Anda di halaman 1dari 17

PERANCANGAN PRODUK,

MATA RANTAI PASOK, DAN


PROSES PRODUKSI PADA PT
BRIDGESTONE TIRE
INDONESIA

Disusun oleh :
kel 7 x kimia 2
citra herlina R

desi nur yanti


ANGGOTA
talitha F

lidiya claras
PERANCANGAN PRODUK PT BRIDGESTONE TIRE INDONESIA

PT. Bridgestone Tire Indonesia merupakan salah satu


perusahaan manufaktur yang menghasilkan produk ban
mobil. Penelitian yang dilakukan di PT. Bridgestone Tire
Indonesia, bertujuan utama adalah untuk mempelajari
cara perusahaan tersebut dalam melakukan perencanaan
kebutuhan material agar dapat memenuhi jadwal induk
produksi serta bagaimana mengantisipasi permintaan
yang berfluktuasi dari pasar
Pengolahan data dari kerja praktek ini, diharapkan memiliki hasil
berupa analisis produksi berupa struktur produk, bill of material yang
berguna untuk menghitung jumlah aktual material yang harus
dipersiapkan sebelumnya untuk dilepas atau dipesan ke penyalur, pada
setiap periodenya disertai dengan data-data begin inventori serta
schedule receipts. Standar stok diterapkan dengan tujuan untuk
mengantisipasi terjadinya permintaan yang berfluktuasi, dalam
penerapan persentasi standar stok merujuk pada lead time dari setiap
materialnya, serta lot size material yang dibutuhkan
•PASOK PT BRIDGESTONE TIRE INDONESIA
PT. Bridgestone melakukan proses
produksi dengan bahan baku yang di
pasok untuk pembuatan ban dari dalam
negeri. Tercatat, 55% bahan baku
produksi ban Bridgestone diperoleh dari
indonesia sedangkan 45% sisanya
diimpor dari luar negeri
•MATA RANTAI PASOK PT BRIDGESTONE TIRE
INDONESIA
PROSES MANUFACTURING BAN
( PT. BRIDGESTONE TIRE
INDONESIA )
iagram alir proses pembuatan
ban
1. Mixing / Banbury

Proses yang dilakukan adalah Pencampuran Natural


&Synthetic Rubber dengan Ingredient yang
sebelumnya sudah ditimbang sesuai dengan berat
yang ditentukan pada spesikasi produk yang
ingin dibentuk. terdapat alat yang berfungsi untuk
menggiling campuran menjadi lapisan yang
disebut compound. lalu melewati proses
pendinginan dan diberi cairan adhesive agar
compoundtersebut tidak lengket setelah tersusun.
2. Extruding
Adonan hasil mixing tadi dibuat menjadi tread dan sidewall.
Prosesnya adalah injeksi dan extruding hingga terbentuk
profil. Side wall merupakan salah satu bagian ban yang
berfungsi sebagai pelindung terhadap benturan dari arah
samping atau serempetan, bahan untuk menambah
fleksibilitas ban, lapisan karet pembungkus carcass dari
shoulder area ke rim cushion dan bead area.
3. Calender

Kemudian sampailah pada tahap perakitan semua


komponen-komponen aplikasi yang telah dibuat
pada proses semi manufaktur. Semua komponen
seperti rakitan bead, lembaran ply yang telah di
potong dengan sudut 90°, steel belts, innerliner,
tread dan side wall semua di rakit menjadi satu
kesatuan utuh sebagai bagian dari ban setengah
jadi atau biasa disebut dengan Green Tire (GT)
4. Curing
Proses selanjutnya adalah tahap akhir dari proses pembentukan ban.
GT yang dihasilkan dari proses perakitan kemudian di kirim ke area
Curing untuk dimasak. Proses curing sendiri merupakan pemasakan
atau vulkanisasi yaitu penyatuan polimer (rubber) dengan carbon
black dan sulphur. GT akan ditempatkan pada cetakan (mold) dengan
temperatur sesuai dengan yang diinginkan untuk produksi. Cetakan
tersebut tidak dapat dibuka sampai proses curing selesai secara
keseluruhan. Setelah proses pemasakan selesai, mold akan terbuka
secara otomatis. Ban yang sudah jadi akan jatuh dan masuk ke dalam
conveyor untuk kemudian sampai di bagian Pemeriksaan (Finishing).
5. .Bead

Sementara proses calender berjalan,dibagian lain


ada pembuatan bead wire yaitu melapisi kawat baja
dengan karet.Proses ini berjalan otomatis dan begitu
keluar dari mesin,bead wire sudah berbentuk
lingkaran sesuai dengan ukuran rim
6. . Finishing / quality control Inspection

Setelah selesai, ban diperiksa secara visual apakah ada cacat atau
tidak. Proses ini tentu saja tidak menggunakan mesin, jadi
ketelitian pekerja sangat dibutuhkan. Selain visual, kontrol juga
dilakukan dengan pemeriksaan balance dan menggunakan sinar
X. Jika melebihi batas, berarti ada kesalahan pada proses
produksi. Selain itu, kami juga memiliki laboratorium untuk
memeriksa sampel ban yang diambil secara acak demi menjaga
kualitas.
7. PACKAGING

PT Bridgestone punya cara tersendiri untuk


menandai ban hasil produksinya, ada yang 5 digit,
ada pula yang 7 digit. Akan tetapi kode 4 Digit dari
belakang adalah sebuah standard international yang
menunjukkan dari Produksi pada Minggu (Week)
dan Tahun (YEAR) ban tersebut diproduksi.
kelompok 7 x kimia 2

TERIMA KASIH!

Anda mungkin juga menyukai