstruksi carcass cord membentuk sudut 90 derajat sudut
terhadap keliling lingkaran ban. Jadi dilihat dari samping konstruksi cord adalah
dalam arah radial terhadap pusat atau crown dari ban. Bagian dari ban
berhubungan langsung dengan permukaan jalan diperkuat oleh semacam sabuk
pengikat yang dinamakan "Breaker" atau "Belt". Ban jenis ini hanya menderita
sedikit deformasi dalam bentuknya dari gaya sentrifugal, walaupun pada kecepatan
tinggi. Ban radial ini juga mempunyai "Rolling Resistance" yang kecil.

C. Proses Produksi Ban

1.Mixing / Banbury

6
Dalam pembuatan produk ban unggulan, baik untuk kendaraan mobil maupun
motor, Tire Manufacturing menggunakan beberapa material sebagai bahan baku
utama dan beberapa bahan kimia sebagai bahan pelengkap produksi. Material yang
digunakan antara lain Natural dan Synthetic Rubber, Carbon Black, Silica, Zinc
Oxide, Sulfur, Oli, dan beberapa material kimia lain. Pada tahap awal, proses yang
dilakukan adalah pencampuran Natural &Synthetic Rubber dengan Ingredient yang
sebelumnya sudah ditimbang sesuai dengan berat yang ditentukan pada spesikasi
produk yang ingin dibentuk. Kemudian diberikan tambahan Carbon dan Oli pada
saat material tersebut masuk

kedalam mesin Banburry. Dalam mesin tersebut terdapat alat yang berfungsi untuk
menggiling campuran menjadi lapisan yang disebut compound. Sebelum
compound tersebut disusun pada rak, terlebih dahulu melewati proses pendinginan
dan diberi cairan adhesive agar compound tersebut tidak lengket setelah tersusun.

2.Extruding

Adonan hasil mixing tadi dibuat menjadi tread dan sidewall. Prosesnya adalah
injeksi dan extruding hingga terbentuk profil.

Hasil akhir dari tahapan ini adalah side wall, tread dan filler. Side wall merupakan
salah satu bagian ban yang berfungsi sebagai pelindung terhadap benturan dari
arah samping atau serempetan,

bahan untuk menambah fleksibilitas ban, lapisan karet pembungkus carcass dari
shoulder area ke rim cushion dan bead area, berfungsi untuk fashion jika dihias
dengan white ribbon atau white letter, penahan tekukan untuk beban berat, daya
tahan lama dan tahan retakan dan juga berfungsi untuk kekerasan dan keempukan
radial.

7
3.Calender

Proses aplikasi lain adalah untuk pembuatan material ply & steel belt, JLB & cap
ply. Aplikasi tersebut dibentuk oleh mesin Calender dengan bahan dasar benang
(polyester dan nylon) juga steel cord. Polyester maupun nylon yang akan diproses,
sebelumnya harus melalui proses pelebaran terlebih dahulu agar material tersebut
terbuka untuk kemudian di masukan ke dalam oven dengan suhu 160°C agar pada
saat diberikan compound dan bahan-bahan seperti polyester, nylon, dan steel cord
dapat merekat dengan sempurna.

4.Bead

Sementara proses calender berjalan, di bagian lain ada pembuatan bead wire yaitu
melapisi kawat baja dengan karet. Proses ini berjalan otomatis dan begitu keluar
dari mesin, bead wire sudah berbentuk lingkaran sesuai dengan ukuran rim.

8
5.Cutting

Proses cutting ini merupakan proses lanjutan dari mesin Callender, hasill akhir
dari proses ini biasa disebut dengan Ply dan Cap Ply. Ply merupakan lembaran
material yang terdiri dari Polyester, Nylon, dan compound yang telah diproses
sebelumnya dalam bentuk gulungan panjang di mesin Calender yang kemudian di
potong – potong untuk merubah arah atau sudut benang dari 0° menjadi 90°. Ply
berfungsi sebagai carcass atau kerangka untuk menahan, membentuk sistem
suspensi dan beban ban.Sedangkan Cap Ply merupakan lembaran material yang
terdiri dari nylon dan compound yang dipotong – potong menjadi beberapa bagian
di mesin TTO. Cap Ply berfungsi sebagai bahan untuk mempertahankan bundar
ban waktu berjalan, meredam suara bising dari steel belt, membuat nyaman, dan
untuk memperkecil rolling resistance.

