Proses shot blasting adalah proses perlakuan permukaan untuk menghilangkan kotoran dengan menggunakan
abrasive material yang ditembakan terhadap benda kerja. Perancangan modifikasi pada pengayak mesin shot
blast diharapkan dapat menghilangkan proses pembersihan dan pembuangan kotoran agar dapat mempercepat
proses shot blasting dan tidak ada proses shot blasting ulang. Analisis fishbone diagram digunakan untuk
menganalisis faktor-faktor yang berpengaruh terhadap masalah pada proses pengayakan yang tersumbat saat
proses shotblasting. Proses desain 3D model dengan menggunakan software Solidworks untuk menentuan
mekanisme gerak dari desain yang direncanakan menggunakan Solidworks motion analysis. Simulasi gerak yang
akan diciptakan adalah sebuah gerak animasi yang terdapat dalam fitur motion study. Rancangan desain
modifikasi untuk pengayak pasir pada mesin shotblast menggunakan tipe ayakan rotary screen, ayakan tersebut
memiliki putaran sebesar 286 rpm dan setelah dilakukan pengujian dapat mempercepat proses shot blasting yang
awalnya 15 menit menjadi 13 menit. Modifikasi ini juga menghilangkan proses pengambilan kotoran/sisa scrap
karena digantikan dengan pembuangan secara langsung karena ayakan dibantu dengan screw conveyor saat
ayakan berputar. Pengujian desain pengayak/penyaring pasir mesin shot blast model rotary berdasarkan aplikasi
Solidworks dengan memasukkan input kecepatan putaran pada pengayak 286 rpm, dan dengan berat dari massa
jenis pasir 7,9 g/cm3 dengan bantuan gravitasi didapatkan output, pasir dan kotoran dapat terpisah dengan baik,
pengayakan dapat berjalan dengan lancar, dan pembuangan manual diganti dengan otomatis, maka diasumsikan
proses shotblasting dapat dilakukan lebih cepat, karena suplai pasir untuk proses shotblasting tercukupi.
Abstract
Shot blasting process is a surface treatment process to remove impurities by using abrasive material that is fired
against a workpiece. The design of the modification of the shot blast sieving machine is expected to eliminate
cleaning and removing scrap process to accelerate the shot blasting process and there is no re-shot blasting
process. Fishbone diagram analysis is used to analyze the factors that influence the problem in the sifting process
that is blocked during the shotblasting process. The 3D model design process uses Solidworks software to
determine the motion mechanism of the planned design using Solidworks motion analysis. The motion simulation
that will be created is a motion animation contained in the motion study feature. Modification design for sand
sieving on a shotblast machine using a rotary screen sieve type, the sieve has a rotation of 286 rpm and after
testing can accelerate the process of shot blasting that initially 15 minutes to 13 minutes. This modification also
eliminates the process of removing scrap / residual scrap because it is replaced with direct disposal because the
slope of the sieve is assisted by when the sieve is rotating. Testing the sieve design / rotary sand filter shot blast
machine based on the Solidworks application by entering the rotational speed input at the sieving 286 rpm, and
with the weight of the sand density of 7.9 g / cm3 with the help of gravity obtained output, sand and dirt can be
separated properly, sifting can run smoothly, and manual cleaning is replaced by automatic, it is assumed that
the shotblasting process can be carried out faster, because the sand supply for the shotblasting process is
sufficient.
Q=v.A (2.1)
(Khurmi, R. S. 1982)
DATA PENELITIAN
Data Observasi Proses Shotblasting
Alternatif Desain II
Keterangan:
Gambar 7. Alternatif Desain III Pengayak Model A = Fungsi
Rotary B = Biaya
Keterangan : C = Konstruksi
1. Corong D = Perawatan
2. Rotary screen E = Safety
3. Pembuangan
4. Bearing 2. Penilaian Alternatif Desain
5. Landasan Bearing Setelah melakukan proses pembobotan dari
6. Pulley beberapa desain dengan masing-masing aspek maka
7. Poros Penggerak selanjutnya akan dilakukan penilaian pada masing-
8. Motor Reducer masing desain. Dalam memberikan penilaian pada
9. Base motor setiap alternative desain diperlukan skala nilai untuk
10. Poros penahan menentukan berapa nilai dari setiap aspek yang ada
1. Prinsip Kerja pada alternative desain tersebut. Pada tabel 7 berikut
Prinsip dasar kerja pengayak ini yaitu pasir dijelaskan batasan atau skala penilaian pada masing-
bersamaan dengan sisa scrap/burry jatuh dari belt masing alternative desain.
menuju ke plat pengarah yang akan diteruskan
menuju corong, kemudian pasir dan sisa scrap/burry Table 2. Penilaian Masing-Masing Alternatif
tersebut akan langsung tiba di pengayak. Pengayak Desain
ditempatkan pada pulley sebagai penahan pengayak Alternative Alternative Alternative
dan ditempatkan pada rumah bearing sekaligus Selection
Weight
Desain I Desain II Desain III
Score
berfungsi sebagai penggeraknya. Pengayak akan Concept Score x Score x
Score Score x Score
Weight Weight
Weigh
digerakan secara berputar oleh pulley tersebut yang
A
telah terhubung dengan motor yang ada dan di 1,0 82 82 79 79 90 90
B
transmisikan dengan belt. Kemiringan pada 0,2 80 16 78 15,6 85 17
pengayak bertujuan supaya sisa dari scrap/burry C 0,8 76 60,8 85 68 80 64
yang sudah terpisah dari pasir dapat langsung D
0,4 87 34,8 87 34,8 87 34,8
terbuang menuju ketempat pembuangan secara E 0,6 80 48 83 49,8 85 51
otomatis tanpa memerlukan bantuan dari operator TOTAL 241,6 247,2 256,8
dan operasi tersebut berjalan selama proses shot
Keterangan :
blasting berlangsung.
2. Kelebihan Rating :100 = Sangat mudah
90 = Mudah
a. Biaya produksi/pembuatan relatif murah dari
pada model vibrating. 80 = Sedang
70 = Sulit
b. Proses pengayakan lancar karena tidak ada
beban terpusat. Cara sederhana untuk melakukan ini adalah dengan
mempertimbangkan daftar urutan peringkat seolah-
c. Sisa scrap/burry langsung terbuang menuju
pembuangan secara otomatis. olah tujuan ditempatkan dalam posisi yang relatif
penting, atau nilai, pada skala, katakanlah 1 hingga
d. Biaya perawatan murah.
3. Kekurangan 10 atau 1 hingga 100 (Nigel, 2000).
Perhitungan Kapasitas Material
Dalam menentukan kapasitas material, dipengaruhi
oleh luasan bak ayakan getaran dari pulley dimana
putaran yang direncanakan adalah 286 rpm = 4,76
putaran/detik, diperkirakan material bergerak turun
10 mm tiap putaran atau 0,01 m/putaran, maka dapat
diasumsikan kecepatan material (v).
v = 4,76 putaran/s . 0,01 m/putaran
v = 0,047 m/s
Luas penampang aliran (A) :
Tinggi maksimum material = 50 mm = 0,05 m
Lebar ayakan = 150 mm = 0.15 m
Maka A = Lebar x Tinggi
= 0.15 m x 0,05 m
= 0,0075 m2