Anda di halaman 1dari 10

Mengenal Proses Pengecoran Logam

A. Pengertian
Pengecoran (Casting) adalah suatu proses penuangan materi cair seperti logam atau plastik
yang dimasukkan ke dalam cetakan, kemudian dibiarkan membeku di dalam cetakan tersebut,
dan kemudian dikeluarkan atau di pecah-pecah untuk dijadikan komponen mesin. Pengecoran
digunakan untuk membuat bagian mesin dengan bentuk yang kompleks. Pengecoran
digunakan untuk membentuk logam dalam kondisi panas sesuai dengan bentuk cetakan yang
telah dibuat. Pengecoran dapat berupa material logam cair atau plastik yang bisa meleleh
(termoplastik), juga material yang terlarut air misalnya beton atau gips, dan materi lain yang
dapat menjadi cair atau pasta ketika dalam kondisi basah seperti tanah liat, dan lain-lain yang
jika dalam kondisi kering akan berubah menjadi keras dalam cetakan, dan terbakar dalam
perapian. Proses pengecoran dibagi menjadi dua: expandable (dapat diperluas) dan non
expandable (tidak dapat diperluas) mold casting. Pengecoran biasanya diawali dengan
pembuatan cetakan dengan bahan pasir. Cetakan pasir bisa dibuat secara manual maupun
dengan mesin. Pembuatan cetakan secara manual dilakukan bila jumlah komponen yang akan
dibuat jumlahnya terbatas dan banyak variasinya. Pembuatan cetakan tangan dengan dimensi
yang besar dapat menggunakan campuran tanah liat sebagai pengikat. Dewasa ini cetakan
banyak dibuat secara mekanik dengan mesin agar lebih presisi serta dapat diproduk dalam
jumlah banyak dengan kualitas yang sama baiknya.

B. Pengolahan pasir cetak

Pasir cetak yang sudah digunakan untuk membuat cetakan, dapat dipakai kembali dengan
mencampur pasir baru dan pengikat baru setelah kotoran-kotoran dalam pasir tersebut
dibuang. Pasir cetak dapat digunakan berulang-ulang. Setelah digunakan dalam proses
pembuatan suatu cetakan, pasir cetak tersebut dapat diolah kembali tidak bergantung pada
bahan logam cair. Prosesnya dengan cara pembuangan debu halus dan kotoran, pencampuran,
serta pendinginan pasir cetak. Adapun mesin-mesin yang dipakai dalam pengolahan pasir
sebagai berikut:
1. Penggiling Pasir
Penggiling pasir digunakan apabila pasir tersebut menggunakan lempung sebagai pengikat,
sedangkan untuk pengaduk pasir digunakan jika pasir menggunakan bahan pengikat seperti
minyak pengering atau natrium silikat.
2. Pencampur Pasir
Pencampur pasir digunakan untuk memecah bongkah-bongkah pasir setelah pencampuran.
Jadi,
pasir dari penggiling pasir kadang-kadang diisikan ke pencampur pasir atau biasanya pasir
bekas
diisikan langsung ke dalamnya.
3. Pengayakan
Untuk mendapatkan pasir cetak, ayakan dipakai untuk menyisihkan kotoran dan butir-butir
pasir
yang sangat kasar. Jenis ayakan ada dua macam, yaitu ayakan berputar dan ayakan bergetar.
4. Pemisahan Magnetis
Pemisahan magnetis digunakan untuk menyisihkan potongan-potongan besi yang berada
dalam
pasir cetak tersebut.
5. Pendingin Pasir
Dalam mendinginkan pasir, udara pendingin perlu bersentuhan dengan butir-butir pasir
sebanyak mungkin. Pada pendingin pasir pengagitasi, udara lewat melalui pasir yang
diagitasi. Adapun pada pendingin pasir tegak, pasir dijatuhkan ke dalam tangki dan disebar
oleh sebuah sudu selama jatuh, yang kemudian didinginkan oleh udara dari bawah. Pendingin
pasir bergetar menunjukkan alat di mana pasir diletakkan pada pelat dan pengembangan pasir
efektif.

