Anda di halaman 1dari 8

PISTON

Piston mempunyai bentuk menyerupai silinder karena merupakan sumbu geser yang
terpasang presisi di dalam sebuah silinder. Bekerja dan bergerak secara translasi (gerak
bolak-balik) di dalam silinder. Bertujuan untuk mengubah volume dari tabung, menekan
fluida dalam silinder, membuka-tutup jalur aliran atau pun kombinasi semua itu. Piston
terdorong sebagai akibat dari ekspansi tekanan sebagai hasil pembakaran. Piston selalu
bergerak dengan kecepatan tinggi dan terus menerus hingga mampu mencapai 2400 kali
dalam satu menit, selain itu juga menerima temperatur dan tekanan yang tinggi.

1 Desain Piston
Pada awalnya, bagian atas piston dibuat rata. Namun akhirnya dibuat cembung simetris
dan cembung tidak simetris untuk menigkatkan efisiensi. Bentuk permukaan yang
cembungberguna untuk menyempurnakan pembilasan campuran udara bahan bakar.
Sekaligus, permukaan atas piston juga dirancang untuk melancarkan pembuangan gas sisa
pembakaran.

Gambar 1. 1 Penampang piston


Piston terdiri dari piston, ring piston, dan batang piston. Ring piston sendiri terbagi
menjadi 2 jenis yaitu ring ring kompresi dan ring oli. Ring kompresi berfungsi untuk
merapatkan antara piston dengan dinding siinder sehingga tidak terjadi kebocoran pada waktu
kompresi. Sedangkan ring oli berfungsi untuk memudahkan membawa minyak pelumas
untuk melumasi dinding silinder.
Bagian lain dari piston yaitu batang piston sering juga disebut dengan setang piston, ia
berfungsi menghubungkan piston dengan poros engkol. Gerak bolak-balik piston dalam
ruang silinder diteruskan oleh batang piston menjadi gerak putaran (rotary) pada poros
engkol. Jika piston bergerak naik turun, poros engkol akan berputar.
Gambar 1. 2 Bagian-bagian piston

2 Material Piston
Piston berfungsi sebagai pengubah tekanan hasil pembakaran bahan bakar menjadi
sebuah dorongan. Piston membentuk ruang pembakaran untuk melakukan siklus kerja mesin.
Fungsinya sangatlah penting maka dari itu piston tidak dapat terbuat dari bahan-bahan pilihan
sesuai kebutuhan khusus dari piston. Biasanya bahan tersbut haruslah ringan agar mesin
mudah dalam mencapai putraran tinggi sehingga akselerasi kendaraan menjadi cepat. Selain
itu, di piston juga terjadi pembakaran oleh bahan bakar dan percikan api sehingga piston
harus terbuat dari bahan yang tahan akan ledakan karena perubahan suhu yang sangat tinggi
dan mendadak. Pembakaran tersebut juga dapat mengakibatkan bahan dari piston memuai
karena suhu panas, bahaan pembuatan piston harus tahan terhadap hal tersebut juga. Logam
pasti mengalami pemuaian karena terpapar panas mungkin tidak sedikit yang dapat
mengakibatkan piston tersebut melampaui batas elastiknya. Hal tersebut dapat
mengakibatkan piston menjadi terkuni sehingga piston akan berhenti bergerak dan mesin
seketika akan berhenti berfungsi. Salah satu bahan yang mendominasi dalam piston terbuat
dari alumunium. Salah satu alasan memilih alumunium karena alumunium adalah paduan
logam yang ringan dengan tahan terhadap tekanan panas yang tinggi. Kenapa tidak logam
lainnya karna sebagian logam sangat buruk ketika pada temperature yang rendah dalam
bentuk padat. Syarat lainnya mengapa memakai campuran alumunium karena alumunium
sanggup menahan tekanan yang bekerja padanya dan mudah menghantarkan panas pada
sekitarnya.