6.Building

Kemudian sampailah pada tahap perakitan semua komponen-komponen aplikasi


yang telah dibuat pada proses semi manufaktur. Semua komponen seperti rakitan
bead, lembaran ply yang telah di potong dengan sudut 90°, steel belts, innerliner,
tread dan side wall semua di rakit menjadi satu kesatuan utuh sebagai bagian dari
ban setengah jadi atau biasa disebut dengan Green Tire (GT). Proses perakitan
(Tire Building) terdiri dari 2 tahap, tahap pertama sering disebut dengan istilah 1st
stage yang kemudian menghasil produk berupa carcass, kemudian carcass diproses
kembali di tahap kedua atau 2nd stage dengan menambahkan steel belt, cap ply
dan tread menjadi GT. Tahap ini dilakukan dengan menggunakan mesin yang
dioperasikan oleh satu operator di masing – masing tahap.

9
7.Curing

Proses selanjutnya adalah tahap akhir dari proses pembentukan ban. GT yang
dihasilkan dari proses perakitan kemudian di kirim ke area Curing untuk dimasak.
Proses Curing sendiri terdiri dari beberapa tahap. Pertama GT datang dari bagian
Perakitan, sebelum masuk ke proses curing, GT harus diperiksa terlebih dahulu
untuk menghindari adanya cacat pada GT. Setelah GT selesai diperiksa diambil 4
ban setiap 1 rak GT untuk dilakukan proses painting Chem Trend yaitu pengolesan
cairan tire-lubricant pada bagian dalam GT yang bertujuan agar GT tidak
menempel di bagian karet bladder pada saat proses curing berlangsung. Kemudian
GT dikirim ke masing-masing operator untuk di proses di mesin press curing.
Proses curing sendiri merupakan pemasakan atau vulkanisasi yaitu penyatuan
polimer (rubber) dengan carbon black dan sulphur dengan dibantu oleh
persenyawaan bahan kimia untuk mendapatkan beberapa karakteristik compound
yang diperlukan dari bagian-bagian ban. Proses curing (pemasakan) ini
membutuhkan suhu panas dan sejumlah tekanan steam yang sangat tinggi, GT

10
akan ditempatkan pada cetakan (mold) dengan temperatur sesuai dengan yang
diinginkan untuk produksi. Setelah cetakan tertutup, GT akan melebur ke dalam
cetakan tread dan side wall. Cetakan tersebut tidak dapat dibuka sampai proses
curing selesai secara keseluruhan. Setelah proses pemasakan selesai, mold akan
terbuka secara otomatis. Ban yang sudah jadi akan jatuh dan masuk ke dalam
conveyor untuk kemudian sampai di bagian Pemeriksaan (Finishing).

8.Finishing / Quality Control

Setelah selesai, ban diperiksa secara visual apakah ada cacat atau tidak. Proses ini
tentu saja tidak menggunakan mesin, jadi ketelitian pekerja sangat dibutuhkan.
Selain visual, kontrol juga dilakukan dengan pemeriksaan balance dan
menggunakan sinar X.

Ban tidak mungkin bisa 100% balance seperti pelek, namun ada batasannya. Jika
melebihi batas, berarti ada kesalahan pada proses produksi. Selain itu, kami juga
memiliki laboratorium untuk memeriksa sampel ban yang diambil secara acak
demi menjaga kualitas.

11
9.Wrapping / Packaging

Setelah ban lolos dari proses finishing / quality control, ban yang layak jual akan
dibungkus menggunakan wrappig machine dan siap untuk di distibusikan.

12
Bab 3. Penutup
A. Kesimpulan

Ban merupakan komponen kendaraan yang berfungsi untuk melindungi roda dan
melancarkan jalannya kendaraan beroda. Ban terbagi menjadi dua jenis yaitu ban
radial/tubeless dan ban bias/tubetype. Ada 9 tahap produksi yang harus dilalui
untuk membuat ban, yaitu Mixing / Banbury, Extruding, Calender, Bead, Cutting,
Building, Curing, Finishing/quality control, Wrapping/Packaging.

B. Saran

Saya selaku penyusun makalah berjudul “Proses Produksi Ban” ini sadar bahwa
makalah ini masih memiliki banyak kekurangan, apabila ada yang berkenan untuk
menyampaikan kritik atau saran saya akan sangat berterimakasih dan merenimanya

13
DAFTAR PUSTAKA

 Ban - Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas


 Proses Cara Pembuatan Ban | Not Ordinary Idiot Weblog (planetcopas.blogspot.com)
 √ Proses Pembuatan Ban (mallardsgroups.com)
 Proses Pembuatan Ban Mobil - Artikel Bebas (putrasaimima.blogspot.com)

14

Anda mungkin juga menyukai