C. Pengecoran Cetakan Ekspandable (Expandable Mold Casting)

1) Pengecoran dengan Gips


2) Pengecoran dengan Pasir (Sand Casting)
3) Pengecoran dengan Gips (Plaster Casting)
4) Pengecoran Gips, Beton, atau Plastik Resin
5) Pengecoran Sentrifugal (Centrifugal Casting)
6) Die Casting

Mengenal Proses
Pembentukan Logam
A. Pengolahan Logam (Metal Working)

Metal working adalah seni mengolah logam unuk membuat struktur atau suku cadang
mesin. Istilah metal working mencakup pengerjan yang luas, mulai dari kapal-kapal besar,
jembatan-jembatan, dan kilang minyak atau pengeboran sampai pembuatan instrumen dan
perhiasan yang rapuh. Sebagai akibatnya, metal working mencakup banyak keahlian dan
penggunaan berbagai macam peralatan.

B. Proses Pengerjaan Panas

Guna membentuk logam menjadi bentuk yang lebih bermanfaat, biasanya dibutuhkan
proses pengerjaan mekanik di mana logam tersebut akan mengalami deformasi plastik dan
perubahan bentuk. Salah satu pengerjaan itu adalah pengerjaan panas. Pada proses ini
hanya
memerlukan daya deformasi yang rendah dan perubahan sifat mekanik yang terjadi juga
kecil.
Pengerjaan panas logam dilakukan diatas suhu rekristalisasi atau di atas daerah
pengerasan
kerja. Pada waktu proses pengerjaan panas berlangsung, logam berada dalam keadaan
plastik
dan mudah di bentuk oleh tekanan. Proses ini juga mempunyai keuntungan-keuntungan
antara
lain:
a) Porositas dalam logam dapat dikurangi,
b) Ketidakmurnian dalam bentuk inklusi terpecah-pecah dan tersebar dalam logam,
c) Butir yang kasar dan berbentuk kolom diperhalus,
d) Sifat-sifat fisik meningkat,
e) Jumlah energi yang dibutuhkan untuk mengubah bentuk logam dalam keadaan plastik
lebih
rendah
Namun demikian, pada proses pengerjaan ini juga ada kerugiannya, yaitu pada suhu yang
tinggi
terjadi oksidasi dan pembentukan kerak pada permukaan logam sehingga penyelesaian
permukaan tidak bagus. Hal itu akan berakibat pada toleransi dari benda tersebut menjadi
tidak
ketat.

C. Bentuk Pengolahan Logam

1. Pengerolan (Rolling)
Definisi
Pengerolan merupakan proses pembentukan yang dilakukan dengan menjepit pelat
diantara
dua rol. Rol tekan dan rol utama berputar berlawanan arah sehingga dapat menggerakan
pelat. Pelat bergerak linear melewati rol pembentuk. Posisi rol pembentuk berada di bawah
garis gerakkan pelat, sehingga pelat tertekan dan mengalami pembengkokan. Akibat
penekanan dari rol pembentuk dengan putaran rol penjepit ini maka terjadilah proses
pengerolan. Pada saat pelat bergerak melewati rol pembentuk dengan kondisi
pembengkokan
yang sama maka akan menhasilkan radius pengerolan yang merata. Batangan baja yang
membara, diubah bentuknya menjadi produk berguna melalui pengerolan.
Tipe Susunan Rol
1. Tipe Jepit
Mesin Rol tipe jepit mempunyai susunan rolnya membentuk huruf L, dimana pada
mesin rol ini terdiri dari 3 tiga buah rol yang panjang. Dua rol berfungsi menjepit bahan pelat
yang akan di rol. Kedua rol ini berputar berlawanan arah, Rol utama merupakan rol
penggerak dimana gerakan putar yang dihasilkan rol dapat diperoleh dari putaran tuas
maupun putaran motor listrik.
2. Tipe piramide
Mesin rol tipe piramide mempunyai susunan rol membentuk piramide atau segitiga.
Jumlah rol pada mesin rol tipe piramide ini berjumlah tiga buah. Dua rol bagian bawah
berfungsi menahan pelat yang akan di rol. Rol bagian atas berfungsi menekan pelat
sampai pelat mengalami perobahan bentuk menjadi melengkung. Kelengkungan akibat
penurunan rol atas ini selanjutnya diteruskan pada bagian sisi pelat yang lain sambil
mengikuti putaran ketiga rol tersebut
3. Tipe Kombinasi Jepit dan Piramide
Mesin rol kombinasi tipe jepit dan piramide ini terdiri dari 4 rol Dua buah rol berada
di tengah yang berfungsi menjepit pelat dan sekalugus mendorong pelat ke arah rol
penekan. Rol penekan dan pengarah pada bagian depan dan belakang masing-masing
dapat diatur sesuai dengan ketinggian kedudukan rol. Rol penggerak utama berada di
bagian bawah. Rol ini tidak dapat diatur atau tetap pada