3 Fungsi Piston
Selama siklus operasi mesin pembakaran, energi yang terikat dalam bahan bakar diubah
menjadi panas dan tekanan dalam silinder dalam waktu yang sangat singkat. Proses ini
sifatnya eksplosif. Ini menyebabkan nilai suhu dan tekanan dalam silinder naik sangat
signifikan dalam sepersekian detik. Fungsi piston adalah sebagai penyumbat yang dapat
digerakkan dalam silinder dan mebentuk bagian bawah dari ruang pembakaran. Terdapat pula
segel kedap udara atau kedap gas diantara piston dan dinding silinder, sehingga gas hanya
dapat mengembang dengan cara membuat piston menjadi turun, prinsip seperti ini juga
bwrlaku pada bola meriam, namun pada piston piston didorong kembali ke atas silinder
dengan poros yang berputar dan siklus berulang. Mesin pembakaran internal dapat beroperasi
hanya dengan satu silinder sehingga satu piston (sepeda motor dan mesin pemotong rumput)
atau sebanyak 12, tetapi kebanyakan mobil memiliki empat, enam, atau delapan buah piston.
Piston juga memiliki fitur dalam mesin pembakaran eksternal, atau dikenal sebagai mesin
uap, di mana air dipanaskan dalam boiler dan uap yang dihasilkan digunakan untuk
mendorong piston di silinder eksternal, yang kemudian menggerakkan roda. Jadi dapat
disimpulkan bahwa, piston adalah suatu alat yang bergerak dari ruang bakar yang berfungsi
untuk mengubah energi yang dilepaskan selama pembakaran menjadi energi mekanis. Selain
itu, piston juga berfungsi untuk menutup ruang pembakaran, menunjukkan batang
penghubung (dalam mesin piston trunk), menghilangkan panas yang dihasilkan di ruang
bakar, menyangga pertukaran gas (dengan cara hisap dan emisi gas), menyangga persiapan
campuran dengan desain permukaan piston khusus di sisi ruang bakar yang dikenal sebagai
mahkota piston.

4 Proses Pembuatan Piston


Piston wajib memenuhi persyaratan dalam proses pembuatannya, misalnya kuat terhadap
tekanan tinggi, tahan terhadap temperatur tinggi dan mempunyai koefisien muai panas yang
kecil. Bahan yang biasanya menjadi bahan campuran almunium dalam pembuatan piston
adalah :
a) Silikon, makin tinggi kadar silikon maka makin kecil pemuaian akibat panas dan
gesekan tetapi makin sulit dalam pembuatannya.
b) Tembaga, lebih tahan terhadap karat dan kemampuan penyaluran panas lebih baik.
c) Nikel, memiliki kekenyalan yang tinggi, tahan terhadap temperatur tinggi, tingkat
pemuaian rendah dan tahan terhadap karat.

Proses pembentukan piston ada dua cara pembentukan piston yaitu :


a) Proses pembentukan piston dengan cara Cast Piston
1. Design (Gambar)
Langkah pertama dalam proses pengecoran logam adalah mendesign atau
menggambar, dimana proses menggambar tersebut menggunakan software
Autocad atau Catia. Untuk menggambar piston kopling menggunakan software
Autocad dengan gambar Seperti berikut
2. Bahan
Kebanyakan bahan piston terbuat dari aluminium yang diambil langsung dari
Jepang agar kualitasnya tidak turun, biarpun pembuatannya hanya dengan sistem
Cor.
3. Pembuatan Cetakan Pasir

