Kelas : 2 TMM B
NPM : 1041835
A. Mixing / Banbury
Dalam proses Mixing terbagi atas beberapa tahap, antara lain :
Banbury Mixer
AdalahProses pencampuran antara lain : karet,karbon, minyak dan beberapa
bahan kimia untuk menghasilkan komponen tertentu.
Dusting
Lembaran karet (sheet compand) kemudian dicelupkan kedalam semacam
larutan seperti bedak (Dusting) supaya waktu penyimpanan permukaan karet
tidak lengket satu sama lain.
Pendinginan (Cooling)
Lembaran karet (sheet compand) yang sudah kering ditumpuk pada pallete dan
disimpan sampai tiba saatnya dipakai oleh seksilain untuk proses selanjutnya.
B. Proses Beading
Beading adalah bagian dari ban yang menempel pada roda, terbuat darikawat
baja guna menjamin pemasanganyang kuat antar ban dan pelek yang bersangkutan.
Pelapisan Kawat Bead
Kawat bead dikirim ke " Bead extruder " untuk dilapisi dengan komponen
karet.
Pembentukan Bead
Kawat Bead yang sudah dilapisi karet dibentuk pada alat yang
namanya " Bead Builder " menjadi lingkaran gelang dengan alat yang
namanya former yang telah ditentukan atau berbentuk bead ring.
C. Proses Manufacturing (textile cord)
Proses aplikasi lain adalah untuk pembuatan material ply & steel belt, JLB &
cap ply. Aplikasi tersebut dibentuk oleh mesin Calender dengan bahan dasar
benang (polyester dan nylon) juga steel cord. Polyester maupun nylon yang
akan diproses, sebelumnya harus melalui proses pelebaran terlebih dahulu agar
material tersebut terbuka untuk kemudian di masukan ke dalam oven dengan
suhu 160°C agar pada saat diberikan compound dan bahan-bahan seperti
polyester, nylon, dan steel cord dapat merekat dengan
sempurna. setelah pelapisan selesai lalu di potong sesuai spesifikasi yang dib
utuhkan hasilnya menjadi ply cord.
D. Proses Manufacturing (steel cord)
Proses pelapisan steel card dengan sheet compound dansetelah pelapisan selesai
lalu di potong sesuai spesifikasi yang dibutuhkan hasilnya menjadi stell.
E. Proses Extruding
Pemanasan (Warming Up)
Komponen karet sebelum dipakai dipanaskan pada " warming Up
Roll "untuk mempermudah pekerjaan,
kemudian dikirim melalui conveyor ke
bagian pembentukan di mesin Extruder.
Pembentukan (extruding)
Dengan menggunak:an mesin " Tread Extruder " sheet compound di
bentukmenjadi Tread yang nantinya rnenjadi Top Tread atau telap
ak ban. Treadyang rnasih hangat dan panjang dilewatkan kedalam b
ak: air yang bernama “ colling bath “ supaya tidak mengalami perubahan
bentuk saat proses pendinginan.
F. Cutting
Proses cutting ini merupakan proses lanjutan dari mesin Callender, hasill akhir
dari proses ini biasa disebut dengan Ply dan Cap Ply. Ply merupakan lembaran
material yang terdiri dari Polyester, Nylon, dan compound yang telah diproses
sebelumnya dalam bentuk gulungan panjang di mesin Calender yang kemudian
di potong – potong untuk merubah arah atau sudut benang dari 0° menjadi 90°.
Ply berfungsi sebagai carcass atau kerangka untuk menahan, membentuk
sistem suspensi dan beban ban.Sedangkan Cap Ply merupakan lembaran
material yang terdiri dari nylon dan compound yang dipotong – potong
menjadi beberapa bagian di mesin TTO. Cap Ply berfungsi sebagai bahan
untuk mempertahankan bundar ban waktu berjalan, meredam suara bising dari
steel belt, membuat nyaman, dan untuk memperkecil rolling resistance.
G. Proses Building
Kemudian sampailah pada tahap perakitan semua komponen-komponen
aplikasi yang telah dibuat pada proses semi manufaktur. Semua komponen
seperti rakitan bead, lembaran ply yang telah di potong dengan sudut 90°, steel
belts, innerliner, tread dan side wall semua di rakit menjadi satu kesatuan utuh
sebagai bagian dari ban setengah jadi atau biasa disebut dengan Green
Tire (GT).
Building process ada dua macam yaitu :
a. First Buiding
yaitu proses pembentukan bead ring,side tread dan ply cord
sehingga menjadi green case.
b. Second Building
yaitu proses pembentukan antara top tread, steel belt, dan
green case sehingga menjadi green tire yaitu produk setengah jadi.
H. Proses Vulkanizing
Proses selanjutnya adalah tahap akhir dari proses pembentukan ban. GT yang
dihasilkan dari proses perakitan kemudian di kirim ke area Curing untuk
dimasak. Proses Curing sendiri terdiri dari beberapa tahap. Pertama GT datang
dari bagian Perakitan, sebelum masuk ke proses curing, GT harus diperiksa
terlebih dahulu untuk menghindari adanya cacat pada GT. Setelah GT selesai
diperiksa diambil 4 ban setiap 1 rak GT untuk dilakukan proses painting Chem
Trend yaitu pengolesan cairan tire-lubricant pada bagian dalam GT yang
bertujuan agar GT tidak menempel di bagian karet bladder pada saat
proses curing berlangsung. Kemudian GT dikirim ke masing-masing operator
untuk di proses di mesin press curing. Proses curing sendiri merupakan
pemasakan atau vulkanisasi yaitu penyatuan polimer (rubber) dengan carbon
black dan sulphur dengan dibantu oleh persenyawaan bahan kimia untuk
mendapatkan beberapa karakteristik compound yang diperlukan dari bagian-
bagian ban. Proses curing (pemasakan) ini membutuhkan suhu panas dan
sejumlah tekanan steam yang sangat tinggi, GT akan ditempatkan pada cetakan
(mold) dengan temperatur sesuai dengan yang diinginkan untuk produksi.
Setelah cetakan tertutup, GT akan melebur ke dalam cetakan tread dan side
wall. Cetakan tersebut tidak dapat dibuka sampai proses curing selesai secara
keseluruhan. Setelah proses pemasakan selesai, mold akan terbuka secara
otomatis. Ban yang sudah jadi akan jatuh dan masuk ke dalam conveyor untuk
kemudian sampai di bagian Pemeriksaan (Finishing).
I. Finishing
Proses finishing terbagi atas beberapa tahap :
)> Trimming
yaitu pencukuran tire dari proses curing
)> Pemeriksaan (Inspection)
Setelah selesai, ban diperiksa secara visual apakah ada cacat atau tidak. Proses
ini tentu saja tidak menggunakan mesin, jadi ketelitian pekerja sangat
dibutuhkan. Selain visual, kontrol juga dilakukan dengan pemeriksaan balance
dan menggunakan sinar X.
Ban tidak mungkin bisa 100% balance seperti pelek, namun ada batasannya.
)> Wrapping/Packaging
Proses Wrapping / Packaging Merupakan proses terakhir. Setelah dinyatakan
OK, setiap ban dibungkus seluruh permukaannya dengan lilitan plastik secara
mekanis