2. Penempaan (Forging)
Proses penempaan ini ada berbagai jenis, di antaranya penempaan palu, penempaan
timpa, penempaan upset, penempaan tekan, dan penempaan rol. Salah satu akibat dari
proses pengolahan adalah penghalusan butir yang disebabkan rekristalisasi. Struktur yang
kasar, kembali menjadi struktur memanjang akibat pengaruh penggilingan.
Menempa merupakan salah satu proses pembentukan yang dilakukan pada benda
kerja dalam kondisi panas. Panas yang dimaksudkan adalah sebelum dilakukan proses
pembentukan benda logam dipanaskan terlebih dahulu sampai mencapai tempratur tempa
yang diinginkan. Tempratur tempa yang diharapkan pada proses ini berkisar di atas daerah
temperatur rekristalisasi bahan logam yang akan di tempa. Baja mempunyai temperatur
rekristalisasi berkisar 723 º C. Pemanasan yang dilakukan pada benda kerja bertujuan untuk
merobahan kekerasan logam menjadi bersifat lebih lunak . Sifat lunak dari benda kerja ini
memudahkan untuk pembentukan. Baja yang mengalami proses pemanasan akan
memberikan sifat lunak dan tidak mudah pecah apabila dilakukan pembentukan. Proses
penempaan bahan logam ini dilakukan dengan menggunakan peralatan pengepres/pukul
dan
penahan atau landasan/anvil. Benda kerja diletakkan diantara landasan dan pemukul.
Proses
pemukulan dapat dilakukan dengan palu tempa secara manual atau juga dapat dilakukan
dengan mesin pemukul hammer sistem hidrolik atau dengan menggunakan pemukul
mekanik
dengan motor listrik.

OPERATION MAINTENANCE MANUAL

Buku Panduan Operator ini dimaksudkan sebagai panduan bagi penggunaan


dan perawatan mesin dengan benar. Dipergunakan dan dipelajari sebelum
memulai dan mengoperasikan mesin, atau sebelum melakukan segala tindakan
perawatan preventif. Tujuannya diciptakan buku panduan ini Menghindari
kecelakaan karena mesin sudah dirancang dan memproduksi mesin secara
efisien dan seaman mungkin.
Strategi perawatan secara umum diterapkan antaralain:
Breakdown maintenance

Perawatan terjadwal (schedulled maintenance)

Perawatan prediktif(predictive maintenance)


Breakdown maintenance dapat
diartikansebagaistrategiperawatandengancaramesindioperasikanhinggarusakkemudi
anbarudiperbaiki.Strategiinisangatkasar,kurangbaik,dapatmengakibatkanbiayaperaw
atantinggi,kehilanganproduksikarenaberhentinyamesin,keselamatankerjatidakterjami
n,kondisimesintidakdapatdiketahui,dantidakdapatmerencanakanwaktu,tenagasertabi
ayaperawatan.Metodeinidisebutjugasebagai failure based maintenance
atauperawatanberdasarkankerusakan.
Strategiperawataninikurangsesuaiuntukmesin
mesinyangmemilikitingkatkritistinggidanhanyasesuaiuntukmesin-
mesindanalatsederhana.

Perawatan terjadwal merupakan


bagiandariperawatanpreventifyaituperawatanuntukmencegahkerusakanlebihlanjut.P
erawatanterjadwalmerupakanstrategiperawatandengantujuanmencegahterjadinyaker
usakanlebihlanjutyangdilakukansecaraperiodikdalamrentangwaktutertentu.Strategipe
rawataninidisebutjugasebagaiperawatanberdasarkanwaktuatautimebasedmaintenan
ce.
Strategiperawataninicukupbaikdandapatmencegahberhentinyamesinyangtidakdirenc
anakan.
Rentangwaktuperawatanditentukanberdasarkanpengalamanataurekomendasidaripa
brikpembuatmesinyangbersangkutan.Kekurangannya,jikarentangwaktuperawatanterl
alupendekakanmenggangguwaktuproduksidandapatmeningkatkanresikokesalahany
angtimbulkarenakekurangcermatanteknisidalammemasangkembalibagian-
bagianyangdiperbaiki,sertakemungkinanadanyakontaminanyangmasukkedalamsiste
m.
Perawatan prediktif
jugamerupakanbagianperawatanpreventif.Perawatanprediktifinidapatdiartikansebaga
istrategiperawatanyangmanaperawatannyadidasarkanataskondisimesinitusendiri.Unt
ukmenentukankondisimesindilakukanpemeriksaanataumonitoringsecararutin.Jikater
dapattandagejalakerusakansegeradiadakantindakanperbaikanuntukmencegahkerus
akanlebihlanjut.Jikatidakterdapatgejalakerusakanmonitoringterusdilanjutkansupayaji
katerjadigejalakerusakansegeradiketahuisedinimungkin.
Perawatanprediktifdisebutjugasebagaiperawatanberdasarkankondisiatauconditionba
sedmaintenance,disebutjugasebagaimonitoringkondisimesinataumachinerycondition
monitoring.
Monitoringkondisimesindapatdiartikansebagaimenentukankondisimesindengancara
memeriksamesinsecararutin.Dengancarapemeriksaansecararutinkondisimesindapat
diketahuisehinggakeandalanmesindankeselamatankerjadapatterjamin