Jenis pengecoran logam yang digunakan untuk membuat handle kopling


dilakukan dengan menggunakan metode pengecoran cetakan pasir Co2 (Sand
Casting), Maka hal-hal yang perlu dipersiapkan antara lain ialah : Pasir Silika,
Water glass,air,Cup & Drag gas Co2.
Langkah pertama yaitu menentukan berapa banyak pasir silika yang kita butuhkan
sesuai dengan cup & drag yang ada. Lalu kita campurkan waterglass ke dalam
pasir kemudian diaduk hingga rata. Waterglass yang dipakai sekitar 3-6% berat
pasir. Setelah pasir dan waterglass rata, kemudian dimasukan kedalam cup & drag
yang telah dimasukan terlebih dahulu pola coran dan pada saat pasir dimasukan
kedalam cup kita pasang cawan tuang yang langsung dilengkapi dengan saluran
turun dan memasang saluran penambah pada samping kiri dan kanan dari pola
coran. Setelah terisi penuh kita tembakan gas Co2 hingga pasir mengeras.
Kemudian pola bisa kita lepas dari cetakan dan selanjutnya pola tersebut kita
coating dengan bahan coating yaitu grafit yang dicampur dengan spiritus
dicampur menjadi satu didalam wadah, selanjutnya disemprotkan pada pola yang
terbentuk pada pasir cetak yang bertujuan agar logam cair tidak menempel pada
cetakan sehingga mempermudah dalam pembongkaran dan pengambilan coran
dari cetakan. Selain itu proses couting juga dilakukan terhadap ladel dan tempat
yang disiapkan sebagai wadah jika ada logam cair yang tersisa.
4. Proses Peleburan
Logam yang dilebur adalah logam aluminium yang dimasukan kedalam tungku
yang kemudian dipanaskan hingga mencair menggunakan burner.
5. Proses Tapping
Yaitu proses penuangan logam cair dari tungku ke dalam ladel yang dilakukan
setelah logam alumunium mencair dan telah ditaburi flux pada permukaan
aluminium agar gas hidrogen tidak dapat masuk ke dalam alumunium cair.
6. Proses Pouring
Proses pouring adalah proses penuangan logam cair dari ladel ke dalam cetakan.
Dalam proses penuangan logam cair ke dalam cetakan ini tidak boleh terputus
sampai cetakan pasir tersebut benar-benar penuh oleh logam cair dan jika ada sisa,
logam cair tersebut dituang ke dalam wadah yang telah dipersiapkan dan sudah di
coating. Setelah selesai penuangan, logam cair tersebut tunggu sampai membeku
dengan waktu 30 menit. Berikut adalah gambar proses pouring.
7. Pembongkaran Cetakan
Setelah logam cair membeku dalam cetakan, baut penyambung antara cup dan
drag di buka, kemudian cup dan drag kita pisahkan, cup diangkat bersama coran
dan menyingkirkan pasir dari cup, drag dan coran dengan cara memukul pasir
tersebut menggunakan palu. Setelah terpisah, coran kita angkat kemudian cawan
turun dan penambah dipisahkan dari coran dan akhirnya sirip-sirip dipangkas serta
pemukaan coran dibersihkan.
8. Pemeriksaan (quality control)
Proses pemeriksaan produk coran terdiri dari beberapa proses pemeriksaan yaitu
pemeriksaan rupa, pemeriksaan cacat dalam, pemeriksaan material
9. Proses pemesinan
Setelah proses pemeriksaan selesai dan dipilih benda coran dengan hasil yang
baik, selanjutnya benda kerja tersebut dilakukan proses pemesinan menggunakan
mesin milling dan mesin turning setelah proses pemesinan kemudian dilakukan
proses pengamplasan sampai halus.
10. Pemeriksaan terakhir dan Packing
Setelah melakukan proses penghalusan maka dilakukan pemeriksaan terakhir baik
dari dimensinya dan juga kondisi fisiknya apabila sudah dilakukan pemeriksaan
dan hasilnya standar maka siap untuk di bungkus selanjutnya di distribusikan.