DASAR SISTEM PNEUMATIK

1. Pengertian Pneumatik
Istilah pneumatik berasal dari bahasa Yunani, yaitu ‘pneuma’ yang berarti
napas atau udara. Istilah pneumatik selalu berhubungan dengan teknik penggunaan
udara bertekanan, baik tekanan di atas 1 atmosfer maupun tekanan di bawah 1
atmosfer (vacum). Sehingga pneumatik merupakan ilmu yang mempelajari teknik
pemakaian udara bertekanan (udara kempa). Jaman dahulu kebanyakan orang sering
menggunakan udara bertekanan untuk berbagai keperluan yang masih terbatas,
antara lain menambah tekanan udara ban mobil/motor, melepaskan ban mobil dari
peleknya, membersihkan kotoran, dan sejenisnya. Sekarang, sistem pneumatik
memiliki apliaksi yang luas karena udara pneumatik bersih dan mudah didapat. Banyak
industri yang menggunakan sistem pneumatik dalam proses produksi seperti industri
makanan, industri obat-obatan, industri pengepakan barang maupun industri yang lain.
Belajar pneumatik sangat bermanfaat mengingat hampir semua industri sekarang
memanfaatkan sistem pneumatik.

2. Aplikasi Penggunaan Pneumatik


Penggunaan udara bertekanan sebenarnya masih dapat dikembangkan untuk
berbagai keperluan proses produksi, misalnya untuk melakukan gerakan mekanik yang
selama ini dilakukan oleh tenaga manusia, seperti menggeser, mendorong,
mengangkat, menekan, dan lain sebagainya. Gerakan mekanik tersebut dapat
dilakukan juga oleh komponen pneumatik, seperti silinder pneumatik, motor pneumatik,
robot pneumatik translasi, rotasi maupun gabungan keduanya. Perpaduan dari
gerakan mekanik oleh aktuator pneumatik dapat dipadu menjadi gerakan mekanik
untuk keperluan proses produksi yang terus menerus (continue), dan flexibel.

Keuntungan dan Kerugian Penggunaan udara Kempa


5.1 Keuntungan
Penggunaan udara kempa dalam sistim pneumatik memiliki beberapa
keuntungan antara lain dapat disebutkan berikut ini :
• Ketersediaan yang tak terbatas, udara tersedia di alam sekitar kita dalam
jumlah yang tanpa batas sepanjang waktu dan tempat.
• Mudah disalurkan, udara mudah disalurkan/pindahkan dari satu tempat ke
tempat lain melalui pipa yang kecil, panjang dan berliku.
• Fleksibilitas temperatur, udara dapat fleksibel digunakan pada berbagai
temperatur yang diperlukan, melalui peralatan yang dirancang untuk keadaan
tertentu, bahkan dalam kondisi yang agak ekstrem udara masih dapat bekerja.
• Aman, udara dapat dibebani lebih dengan aman selain itu tidak mudah
terbakar dan tidak terjadi hubungan singkat (kotsleiting) atau meledak sehingga
proteksi terhadap kedua hal ini cukup mudah, berbeda dengan sistim elektrik
yang dapat menimbulkan kostleting hingga kebakaran.
• Bersih, udara yang ada di sekitar kita cenderung bersih tanpa zat kimia yang
berbahaya dengan jumlah kandungan pelumas yang dapat diminimalkan
sehingga sistem pneumatik aman digunakan untuk industri obat-obatan,
makanan, dan minuman maupun tekstil
• Pemindahan daya dan Kecepatan sangat mudah diatur. udara dapat melaju
dengan kecepatan yang dapat diatur dari rendah hingga tinggi atau sebaliknya.
Bila Aktuator menggunakan silinder pneumatik, maka kecepatan torak dapat
mencapai 3 m/s. Bagi motor pneumatik putarannya dapat mencapai 30.000
rpm, sedangkan sistim motor turbin dapat mencapai 450.000 rpm.
• Dapat disimpan, udara dapat disimpan melalui tabung yang diberi pengaman
terhadap kelebihan tekanan udara. Selain itu dapat dipasang pembatas
tekanan atau pengaman sehingga sistim menjadi aman.
• Mudah dimanfaatkan, udara mudah dimanfaatkan baik secara langsung misal
untuk membersihkan permukaan logam dan mesin-mesin, maupun tidak
langsung, yaitu melalui peralatan pneumatik untuk menghasilkan gerakan
tertentu.

KERUGIAN /KELEMAHAN
Selain memiliki kelebihan seperti di atas, pneumatik juga memiliki beberapa
kelemahan antara lain:
• Memerlukan instalasi peralatan penghasil udara. Udara kempa harus
dipersiapkan secara baik hingga memenuhi syarat. memenuhi kriteria tertentu,
misalnya kering, bersih, serta mengandung pelumas yang diperlukan untuk
peralatan pneumatik. Oleh karena itu sistem pneumatik memerlukan instalasi
peralatan yang relatif mahal, seperti kompressor, penyaring udara, tabung
pelumas, pengeering, regulator, dll.
• Mudah terjadi kebocoran, Salah satu sifat udara bertekanan adalah ingin
selalu menempati ruang yang kosong dan tekanan udara susah dipertahankan
dalam waktu bekerja. Oleh karena itu diperlukan seal agar udara tidak bocor.
Kebocoran seal dapat menimbulkan kerugian energi. Peralatan pneumatik
harus dilengkapi dengan peralatan kekedapan udara agar kebocoran pada
sistim udara bertekanan dapat ditekan seminimal mungkin.
• Menimbulkan suara bising, Pneumatik menggunakan sistim terbuka, artinya
udara yang telah digunakan akan dibuang ke luar sistim, udara yang keluar
cukup keras dan berisik sehingga akan menimbulkan suara bising terutama
pada saluran buang. Cara mengatasinya adalah dengan memasang peredam
suara pada setiap saluran buangnya.
• Mudah Mengembun, Udara yang bertekanan mudah mengembun, sehingga
sebelum memasuki sistem harus diolah terlebih dahulu agar memenuhi
461
persyaratan tertentu, misal kering, memiliki tekanan yang cukup, dan
mengandung sedikit pelumas agar mengurangi gesekan pada katup-katup dan
aktuator.
Diharapkan setelah diketahuinya keuntungan dan kerugian penggunaan udara
kempa ini kita dapat membuat antisipasi agar kerugian-kerugian ini dapat dihindari.