b) Proses pembentukan piston dengan cara di forging


1. Bahan baku dari pipa padat (pejal). Pipa-pipa ini kemudian dipotong-potong.
Ukuran mendekati piston yang sudah jadi. Supaya tidak banyak membuang bahan
baku. Hasil potongan pipa dipanaskan sampai benar-benar membara. Tapi tidak
sampai mencair.
2. Bahan piston membara didinginkan sebentar. Lalu dimasukkan ke cetakan dan
dipukul agar bentuknya sebesar lubang cetakan. Pemukul juga dibentuk seperti
pantat piston. Bentuk piston sehabis dipukul baru pantatnya saja yang terbentuk.
Namun sudah kelihatan bagian lumayan tipis.
3. Tetap harus dilakukan proses finishing. Supaya bentuk dan ukurannya presisi.
Proses finishing menggunakan alat permesinan macam mesin bubut CNC
4. Hasil dari proses pembuatan. Bentuk piston forging serba tipis-tipis namun bisa
kuat. Karena prosesnya aluminium padat yang dipukul atau tempa. Bidang kontak
dengan liner sedikit. Gesekannya ringan. Juga lebih Ringan, sehingga putaran
mesin lebih ringan.

5 Cara Merawat Piston


Dalam perawatannya, terdapat beberapa langkah yang harus diperhatikan yaitu :
a. Piston dilepaskan dari dudukannya
b. Piston direndam dalam cairan pembersih bersama-sama dengan batang piston, lalu
dikeringkan.
c. Kotoran arang pada alur ring piston dibersihkan.
d. Amati alur ring piston kemungkinan aus. Keausan terbesar biasanya terjadi pada
alur ring kompresi.
e. Memeriksa kebebasan alur ring piston dengan feeler gauge. Alur ring piston dapat
diperbaiki dengan memotong alur lebih besar memasang ring baja di sisi atas.
f. Periksa juga apakah terjadi keretakan pada piston. Keretakan piston sekecil apapun
harus diganti.
g. Lepas pen piston dilepas. Sebelum pen piston dilepas beri tanda sehingga mudah
dipasang kembali seperti posisi semula.
h. Bila pen piston tipe apungan, lepas ring pengunci sehingga pen mudah dikeluarkan.
Hati-hati waktu melepas ring, jangan sampai rusak. Umumnya mesin saat ini
menggunakan pen yang dapat bergerak dalam piston dan dipres pada batang piston.
i. Piston disusun kembali dengan teliti.
DAFTAR PUSTAKA

Nathania, L 2014, Pengertian piston, academia.edu, dilihat 12 Februari 2020,


<https://www.academia.edu/35857053/PENGERTIAN_Piston.pdf>. (Disarikan dari berbagai
sumber)
Pupone, F 2012, Proses pembentukan piston, slideshare.net, dilihat pada 12 Februari 2020,
<https://www.slideshare.net/FixriPupone/proses-pembentukan-piston>. (Disarikan dari
berbagai sumber)
My-cardictionary.com. (2020). Pistons | Mein Autolexikon. [online] Available at:
https://www.my-cardictionary.com/engine/pistons.html [Accessed 12 Feb. 2020].
Haynes Manuals. (2020). Beginner's Guide: What Is a Piston (and What Does It Do)?.
[online] Available at: https://haynes.com/en-us/tips-tutorials/what-piston-and-what-does-it-do
[Accessed 12 Feb. 2020].
How a Car Works. (2020). Engine Pistons and Connecting Rods. [online] Available at:
https://www.howacarworks.com/pistons [Accessed 12 Feb. 2020].
Sciencedirect.com. (2020). The Science and Technology of Materials in Automotive Engines
| ScienceDirect. [online] Available at:
https://www.sciencedirect.com/book/9781855737426/the-science-and-technology-of-
materials-in-automotive-engines [Accessed 12 Feb. 2020].
Gmbh, M. (2012). Piston and Engine Testing. Springer Vieweg.
Tugas Menggambar Teknik
“Mencari Informasi Mengenai Piston”

Disusun oleh :

Elza Zainun Nisa’ 02411940000005


Pratidina Dinar F 02411940000036
Yogi Kurniawan S 02411940000037
Asa Nursiwi Widodo 02411940000049

INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER


DEPARTEMEN TEKNIK INDUSTRI
2020

Anda mungkin juga menyukai