Sistem Hydrolik
14.1 Cairan Hydrolik
Cairan hydrolik yang digunakan pada sistem hydrolik harus memiliki ciri-ciri
atau watak (propertiy) yang sesuai dengan kebutuhan. Property cairan hydrolik
merupakan hal-hal yang dimiliki oleh cairan hydrolik tersebut sehingga cairan hydrolik
tersebut dapat melaksanakan tugas atau fungsingnya dengan baik.
Adapun fungsi/tugas cairan hydolik: pada sistem hydrolik antara lain:
• Sebagai penerus tekanan atau penerus daya.
• Sebagai pelumas untuk bagian-bagian yang bergerak.
• Sebagai pendingin komponen yang bergesekan.
• Sebagai bantalan dari terjadinya hentakan tekanan pada akhir langkah.
• Pencegah korosi.
• Penghanyut bram/chip yaitu partikel-partikel kecil yang mengelupas dari
komponen.
• Sebagai pengirim isyarat (signal)
14.1.1 Syarat Cairan Hydrolik
14.1.1.1 Kekentalan (Viskositas) yang cukup.
Cairan hydrolik harus memiliki kekentalan yang cukup agar dapat memenuhi
fungsinya sebagai pelumas. Apabila viskositas terlalu rendah maka film oli yang
terbentuk akan sangat tipis sehingga tidak mampu untuk menahan gesekan. Demikian
juga bila viskositas terlalu kental, tenaga pompa akan semakin berat untuk melawan
gaya viskositas cairan
14.1.1.2 Indeks Viskositas yang baik
Dengan viscosity index yang baik maka kekentalan cairan hydrolik akan stabil
digunakan pada sistem dengan perubahan suhu kerja yang cukup fluktuatif.
14.1.1.3 Tahan api (tidak mudah terbakar)
Sistem hydrolik sering juga beroperasi ditempat-tempat yang cenderung timbul
api atau berdekatan dengan api. Oleh karena itu perlu cairan yang tahan api.
14.1.1.4 Tidak berbusa (Foaming)
Bila cairan hydrolik banyak berbusa akan berakibat banyak gelembunggelembung
udara yang terperangkap dlam cairan hydrolik sehingga akan terjadi
compressable dan akan mengurangi daya transfer. Disamping itu, dengan adanya
busa tadi kemungkinan terjilat api akan lebih besar.
14.1.1.5 Tahan dingin
Tahan dingin adalah bahwa cairan hydrolik tidak mudah membeku bila
beroperasi pada suhu dingin. Titik beku atau titik cair yang dikehendaki oleh cairan
hydrolik berkisar antara 10°-15° C dibawah suhu permulaan mesin dioperasikan (starup).
Hal ini untuk menantisipasi terjadinya block (penyumbatan) oleh cairan hydrolik
yang membeku.
14.1.1.6 Tahan korosi dan tahan aus
Cairan hydrolik harus mampu mencegah terjadinya korosi karena dengan tidak
terjadi korosi maka kontruksi akan tidak mudah aus dengan kata lain mesin akan awet.
14.1.1.7 Demulsibility (Water separable)
Yang dimaksud dengan de-mulsibility adalah kemampuan cairan hydrolik,
karena air akan mengakibatkan terjadinya korosi bila berhubungan dengan logam.
14.1.1.8 Minimal compressibility
458
Secara teoritis cairan adalah uncomprtessible (tidak dapat dikempa). Tetapi
kenyataannya cairan hydrolik dapat dikempa sampai dengan 0,5 % volume untuk
setiap penekanan 80 bar oleh karena itu dipersyaratkan bahwa cairan hydrolik agar
seminimal mungkin dpat dikempa.
14.1.2 Macam-macam cairan hydrolik
Pada dasarnya setiap cairan dapat digunakan sebagai media transfer daya.
Tetapi sistem hydrolik memerlukan persyaratan-persyaratan tertentu seperti telah
dibahas sebelumnya berhubung dengan konstruksi dan cara kerja sistem.
14.1.2.1 Oli hydrolik (Hydraulic oils)
Oli hydrolik yang berbasis pada minyak mineral biasanya digunakan secara
luas pada mesin-mesin perkakas atau juga mesin-mesin industri.
Menurut standar DIN 51524 dan 512525 dan sesuai dengan karakteristik serta
komposisinya oli hydrolik dibagi menjadi tiga (3) kelas :
• Hydraulic oil HL
• Hydraulic oil HLP
• Hydraulic oil HV
Pemberian kode dengan huruf seperti di atas artinya adalah sebagai berikut :
Misalnya oil hydrolik dengan kode : HLP 68 artinya :
H = Oli hydrolik
L = kode untuk bahan tambahan oli (additive) guna meningkatkan pencegahan korsi
dan/atau peningkatan umur oli
P = kode untuk additive yang meningkatkan kemampuan menerima beban.
68 = tingkatan viskositas oli
14.1.2.2 Cairan Hydroik tahan Api (Low flammability)
Yang dimaksud cairan hydrolik tahan api ialah cairan hydrolik yang tidak mudah
atau tidak dapat terbakar.
Cairan hydrolik semacam ini digunakan oleh sistem hydrolik pada tempattempat
mesin-mesin yang resiko kebakarannya cukup tinggi seperti :
• Die casting machines
• Forging presses
• Hard coal mining
• Control units untuk power station turbines
• Steel works dan rolling mills

RANGKAIAN KELISTRIKAN SEDERHANA

Elektron bebas mudah berpindah ke atom lain.


Pergerakan atom bebas yg teratur ke satu arah = aliran elektron.
Aliran elektron  Aliran listrik
Listrik mengalir pada kawat seperti air mengalir melalui pipa

Air mengalir :
Tempat tinggi  tempat rendah.
Listrik mengalir :
Tegangan tinggi  tegangan rendah

Kawat yg dialiri listrik akan menimbulkan kemagnetan  Elektromagnet


Garis-garis gaya magnet bergerak menurut arah perputaran jarum jam, kalau dilihat dari arah
datangnya arus listrik.

Anda mungkin juga menyukai